You are on page 1of 10

Belajar Berfikir

[pemanfaatan filsafat ilmu dalam


ruang kelas]

Oleh Benny Ridwan


Belajar
Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi,
kegiatan belajar di suatu perguruan tinggi
merupakan suatu privilege [hak istimewa] karena
hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak
belajar di lembaga pendidikan tersebut. Privilege yang
melekat pada mereka yang belajar di suatu perguruan
tinggi tidak hanya terletak pada sarana fisik dan
sumberdaya manusia yang disediakan tetapi juga
pada pengakuan secara formal bahwa seseorang telah
menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu.
Tidak hanya
keterampilan Teknis
Idealnya, karena seseorang mendapat
privilege belajar di perguruan tinggi,
seseorang dituntut untuk berbuat atau
bertindak lebih dari mereka yang tidak
mendapatkan privilege tersebut. Mereka
yang belajar di perguruan tinggi dituntut
tidak hanya mempunyai keterampilan
Teknis, tetapi juga mempunyai daya dan
Kerangka pikir/nalar serta sikap mental,
kepribadian, dan kearifan tertentu
sehingga mereka mempunyai wawasan
yang luas dan berbeda dengan mereka
yang tidak mengenyam pendidikan
ciri-ciri manusia arif yaitu
mempunyai:
Pengetahuan yang luas (to be learned)
Kecerdikan (smartness)
Akal sehat (common sense)
Tilikan (insight), yaitu mengenal inti
hal-hal yang diketahui
Sikap hati-hati (prudence, discrete)
Pemahaman terhadap norma-norma
kebenaran
Kemampuan mencerna (to digest)
pengalaman hidup.
Aspek Belajar
Apapun tujuan yang ingin dicapai melalui
belajar di perguruan tinggi, akhirnya
tujuan tersebut harus dicapai dalam
bentuk unit kegiatan belajar-mengajar
yang disebut kuliah. Kuliah merupakan
bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa,
dan pengetahuan. Pengetahuan Itu sendiri
tersimpan dalam bentuk media cetak,
audio, visual, dan kemampuan dosen.
Pemahaman dan persepsi tentang
hubungan ketiga faktor tersebut sangat
menentukan Keberhasilan proses belajar.
Makna Kuliah
Kuliah merupakan kegiatan yang membedakan
pendidikan formal dan nonformal. Namun, hal yang
perlu dicatat adalah bahwa kuliah bukan satu-satunya
sumber pengetahuan dan bukan satu-satunya
kegiatan belajar. Arti kuliah pada umumnya diperoleh
mahasiswa bukan karena kesadarannya tentang arti
kuliah yang sebenarnya tetapi karena pengalaman
mahasiswa dalam mengikuti kuliah. Kesan yang keliru
akan mengakibatkan adanya kesenjangan persepsi
tujuan antara lembaga pendidikan, dosen, dan
mahasiswa sehingga proses belajar-mengajar yang
efektif menjadi terhambat. Panel A dalam Gambar 1 di
bawah ini melukiskan persepsi kuliah yang
kebanyakan berlaku menurut pengamatan penulis.
Persepsi Kuliah
Fungsi Temu Kelas
Proses belajar merupakan kegiatan
mandiri yang terencana dan kuliah
merupakan kegiatan untuk penguatan
(reinforcement) pemahaman mahasiswa
terhadap materi pengetahuan sebagai
hasil kegiatan belajar mandiri. Gambar
di halaman berikut menunjukkan fungsi
temu kelas sebagai medium penguatan
pemahaman dan bukan sebagai sumber
pengetahuan.
Temu kelas
TERIMA KASIH

You might also like