You are on page 1of 98

Case Geriatri

Pembimbing: dr. Noer Saelan Tandjudi, Sp.KJ


Oleh: Jennifer Annastasia (406137005)
FK UNTAR

Identitas

Nama

: Oma Y

Jenis Kelamin

Tempat/tanggal lahir : Padang Panjang, 24 Oktober 1932

Umur

Status Perkawinan

Pendidikan Terakhir : S1 Hukum (tidak melanjutkan tingkat I)

Pekerjaan Terakhir

Alamat

: Duta Kranji Blok C no. 52 Bintara Bekasi Barat

Suku Bangsa

: Padang

Agama

: Islam

Tanggal Masuk STW: 1 Desember 2011

: Perempuan

: 82 tahun
: Janda

: Guru Bahasa Inggris SMP

Anamnesa

RIWAYAT MEDIS

KELUHAN UTAMA

Berdasarkan Autoanamnesa

Sesak

dan

Alloanamnesa

Caregiver
Tanggal

Pemeriksaan:

Mei 2015

napas

setiap

beraktivitas
Penglihatan menurun

30

KELUHAN TAMBAHAN
-

Riwayat Penyakit
Sekarang

Oma mengeluhkan pandangan yang sudah semakin berkurang


pada kedua mata. Keluhan ini dirasakan pada mata kanan dan kiri
sejak 20 tahun lalu dan semakin memburuk. Awalnya hanya mata
kiri oma yang berkurang daya penglihatannya, seperti ada kabut
putih pada bagian tengah penglihatan, kemudian diikuti oleh mata
sebelah

kanan.

beraktivitas

Hal

ini

sehari-hari

menyebabkan
sehingga

oma

oma
harus

kesulitan

untuk

mengandalkan

bantuan dari caregiver 24 jam sehari dan tidak mengikuti kegiatankegiatan di STW dikarenakan merasa percuma mengikuti kegiatan
yang tidak dapat dilihat olehnya.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Oma mengatakan tidak ada keluhan mata merah, silau, dan nyeri
pada kedua matanya saat pertama kali merasa penglihatan
menurun. Oma telah berobat ke dokter sebelumnya untuk masalah
mata, dan oleh dokter didiagnosa katarak matur pada mata kiri
dan katarak imatur pada mata kanan dan sudah disarankan untuk
dioperasi agar kegiatan oma sehari-harinya tidak terganggu, akan
tetapi ditolak oleh keluarga.
Mata kiri oma hanya dapat melihat cahaya, sementara mata kanan
oma masih dapat melihat pergerakan dan arah lambaian tangan.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Oma mengaku juga merasa sesak napas apabila melakukan aktivitas fisik
yang ringan seperti berjalan dari tempat tidur menuju ke luar kamar atau
saat mengejan sewaktu buang air besar. Keluhan ini sudah lama
dirasakan

oleh

oma

sebelumnya,

akan

tetapi

oma

tidak

memeriksakannya ke dokter, dikarenakan cukup duduk beristirahat


sebentar sudah membaik. Terkadang terdapat bengkak pada kaki oma,
bila ditekan masih terbentuk lekukan di daerah yang ditekan. Oma baru
memeriksakannya ke dokter setelah masuk ke STW dan oleh dokter
didiagnosa sebagai gagal jantung. Karena hal ini, maka oma lebih banyak
berdiam di dalam kamar dan menghindari aktivitas yang ada di STW.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Oma mulai mudah lupa akan beberapa hal sejak

sebelum masuk STW dan masih terjadi sampai


sekarang,

meskipun

hanya

diakui

oma

bila

disinggung mengenai hal tersebut. Oma kurang


ingat kapan tepatnya mulai menjadi mudah lupa,
tetapi

hal

ini

cukup

mengganggu

keluarganya

karena oma terus menanyakan hal yang sama


berulang-ulang meskipun telah diberi jawaban.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Sejak sebelum masuk STW 10 tahun yang lalu,


menurut

oma,

sudah

mengidap

penyakit

diabetes mellitus dan sudah mengonsumsi


obat

DM,

akan

tetapi

penyakit

ini

sulit

dikendalikan dikarenakan pola makan dan


gaya hidup oma yang kurang akan aktivitas
fisik.

Riwayat Makan

Nafsu makan baik, 3x sehari, porsi cukup dan teratur, diselingi snack dan
buah dari STW. Biasanya oma sanggup menghabiskan makanan yang
disediakan dari STW atau kadang hanya menghabiskan setengahnya
saja bila oma tidak menyukai menu makanan saat itu. Untuk makan
siang oma mulai makan sekitar jam 13.00 dan menolak untuk makan
sebelum jam tersebut dikarenakan kebiasaan dari muda. Akan tetapi
terkadang di sela makan pagi, siang, dan malam, oma mengonsumsi
makanan ringan seperti biscuit sebanyak 2-3 buah dan buah pisang.
Untuk minum, opa mengkonsumsi air putih 8 gelas per hari.

Riwayat Kebiasaan

Sejak muda oma memang hobi makan terutama


cemilan setiap harinya. Oma jarang beranjak dari
tempat tidurnya. Oma tidak pernah mengonsumsi
alcohol,

tidak

pernah

merokok,

ataupun

menggunakan obat-obatan terlarang.


Setiap malam oma tidur pukul 21.00 WIB dan
bangun pada dini pada pukul 04.00 WIB, tidak ada
keluhan mengenai tidur.

Riwayat BAK :
Lancar,

menurut

menggunakan

pengakuan

popok

untuk

caregiver,

BAK

yang

oma
diganti

sebanyak 2 kali sehari. Warna kuning jernih, 6 7


kali sehari, darah (-), nyeri waktu berkemih (-), rasa
tidak tuntas saat berkemih (-).

Riwayat BAB :
Saat ini oma dapat BAB secara teratur, menurut
pengakuan caregiver, BAB 1 hari sekali setiap pagi,
warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak, nyeri
(-), darah segar (-), lendir (-). Akan tetapi 2 tahun
lalu oma sempat mengalami sulit BAB, sudah
dibawa ke dokter oleh keluarga oma, dan oleh
keluarga dikatakan bahwa untuk mengatasinya
cukup memberi obat dan mengatur pola diet oma
saja.

