You are on page 1of 50

FLUID MANAGEMENT

- FISIOLOGI CAIRAN TUBUH TBF


Laki-laki dewasa
55%-60%

Total Body Fluid


Perempuan dewasa
50%-55%

PT. BBraun
3
Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

FUNGSI CAIRAN BAGI


TUBUH

mpertahankan panas tubuh dan


pengaturan temperatur tubuh

Transportasi : nutrien, partikel


kimiawi, partikel darah, energi,
hormon, hasil sisa metabolisme.
3. Mempertahankan tekanan
hidrostatik dalam sistim
kardiovaskuler.
4

http://www.iv-partner.com/indexb163.html?BEFDDE916A254231BF46392979BA89EA

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Cairan
Intraseluler
40 %

Cairan
Ekstraseluler
20 %

Plasma
darah 5 %

Cairan
CairanInterstitial
Tubuh
60 %
15 %
7

Membran Sel

PERPINDAHAN CAIRAN
Perpindahan cairan tubuh di
pengaruhi oleh:
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan onkotik
keseimbangan

mencapai

3. Tekanan osmotik: mencegah


difusi cairan melalui membran
semi permiable dengan
konsentrasi lebih tinggi.
8

KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan cairan ditentukan intake
dan out put cairan.
Intake
cairan
(minuman
dan
makanan) : 1200 ml (minuman) dan
1000 ml (makanan), oksidasi
200300 ml.

-1500 ml/ hari, feses 100 ml, paruparu 300 500 ml dan keringat 600 800 ml.
9

GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT
a.

Edema (hipervolemik) = Efusi,


Asites.
Edema adalah
penimbunan cairan
berlebihan diantara sel-sel tubuh atau
di dalam berbagai rongga tubuh
.
dapat terjadi secara lokal
disebut
edema edema
umum pitting
disebut sedangkan
edema
anasarka.

GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT
b. Dehidrasi (hipovolemik)
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau
keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal

Kehilangan cairan melalui :


1. Saluran pencernaan :
2. Saluran perkemihan :
3. kulit :
11

KEBUTUHAN ELEKTROLIT / HARI

Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam


- Keseimbangan diatur ginjal
- Hiponatremi dapat terjadi pada infus
berlebihan tanpa Na, penurunan sekresi
ADH dan pada sindroma TUR Prostat.

13

14

14

DEHIDRASI BERDASARKAN TANDA DAN GEJALA


Penilaian

Lihat Keadaan umum

Baik, sadar

Gelisah, rewel

Lesu,lunglai, atau tidak


sadar.

Mata

Normal

Cekung

Sangat cekung dan


kering

Air mata

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Mulut dan lidah

Basah

Kering

Sangat kering

Rasa haus

Minum biasa,
tidak haus

Haus, ingin minum


banyak

Malas, minum atau tidak


bisa minum

Periksa: Turgor kulit

Kembali cepat

Kembali lambat

Kembali sangat lambat.

Hasil pemeriksaan

Tanpa dehidrasi

Dehidrasi ringan/
sedang

Dehidrasi berat

15

15

CONTOH KASUS
Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit BB sesudah sakit
BB sebelum sakit

Diketahui :BB pasien saat sehat : 55 kg


BB pasien saat sakit : 53 kg
Ditanya : Derajat dehidrasi
Dehidrasi = (55 53 ) x 100 %
55
= 3%
Maka pasien mengalami dehidrasi ringan

16

x 100 %

PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN

Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat

Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan Capillary


Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat

Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia

Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa jadi


17
sirkulasi abnormal

FAKTOR FAKTOR KESEIMBANGAN


CAIRAN

Usia

Temperatur Lingkungan

Sakit

18

18

Stress

Diet

Sakit

USIA

19

19

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN


CAIRAN
Sesuai rumus Holliday & Segar
a. Pada orang dewasa

BB 10 kg pertama = 1 liter cairan


BB 10 kg kedua = 0,5 liter cairan
BB >> 10 kg = 20 mLx sisa BB
PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

21

contoh

Pasien usia 30 tahun datang dengan diagnosa Dehidrasi. BB


pasien saat datang 56 Kg. Tinggi pasien : 170 cm. Berapa
kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien tersebut?
Jawab : BB pasien : 56 Kg
Maka 10 Kg pertama : 1000 cc cairan
10 Kg kedua

: 500 cc cairan

36 Kg terakhir = 20 mL x 36 Kg = 720 cc cairan


22

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN


CAIRAN
b. Berdasarkan berat badan bayi dan anak

4 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama

1 ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya

Contoh kasus

23

INSENSIBLE WATER LOSS


IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.

