You are on page 1of 61

KEHAMILAN

EKTOPIK
TERGANGGU

DEFINISI

Kehamilan ektopik adalah semua kehamilan


dimana sel telur yang dibuahi oleh
spermatozoa berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uterus.

Tuba Fallopii
Uterus (diluar endometrium kavum uterus)
Ovarium
Intraligamenter
Abdominal
Kombinasi kehamilan didalam dan diluar
uterus

Berdasarkan penggolongan diatas, maka


kehamilan ektopik paling sering terjadi di
Tuba ( 97% ), yang mana 55% muncul di pars
ampullaris, 25% di isthmus, dan 17 % di
fimbriae. Sisa 3 % berlokasi di uterus,
ovarium, abdominal, dan intraligamenter,
dimana sekitar 2-2,5% muncul di kornua
uterus

EPIDEMIOLOGI

Insiden dari kehamilan ektopik digambarkan


dalam berbagai macam cara pada beberapa
literature. Denominator yang paling umum
digunakan adalah jumlah konsepsi yang dikenali,
yang mana digambarkan sebagai jumlah
kehamilan ektopik per 1000 konsepsi.
Denominator lainnya adalah jumlah wanita
dalam usia produktif, yang digambarkan sebagai
jumlah kehamilan ektopik per 10.000 wanita
dalam rentang usia 14-44 tahun, dan jumlah
total kelahiran yang digambarkan sebagai
jumlah kehamilan ektopik per 1000 kelahiran.

Meningkatnya prevalensi infeksi tuba akibat


penularan seksual (Brunham dkk., 1992;
Maccato dkk., 1992)
Diagnosis lebih dini dengan pemeriksaan
gonadrotropin korionik yang sensitif dan
ultrasonografi transvaginal- pada beberapa
kasus, terjadi resorpsi sebelum dilakukan
didiagnosis pada masa lalu.

Popularitas kontrasepsi yang mencegah


kehamilan intrauteri tetapi tidak untuk
kehamilan ekstrauteri.
Sterilisasi tuba yang gagal
Induksi aborsi yang diikuti dengan infeksi
Meningkatnya penggunaan teknik reproduksi
dengan bantuan.

ETIOLOGI DAN PATOGENITAS

FAKTOR MEKANIK
Faktor ini menghalangi atau memperlambat
perjalanan ovum yang telah dibuahi menuju
ke rongga uterus. salpingitis yang terjadi
sebelumnya sehingga menyebabkan
aglutinasi lipatan lipatan mukosa yang
bercabang cabang seperti pohon disertai
penyempitan lumen dan pembentukan
kantong kantong buntu. Berkurangnya silia
akibat infeksi juga ikut andil pada implantasi
di tuba.

FAKTOR FUNGSIONAL

Perubahan motilitas tuba dapat terjadi setelah


terdapat perubahan kadar esterogen dan
progesteron serum., kemungkinan akibat
upregulation reseptor adrenergik pada otot polos.
Meningkatnya insiden kehamilan ektopik telah
dilaporkan pada penggunaan kontrasepsi oral yang
hanya berisi progestin, pada penggunaan AKDR
dengan atau tanpa adanya progesteron, setelah
penggunaan estrogen dosis tinggi pasca ovulasi
untuk mencegah kehamilan morning after pil,
dan selah induksi ovulasi

REPRODUKSI DENGAN BANTUAN


KEGAGALAN KONTRASEPSI

Faktor dalam lumen tuba :


Endosalpingitis

dapat menyebabkan
perlengketan endosalping, sehingga lumen tuba
menyempit atau membentuk kantong buntu;
Lumen tuba sempit dan berlekuk-lekuk yang
dapat terjadi pada hipoplasia uteri. Hal ini
dapat disertai kelainan fungsi silia endosalping;
Lumen tuba sempit yang diakibatkan oleh
operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak
sempurna.

Faktor pada dinding tuba :


Endometriosis

tuba, dapat memudahkan


implantasi telur yang dibuahi dalam tuba;
Divertikel tuba kongenital atau ostium
assesorius tubae dapat menahan telur yang
dibuahi ditempat itu.

Faktor diluar dinding tuba :


Perlekatan

peritubal dengan distorsiatau


lekukan tuba dapat menghambat perjalanan
telur;
Tumor yang menekan dinding tuba dapat
menyempitkan lumen tuba.

Faktor lain :
Migrasi

luar ovum, yaitu perjalanan dari ovum


kanan ke tuba kiri- atau sebaliknya- dapat
memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi
ke uterus. Pertumbuhan telur yang terlalu
cepat dapat menyebabkan implantasi
premature;
Fertilisasi in vitro.

