Professional Documents
Culture Documents
Transplantasi
Kelompok : 1
Anggota :
Apri Hertika 201532192
Friska
201532
Hendi G
201532
Nanda Sayu K 201532134
Yefrison K 20160302212
BATU GINJAL
(NEFROLITIASIS)
Prevalensi
Angka kejadian batu ginjal di Indonesia tahun 2002
berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di
seluruh Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus baru,
dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah sebesar
19.018 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar 378
orang.
(Adioka, dkk. 2012)
Faktor penyebab
Pola makan tidak teratur
Faktor keturunan keluarga gagal ginjal beresiko 6x lebih
besar
Pemeriksaan penunjang
Urin
pH > 7,6 ditemukan kuman area splitting
pH yang rendah pengendapan batu asam urat.
Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam
Darah
Hb anemia
Lekosit karena infeksi.
Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal
Kalsium, fosfat dan asam urat
Pengambilan Batu
Transplantasi Ginjal
(Cangkok Ginjal)
Terapi penggantian ginjal yang
melibatkan pencangkokan ginjal sehat
dari orang hidup atau yang baru
meninggal kepada orang yang
membutuhkan.
Transplantasi ginjal menjadi terapi
pilihan untuk sebagian besar pasien
dengan gagal ginjal dan
penyakit ginjal stadium akhir.
Kontra indikasi:
Infeksi akut : tuberkulosis, infeksi saluran kemih, hepatitis akut.
lain
penanganan
Penolakan pencangkokan
Infeksi (sering terjadi pada sistem urinari, pneumonia dan sepsis)
Komplikasi sistem urinari
Komplikasi pada sistem kardiovasskular
Komplikasi pada sistem pernafasan
Komplikasi pada sistem gasstrointestinal
Komplikasi pada kulit
Komplikasi komplikasi lainnya, seperti diabetes mellitus,
osteoporosis, miopaty dan nekrosis tulang
Keuntungan
Kerugian
Butuh proses
pembedahan besar
Proses untuk
mendapatkan ginjal lebih
lama atau sulit.
Tubuh bisa menolak
ginjal yang didonorkan.
Penderita harus rutin
minum obat
imunosupresan yang
mempunyai banyak efek
samping.