Riwayat Penyakit
Dahulu

Penyakit darah tinggi (+)


Penyakit jantung (+)
Penyakit gula (+)
Penyakit ginjal disangkal
Penyakit paru disangkal
Asma disangkal
Alergi disangkal
Keganasan disangkal

Riwayat Penyakit Dalam


Keluarga
Penyakit darah tinggi (+) pada sebagian besar anggota keluarga
Penyakit jantung disangkal
Penyakit gula disangkal
Penyakit ginjal disangkal
Penyakit paru disangkal
Asma disangkal
Alergi disangkal
Keganasan disangkal

Riwayat Kehidupan Pribadi


Riwayat prenatal, perinatal, masa
kanak-kanak dan remaja

Oma merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari satu orang
ayah dan satu orang ibu. Oma lahir di Padang Panjang, 24 Oktober
1932. Oma mengaku semua saudara maupun kedua orang tua sudah
meninggal

dunia.

Oma

bersekolah

SD

di

Bengkulu,

SMP

di

Batusangkar, dan SMA di Medan. Oma sebenarnya sempat kuliah S1


di sebuah universitas di Medan jurusan hukum, akan tetapi saat masih
tingkat I, kedua orangtua oma menyuruh oma untuk berhenti kuliah
dan sebaiknya bekerja dan mencari pasangan hidup. Ini menyebabkan
oma merasa sedih dan paling tidak menangis setiap hari dan
mengurung diri di kamar selama 6 bulan.

Riwayat Pendidikan

Oma bersekolah SD di Bengkulu, SMP di


Batusangkar, dan SMA di Medan. Oma sempat
kuliah S1 di sebuah universitas di Medan
jurusan hukum sampai tingkat I.

Riwayat Pekerjaan

Oma merupakan seorang guru bahasa Inggris


untuk SMP yang dilakoni oma sejak berhenti
dari bangku kuliah sampai sebelum oma
menikah.
mengajar.

Oma

mengaku

senang

dapat

Riwayat Perkawinan

Oma menikah dengan pria pilihannya yang ditemui oma saat


menimba ilmu di Medan dan dari pernikahan tersebut dikaruniai 8
orang anak, terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 4 orang anak
laki-laki. Oma merasa bahagia selama pernikahannya dengan opa.
Akan tetapi suami oma meninggal tahun 1993 dikarenakan
penyakit yang tidak diketahui oleh oma, hal ini membuat oma
menangis setiap hari selama 1 tahun setelah suaminya meninggal.
Oma mulai bangkit dari kesedihan demi anak-anaknya

Riwayat Sosial

Oma

sangat

jarang

mengikuti

kegiatan

yang

diadakan STW, seperti senam pagi, pengajian,


ataupun kegiatan yang lainnya, hal ini dikarenakan
oma sering merasa sesak saat akan melakukan
aktivitas

yang

ringan

sekalipun,

selain

itu

penglihatan oma yang sudah menurun membuat


oma bergantung pada caregiver dalam melakukan
kegiatan sehari-hari.

Riwayat Kehidupan
Sekarang

Saat ini, pasien tinggal di STW, tepatnya di Wisma


Bungur 17. Pasien jarang dikunjungi oleh anaknya
karena anaknya sibuk dengan pekerjaannya namun
menurut

pengakuan

caregiver

oma,

masih

ada

kunjungan keluarga.
Pasien adalah seorang yang ramah dan suka bercanda,
akan tetapi karena jarang mengikuti kegiatan di STW
maka sulit untuk bergaul dengan teman-teman di STW.

Persepsi tentang diri


sendiri dan
kehidupannya

Oma ingin hidup mandiri dan hidup dikelilingi


oleh keluarga
Oma menyatakan bahwa masuk STW bukan
atas keinginan sendiri melainkan keinginan
keluarga

Genogram

Riwayat Kehidupan Sosial


Ekonomi

Oma sangat jarang mengikuti kegiatan yang diadakan STW,


seperti senam pagi, pengajian, ataupun kegiatan yang
lainnya, hal ini dikarenakan oma sering merasa sesak saat
akan melakukan aktivitas yang ringan sekalipun, selain itu
penglihatan

oma

yang

sudah

menurun

membuat

oma

bergantung pada caregiver dalam melakukan kegiatan seharihari.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, oma bergantung


kepada 8 orang anaknya.

Riwayat Agama

Opa lahir dan besar dalam agama muslim dan


masih

menjalankan

shalat

waktu.

Dikarenakan gangguan kognitif, oma sering


lama sholat karena terus mengulang-ulang
doa atau tindakan selama ibadah

Situasi Kehidupan
Sekarang

Oma sebelum tinggal di STW tinggal berpindah-pindah rumah


salah satu anaknya, tetapi lebih sering di Jalan Cempaka Blok
H9 no. 16 Sektor I.4 BSD Serpong bersama dengan anaknya
yang ketujuh. Saat ini pasien tinggal di asrama Bungur 17
Sasana Tresna Werda yang dihuni bersama werda lainnya.
Oma masuk ke STW atas keinginan anak-anaknya sendiri
dengan alasan agar oma memiliki aktivitas baru, teman baru,
dan keterbatasan keluarga dalam merawat oma di rumah
karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Situasi Kehidupan
Sekarang

Oma senang diterima tinggal di STW akan


tetapi

mengaku

lebih

senang

bila

dapat

tinggal bersama dengan anak-anak dan cucucucunya. Oma sudah tidak dapat melakukan
aktifitas keseharianya sendiri tanpa bantuan
orang lain (caregiver). Oma jarang mengikuti
kegiatan-kegiatan di STW

Persepsi Tentang Diri dan


Keluarganya

Oma

merasa

cukup

puas

dengan

kehidupannya sekarang karena dapat hidup


tenang

meskipun

tidak

bisa

setiap

hari

bertemu dengan keluarga, masih dikunjungi 12 kali sebulan.

Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital
Kesadaran
TD
Nadi

: Compos Mentis, E4M6V5

: 130/70 mmHg
: 84 kali/menit, regular, isi cukup,

kuat angkat
Suhu aksila
RR

: 36,5 C

: 20 kali/menit

STATUS INTERNUS

KULIT :

Keriput, warna kulit sawo matang, ikterus (-), sianosis

(-), kering (-)

KEPALA

RAMBUT : Rambut putih, terdistribusi merata, tidak mudah

Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan

dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala

MATA
OD
Palpebra

Benjolan

(superior et inferior)

Edema

Bulu mata

Konjungtiva

Sklera

OS
Benjolan
Edema

Hiperemis

Hiperemis

Ptosis

Ptosis

Lagophtalmus

Lagophtalmus

Ectropion

Ectropion

Entropion

Entropion

Trikiasis

Trikiasis

Madarosis

Madarosis

Krusta

Krusta

Anemis -

Anemis -

Hiperaemis

Hiperaemis

Ikterik

Ikterik

MATA
OD
Kornea
Pupil

OS

Jernih

Jernih

Arcus senilis +

Arcus senilis +

Bulat, isokor, 3 mm, Bulat, isokor, 3 mm,


Reflek Cahaya langsung Reflek Cahaya langsung
dan tidak langsung +, dan tidak langsung +,

Lensa

simetris
Jernih, IOL

simetris
Jernih, IOL

Retina

Tidak

Visus

pemeriksaan
2/60

Lapang Pandang

Tidak dapat dinilai karena oma tidak kooperatif saat

Shadow test

diperiksa
-

dilakukan Tidak

dilakukan

pemeriksaan
1/~

TELINGA
Bentuk

LEHER
normal,

tidak

terdapat

mikrotia atau makrotia, nyeri tekan

Trakea di tengah, struma

tragus -, nyeri tarik daun telinga -,

nyeri tekan mastoid -, abses -,

fistula-,
serumen

liang
-,

telinga

sekret

-,

lapang,

membran

timpani dalam batas normal (ADS)

KGB
Retroaurikuler,
submandibula,

MULUT
Bentuk simetris, perioral sianosis -,
lidah kotor -, letak uvula di tengah,
faring tidak hiperaemis, tonsil T1T1, tidak hiperaemis, detritus -

cervical,

supraclavicula,
inguinal
GIGI
tidak teraba membesar
M3 M2 M1 P2 P1 C1 I2

I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2

I1
M3 M2 M1 P2 P1 C1 I2

M3
I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2

I1

M3

HIDUNG

Dextra
Bentuk

Inspeksi

simetris,

dan

normal, Bentuk

tidak

ada simetris,

depresi tulang hidung


Tidak ada

Nyeri Tekan
hidung

Sinistra
normal,
tidak

ada

depresi tulang hidung


Tidak ada

sinus

paranasal
Vestibulum nasi

Laserasi

Septum nasi

darah Deviasi Dalam batas

Kavum nasi

-,

bekuan Laserasi

-,

darah Deviasi normal, Dalam batas

bekuan

normal,

Lapang, Mukosa hidung Lapang, Mukosa hidung


warna
Septum

merah

muda, warna

merah

nasi

normal, Septum

nasi

muda,
normal,

Sekret -, Benda asing -, Sekret -, Benda asing -,


Massa tumor -

Massa tumor -

Kesan

Pada

pemeriksaan

mata

ditemukan:

Arcus Senilis (+), VOD : 2/60, VOS : 1/~


Pemeriksaan

kulit,

kepala,

hidung,

mulut, leher, KGB, thorax, abdomen, dan


ekstremitas, semua dalam batas normal,
tidak ada kelainan

Status Mentalis

Status mentalis : ditemukan mood eutimik


Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): Benar 6

(Mild Intellectual Impairment)


Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): Skor

26 (tidak ada gangguan kognitif)


Geriatric Depression Scale

(GDS): Skor 7 (sugesti adanya

depresi)
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : Skor 7 (tidak

mandiri)

Pemeriksaan Lab

29/3/201

9/10/201

GDS

155

239

GDP

GD2jpp
Kolesterol

5/3/2015

19/5/201

13/6/201

111

134

112

287

279

134

260

208

TG

210

HDL

49

LDL

166

114

HBA1C

8,9

total

Hasil Rontgen Thorax

29 Agustus 2013

Kesan:

Cor CTR > 50%

aorta

Trakhea di tengah

Tidak tampak infiltrat/nodul di

kedua paru
Kedua sinus dan diafragma baik
Scoliosis thoracalis ke kiri

dengan

elongatio dan kalsifikasi

Aorta elongatio dan kalsifikasi

Kedua hilus baik

Kardiomegali

Tidak

tampak

radiologis

pada

kelainan
kedua

paru pada foto saat ini

KESAN

Pada pemeriksaan kulit, kepala, leher, hidung, telinga,


dan kelenjar getah bening, semua dalam batas normal,
tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan mulut bentuk
simetris. Pada pemeriksaan mata ditemukan bentuk
simetris, arcus senilis +/+, shadow test -/-, VODS: 6/60

THORAX

Pulmo

Jantung
lnspeksi: pulsasi ictus cordis tidak

Inspeksi : simetris dalam

keadaan

statis

tampak.

dan

Palpasi: pulsasi ictus cordis tidak


teraba.

dinamis
Palpasi

: stem fremitus

Perkusi:

kanan dan kiri sama kuat.


Perkusi

sonor

pada

kedua lapang paru.


Auskultasi

vesikuler,

ronkhi -/-, wheezing -/-

Batas atas di ICS II parasternal line


sinistra

Batas kanan di ICS IV linea sternal


dextra

Batas kiri di ICS V midclavicula


line sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I-II normal,
reguler, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN

Inspeksi :

tampak

cembung,

tidak tampak gambaran vena


dan usus

Palpasi

: nyeri tekan (-), nyeri

lepas (-), hepar dan lien tidak


teraba membesar.