Faktor resiko

Resikoa

Resiko tinggi
Bedah korektif tuba

21,0

Sterilisasi tuba

9,3

Riwayat kehamilan ektopik

8,3

Pajanan DES in utero

5,6

AKDR

4,5-45

Patologi tuba yang tercatat

3,8-21

Resiko sedang
Infertilitas

2,5-21

Riwayat infeksi genital

2,5-3,7

Banyak pasangan

2,1

Resiko ringan
Riwayat bedah panggul/ abdomen

0,93-3,8

Merokok

2,3-2,5

Vaginal douche

1,1-3,1

Hubungan seks <18 tahun

1,6

MANIFESTASI KLINIS

NYERI
MENSTRUASI ABDOMINAL
NYERI TEKAN ABDOMEN DAN PELVIS
PERUBAHAN UTERUS
TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI
SUHU
MASSA PELVIS

PEMERIKSAAN

ANAMNESIS
Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu ,biasanya terjadi
pada kehamilan 6-8 minggu dan kadang-kadang terdapat gejala
subjektif kehamilan muda seperti mual,pusing,dan sebagainya,
Nyeri perut bagian bawah disertai dengan spotting, nyeri bahu,
tenesmus dapat dinyatakan. Perdarahan per vaginam terjadi
setelah nyeri perut bagian bawah

PEMERIKSAAN UMUM

Pada KET dapat ditemukan tanda-tanda syok


hipovolemik yaitu hipotensi, takikardi,
pucat, anemis, ekstremitas dingin, nyeri
abdomen, perut tegang,nyeri tekan dan nyeri
lepas abdomen, serta bisa ditemukan pekak
samping yaitu pekak pindah pada perkusi
abdomen

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Pada pemeriksaan dengan spekulum


ditemukan fluksus sedikit.
Pada pemeriksaan dalam dapat ditemukan
antara lain : 5,6,7
Uterus yang membesar
Nyeri goyang serviks (+)
Kanan / kiri uterus : nyeri pada perabaan
dan dapat teraba massa tumor di daerah
adneksa
Kavum Douglas bisa menonjol karena berisi
darah dan ada nyeri tekan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

kehamilan ektopik terganggu, terutama bila


ada tanda-tanda perdarahan dalam rongga
perut. Pada kasus jenis tidak mendadak
biasanya ditemukan anemia, tetapi harus
diingat bahwa penurunan hemoglobin baru
terlihat setelah 24 jam. Penghitungan
leukosit secara berturut menunjukkan
adanya perdarahan bila leukositosis
meningkat. Untuk membedakan kehamilan
etopik dari infeksi pelvik, dapat diperhatikan
jumlah leukosit

TES URIN KEHAMILAN


B-hCG serum
PROGESTERON SERUM

DILATASI DAN KEROKAN

Kemungkinan adanya kehamilan dalam uterus


bersama kehamilan etopik.
Hanya 12 sampai 19% kerokan pada
kehamilan etopik menunjukan reaksi
desidua.
Perubahan endometrium yang berupa reaksi
Arias-Stella tidak khas untuk kehamilan
etopik.

ULTRASONOGRAFI

SONOGRAFI VAGINAL

Sonografi dengan transduser di vagina dapat


digunakan untuk mendeteksi kehamilan uteri
sejak 1 minggu setelah terlambat menstruasi
bila -hCG serum lebih dari 1500 mIU/ml.

Hasil Pencitraan USG pada kehamilan Ektopik

PEMERIKSAAN KHUSUS,.....

ULTRASONOGRAFI ,-hCG dan TVS- transvaginal scanning :


Pemeriksaan yang saling menunjang dalam menegakkan
diagnosa dini KE.
Kantung kehamilan (GS-gestational sac) intrauterine
terlihat sebagai double-ring yang menggambarkan
desidua dan selaput amnion.
Pada kehamilan ektopik, hanya terlihat adanya penebalan
dan reaksi desidua pada endometrium. Dalam keadaan
lanjut, terlihat adanya pelepasan desidua sehingga
terlihat adanya cairan atau darah intrakaviter sehingga
disebut sebagai pseudogestational sac yang kecil dan
iregular dibandingkan dengan kantung kehamilan yang
sebenarnya.

adanya komplek atau massa kistik adneksa


atau terlihatnya embrio di adneksa dapat
dideteksi, dan/atau tidak adanya kantong
gestasi dimana diketahui bahwa usia gestasi
sudah lebih dari 38 hari, dan/atau kadar hCG
diatas ambang tertentu, biasanya antara
1500 dan 2500 mIU/ml.

