You are on page 1of 9

CONTOH PEMBAHASAN

STUDY KASUS KERACUNAN


MAKANAN
Attack rate (AR) adalah prosentase sakit. Didalam KLB keracunan
makanan attack rate digunakan untuk menghitung agka serangan orang
yang makan makanan tertentu (makanan yang diduga sebagai
penyebab keracunan makanan) maupun orang yang tidak makan
makanan tertentu (makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan
makanan).
Attack rate = orang yang sakit akibat makan makanan tertentu X 100%
total populasi yang mengkonsumsi makanan tertentu
Risiko relative (RR ) adalah besarnya suatu jenis makanan untuk
menjadi berisiko terhadap keracunan makanan jika dikonsumsi. Misal
RR sate kambing adalah 5,2, artinya sate kambing jika
dikonsumsi berisiko 5,2 kali lipat untuk menjadikan konsumen
sakit.
RR = AR Makan makanan tertentu X 100%
AR Tak Makan makanan tertentu
prosentase orang yang sakit karena makan makanan tertentu dibagi
dengan prosentase orang yang sakit karena tidak memakan makanan
tertentu
RR yang paling besar dan > 1, dicurigai sebagai penyebab keracunan.
RR = 0 atau 1 dapat diartikan kurang bermakna
POINT WAJIB YANG DIPRESENTASIKAN
PADA STUDY KASUS KLB KERACUNAN
MAKANAN
grafik gejala klinis => dugaan
sementara penyebab
grafik masa inkubasi => dugaan
sementara penyebab,
jenis makanan yang dicurigai
berdasarkan perhitungan AR, dan RR.
Dari jenis makanan tersebut biasanya
agen apa yang mengkontaminasi
Kesimpulan
STUDI KASUS PENYELIDIKAN KLB KERACUNAN
MAKANAN
PADA PEKERJA GALIAN KABEL PT TELKOM DI
WILAYAH PUSKESMAS NGADILUWIH PADA 7
NOVEMBER 2014
Kronologis Kejadian
Pada 2 November 2014 datang sekelompok pekerja galian kabel milik PT Telkom sejumlah 63 orang dari
Ngantingan Purwodadi Jawa Tengah untuk menyelesaikan proyek di Kabupaten Kediri. Sekelompok
pekerja tersebut tinggal di sebuah rumah kontrakan di desa Tales Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri.
Jadwal makan pekerja setiap harinya adalah makan pagi dan makan siang dengan membeli di warung
terdekat dari tempat galihan kabel, dan makan malam 63 pekerja makan dengan menu yang sama yang
dimasak oleh pemilik kontrakan.
Pada 6 November 2014 sore hingga malam para pekerja makan dengan menu yang disediakan yaitu
nasi, sayur lodeh tewel (nangka muda), telur ayam horn bulat bumbu merah, ayam goreng, mie instan,
krupuk, dan air putih kemasan galon.
kasus pertama terjadi pada seorang pekerja dengan gejala demam, diare, pusing, mual, muntah, dan
menggigil pada 6 November 2014 pukul 20.00 WIB. Px-1 segera dilariakan ke Puskesmas Ngadiluwih
malam itu juga.
Pada 7 November 2014 sejumlah 15 pekerja yang lain (dalam satu kontrakan) mengalami gejala yang
mirip dengan px-1 dan harus dilarikan ke Puskesmas Ngadiluwih pada sekitar pukul 12.00 WIB hingga
13.00 WIB. Pada pukul sekitar 15.00 WIB hingga 16.30 WIB tercatat kasus tambahan harus dirawat di
Puskesmas Ngadiluwih sejumlah 11 orang. Pada pukul 17.05 kembali ada kasus tambahan yang harus
dirawat di Puskesmas Ngadiluwih sejumlah 4 orang. hingga 9 November 2014 tidak ada lagi kasus
tambahan dan kematian 0.
TRC Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur segera menuju Kab. Kediri untuk melakukan
penyelidikan epidemiologi dengan tim surveilans Dinas Kesehatan Kab. Kediri.
Hipotesis awal penyebab keracunan makanan adalah menu makan malam yang berada di kontrakan
pekerja dengan dasar pertimbangan seluruh kasus memiliki kesamaan gejala klinis dan kesamaan
sumber konsumsi di waktu yang lalu (pada beberapa jam atau hari).
Tidak ditemukan sisa makanan yang dapat digunakan sebagai sampel uji laboratorium bagi petugas
surveilans, karena semua sampel makanan sudah disita oleh polsek setempat.
GEJALA KLINIS
STAPHYLOCOCC
US

Mual
Muntah
Diare
Sakit perut
Prostration

SALMONELLA

Kejang perut
Menggigil
Demam
Mual
Muntah
Lemah
MASA INKUBASI

STAPHYLOCOCCUS

1 sampai 8 jam,
rata-rata 2 sampai 4 jam

SALMONELLA

16 - 72 jam,
ratarata18 jam
sampai
36 jam sampai
AR & RR

Makan Nggak Makan


jenis makanan RR
sakit tak sakit total AR (%) sakit tak sakit total AR (%)

NASI 31 0 31 100,00 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0!

SAYUR LODEH
TEWEL 25 25 50 50,00 6 7 13 46,15 1,08

TELUR BUMBU
MERAH 26 28 54 48,15 5 4 9 55,56 0,87

AYAM GORENG 28 19 47 59,57 3 13 16 18,75 3,18

MI INSTAN 29 26 55 52,73 2 6 8 25,00 2,11

KRUPUK 31 32 63 49,21 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0!

AIR PUTIH
GALONAN 31 32 63 49,21 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0!
JENIS MAKANAN
AYAM GORENG DAN MIE INSTAN

SALMONELLOSIS Daging dan unggas dan hasil


olahannya, produk-produk telur, susu
dan produk susu mentah, dan
makanan
lain yang terkontaminasi Salmonella
Keracunan STAPHYLOCOCCUS Ham, produk daging dan unggas,
pastry berisi krim, mentega kocok,
keju, susu bubuk, campuran
makanan, makanan sisa berprotein
tinggi
KESIMPULAN
Telah terjadi klb keracunan makanan pada pekerja galian kabel PT. Telkom
di wilayah Puskesmas Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada 7 november 2014,
dengan total kasus sebanyak 31 orang (kematian 0).
Kejadian ini terjadi setelah sebanyak 63 pekerja galian makan malam pada
6 November 2014 dengan menu yang sama, yang dihidangkan oleh ibu
pemilik kontrakan tempat mereka tinggal.
Gejala klinis yang banyak dialami oleh kpenderita antara lain pusing, mual,
muntah, demam,diare, dan nyeri perut, lemas dan menggigil.
Hingga 10 November 2014 sudah tidak ditemukan lagi kasus baru atau
tambahan.
Makanan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan adalah ayam goreng
(Risiko Relatif = 3,18) dan mie instan (Risiko Relatif = 2,11)
Dugaan sementara penyebab keracunan adalah bakteri (staphilococus dan
salmonella sp)

You might also like