You are on page 1of 18

ANTIHIPERTENSI

DEFINISI
1. Antihipertensi adalah obat untuk menurunkan tekanan darah.

2. Hipertensi adalah suatu kelainan atau gangguan yaitu dengan

adanya peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90

mmHg.

3. Sistol adalah tekanan pada dinding arteliole sewaktu jantung

menguncup

4. Diastol adalah bila keadaan jantung mengendur kembali.


JENIS-JENIS HIPERTENSI

MENURUT
ETIOLOGI

MENURUT
TEKANAN DARAH
HIPERTENSI MENURUT ETIOLOGI

Tekanan darah tinggi primer

Tekanan darah tinggi sekunder


HIPERTENSI MENURUT TEKANAN
DARAH

Hipertensi ringan
140-159 mmHg / 90-99
mmHg

Hipertensi sedang
160-179 mmHg / 100-109
mmHg

Hipertensi berat
180-209 mmHg / 110-119
mmHg

Hipertensi maligna
> 210 mmHg / > 120
mmHg
Klasifikasi TD Dewasa
Klasifikasi Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)

Optimal < 120 <80

Normal <130 <85

Normal Tinggi 130-139 85-89

Tingkatan Hipertensi

- Tingkat 1 140 159 90-99

- Tingkat 2 160 179 100-109

- Tingkat 3 >180 >110

- HT Sistolik terisolasi >140 <90


Na RENIN peringatan
dibebaskan TD naik
berkurang

Volume-
darah stimula Vaso- Volume-
turun si kontriksi darah naik

Angiotensi
TD turun n Aldosteron Retensi Na
1 ACE
2

Sistem ReninAngiotensinAldosteron (RAAS)


Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Darah

Faktor fisiologis

Faktor patologis
Faktor Fisiologis

Kelenturan dinding arteri

Volume darah

Kekuatan gerak jantung

Viskositas darah

Curah jantung

Kapasitas pembuluh darah


Faktor Patologis

Aktivitas

Temperatur

Usia

Jenis kelamin

Emosi

Pola hidup
Obat- Obat Anti Hipertensi

Penggolongan
obat
antihipertensi

Diuretik - reseptor bloker

Antagoni Reseptor
Ace s kalsium angiotensin
inhibitor
Furosemide,
Golongan
Hydrochlorothiazid
diuretik
e
Pengertian
diuretikobat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin
melalui kerja langsung terhadap ginjal

Mekanisme Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menghancurkan


garam yang tersimpan di alam tubuh. Pengaruhnya ada dua tahap
yaitu : (1) Pengurangan dari volume darah total dan curah jantung;
yang menyebabkan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer;
(2) Ketika curah jantung kembali ke ambang normal, resistensi
pembuluh darah perifer juga berkurang.
interaksiPenghambat ACE :Dapat menimbulkan hipotensi yang hebat,
maka sebaiknya baru diberikan setelah penggunaan diuretikum
dihentikan selama 3 hari.
Obat-obat (NSAIDS) :Dapat memperlemah efek diuretic dan
antihipertensif akibat sifat retensi natrium dan lainnya.
Kortikosteroida : Dapat memperkuat kehilangan kalium.
Aminoglikosida: Ototoksitas diperkuat berhubung diuretika sendiri
dapat menyebabkan ketulian (reversible).
Antideabetika oral : Dikurangi efeknya bila terjadi hiperglikemia.
Litiumklorida: Dinaikkan kadar darahnya akibat terhambatnya
ekskresi.
Angiotensin
Converting Kaptopril ,
Enzyme (ACE- lisinopril
Inhibitor)
pengertia
n Obat-obatan penghambat ACE (ACE inhibitor) adalah
segolongan obat yang menghambat kinerja angiotensin-converting
enzyme (ACE), yakni enzim yang berperan dalam sistem renin-
angiotensin tubuh yang mengatur volume ekstraseluler (misalnya
plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), dan vasokonstriksi
arteri.

