You are on page 1of 47

LU KA G IG ITAN

dan
SEN G ATAN
Bambang Sugeng
Bag Bedah FK Unissula

PEN D AH U LU AN
1. Gigitan dan sengatan oleh hewan liar,
hewan peliharaan dan manusia
2. Luka gigitan dapat berupa luka tusuk
sederhana sampai luka robek compang
camping
3. Masalah pada luka gigitan dan sengatan:
a. luka yang ditimbulkan
b. kontaminasi bakteri / virus
c. reaksi alergi / toksin

4. Toksin melalui aliran darah dan limfe

G IG ITAN U LAR

Ratusan jenis ular, hanya sebagian kecil

saja yang berbahaya / beracun


Namun sulit menentukan yang mana yang
berbahaya anggap semua gigitan
berbahaya sampai terbukti sebaliknya
40% gigitan tidak berbahaya
3 jenis yang berbahaya :
a. Viperidae
b. Elapidae
c. Hidrophiidae

VIPERIDAE

VIPERIDAE

bandotan
ular tanah

ELAPIDAE

ular welang

Ular tikus

RACUN ULAR
1. Peptida : merusak endotel edema
2. Enzym :
a. protease dan L-aminoacid oxidase nekrosis
b. hyaluronidase penyebaran toksin
c. phospholipase eritrosit dan otot

3. Neurotoksin : blok neuromuscular junction


4. Lain-lain :
a. endonuclease, haemolysin, cardiotoxin
b. alkaline / acid phosphatase
c. cholinesterase

Gejala
klinik

PEN AN G AN AN
1.
2.
3.
4.

Primary survey : ABC


Lokasi tubuh yang digigit (tungkai, lengan) ?
Sudah berapa lama?
Cegah penyebaran toksin :
a. insisi, pengisapan
b. pasang perban elastis / bidai
c. berikan antibisa ular / SABU

4. Penanganan luka : wound toilet


5. Istirahatkan ekstremitas

PEN AN G AN AN
6. Pemeriksaan laboratorium : darah, urin, faal
ginjal, faal hepar
7. Pemberian antitetanus
8. Dirawat di rumah sakit untuk deteksi
komplikasi paling tidak 24 jam
9. Bila perlu dilakukan fasciotomi

Pressure-Immobilisation
technique
The venoms of snakes, blue-ringed octopus, cone
shell and Funnelweb Spider circulate through the
bodywhich
via the
lymphatic system,
works by muscular action. In order to slow down venom
circulation for these specific creatures the pressure-immobilisation technique
should be used.

Immediately apply pressure to envenomed


area.

Apply broad
pressure
bandage

Bandage should be
tight and firm but not
too mush as to stop
circulation. Start
from below bite and
work you way up.
Apply bandage as far
up limb as possible.

Apply a splint to limb to


inhibit movement. Fasten
splint to limb using
another bandage.
Bind splint as firm as
possible to restrict all
movement. Then seek
urgent medical assistance.
When the arm is the site of
affected area, after
applying above steps a
sling should also be used
to immobilise the limb.

Pictures from: AVRU (Australian Venom Research Unit). (December 2006) Pressure
Immobilisation Bandaging. (Online) http://www.avru.org/firstaid/firstaid_pib.html (Retrieved

SEN G ATAN
SCO RPIO N

Sengatan kalajengking umumnya tidak fatal,

tetapi beberapa jenis dapat sangat berbahaya


Scorpion : binatang malam, siang hari
bersembunyi
Bila terusik / terinjak (sembunyi dalam sepatu)
menyengat
Racun neurotoksin dapat menyebabkan henti
napas dan kejang

G EJALA KLIN IS
1. Ringan : gatal, nyeri dan bengkak
2. Parestesi, fasikulasi, bulla, nekrosis
3. Bila gejala berat dalam beberapa jam
penderita dapat mengalami gangguan saraf
simpatis dan parasimpatis :
a.
b.
c.
d.
e.

takikardi
hipertensi
hiperglikemi
kejang
henti napas

PEN AN G AN AN
1. Primary survey : ABC
2. Cegah penyebaran toksin :
a. pasang perban elastis / bidai
b. antibisa kalajengking di Indonesia belum ada

3. Penanganan luka : kompres dingin


4. Istirahatkan ekstremitas
5. Tangani komplikasi sistemis : intubasi,
antiaritmia dll

SCO RPIO N STIN G S

SEN G ATAN TAW O N

Sengatan tawon umumnya tidak fatal


Penderita yang alergi dapat terjadi reaksi

anafilaktik fatal
Tawon meninggalkan sengat pada tubuh
korban yang masih berisi toksin
Bila tidak diganggu, tawon tidak
menyengat manusia
Beberapa jenis dapat menyengat
beberapa kali

G EJALA KLIN IS
1. Ringan : gatal, nyeri, merah dan bengkak
2. Bengkak / edema pada tempat sengatan
menjalar sampai muka dan mata
3. Mual, muntah
4. Sesak napas, wheezing
5. Takikardi dan kolaps

PEN AN G AN AN
1. Primary survey : ABC
2. Cegah penyebaran toksin : cabut sengat
lebah dengan kuku atau alat (kalau ada)
secepatnya
3. Penanganan luka : cuci dengan sabun /
antiseptik dan kompres dingin untuk
mengurangi nyeri
4. Anti alergi lokal dan sistemik
5. Istirahatkan ekstremitas

G IG ITAN LABA-LABA

Gigitan laba-laba umumnya juga tidak

berbahaya, tetapi beberapa berakibat fatal


Toksin laba-laba : Black Spider Widow
mengandung asetilkholin dan norepinephrin
Laba-laba lain toksinnya mengandung
dermonecrotic factor (laba-laba Brown
Recluse)
Laba-laba juga mahluk malam dan tidak
menggigit bila tidak diganggu

G EJALA KLIN IS
1. Ringan : gatal, nyeri, merah dan bengkak
2. Gangguan neuromuskuler : kram, sesak
napas
3. Takikardi, mual, muntah, sakit kepala hebat
dan hipersalivasi
4. Gejala berlangsung 2 3 hari, bila tidak
ditangani dengan baik bisa berakibat fatal

PEN AN G AN AN
1.
2.
3.
4.
5.

