Professional Documents
Culture Documents
PRESENTASI KLINIS
DARI TB KUTIS
O KT O P U T RA P RA D A N A
01.210.6243
IDENTITAS JURNAL
Judul : Clinical presentations of cutaneous
tuberculosis
Penulis : Najam-us Saher*, Zarnaz Wahid*, Ijaz
Ahmed**, Sadaf Ahmed Asim*, Farzana Riaz
Tahun terbit : 2014
Penerbit : Journal of Pakistan Association of
Dermatologists
PENDAHULUAN
1/3 populasi dunia diperkirakan terinfeksi
Mycobacterium Tuberculosis.
Tb kutis telah muncul kembali dalam 15 tahun
terakhir bersamaan dengan tingginya insidensi
dari tb paru dan multidrug resistance.
Predisposisi utama : malnutrisi dan status
sosioekonomi rendah.
Infeksi
primer
Pejamu non
imun
Tb Chancre
Pejamu
imun
Tb
Verukosa
Kutis
PENDAHULUAN
lupus vulgaris
Lesi kulit post-primer, merupakan presentasi tb
kutis yang umum
Skrofuloderma
hasil dari keterlibatan kulit di atas fokus
tuberkulosis : kelenjar getah bening, tulang, sendi
atau testis.
Tb milier
Penyebaran hematogen
Tb orificial, perioral atau perianal
Akibat mycobacteria tertelan
Tuberkulid
dikaitkan dengan reaksi imunologi kulit terhadap
tuberkulosis di tempat lain di tubuh pada pejamu
dengan imunokompeten
PENDAHULUAN
Tanpa terapi atau misdiagnosis komplikasi :
karsinoma sel skuamous atau basal khususnya
pada lupus vulgaris (8%).
Studi ini ditargetkan untuk menentukan frekuensi
dari presentasi tb kutis yang berbeda di Negara
kami.
METODE
Design
Studi deskriptif, Cross-sectional
Tempat
departemen ilmu kulit, rumah sakit umum, Karachi
departemen ilmu kulit, universitas ziauddin, Karachi
Waktu
diselesaikan selama 3 tahun, mulai 5 maret 2007 sampai 4 maret
2010
Sampling
Non-probability
Analisis data
SPSS versi 10.0
frekuensi dan persentasi dihitung dengan data kategorikal
Rata-ratastandar deviasi dihitung dengan variable numeric
METODE
Inklusi
Kedua jenis
kelamin
Seluruh
kelompok usia
Menderita Tb
kutis selama 1
bulan-10 tahun
Terbukti secara
histologi
Eksklu
si
Memiliki penyakit
kulit lain
Memiliki penyakit
sistemik
HASIL
HASIL
DISKUSI
Skrofuloderma paling awal dilaporkan sebagai lesi
kulit tuberkulosis oleh Rene Laennec pada tahun
1918.
Tahun 1882, Robert Koch tidak hanya menemukan
bacil tuberkulum tapi juga menemukannya sebagai
agen penyebab penyakit lupus.
Penyakit ini masih lazim ditemukan di negara-negara
berkembang karena status sosial ekonomi rendah,
kurang gizi dan hidup penuh sesak.
Kurangnya fasilitas medis karena kemiskinan atau
infrastruktur kesehatan yang buruk dapat
menyebabkan lesi tb kutis lebih lama dan luas.
DISKUSI
Beberapa jenis lebih sering pada wanita
sementara yang lain pada laki-laki.
Skrofuloderma dan lupus vulgaris lebih sering
pada wanita sementara tb verukosa kutis dan
tuberkulid pada laki-laki.
Padmavathy et al. juga melaporkan perempuan
lebih dominan yang sesuai dengan penelitian ini.
DISKUSI
Tidak ada usia yang kebal dari TB kutis, seperti yang ditunjukkan
oleh rentang usia 1-80 tahun di studi kami.
Sekitar 50% dari pasien kami yang berusia 11-30 tahun untuk
alasan yang tidak diketahui. Namun, status sosial ekonomi rendah,
kurang gizi dan hidup penuh sesak mungkin faktor yang
berkontribusi.
Skrofuloderma lebih umum pada anak-anak muda dan lupus
vulgaris pada remaja. Temuan dalam penelitian kami sebanding
dengan studi internasional.
Pandhi et al. juga melaporkan frekuensi tertinggi tb kutis di kaula
muda dari negara tetangga, India. Di India, Skrofuloderma memiliki
frekuensi tertinggi pada anak-anak sementara lupus vulgaris di
dewasa.
Paul et al. juga telah melaporkan penyakit ini pada bayi paling
muda usia 5 bulan.
DISKUSI
Dalam penelitian kami, lesi yang paling sering terlihat
pada tungkai diikuti oleh wajah, leher, badan dan alat
kelamin. Namun, bagian keterlibatan bervariasi sesuai
dengan jenis TB kutis.
Tb verukosa kutis, lesi terjadi pada daerah yang terkena
trauma misalnya tangan, lutut, pergelangan kaki dan
bokong.
Skrofuloderma terjadi diatas sebuah jaringan yang
terinfeksi seperti kelenjar getah bening, tulang atau sendi,
kelenjar lakrimal atau kelenjar parotis.
lupus vulgaris melibatkan kepala dan leher, terutama
wajah di sekitar hidung, diikuti oleh lengan dan kaki,
namun keterlibatan badan jarang.
DISKUSI
Discharge kronis dari sinus dan plak merupakan
lesi yang paling umum. Beberapa pasien memiliki
kombinasi dari berbagai jenis lesi juga.
Skrofuloderma adalah jenis yang paling umum
dari TBC kutis diikuti oleh lupus vulgaris, tb
verukosa kutis dan tuberkulid.
DISKUSI
Diagnosis dan pengobatan dini memberikan hasil
yang lebih baik untuk penyakit ini, dan jika tidak
diobati atau salah didiagnosis dapat
menyebabkan komplikasi seperti karsinoma sel
skuamosa atau karsinoma sel basal terutama di
lupus vulgaris (8%).
KESIMPULAN
Skrofuloderma adalah jenis
yang paling umum diikuti
oleh vulgaris lupus.
CRITICAL APPRAISAL
The title of the journal
Positive
CRITICAL APPRAISAL
ABSTRACT
The structure
consist of 4 parts: introduction, aims,methods,
results, and keyword
Informative : yes
Less than 250 words : yes (185)
INTRODUCTION
Consist of two paragraph or part : 5 paragraphs
The first paragraph explain background of the research :
yes
The second paragraph explain hypothesis or objective : yes
Less than one page : yes
CRITICAL APPRAISAL
METHOD
Design of The Research
Design Descriptive, Cross-sectional
CRITICAL APPRAISAL
RESULT
Characteristic of studies: included
Accuracy of numeric data: trusted
Accuracy and compatibility of analytic computer
program: trusted
The result of analysis: included
CRITICAL APPRAISAL
Discussion
The strengths & limitation: was written
Comparison with other studies: included
Literature
The structure: appropriate with guidelines
Appropriate any citation: yes
VALIDITY
Pertanyaan
Jawaban
APPLICABLE
Pertanyaan
Jawaban
tidak
ya
Menguntungk
an
PICO
Patient : Tb Kutis
Intervention : Comparison : Outcome :
Skrofuloderma adalah jenis yang paling umum diikuti
oleh vulgaris lupus.
Tb verukosa kutis dan tuberkulid lebih jarang ditemui.
TBC kulit kebanyakan mempengaruhi orang-orang muda
atau setengah baya dengan dominan perempuan sedikit
lebih tinggi.
TERIMAKASIH