mekanisme
secara langsung menghambat pembentukan Angiotensin II dan
pada saat yang bersamaan meningkatkan jumlah bradikinin. Hasilnya
berupa vasokonstriksi yang berkurang, berkurangnya natrium dan
retensi air, dan meningkatkan vasodilatasi melalui bradikinin. secara
langsung menghambat sekresi aldosteron yang dipromotori
angiotensin yang mungkin telah terbentuk.
interaksi(Spironolakton,asam
1. Diuretika
etakrinat,amilorid,hidroklortiazida,furosemida,Triamteren)
Penurunan tekanan darah yang parah akibatnya terjadi pusig,lemas,dan
pingsan;mugkin kejang atau syok.
2. Tambahan Kalium(K-Lyte,Kaon,Klotrix)
Meningkatkan kadar kalium dalam tubuh sehingga timbul gejala
bradikardia,lumpuh,dan aritmia jantung.
Penghambat Losartan, Valsartan,
Reseptor Candesartan, Irbesartan,
Angiotensin Telmisartan, Eprosartan,
Zolosartan.

pengertia
n
Angiotensin receptor blocker (ARB) merupakan salah satu obat
antihipertensi yang bekerja dengan cara menurunkan tekanan darah
melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron.

mekanisme
inhibitor kompetitif dari reseptor Angiotensin II (tipe 1). Pengaruhnya
lebih spesifik pada Angiotensin II dan mengurangi atau sama sekali
tidak ada produksi ataupun metabolisme bradikinin.

interaksipenggunaan bersama dengan penghambat ACE dan beta-bloker tidak


dianjurkan. obat diuretika dan antihipertensi lain, suplemen kalium dan diuretika hemat
kalium, AINS.
Pemberian bersamaan litium dengan angiotensin converting enzyme inhibitor dapat
meningkatkan serum litium yang reversible dan toksisitasnya.
Obat-obatan yang dapat mempengaruhi kalium: kaliuretik diuretika lain, laksatif,
amfotericin, karbenoksolon, penisilin G natrium, derivat asam salisilat.
Obat-obatan yang dipengaruhi oleh gangguan serum kalium: glikosida digitalis dan
Amlodipine,
Antagonis Diltiazem,
Kalsium Verapamil,
Nifedipine

pengertian
Antagonis kalsium adalah golongan obat penurun tekanan
darah atau anti hipertensi. Antagonis kalsium bekerja dengan cara
menghambat ion kalsium masuk ke dalam sel otot jantung dan sel
otot polos pembuluh darah. Sebagai akibatnya tekanan darah turun

Mekanisme
kerja antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada sel otot
polos pembuluh darah dan miokard. Di pembuluh darah, antagonis
kalsium terutama menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena
kurang dipengaruhi. Penurunan resistensi perifer ini sering diikuti
efek takikardia dan vasokonstriksi, terutama bila menggunakan
golongan obat dihidropirin (Nifedipine). Sedangkan Diltiazem dan
Veparamil tidak menimbulkan takikardia karena efek kronotropik
negatif langsung pada jantung
Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik golongan tiazida, -
interaksi
bloker, -bloker, ACE inhibitor, nitrat, nitrogliserin sublingual, antiinflamasi non-steroid,
antibiotika, serta obat hipoglikemik oral.
Pemberian bersama digoxin tidak mengubah kadar digoxin serum ataupun bersihan ginjal
digoxin pada pasien normal.
Amlodipine tidak mempunyai efek terhadap ikatan protein dari obat-obat : digoxin, phenytoin,
warfarin dan indomethacin. Pemberian bersama simetidin atau antasida tidak mengubah
Penyekat Reseptor Propanolol, Metoprolol, Atenolol,
Beta Adrenergik (- Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol,
Blocker) Acebutolol, Penbutolol, Labetalol
pengertian Adalah obat penyekat beta bekerja sebagai obat anti
angina dengan cara memperlambat denyut jantung serta
mengurangi kekuatan kontraksi jantung

Mekanismemekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -


blocker
kerja dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor 1, antara
lain : (1) penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard sehingga menurunkan curah jantung; (2) hambatan
sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat
penurunan Angiotensin II; (3) efek sentral yang mempengaruhi
aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas baroresptor,
perubahan neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosentesis
prostasiklin
interaksi
Bisoprolol sebaiknya tidak dikombinasikan bersama obat-
obatan golongan beta bloker. Bisoprolol sebaiknya digunakan
secara hati-hati bila diberikan bersamaan dengan obat-obat
penekan otot jantung atau penghambat kondusif AV seperti
kalsium antagonis [khususnya fenilalkilamin (verapamil)] dan
golongan benzotiazepin (diltiazem) atau obat-obatan antiaritmik
seperti disopiramid. Penggunaan bersama rifampisin dapat
meningkatkan bersihan metabolit bisoprolol.

You might also like