You are on page 1of 21

Dr.

KETUT SUARTA, SpA


Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/Rumah Sakit Sangalah Denpasar
Pebruari, 2004
1

Gagal ginjal akut:


Fungsi ginjal menurun mendadak
Kemampuan mempertahankan homeostasis tubuh
hilang
Senyawa metabolit (ureum/kreatinin)
Gangguan keseimbangan air dan elektrolit

GGA dalam klinik:


Oligurik (urin <240 ml/m2/hari, neonatus <1
ml/kgBB/jam)
Non ologurik obat-obat nefrotoksik

ETIOLOGI:
1. GGA Prerenal: aliran darah ke ginjal (hipoperfusi
ginjal)
a. hipovolemia: - perdarahan
- luka bakar
- dehidrasi
b. curah jantung : payah jantung
c. Volume vaskuler efektif :
- sepsis
- SN
- Syok anafilaktik

2. GGA Renal
a. Kel. Vaskuler Intrarenal:
- sindroma hemolitik uremik
- trombosis arteri/vena renalis
- vaskulitis: poliartritis nodusa, HSP
b. Glomerulonefritis:
- GNAPS
- GN kresentik
c. Nefritis interstitial:
- obat
- infeksi
- pielonefritis
d. Kerusakan tubulus:
- nekrosis tubulus akut
e. Anomali kongenital: - ginjal polikistik
- Agenesis ginjal
4

3. GGA Pasca renal Obstruksi sal. Kemih


- Kelainan kengenital (KUP), HUP, HUV
- Tumor
- Batu
- Bekuan darah, kristal as. Jengkol, dll

MANIFESTASI KLINIS:
1. Fase oligurik: (1-3 minggu)
- Gangguan kesadaran : disorientasi -- koma
- Gejala gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah
- Gejala kardiovaskuler: hipertensi, payah jantung
- Gejala pernafasan: - pernafasan kussmaul (asidosis
metabolik)
- udema paru
5

- Gejala-gejala

lain:

Anemia
Kejang akibat uremia, hipokalsemia, hiperkalemia
Laboratorium:
-ureum / kreatinin
-K, P
-Na, Ca
2. Fase poliuri produksi urine normal
- efek deuretik ureum
- dapat terjadi kehilangan cairan & elektrolit

DIAGNOSIS
1. Anamnesis: cari riwayat penyakit yg mendasari
2. Fisik: - kesadaran me
- nafas kussmaul
- hipertensi, gagal jantung, udema
pulmonum dll
3. Laboratorium:
- urinalisis anuria/oliguri
- ureum/kreatinin, K, P, Ca
- analisa gas darah
- USG
7

TATALAKSANA
GGA Pasca renal:
- hilangkan obstruksi, mis: KUP pasang kateter
GGA Pre renal:
- mengatasi penyebab hipoperfusi ke ginjal
Diuresis paksa:
- manitol 20% : 0,5 g/kgBB
- furosemid 1 mg/kgBB dinaikkan berganda @
6-8 jam sampai 10 mg/kgBB/x
GGA Renal:
Pantau: 1. Tanda-tanda vital: T, N, P
2. Pemeriksaan darah: Hb, Ht, Trombosit
3. Ureum/kreatinin
4. K, Na, Cl, Ca, P & asam urat
5. Analisa gas darah
6. Protein total/albumin
8

Terapi:
1. Konservatif
2. Dialisis

II. Konservatif
1. Cairan masuk = IWL + jml urin
Kalori: 400 kal/m2/hr (50-60 kal/kgBB/hr)
Protein: 0,5-1 g/kgBB/hr
2. Asidosis NaHCO3: 2-3 mEq/kgBB/hr
3. Hiperkalemia kayexalat: 1 g/kgBB/hr
4. Hiponatremia NaCl 3%
5. Hipo Ca (tetani) glukonas kalsikus 10% IV: 0,5
ml/kgBB pelan-pelan
6. Hiperfosfatemia pengikat P: CaCO3 50
mg/kgBB/hr
9

7. Kejang-kejang diazepam 0,5 mg/kgBB IV


rumatan: luminal 4-8 mg/kgBB/hr
8. Anemia transfusi bila Hb <6 g%
9. Hipertensi:
- diuretik
- kaptopril: 0,3 mg/kgBB/x
10. Udema paru: furosemid
11. Asam urat alopurinol
12. Infeksi antibiotika bila ada tanda-tanda infeksi
II. Dialisis
Indikasi: 1. Ureum >200 mg%
2. Hiperkalemia >7,5 mEq/L
3. NaHCO3 < 12 mEq/L
4. Tanda-tanda overhidrasi: udema paru, ggl jant
5. KU memburuk tanda-tanda uremia berat 10