Perkusi :

EKSTREMITAS
Ekstremitas Superior :
Tidak tampak adanya kelainan

Ekstremitas Inferior
Inspeksi : tidak tampak adanya
kelainan
Palpasi : akral hangat

timpani, nyeri ketok

ginjal (-)

Auskultasi

bising usus (+)

normal

Ascites :

tes

undulasi

(-),

shifting dullness (-)

KESAN STATUS INTERNIS : Dalam Batas Normal

STATUS NEUROLOGI

Kesadaran: compos mentis, GCS 15 (E=4, V=5, M=6)


Rangsangan meningeal

:(-)

Kaku kuduk
:(-)
Brudzinky I: ( - )
Brudzinky II : ( - )
Laseque
:(-)
Kernig : ( - )

Peningkatan TIK : ( - )
Pupil : bulat, isokor, 3mm, reflek cahaya +/+

STATUS NEUROLOGI

Nn. Cranialis
N. olfaktorius : tidak dilakukan pemeriksaan
N. optikus : dalam batas normal
N. occulomotorius
: dalam batas normal
N. trochlearis : dalam batas normal
N. trigeminus : dalam batas normal
N.abducent : dalam batas normal
N. fasialis : dalam batas normal
N. vestibule troklearis: tidak dilakukan pemeriksaan
N. glosofaringeus : dalam batas normal
N. vagus : dalam batas normal
N. ascesorius : tidak dilakukan pemeriksaan
N. hipoglosus : dalam batas normal

MOTORIK
Kanan

Kekuatan

Kiri

Superior

5555

5555

Inferior

5555

5555

Tonus
Trofi

: normotonus
: eutrofi

Sensorik
Eksteroseptif
Tajam
Halus
Propioseptif
Getar
Posisi

: baik, sama kuat


: baik, sama kuat
: baik, sama kuat
: baik, sama kuat

Sistem otonom

Fungsi cerebellum & koordinasi : tidak dapat dinilai


Telunjuk hidung
: tidak dapat dinilai
Tumit lutut
: tidak dapat dinilai

Fungsi luhur

Reflek fisiologis

: baik

: baik

Superior

Inferior

Refleks Biceps

+/+

+/+

Refleks Triseps

+/+

+/+

Reflek Patella

+/+

+/+

Reflek Achilles

+/+

+/+

Reflek patologis : ( - )

Hoffman tromner : ( - )
Babinski : ( - )
Chaddock : ( - )
Schaefer : ( - )
Gordon : ( - )
Oppenheim : ( - )
Rossolimo : ( - )
Mendel bechterew : ( - )
Klonus paha : ( - )
Klonus kaki: ( - )

Tanda regresi dan dementia: (+)

Kesan status neurologis : Terdapat gangguan dementia

STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUM
PENAMPILAN UMUM

Oma seorang perempuan berusia 82 tahun, berperawakan sedang, cara berpakaian bersih dan
rapi
PENAMPILAN
Oma berbicara dengan suara yang cukup jelas dan pelontaran kata serta kalimat yang jelas dan
lantang serta menggunakan bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Oma sering mengulang
pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab sebelumnya. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab
dengan jawaban yang memiliki asosiasi baik dan tidak membingungkan
SIKAP PADA PEMERIKSA
Oma kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah senyum, bicara sesuatu hal yang dapat
dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan bersahabat.
PERILAKU DAN AKTIFITAS PSIKOMOTOR
Oma saat ini merasa cukup nyaman dan senang tinggal di STW. Sehari-hari oma sangat jarang
mengikuti sebagian besar kegiatan yang diadakan di STW. Oma mudah akrab dan terbuka untuk
bersosialisasi tapi dikarenakan gangguan penglihatan, oma tidak tampak mengobrol dengan
penghuni STW yang lain, hanya dengan caregiver dan koas. Oma sudah tidak mampu melakukan
segala aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian


Mood : euthymic
Afek : luas
Keserasian : serasi

Gangguan Persepsi Dan Kognitif


Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi

: tidak ada

Apraksia : tidak ada


Agnosia : tidak ada

PIKIRAN
Arus Pikir
Produktivitas
Kontinuitas Pikiran
Hendaya Bahasa

: baik
: baik
: tidak ada

Bentuk Pikir
Asosiasi Longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Flights of Ideas
: tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigrasi
: tidak ada
Persevarasi : tidak ada

Isi Pikir
Fobia
: tidak ada
Obsesi
: tidak ada
Kompulsi
: tidak ada
Ideas of Reference: tidak ada
Waham
: tidak ada

Pengendalian Impuls
Oma Y. duduk tenang,
berperilaku sopan, dan tidak
agresif saat wawancara.

Fungsi Intelektual

Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.


Orientasi
Waktu : baik, Oma mengetahui waktu dengan cukup baik (bulan, tahun) , hanya salah tanggal saat wawancara.
Tempat : baik, Oma mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
Orang : cukup baik, Oma mengetahui dan mengenal caregiver yang merawatnya di STW.
Atensi : pemusatan, mengalihkan dan mempertahankan perhatian baik.
Memori
Jangka Panjang

: baik, Oma ingat masa mudanya.

Jangka Sedang: baik, Oma ingat kapan masuk ke STW.


Jangka Pendek: kurang baik, Oma tidak ingat menu makan siangnya.
Jangka Segera : baik, Oma Z dapat mengulang dengan benar 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa (kasur,
kursi, buku)

Fungsi Intelektual

Daya Konsentrasi & Kalkulasi : tidak dapat dinilai


Kemampuan Baca Dan Tulis

: tidak dapat dinilai

Kemampuan Visuospasial : tidak dapat dinilai


Pikiran Abstrak

:baik, oma dapat mengartikan peribahasa ada

udang dibalik batu.


Intelegensi & Kemampuan Informasi

: cukup baik, oma salah

menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.


Bahasa : cukup
Agnosia : tidak ditemukan

Uji Daya Nilai


Daya Nilai Sosial : baik
Discriminative Insight

: baik

Discriminative Judgement : baik


Kesadaran : compos mentis

Tilikan : derajat 6

Realibilitas : secara umum dapat dipercaya

Kesan : Terdapat gangguan memori jangka pendek

SHORT PORTABLE MENTAL


STATUS QUESTIONER (SPSMQ )

Tanggal berapa hari ini ? Jawaban : Salah


Hari apa sekarang ? Jawaban : Benar
Apa nama tempat ini ?
Jawaban : Benar
Kapan anda lahir ?
Jawaban : Benar
Dimana tempat anda lahir ?
Jawaban : Benar
Berapa umur anda ? Jawaban :Benar
Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : Benar
Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : Salah
Siapa nama kakak anda ? Jawaban : Benar
Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : Benar

Kesimpulan : Salah 2 (Fungsi Intelektual Utuh)


Interpretasi hasil :
Salah 0-3

: Fungsi Intelektual Utuh

Salah 4-5

: Kerusakan Intelektual ringan

Salah 6-8

: Kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10: Kerusakan intelektual berat

Pemeriksaan Status Mental Mini (MMSE)


Item

Test

Nilai Maks

Nilai

1.