25

MENGHITUNG IWL
Anak : {30 Usia (th)} mL/kg/hari
Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari
Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)

26

FLUID VOLUME THERAPY

PEMBERIAN INFUS

RESUSITASI

KOREKSI

RUMATAN

Drug solution

KRISTALOID

TERAPI CAIRAN
ELEKTROLIT

KOLOID

Menggantikan kehilangan
akut cairan tubuh

NUTRISI

Memelihara keseimbangan
cairan tubuh dan nutrisi

Memelihara
jalur IV

JENIS CAIRAN
Koloid
Natural

Kristaloid

Cairan lain
Glucose
5%
NaCl 0.9%

Albumin

Ringer Solution
Syntetis

Mannitol

Dextran

Ringer Lactate

Electrolyte
Gelatin
concentrates
Ringer Acetate
Ringerfundin
HES

etc

(Hydroxyethyl starch)
Kristaloid:

jenis cairan sejati


merupakan larutan
yang terdiri dari
yang terdiri
dari
Koloid:
elektrolit
merupakan cairan
konsentrasi

elektrolit.

MEKANISME CAIRAN KRISTALOID


Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler
interstisial,
kemudian
didistribusikan
ke
komparteman ekstravaskular

Hanya 25 % cairan dari pemberian awal yang tetap


berada di intravaskuler, sehingga membutuhkan
volume 3-4x dari volume plasma yang hilang.

Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan


Pemberian cairan kristaloid berlebihan
dapat
volume ekstrasel
menyebabkan edema otak dan tekanan intrakranial.

31

KRISTALOID
Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam :
Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari
cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L)
Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water
Cairan Isotonik : Infus dengan tekanan yang sama seperti cairan
tubuh. Cairan ini menetap dalam Cairan Ekstraselluler (osmolaritas
290-310 mOsm/L)
Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL),
Ringer Asetat, Ringerfundin, Glucose 5%
Cairan Hipertonik : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari
plasma darah dimana air keluar dari Intraselluler dan masuk ke
dalam plasma (osmolaritas diatas 375 mOsm/L).
Contoh : NaCl 3 %, Glucose 10%, Dextrose 50 %
32

onis

CAIRAN KRISTALOID
Tonis
itas

Nama Cairan

Os Kal

Komposisi
m

Normal Saline
(NaCl 0,9%)

Na+ =154
Cl- =154

308

Ringer Laktat

Na+ = 130-140,
K+= 4-5, Ca2+ = 23, Cl- = 109-110,
BE = 28-30,
Laktat=28

273

Glucose 5%

Glukosa= 50 gr/L

278

200

Ringerfundin

Na+ =145 , K+= 4,


Ca++=5, Mg++ =2,
Cl- =109, Acetat =
24, Maleat= 5

309

Kaen 3A*/
Tridex 27A*

Na+ =50, Cl- =50,


K+ =10, Lactate
20, glukosa=27

290

108

Kaen 3B*/
Tridex 27B*

Na+ =50, Cl- =50,


K+ =20, Lactate

290

36

Indikasi

108

Catatan

Resusitasi cairan, Diare,


Luka
Gagal
Ginjal
Akut, Bakar,
Asidosis
diabetikum

Resiko terjadinya oedem


paru (dalam jumlah
besar)

Dehidrasi, Syok
Hipovolemik, Syok
Perdarahan, Asidosis
metabolik, suplai ion
bikarbonat