LAPAROSKOPI

Laparoskopi hanya bisa digunakan sebagai


alat bantu diagnosis terakhir untuk
kehamilan ektopik, apabila hasil penilaian
prosedur diagnosis yang lain meragukan.
Melalui prosedur laparoskopi, alat kandungan
bagian dalam dapat dinilai. Secara sistematis
dinilai keadaan uterus, ovarium , tuba,
kavum Douglas dan ligamentum latum.
Adanya darah dalam rongga pelvis mungkin
mempersulit visualisasi alat kandungan,
tetapi hal ini menjadi indikasi untuk
dilakukan laparotomi

Laparoskopi hanya bisa digunakan sebagai


alat bantu diagnosis terakhir untuk
kehamilan ektopik, apabila hasil penilaian
prosedur diagnosis yang lain meragukan.
Melalui prosedur laparoskopi, alat kandungan
bagian dalam dapat dinilai. Secara sistematis
dinilai keadaan uterus, ovarium , tuba,
kavum Douglas dan ligamentum latum.
Adanya darah dalam rongga pelvis mungkin
mempersulit visualisasi alat kandungan,
tetapi hal ini menjadi indikasi untuk
dilakukan laparotomi

KULDOSENTESIS

Penderita dibaringkan dalam posisi litotomi


Vulva dan vagina dibersihkan dengan antiseptik
Spekulum dipasang dan bibir belakang portio
dijepit dengan cunam serviks, dengan traksi ke
depan sehingga forniks posterior tampak.
Jarum spinal no 18 ditusukkan ke dalam kavum
Douglas dan dengan semprit 10 ml dilakukan
pengisapan.
Bila pada pengisapan ditemukan darah, maka
isinya disemprotkan pada kain kasa dan
diperhatikan apakah darah yang dikeluarkan
merupakan :

Darah segar bewarna merah yang dalam


beberapa menit akan membeku : darah ini
berasal dari arteri atau vena yang tertusuk
Darah tua bewarna coklat sampai hitam yang
tidak membeku, atau yang berupa bekuan
kecil-kecil : darah ini menunjukkan adanya
hematokel retrouterina.

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS BANDING

Infeksi Pelvik
Abortus Imminens atau insipiens.
Ruptur Korpus Luteum
Torsi kista ovarium dan appendisitis.

PENATALAKSANAAN

TERAPI BEDAH
TERAPI MEDIS

Kondisi penderita saat itu


Keinginan penderita akan fungsi
reproduksinya
Lokasi kehamilan ektopik
Kondisi anatomik organ pelvis
Kemampuan teknik bedah mikro dokter
operator
Kemampuan teknologi fertilisasi invitro

SALPINGEKTOMI

Kehamilan ektopik tuba kanan yang terlihat pada laparaskopi.

Tuba kanan yang membesar karena terdapat kehamilan ektopik


ada disebelah kanan di E.

Tuba kiri yang tersumbat terlihat pada L- wanita ini pernah


dilakukan ligasi tuba

SALPINGOSTOMI
SALPINGOTOMI
RESEKSI SEGMENTAL DAN ANASTOMOSIS
TROFOBLAS PERSISTEN

TROFOBLAS PERSISTEN

Kehamilan kecil, yaitu kurang dari 2 cm


Terapi dini, yaitu sebelum hari ke 42 siklus
menstruasi
Kadar -hCG serum diatas 3000mIU/ml
Implantasi di sebelah medial lokasi
salpingostomi.

TERAPI MEDIS

METOTREKSAT
Status hemodinamik stabil
Kehamilan kurang dari 8 minggu
Kantung kehamilan < 3 cm
Tidak tampak pulsasi jantung janin
Kadar HCG < 10.000 IU/ml
Tidak ada kontraindikasi pemberian MTX
Pasien dapat dipantau
Diberikan 50 mg MTX dosis tunggal,IM. Bila
berat badan < 50 kg, dosisnya 1mg/KgBB.

TERAPI MEDIS

METOTREKSAT
AKTINOMISIN
SUNTIKAN LANGSUNG

PENATALAKSANAAN MENUNGGU

Kadar -hCG serial menurun


Hanya kehamilan tuba
Tidak ada bukti perdarahan intraabdomen
atau ruptur dengan menggunakan sonografi
vagina
Diameter massa ektopik tidak lebih dari 3.5
cm

IMUNOGLOBULIN ANTI-D
Bila wanita tersebut memiliki (D) negatif
tetapi belum tersentisitasi terhadap antigen
D, harus diberikan imunoglobulin anti-D.

Radang Panggul (PID)


Riwayat kehamilan ektopik
Endometriosis
Riwayat operasi tuba
Riwayat operasi di daerah panggul
Infertilitias dan pengobatan infertilitas
Kelainan uterus atau tuba
Riwayat terpapar D.E.S
Merokok
Multiple sexual partners
Hubungan seks pertama kali pada usia muda

PROGNOSIS

Pada umumnya kelainan yang menyebabkan


kehamilan ektopik bersifak bilateral.
Sebagian wanita menjadi steril, setelah
mengalami kehamilan ektopik, atau dapat
mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba
yang lain

KET

HASIL KONSEPSI MATI DINI DAN DIRESORBSI


ABORTUS TUBA
RUPTUR TUBA

JENIS JENIS KEHAMILAN


EKTOPIK

KEHAMILAN ABDOMINAL

Kehamilan Pars Interstisialis Tuba


Kehamilan ektopik ganda
KEHAMILAN OVARIUM
KEHAMILAN SERVIKS

KEHAMILAN OVARIUM

You might also like