ORIENTASI

2.

(tanggal), (hari) apa?


Kita berada di mana? (Negara), (propinsi),

3.

(kota), (rumah sakit), (lantai/ kamar) ?


REGISTRASI

Sekarang

(tahun),

(musim),

(bulan),

Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja,


koin) tiap benda 1 detik, klien disuruh
mengulangi ketiga nama benda tersebut
dengan
4.

benar

dan

catat

jumlah

pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap
jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban. Atau disuruh mengeja kata
WAHYU (Nilai diberikan pada huruf yang
benar sebelum kesalahan misalnya uyahw
= 2 nilai)

5.

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


Pasien disuruh mengingat kembali 3 nama
benda di atas

Item
6.

Test
BAHASA

Nilai Maks

Nilai

kata-kata:

perintah:

Pasien disuruh menyebutkan nama benda


yang ditunjukan (pensil, buku)
7.

Pasien

disuruh

mengulang

namun, tanpa, bila


8.

Pasien

disuruh

melakukan

Ambil kertas dengan tangan anda, lipatlah


menjadi 2, dan letakkan di lantai
9.

Pasien disuruh membaca dan melakukan


perintah Pejamkan mata anda

10.

Klien disuruh menulis sebuah kalimat


dengan spontan

11.

Klien disuruh menggambarkan bentuk di


bawah ini:


Kesimpulan : skor = 20 (probable gangguan kognitif)

Nilai MMSE (Mini Mental State Examinitation)


Nilai 24 30

: Normal

Nilai 17 23

: Probable gangguan kognitif

Nilai 0 16 : Definite gangguan kognitif


Sumber : Lumbantobing, S. M : Neurogeriatri, 2001

CLOCK DRAWING TEST


(CDT)

Instruksi :
Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angkaangkanya, lalu Oma Z diminta menggambarkan jarum jam yang
menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit.
Komponen yang dinilai

Nilai

Menggambar lingkaran yang tertutup

Meletakan angka angka dalam posisi yang benar

Ke 12 angka komplit

Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat

Total Nilai

Kesimpulan : Tidak dapat dinilai karena oma tidak dapat


melihat

SKALA DEPRESI GERIATRI 15


( GDS )
No.

Pertanyaan

Ya

GERIATRIC
DEPRESSION
SCALE
Apakah anda puas dengan
kehidupan
+

Tidak

1.

anda?
2.

Apakah anda meninggalkan banyak

kegiatan / minat kesenangan anda?


3.

Apakah anda merasa hidup anda

kosong?
4.

Apakah anda sering merasa bosan?

5.

Apakah anda mempunyai semangat


yang baik setiap hari?

+
+

No.

Ya

6.

Pertanyaan
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?

7.

Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda?

8.

Apakah anda sering merasa tidak berdaya?

9.

Apakah anda lebih sering tinggal di dalam rumah daripada

10.

Tidak
+

keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru?

Apakah anda mempunyai banyak masalah dengan daya ingat

anda dibandingkan sengan kebanyakan orang?


11.

Apakahanda

pikir

bahwa

hidup

anda

sekarang

ini

menyenangkan?
12.

Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat

ini?
13.

Apakah anda merasa penuh semangat?

14.

Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan?

15.

Apakah anda berpikir orang lain lebih baik keadaannya daripada

anda?

Penilaian GDS versi Indonesia

Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1


Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1

Nilai GDS

Skor <5: tidak depresi

Skor 5-9

: kemungkinan besar depresi

Skor >10

: depresi

Total score : 4 (tidak depresi)

DETEKSI TERHADAP DEPRESI


Pertanyaan
A. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda
merasa cemas dan gelisah
B. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda

Setiap
saat

Sering

Kadangkadang

Jarang

Tidak
pernah

+
+

merasa tenang dan damai


C. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda

merasa sedih
D. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda

merasa bahagia
E. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda

merasa rendah diri dan tidak ada yang dapat


menghibur anda
F. Seberapa sering dalam 1 bulan terakhir anda

merasa hidup ini tidak berarti lagi

Jawaban seperti setiap saat atau sering mengindikasikan kecurigaan adanya depresi (kecuali untuk
pertanyaan B dan D)
Kesimpulan : Tidak terdapat depresi.

STATUS FUNGSIONAL
A. AKTIFITAS SEHARI-HARI (ADL)
Mandiri
Mandi

Memerlukan bantuan
orang lain

Bergantung kepada
orang lain

Transfer

Berpakaikan

Kebersihan

Ke toilet

Makan

Menyiapkan makan

Mengatur keuangan

Mengatur pengobatan

Menggunakan
telepon
Apakah pasien inkontinensia?

Urin: tidak, Alvi: tidak

KESIMPULAN: Tidak manditi

B. NEURO-PSYCHIATRY INVENTORY (NPI)


Symptom

Frekuensi
(F)

Keparahan

Total

Distress

(X)

(FX)

1. Delusi

2. Halusinasi

3. Agitasi

4. Depresi

5. Ansietas

6. Euforia

7. Apatis

8. Disinhibisi

9. Iritabilitas

10. Perilaku motorik

yang menyimpang
11. Perilaku di malam
hari
12. Gangguan makan
dan selera makan

B. NEURO-PSYCHIATRY INVENTORY (NPI)


Interpretasi hasil

Penilaian frekuensi (F)


1 : sesekali kurang dari sekali dalam seminggu
2 : sering kira kira sekali seminggu
3 : sering kali beberapa kali seminggu tapi tidak setiap hari
4 : sangat sering setiap hari atau terus menerus ada
Penilaian keparahan (X)
1 : ringan menyebabkan pasien sedikit tertekan
2 : sedang lebih menganggu bagi pasien tapi dapat diatasi oleh care giver
3 : berat sangat menggangu bagi pasien dan sulit diatasi
Skor distress :
0 : tidak ada
1 : minimal
2 : ringan
3 : sedang
4 : sedang berat
5 : sangat berat atau ekstrim
Kesimpulan : tidak ada gangguan neuro-psikiatrik

ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS


ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi
1. Mengontrol BAB

Keterangan

Incontinence

Kadang-kadang incontinence

Continence teratur

Incontinence

Kadang-kadang incontinence

Continence teratur

Butuh pertolongan orang lain

Mandiri

Tergantung pertolongan orang lain

Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas

tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa

2. Mengontrol BAK

3. Membersihkan diri (lap muka, sisir rambut, sikat gigi)


4. Toiletting

Nilai

aktivitas
Mandiri
5. Makan

Tidak mampu

Perlu seseorang menolong memotong makanan

Mandiri

6. Berpindah tempat dari tidur ke duduk

7. Mobilisasi atau berjalan

Tidak mampu

Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)

Bantuan minimal 1 orang

Mandiri

Tidak mampu

Bisa berjalan dengan kursi roda

Berjalan dengan bantuan orang lain atau


walker

8. Berpakaian

9. Naik turun tangga

10. Mandi

Total nilai

3
0

Mandiri
Tergantung orang lain

Sebagian dibantu

Mandiri

Tidak mampu

Butuh pertolongan

Mandiri (naik turun)

Tergantung orang lain

Mandiri

11

Ketergantungan Sedang

Activities of Daily
Living
(Indeks ADL Barthel)

RSCM
Catatan: jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
Interpretasi nilai ADL :
20 : mandiri
12 - 19 : ketergantungan ringan
9 11 : ketergantungan sedang
5 8 : ketergantungan berat
0 4 : ketergantungan total

Kesimpulan: nilai ADL 11 berarti ketergantungan sedang

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

LABORATORIUM DAN RADIOLOGI

Pemeriksaan Lab

29/3/201

9/10/201

GDS

155

239

GDP

GD2jpp
Kolesterol

5/3/2015

19/5/201

13/6/201

111

134

112

287

279

134

260

208

TG

210

HDL

49

LDL

166

114

HBA1C

8,9

total

Hasil Rontgen Thorax

29 Agustus 2013

Kesan:

Cor CTR > 50%

aorta

Trakhea di tengah

Tidak tampak infiltrat/nodul di

kedua paru
Kedua sinus dan diafragma baik
Scoliosis thoracalis ke kiri

dengan

elongatio dan kalsifikasi

Aorta elongatio dan kalsifikasi

Kedua hilus baik

Kardiomegali

Tidak

tampak

radiologis

pada

kelainan
kedua

paru pada foto saat ini

Resume

Telah diperiksa seorang perempuan berusia 82 tahun dengan keluhan


penglihatan sangat berkurang pada kedua mata. Keluhan ini dirasakan
pada mata kanan dan kiri sejak 20 tahun lalu dan semakin memburuk.
Awalnya hanya mata kiri oma yang berkurang daya penglihatannya,
seperti ada kabut putih pada bagian tengah penglihatan, kemudian diikuti
oleh mata sebelah kanan. Hal ini menyebabkan oma kesulitan untuk
beraktivitas sehari-hari sehingga oma harus mengandalkan bantuan dari
caregiver 24 jam sehari dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan di STW
dikarenakan merasa percuma mengikuti kegiatan yang tidak dapat dilihat
olehnya

Resume

Oma telah berobat ke dokter sebelumnya


untuk

masalah

mata,

dan

oleh

dokter

didiagnosa katarak matur pada mata kiri dan


katarak imatur pada mata kanan dan sudah
disarankan untuk dioperasi agar kegiatan oma
sehari-harinya tidak terganggu, akan tetapi
ditolak oleh keluarga.

Resume

Oma merasa sesak napas apabila melakukan aktivitas fisik yang


ringan seperti berjalan dari tempat tidur menuju ke luar kamar atau
saat mengejan sewaktu buang air besar. Keluhan ini sudah lama
dirasakan

oleh

oma

sebelumnya,

akan

tetapi

oma

tidak

memeriksakannya ke dokter, dikarenakan cukup duduk beristirahat


sebentar sudah membaik. Terkadang terdapat bengkak pada kaki
oma, bila ditekan masih terbentuk lekukan di daerah yang ditekan.
Oma baru memeriksakannya ke dokter setelah masuk ke STW dan
oleh dokter didiagnosa sebagai gagal jantung. Karena hal ini, maka
oma lebih banyak berdiam di dalam kamar dan menghindari aktivitas
yang ada di STW. Obat yang diminum oma untuk keluhan ini adalah

Resume

Oma mulai mudah lupa akan beberapa hal sejak


sebelum

masuk

STW

dan

masih

terjadi

sampai

sekarang, meskipun hanya diakui oma bila disinggung


mengenai hal tersebut. Oma kurang ingat kapan
tepatnya mulai menjadi mudah lupa, tetapi hal ini
cukup mengganggu keluarganya karena oma terus
menanyakan hal yang sama berulang-ulang meskipun
telah diberi jawaban

Resume

Sejak sebelum masuk STW 10 tahun yang lalu,

menurut oma, sudah mengidap penyakit diabetes


mellitus dan sudah mengonsumsi obat DM, akan
tetapi penyakit ini sulit dikendalikan dikarenakan
pola makan dan gaya hidup oma yang kurang akan
aktivitas

fisik.

Untuk

pengobatan,

oma

mengonsumsi glucophage (Metformin) 500 mg 2x1


dan Glimepirid 1 mg 1x1 (pagi dan sore)

Resume

Oma mengalami hipertensi yang terkontrol


dengan pemberian obat Amlo.dipine 5 mg 1x1
pada pagi hari

Data dari pemeriksaan fisik

Tanggal 30Mei 2015


TANDA VITAL
Tanda Vital

Kesadaran

: Compos Mentis, E4M6V5

TD : 130/70 mmHg

Nadi

Suhu aksila

RR : 20 kali/menit

: 84 kali/menit, regular, isi cukup, kuat angkat


: 36,5 C

Status Gizi : IMT =


TB2(m)

BB ( kg )

(1,56)2

= 56 = 23,01 Overweight

Kesan Status Internis

Pada pemeriksaan mata ditemukan: Pada


pemeriksaan

mata

ditemukan:

Arcus

Senilis (+), VOD : 2/60, VOS : 1/~


Pemeriksaan

kulit,

kepala,

hidung,

mulut, leher, KGB, thorax, abdomen, dan


ekstremitas, semua dalam batas normal,
tidak ada kelainan

Status Neurologis : Terdapat tanda dementia

Status Fungsional
Aktivitas sehari-hari: Tidak mandiri
Indeks ADL Barthel: Skor 11 (Ketergantungan Sedang)

Status Mentalis : Baik.


Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): Fungsi
intelektual utuh
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): Probable
gangguan kognitif
CDT: Tidak dapat dinilai karena gangguan penglihatan oma
NPI: Tidak ada gangguan neuro-psikiatri

Pemeriksaan Lab

29/3/201

9/10/201

GDS

155

239

GDP

GD2jpp
Kolesterol

5/3/2015

19/5/201

13/6/201

111

134

112

287

279

134

260

208

TG

210

HDL

49

LDL

166

114

HBA1C

8,9

total

Hasil Rontgen Thorax

29 Agustus 2013

Kesan:

Cor CTR > 50%

aorta

Trakhea di tengah

Tidak tampak infiltrat/nodul di

kedua paru
Kedua sinus dan diafragma baik
Scoliosis thoracalis ke kiri

dengan

elongatio dan kalsifikasi

Aorta elongatio dan kalsifikasi

Kedua hilus baik

Kardiomegali

Tidak

tampak

radiologis

pada

kelainan
kedua

paru pada foto saat ini

Permasalahan

Biologis
- Sesak nafas
- Penglihatan menurun
Psikologis
- Tidak ada
Lingkungan
- Tidak ada

Diagnosa Kerja

Katarak matur ODS


Dyspnea deffort
DM tipe 2 terkontrol
HT grade 2 terkontrol
Penyakit Parkinson
Overweight

Pemeriksaan Yang
Dianjurkan

Pemeriksaan laboratorium setiap 6 bulan

Hematologi

rutin

Hemoglobin,

Eritrosit,

Hematokrit,

Trombosit,

Leukosit, LED, Hitung Jenis

Apusan darah tepi

Kimia darah

: Asam Urat, SGOT, SGPT, GGT, GD2PP, GDP, Ureum,

Kreatinin, ferin, transferin

Profil lipid

: Kolestrol total, LDL, HDL, Trigliserida

Urin Rutin

: Warna , Berat Jenis, pH, Nitrit Protein, Keton, Leukosit,

Eritrosit, Glukosa, Urobilinogen, Bilirubin, Blood, Epitel, Silinder, Kristal,


Bakteri

Konsul ke dokter spesialis mata

Konsul ke dokter spesialis jantung

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa Terapi non farmakologis

Terapi

Katarak

ANJURAN :-

farmakologis
-

Matur

Usul: Anjurkan dilakukan pemeriksaan

ODS

ke dokter spesialis mata untuk


diperiksa kondisi matanya

DD/:
Katarak
Hipermatu
r

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa

Terapi non farmakologis

Terapi
farmakologis
Glimepiride 1 mg

Diabetes

ANJURAN :

Melitus

Batasi konsumsi makanan manis

Tipe 2

Menjaga agar berat badan tetap ideal

Diet. Membuat menu harian yang sesuai yaitu

(Metformin)

small frequent feeding, dimana dalam 1 hari

mg 2x1 (pagi dan

terdapat 3 kali makan dalam porsi sedikit,

sore)

Terkontrol

diselingi buah di setiap sela waktu makan (2


kali).

Aktifitas fisik, seperti berjalan santai atau


gerakan duduk-berdiri di tempat. Targetnya
selama 25-30 menit, dilakukan paling tidak 3
hari dalam seminggu.

Melakukan kontrol gula darah secara rutin

Melakukan pemeriksaan HBA1C rutin setiap 3


bulan

2x1 (pagi dan sore)

Glucophage
500

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa Terapi non farmakologis

Terapi

Hipertensi ANJURAN :

farmakologis
Amlodipine

Grade

II Batasi

terkontrol
obat

konsumsi

garam

dapur

(<6

mg/hari)
Menjaga agar berat badan tetap ideal
Diet.

Dietary

Approaches

to

Stop

Hypertension (DASH), yang mencakup


konsumsi

buah-buahan,

sayur-mayur,

susu rendah lemak.


Aktifitas fisik, contohnya seperti berjalan
santai

atau

gerakan

duduk-berdiri

di

tempat. Targetnya selama 25-30 menit,


dilakukan
seminggu.

paling

tidak

hari

dalam

mg 1x1 (pagi)

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa Terapi non farmakologis

Terapi

Dyspnea

ANJURAN :-

farmakologis
Digoxin 1x

deffort

Usul:

suspek

(pagi)

Anjurkan dilakukan pemeriksaan ke Furosemide 40

CHF grade

dokter

NYHA II

dilakukan EKG dan echocardiografi

DD/:
Dyspnea
deffort
suspek
PPOK

spesialis

jantung

untuk

Anjurkan pemeriksaan spirometri

Anjurkan pemeriksaan rontgen dada

mg 1x1/4

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa

Terapi non farmakologis

Penyakit

ANJURAN:

Parkinson

Mengkonsumsi obat secara teratur

Terapi farmakologis
Terapi

yang

telah

diberikan :

Memakai alat bantu berjalan untuk menahan Leparson 2x1/2 tab


DD/:

beban tubuh dan menjaga keseimbangan

Parkinson

Kurangi faktor yang menimbulkan stress


Tetap berusaha untuk aktif agar otot tidak Anjuran:

atipikal
Secondary
Parkinson
trauma
Secondary
Parkinson
tumor

(pagi dan siang)

e.c.

atrofi, misalnya mrngikuti kegiatan senam

Disarankan

ringan.

dilakukan

Hindari hal-hal yang menyebabkan jatuh,


misalnya lantai licin
e.c. Fisioterapi

untuk

pemeriksaan
untuk

MRI

mencari

penyebabnya

RENCANA PENGELOLAAN
Diagnosa

Terapi non farmakologis

Terapi
farmakologis
-

Overweight ANJURAN :Usul:

Melakukan

dietary

recall

untuk

membantu memperbaiki dan membuat


menu harian yang sesuai dengan kondisi
pasien, untuk overweight, jumlah energi
harian yang diperlukan dalam sehari
dikurangi 500kcal/ hari.