Hanya dimetabolisme di
hepar. Dpt menyebabkan
hiperkloremia & asidosis
metabolik akibat
akumulasi laktat

hidrasi selama dan sesudah


operasi, rumatan
perioperatif, restriksi natrium

Kontraindikasi :
hiperglikemia

Dehidrasi isotonis, DHF,


kasus braintrauma, syok
hemoragik,

Rumatan cairan dan


elektrolit (terutama Kalium)
dengan asupan oral terbatas

CAIRAN KRISTALOID
Tonis
itas

Nama Cairan

po-tonis Ringer Asetat

Hiper
tonis

Kal

Komposisi (/L)Osm

273

Na+Ca
=130
, K+= 4,
++=2,7-3,
Cl- =108,7-127,
Acetat = 28

Indikasi
Dehindrasi (syok
hipovolemik
dan asidosis)
pada kondisi: diare, DHF,
luka bakar, syok hemoragik,
trauma

Dapat memperburuk
edema
serebral

Pasien dg restriksi natrium

Rawan oedem anasarka

Suplai air dan karbohidrat


secara parenteral pada
penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein

Resiko hiperglikemia

NaCl 0,45%

Na+ =77, Cl- =77

Glukosa 10%

Glukosa= 100 gr/l

556

400

NaCl 3%

Na+ = 513,Cl- = 513

1026

Koreksi Natrium

Mannitol 20%

Glukosa= 200 gr/l

1228

Diuretik sistemik pd kasus


serebral edema
(menurunkan TIK) , sindrom
TURP, menurunkan TIO pd
Glaukoma,

Ka-EN MG3*/
Tridex 100*

Na+=50, K+ =20,
Cl- =50,
Lactate- =20,
Glucose=100 g

695

400

Asupan oral inadequate


(karena stroke), anoreksia
pasien dg kanker, malnutrisi,
meningitis, diabetik asidosis

37

Catatan

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

A. Cairan Resusitasi pada Dehidrasi.

Derajat Dehidrasi

Dewasa

Anak

Dehidrasi
ringan
dehidrasi.

4%

4% - 5%

Dehidrasi Sedang

6%

5% -10 %

Dehidrasi Berat

8%

10% - 15%

Syok

15% - 20 %

15% - 20%

Rumus cairan resusitasi = Derajat dehidrasi x kg BB

45

contoh
Contoh soal :
Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan BB: 50 kg
menderita peritonitis dan mengalami syok.
Bagaimana resusitasi cairan ?

Maka cairan yang dibutuhkan :


Derajat dehidrasi x kg BB
= 15 % x 50 = 7,5 liter = 7500 cc.

46

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

Teknik pemberian cairan:


1. 50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan
dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari total
cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam
berikutnya.

2. Agar ganguan hemodinamik cepat teratasi


maka 1 jam pertama diberikan 20 mL/kgBB,
maka dalam 1 jam pertama diberikan 20 mL x
50 kg = 1000 mL.
47

LANJUTAN
Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila:
a.MAP = Mean Arterial Pressure : 65 mmHg
b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg
c.Urine Output : 0,5 mL/ kgBB/jam
d.Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous
e.Oxygen Saturation 70%.
f.Status mental normal

48

TERAPI CAIRAN KRISTALOID


B. Cairan Pre-operatif
Cairan yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami tindakan
operasi dan cairan penganti puasa.
Rumus : Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 Jam

Contoh soal :
Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam,
Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:
Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam
(50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam
Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/ jam.
49

TERAPI CAIRAN KRISTALOID


Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:

1. Cairan pengganti puasa : 2 mL/kgBB/jam


2. Menganti cairan akibat perdarahan

EBV = kgBB x EBV x Jumlah perdarahan (%)

Volume cairan kristaloid dibutuhkan 3x dari


volume cairan koloid dan darah.
51

LANJUTAN ..
Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu :

Jenis operasi

Dewasa

3. Cairan maintenance selama operasi

Anak

Besar

8 mL/kgBB/jam

6 mL/kgBB/jam

Sedang

6 mL/kgBB/jam

4 mL/kgBB/jam

Kecil

4 mL/kgBB/jam

2 mL/kgBB/jam

52

CAIRAN KOLOID

56

CAIRAN KOLOID

Koloid adalah:

a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,


b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar
dari membran

Koloid dalam pemberian harus dipantau sebab dapat berakibat


overload cairan karena koloid akan memperluas kedalam intravascular
lebih besar daripada jumlah cairan infus sehingga dapat menyebabkan
Decompesatio Cordis (payah jantung).
57

PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID


Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:

1. Resusitasi cairan pada penderita


dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2. Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3. Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
60

