You are on page 1of 15

Diskusi Topik

TINEA CORPORIS
PEMBIMBING:
DR. INSANUL KAMILAH

Presentan:
RESTU WULANDARI
I11111062

Definisi

Siregar, R.S, 2003, Atlas Berwarna saripati Penyakit KulIT, EGC: Jakarta.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates

Etiologi
Golongan jamur dermatofita:

Siregar, R.S, 2003, Atlas Berwarna saripati Penyakit KulIT, EGC: Jakarta.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine.
7th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.
Pariser DM. Superficial fungal infections. A practical guide for primary care physicians. Postgrad Med. 1990;87:20514.

Karakteristik Dermatofita

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Patofisiologi
Adhesi

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Patofisiologi
Penetrasi

Jensen, Jens-Michael. Et al. Barrier Function, Epidermal Differentiation, and Human b-Defensin 2 Expression in Tinea
Corporis. J Invest Derm. 2007: 127, 17207
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th
ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Patofisiologi

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Efloresensi

Pertumbuhan
jamur
dengan pola radial timbul
lesi kulit sirsinar dengan
batas jelas dan meninggi
yang disebut ringworm,
tepi polisiklik, daerah tepi
tampak
vesikel-vesikel
atau papul kecil dengan
skuama halus dan aktif.
Dijumpai
daerah
penyembuhan sentral.

Pasien melaporkan bahwa lesi tersebut membesar terus

menerus.

Siregar, R.S, 2003, Atlas Berwarna saripati Penyakit KulIT, EGC: Jakarta.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Diagnosis

Diagnosis: Manifestasi klinis, gambaran status


lokalis dan pemeriksaan penunjang.
DD: dermatitis seboroik, psoriasis, dan ptiriasis
rosasea
Dermatitis seboroik selain predileksi kulit
kepala, lipatan kulit seperti belakang telinga
Psoriasis daerah ekstensor, misalnya
lutut,siku, dan punggung.
Pitiriasis rosea simetris, sukar dibedakan
tanpa
herald
patch
untuk
memastikan
diagnosisnya.

Conant, Smith, Baker, Callaway. Dalam Djuanda, Adhi. Hamzah, M, Aisah, S. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin edisi keenam. Jakarta : FKUI.

Pemeriksaan Penunjang

Mikroskopik
merupakan
diagnosis
utama
dari infeksi jamur.
Sampel di ambil dari
kerokan kulit lesi
yang
aktif,
ditempatkan
di
setetes larutan KOH
10 atau 20% pada
preparat, dan dilihat
dibawah mikroskop.
Bergus GR, Johnson JS. Superficial tinea infections. Am Fam Physician. 1993;48:25968.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008.

Pemeriksaan lampu Woods

Pemeriksaan lampu Wood's untuk diagnosis


tinea telah berkurang penggunaannya
karena penurunan jumlah dermatofita yang
berpendar dibawah sinar ultraviolet.

Pencegahan
1. Jika ada anggota keluarga yang terkena, hendaknya
seluruh anggota keluarga dan peliharaan diperiksa
dan diobati jika ada yang terinfeksi juga. Sementara
terinfeksi
jangan
pergi
ke
tempat
yang
kelembabannya tinggi seperti gymnasium, kolam
renang, atau aktivitas kontak kulit lain sampai diobati.
2. Cuci kain sprei dan pakaian secara teratur.
3. Jaga kulit agar tetap bersih dan tidak lembab.
4. Gunakan pakaian bersih setiap hari.
5. Cuci tangan jika menyentuh penderita tinea corporis.
6. Jangan berbagi handuk, topi, atau pakaian.

Pengobatan
Anti

Siregar, R.S, 2003, Atlas Berwarna saripati Penyakit KulIt, EGC: Jakarta.
Pariser DM. Superficial fungal infections. A practical guide for primary care physicians. Postgrad Med. 1990;87:20514.

Pengobatan
Pertimbangan anti jamur sistemik:
Tinea corporis resisten pada terapi topikal
Infeksi kronik
Imunosupresi primer atau sekunder
Dermatofitosis
area yang hiperkeratotik
seperti telapak tangan dan kaki.

Drake LA, Dinehart SM, Farmer ER, Goltz RW, Graham GF, Hardinsky MK, et al. Guidelines of care for superficial mycotic infections
of the skin: tinea corporis, tinea cruris, tinea faciei, tinea manuum, and tinea pedis. Guidelines/Outcomes Committee. American
Academy of Dermatology. J Am Acad Dermatol. 1996;342 pt 1:2826.

Pengobatan
Anti jamur sistemik: griseofulvin dan
itrakonazol tergolong efektif
Griseofulvin,
anak-anak
15-20
mg/KgBB/hari, dewasa 500-1000 mg/hari
Itrakonazol 100 mg/hari
Ketokonazol 200-400 mg/hari
Walaupun ketokonazol efektif, namun
memiliki efek hepatotoksik. Terapi umum
untuk tinea corporis ialah 2 minggu

Siregar, R.S, 2003, Atlas Berwarna saripati Penyakit KulIt, EGC: Jakarta.
Pariser DM. Superficial fungal infections. A practical guide for primary care physicians. Postgrad Med. 1990;87:20514.

You might also like