PROGNOSIS
Tergantung penyebab & luasnya kerusakan ginjal &
pengelolaannya
GGA pra renal & pasca renal baik
GNPC, trombosis vena renalis bilateral, nekrosis
korteks bilateral kurang baik
Non oligurik > baik daripada oligurik

11

Dr. KETUT SUARTA, SpA


Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/Rumah Sakit Sangalah Denpasar
Pebruari, 2004
12

Gagal ginjal kronik:


Penurunan fungsi ginjal secara perlahan-lahan
(progresif)
Sifat irreversibel
Sisa-sisa metabolik
Gangguan keseimbangan air, elektrolit & asam basa
INSIDEN:
2,5-4 per 1 juta/tahun, umur <16 tahun
RSCM 1986-1988 21 dari 252 anak dengan
penyakit ginjal kronik

13

ETIOLOGI
1. Kongenital:

- hipoplasia renal
- displasia renal
- uropati obstruktif

2. Herediter: - sindroma Alport


- nefritis herediter
3. Didapat: - Glomerulo Sklerosis Fokal Segmental
(GSFS)
- Glomerulopati membranosa
- Kelainan metabolit (oksalosis, sistenosis)

14

GEJALA KLINIK
Tergantung penurunan fungsi ginjal
1. Gagal ginjal dini

- fungsi ginjal 50-80%


- gejala belum nampak
- kadang: hematuria, leukosituria

2. Insufisiensi ginjal kronik


- fungsi ginjal 25-50%
- keseimbangan air & elektrolit mulai
- lesu, lelah, sakit kepala, anoreksia, nyeri abdomen,
gangguan pertumbuhan
- lab: ureum/kreatinin
Hb
15

3. Gagal ginjal kronik


- fungsi ginjal < 25%, LFG < 30 ml/mnt/1,73 m 2
- anemia berat
- asidosis metabolik
- hipertensi
- Lab: K , Ca , P , ureum/kreatinin
4. Gagal ginjal terminal
- fungsi ginjal < 12%
- LFG , 10 ml/mnt/1,73 m2
- kesadaran -- koma
- kejang-kejang
- muntah
- gejala seperti di atas
16

DIAGNOSIS
Tahap awal sulit
Gejala-gejala klinik tampak setelah tahap-tahap akhir
Cari faktor yg mendasari
Laboratorium: - darah: ureum/kreatinin, K, Na, Ca, P,
bikarbonat (na HCO3)
- urin: protein/24 jam, sedimen, pH, BJ
urin & osmolalitas
Ro:

- foto thorak
- foto abdomen
- bone survey

EKG: tanda-tanda hiperkalemia


17

PENGOBATAN
I. Konservatif:
- mempertahankan fungsi ginjal yg ada
memperlambat masuk ke GGT
1. Diet:

Kalori: + 80-100 kal/kgBB/hr


Protein: 0,8-1 g/kgBB/hr
Air: cairan masuk = IWL + urin

2. Na:

hipertensi 1 mEq/kgBB/hr
hipertensi (-), udema (-) 2 g/hr (80
mEq/kgBB/hr)

3. Kalium:

- kurangi makanan dgn K tinggi (coklat,


kacang, buah-buahan warna hijau dll)
- kayexalate 0,5-1 g/kgBB/hr
18

4. Ca, Posfat & vit D cegah osteodistropfi ginjal


- hiperfosfatemia: - intake P kurangi
- pengikat P (CaCO3)
- hipokalsemi: CaCO3 100-300 mg/m2/hr
- Vit D3 aktif
- Rocatrol 0,25 g/hr
- Vit D3: 5000-10000 /hr
5. Asidosis: Na HCO3 1-5 mEq/kgBB/hr
6. Hipertensi: antihipertensi
7. Anemia: - transfusi bila Hb , 6 g%
- rhu EPO, (erytropoitin) 50-150 U/kgBB/x SC

19

II. Terapi pengganti


1. Dialisis

LFG 5 ml/mnt/1,73 m2
- Peritoneal dialisis
- Hemodialisis

2. Transplantasi ginjal

20

21

You might also like