Primary survey : ABC


Bersihkan luka dan kompres es
Beri analgetik, bila perlu narkotik
Anti alergi lokal dan sistemik
Bila terjadi nekrosis kulit : dilakukan
penanganan luka / debridement dan skin
graft

Funnel
Web

1) Conduct a primary survey.


2) Immediately apply firm pressure
on wound by applying pressureimmobilisation.
3) Immobilise casualty and provide
reassurance to casualty.
4) Arrange for transportation to
medical facility, preferably and
ambulance.

Redback
spider

1) Conduct a primary survey.


2) The venom in redbacks is
spreads slowly so no pressure
immobilisation is needed.
3) Reassure casualty and
continually monitor.
4) Apply a cold ice pack to ease
reduce pain.
5) Arrange for transportation to
medical facility, preferably and
ambulance.

Other
Spider
Bites

Pressure immobilisation should not


be used with spider bites that cause
local tissue death because it may
add to damage and also pain, so for
spiders such as the white tailed
spider it is best to manage similar to
the redback and seek urgent
medical assitance.

G IG ITAN AN JIN G

Gigitan anjing merupakan gigitan hewan

domestik tersering yang menularkan virus


Hewan peliharaan lain : kucing, monyet
dan kuda
Binatang buas lain : kelelawar
Pulau Bali endemis rabies
Virus yang ditularkan : RHABDOVIRUS,
menyebabkan :
a. rabies : meningoencephalitis
b. ebola : hemorrhagic fever
c. marburg : hemorrhagic fever

RABIES
1. Ditularkan dengan gigitan / liur anjing, kucing,
kelelawar
2. Masa inkubasi 1 hari 5 tahun (rata-rata 8
minggu)
3. Virus berada dalam CNS, hepar dan kelenjar
liur, menjalar melalui saraf
4. Derajat keparahan tergantung :
a.
b.
c.
d.

lukanya
dekat atau tidak dengan CNS
pelindung (baju)
status imunisasi

G EJALA KLIN IS
1. Prodromal :
a. demam, anoreksia, sakit kepala
b. nyeri, gatal dan paresthesia pada gigitan

2. Gejala gangguan CNS :


a.
b.
c.
d.

gelisah
hidrofobia
aerofobia
atau paralisis seluruh tubuh

Figure 2. The cycle of rabies infection begins with viral entry at a peripheral site and proceeds
through retrograde axonal transport. Viral replication occurs in the cell body of the primary
neuron. Infection proceeds by transsynaptic spread through several neurons before spreading
to the acinar cells, which then shed the virus into the saliva (Dietzschold et al. 2005).

D IAG N O SIS
1. Anjing yang menggigit rabies ?:
a.
b.
c.
d.

saliva banyak
hidrofobia
agresif
imunisasi

2. Ragu-ragu : periksa histologi otak negri


bodies dan virus dalam otak
3. Isolasi virus dalam saliva dan CSF

PEN AN G AN AN
1. Perawatan luka : wound toilet dengan banyak
air, debridement semua jaringan mati
2. Bila tidak memungkinkan luka dijahit, biarkan
terbuka
3. Beri antibiotika dan analgetika
4. Berikan antitetanus
5. Tentukan apakah anjing sakit atau tidak; anjing
peliharaan atau liar?
6. Tidak sakit? Bila peliharaan : observasi 10 hari
7. Bila liar : berikan imunisasi

PEN AN G AN AN
8. Terapi suportif bila ada gejala
a.
b.
c.
d.

sedasi, anti kejang


respiratory support
penanganan komplikasi jantung
perawatan lainnya (gizi, dekubitus dll)

IM U N ISASI
1. Imunisasi pasif :
a. Human Rabies Immune Globuline (HRIG) 20 IU /
kg BB
b. diberikan pada luka dosis dibagi 8 hari

2. Imunisasi aktif :
a. Human Diploid Cell Vaccine (HDCV) 1 cc
b. diberikan IM pada hari ke 0, 3, 7, 14 dan hari ke
28 ( 5 dosis )
c. WHO menganjurkan plus hari ke 90 sekali lagi

VAKSIN /AKTIF
IM atau ID

ERIG 1000IU/5ml

PASIF :HRIG 300


IU/2ml

8 sites Intradermal administration


ID injection vaccination schedule
Day 0

Day 0

7 28

90

Day 0
Day 0

Day 0

7
1/24/17

45

PEN AN G AN AN
WHO GUIDE FOR POST-EXPOSURE TREATMENT:
Assess Nature of Contact or Injury and the Biting Animals

TYPE OF EXPOSURE

TREATMENT
HEALTHY

SICK/RABID

No treatment

No treatment

Category II:
Nibbling of uncovered skin, superficial
scratch that doesnt break skin, licking
over broken skin or healing wounds.
Category I w/ unrealiable history

Vaccine +
observe

Vaccine
(full course)

Category III:
Single or multiple transdermal bite or
scratch which penetrates skin at any
location; licking of mucous membrane

Vaccine +
RIG +
observe

Vaccine + RIG +
(Full course)

Category I:
Touching or feeding, licking of healthy skin
w/ no open wound, no documented
contact of saliva w/ mucous membrane,
reliable history

QUESTIONS and DISCUSSION

You might also like