KOMPOSISI CAIRAN KOLOID

Cairan
Koloid

Produksi

Tipe

Waktu
paruh

Indikasi

Plasma
protein

Human
plasma

Serum consered
Human albumin

4-15 hari

a. Penganti volume
b. Hipoproteinemia
c. Hemodilusi

Dextran

Leconostoc
mesenteroid
B512

D 60/70

6 jam

a. Hemodilusi
b. Gangguan
Mikrosirkulasi
(stroke)

Gelatin

Hidrolisis dari
kolagen
binatang

Modifien gelatin
Urea linked
Oxylopi gelatin

2-3 jam

Subsitusi volume

Starch

Hidrolisis
asam dan
EO

Hydroxyethyl

6 jam

a. Subsitusi volume
b. Hemodilusi

61

PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID


Kristaloid

Koloid

Komposisi menyerupai plasma


(acetated ringer, lactated ringer)

Ekspansi volume plasma tanpa


disertai ekspansi volume interstisial

Mengantikan volume dan


meningkatakan CO dan tekanan
darah

Ekspansi volume lebih besar di


bandingkan volume sama kristaloid

Bebas reaksi anafilaksis

Masa kerja lebih panjang

Bebas disimpan di suhu kamar

Oksigenasi jaringan lebih baik

Komplikasi minimal

Gradien alveolar arterial O lebih


sedikit
Insiden edema paru dan /atau edema
sistemik lebih rendah.

68

PRODUK DARAH

DARAH

Pembagian darah terdiri dari :


a.Plasma darah sebesar 55%
b.Sel sel darah sebesar 45% yaitu : sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan trombosit.
Jumlah volume darah: 5-7%BB , dimana
plasma 5% dan eritrosit 2%.
73

FUNGSI DARAH
Fungsi darah :

a. Transportasi untuk respirasi,


makanan, ekskresi dan regulasi.
b. Regulasi keseimbangan pH darah
c. Mencegah pendarahaan
d. Pertahanan tubuh (lekosit).
74

TRANSFUSI DARAH
Transfusi dapat mengunakan Whole
blood dan Packed Red Cells

Whole blood digunakan: Pendarahaan


akut

a. Hb < 8 gr/dL
b. Perdarahaan hebat 10 mL/kg, pada 1
jam pertama
75

KOMPONEN DARAH

1. Whole Blood

Meningkatkan dan mempertahankan proses


pembekuan

Masa hidup sampai 21 hari.


sebagaian besar plasma di hilangkan.
Masa hidup 21 hari
2. Packed Red Cells

LANJUTAN .
3. Transfusi Trombosit

trombosit yang rendah

Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam


tergantung pada kebijakan pusat sumber
trombosit di peroleh.

77

TERAPI TRANSFUSI DARAH


Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:
a.orang dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV
b.bayi dan anak : jika perdarahaan > 10% EBV

Jumlah darah di hitung berdasarkan Estimated


Blood Volume (EBV).
= 90 mL/KgBB

EBV Anak + Dewasa = 70 mL/KgBB


Maka rumus EBV = KgBB x EBV X Jumlah
Pendarahan (%).

78

TERAPI TRANSFUSI DARAH


Kebutuhan darah berdasarkan Hb
a. darah WB = (Hb yang diinginkan Hb sekarang)x BB (kg) x 6
b. darah PRC = (Hb yang diinginkan Hb sekarang) x BB (kg) x 3
c. darah FFP = (Hb yang diinginkan Hb sekarang ) x BB (kg) x 10

79

PROSEDUR TRANSFUSI DARAH


Transfusi darah diberikan mengunakan blood
set yang memiliki filter (penyaring) dengan
ukuran 170-200 m untuk menyaring partikel
debris dan bekuan fibrin.

Set Transfusi darah diganti setelah 1x 24 jam


walaupun transfusi masih dilanjutkan.

Set Transfusi darah tidak membutuhkan filter


udara

82

KESIMPULAN
1. Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis yaitu Kristaloid , Koloid
dan produk darah yang masing-masing memiliki
kandungannya berbeda.

2. Indikasi pemberian cairan didasarkan pada kasus keadaan


penyakit pasien dan tidak melupakan anamnese riwayat
penyakit pasien.

85

THANK YOU

86

You might also like