Melakukan

aktivitas

ringan

seperti

berjalan santai

Memperbaiki

gaya

hidup

sedentary

pasien, dengan menganjurkan mengikuti


aktivitas atau kegiatan di luar kamar

Diagnosa
DM tipe 2 tidak

PROGNOSIS

Ad vitam

Ad fungtionam

Ad Sanationam

Dubia ad bonam

Dubia ad bonam

Dubia ad malam

HT grade 2 terkontrol

Dubia ad malam

Dubia ad bonam

Dubia ad malam

Katarak Matur ODS

Dubia ad malam

Dubia ad malam

Dubia ad malam

Sindrom Parkinson

Dubia ad bonam

Dubia ad malam

Dubia ad malam

CHF grade II NYHA

Dubia ad malam

Dubia ad malam

Dubia ad malam

terkontrol

Pertanyaan

1.

2.

Isi Leparson?

Levodopa 100 mg

Benserazide HCl 28,5 mg

Benserazide 25 mg

Apa kegunaan obat levodopa?

Levodopa berfungsi sebagai substitusi defisiensi DA-striatum. Saat masuk


ke dalam tubuh, levodopa dikoneversi menjadi dopamine, sehingga dapat
menghilangkan gejala parkinson yang timbul karena penurunan produksi
dopamine skibat degenerasi SNc.

Pertanyaan

3. Apa kegunaan benserazide?


Benserazide

adalah

suatu

sediaan

penghambat karboksilase dan tidak melewati


sawar

darah.

Kegunaannya

saat

diberikan

bersama dengan levodopa adalah menghambat


biotransformasi levodopa menjadi DA di perifer.

Efek lain dari penghambat dekarboksilase adalah:


1. Meningkatkan jumlah levodopa yang mencapai jaringan
otak sehingga memungkinkan penurunan dosis sebanyak

75%

2. Pada awal terapi, dosis efektif lebih cepat tercapai


3. Efek samping seperti mual, muntah, dan efek pada sistem
kardiovaskular sangat berkurang karena kurangnya DA di
perifer
4. Gejala

parkinson

pada

variasi

diurnal

lebih

mudah

dikendalikan
5. Efek antagonis piridoksin dapat dihindari
6. Manfaat dan perbaikan gejala bagi pasien meningkat
dibanding dengan pada pemberian levodopa saja

Pertanyaan

4.Kegunaan glimepirid?
Glimepirid termasuk dalam golongan obat sulfonilurea generasi III. Cara kerja
obat ini adalah dengan merangsang sekresi granul sel-sel Langerhans
pankreas melalui interaksi dengan ATP-sensitive K channel pada membran selsel yang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan
membuka channel Ca2+. Ion Ca akan masuk sel , merangsang granula yang
berisis insulin dan akan terjadi sekresi insulin dengan jumlah yang ekuivalen
dengan peptida-C. Selain itu, dapat mengurangi clearance insulin di hepar.
Obat golongan sulfonilurea menurunkan gula darah puasa lebih besar
daripada glukosa setelah makan, masing-masing sampai 36% dan 21%.
Sebagai terapi tunggal menurunkan HbA1c 1,5-2%.

Pertanyaan

5.Kegunaan metformin?
Metformin termasuk dalam golongan obat biguanid. Cara kerja obat ini
adalah dengan menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan
sensitivitas jaringan otot dan adiposa terhadap insulin melalui aktivasi
kinase

di

sel

(AMP-activated

protein

kinase).

Banyak

data

yang

menunjukkan bahwa penurunan produksi glukosa hepar diakibatkan


penurunan glukoneogenesis.
Metformin juga dapat menstimulasi produksi Glucagon like Peptide-1 (GLP1) dari GI tract yang dapat menekan fungsi sel alfa pankreas sehingga
menurunkan glukagon serum dan mengurangi hiperglikemia saat puasa.

Pertanyaan

6. Apakah kegunaan amlodipin?


Amlodipine adalah obat antagonis kalsium golongan dihidropiridin yang
bersifat vaskuloselektif dan generasi yang baru memiliki selektivitas yang
lebih tinggi. Hal ini menguntungkan karena:

Efek langsung pada nodus AV dan SA minimal

Menurunkan resistensi perifer tanpa penurunan fungsi jantung yang


berarti

Relatif aman dalam kombinasi dengan -blocker

Cara kerja daru antagonis kalsium adalah dengan menghambat influks


kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh
darah,

timbul

dipengaruhi.

reaksi

relaksasi

arteriol,

sedangkan

vena

kurang

Pertanyaan

7. Apa kegunaan obat digoxin?


Termasuk obat glikosida jantung yang digunakan untuk terapi
gagal jantung. Dosis biasanya adalah 0,125 0,25 mg sehari jika
fungsi ginjal normal, tapi pada lansia 0,0625-0,125 mg, kadangkadang 25 mg). Sediaan tabletnya adalah 0,25 mg. Memiliki
efek:
a) Inotropik positif
b) Kronotropik negatif
c) Mengurangi aktivitas saraf simpatis

a) Inotropik positif
Menghambat pompa Na-K-ATPase pada membran sel otot
jantung sehingga meningkatkan kadar Na+ intrasel, dan ini

menyebabkan berkurangnya pertukaran Na+ - Ca2+ selama


repolarisasi dan relaksasi otot jantung sehingga Ca2+ tertahan
dalam sel lalu kadar dan ambilannya menjadi meningkat.
B dan C) Kronotropik negatif dan Mengurangi aktivitas
saraf simpatis
Digoxin meningkatkan tonus vagal dan mengurangi aktivitas
simpatis di nodus SA maupun AV sehingga menimbulkan
bradikardia

sinus

sampai

henti

jantung

dan/

perpanjangan konduksi AV sampai meningkatnya blok AV.

atau

You might also like