Professional Documents
Culture Documents
Preventions
.Pre-eklampsia berat
1. Tek. Darah sistol 160 mmHg atau
diastolik 110 mmHg
2. Proteinuria 3 g/24 jam atau 3+ hasil
dipstick, oligouria, synd. HELLP
Risk Factor
Obesity
Extreme age in pregnancy
Primigravida
Multigravida with hipertension
Multiple pregnancy
Mola hidatidosa
Etiologi
(Valensis et al) observasi 1.345
pasien nulipara.
Hasil : multifaktor
< 34 minggu gestational :
resistensi pembuludarah
(terhambat pertumbuhan)
> 34 minggu : BMI ibu.
Patofisiologi
Invasi abnormal sel-sel desidua
trofoblas ekstravili gagal
berikatan miometrium
Aliran darah arteri spiral tetap
dalam keadaan resistensi yang
tinggi ,
Hipoperfusi hipoksemia.
Kerusakan endotel komplikasi
PEB
Komplikasi
Sindroma HELLP (Hemolisis,
Elevated liver enzym,
trombositopenia)
Eklampsia (gangguan saraf
pusat)
End-organ failure
IUGR
Fetal Distress
Skrining
Weight gain
Doppler USG (aliran darah
uteroplasenta) dilakukan pada
kehamilan < 34 minggu
VEGF, Seng-1
Kreatinin urin
Pencegahan
Primer
Sekunder
Primer
Lifestyle modification
Weight control, Physical activity, Behavioural supports
Pharmacological interventions
Nutritional supplements
Smoking
increasing cellular production of Adrenomullin
CO
Avoid pregnancy in high risk age
Sekunder
Aspirin (60-150 mg during <16-
20w0d)
Metformin
Manajemen kebidanan
Pre-eklampsia ringan
1. Pemantauan gerak janin harian
2. Pemantauan cairan ketuban 3-4
minggu
3. Pemantauan tek.darah, lab
darah/urin.
4. MgSO4 (tidak terlalu diperlukan)
hindari toksisitas ibu dan kematian
janin (15%)
5. Istirahat
Pre-eklampsia berat
1. Kontrol tek.darah dengan target
tekanan darah sistolik 140-155
mmHg dan diastolik 90-105
mmHg (hidralazyn, metil dopa,
nifedipin, labetalol)
2. MgSO4 (4-6 g loading dose IV)
dilanjut drip 1-2 g/jam selama
24 jam. ES: kelemahan otot.
3. Sectio Caesar dilakukan bila
terdapat fetal distress usia
kehamilan 33-34 minggu.
Thank You