You are on page 1of 22

5.

DIURETIK
MAKSUD?
Kerja pd ginjal, tapi bukan obat ginjal.
Secara terapetik: kemampuan diuretik
mempenga ruhi gerakan air dan elektronik
dalam organisme dalam sistem transport.
Terapi terbaik : jk mampu mengatur
keseimbangan elektrolit organisme, seperti
halnya konsentrasi dalam cairan interstitial.
Sediaan tunggal diuretik: tidak ada yg
terbaik, shg perlu adanya kombinasi diuretik.
INDIKASI UTAMA:
1. UDEM AKUT DAN KRONIK (PARU-PARU).
2. HIPERTENSI.
3. INSUFISIENSI JANTUNG.
INDIKASI SAMPINGAN:
1. KERACUNAN.
2. DIABETIS INCIPIDUS.
3. GLAUKOMA.
Udem: penumpukan cairan secara
patologis pada ruang ekstravasal,
terutama pada ruang interstitial.
DIURETIK SEBAGAI TERAPI
PENUNJANG.
PENYEBAB UDEM:
1. Gangguan permeabilitas kapiler.
2. Naiknya tekanan darah kapiler.
3. Turunnya tek osmotik koloid dlm
pembuluh.
4. angguan metabolisme elektrolit.
5. Gangguan aliran limfa.
ES: gangguan kesetimbangan elektrolit & air.
KI: - Insufisiensi ginjal (batas laju filtrasi
glomerolus = 30 ml/menit).
- Coma hepatikum eliminasi Kalium.
- Hipokalemia.
- Diuretik penyimpan K Hiperkalemia
PENGGOLONGAN DIURETIK:
1. Diuretik Kuat (LOOP DIURETICS).
2. Diuretik Golongan Tiazid.
3. Diuretik Hemat Kalium.
4. Diuretik Penghambat Enzim Karbonik
Anhidrase.
5. Diuretik Merkuri.
6. Diuretik Osmotik.
7. Kombinasi diuretik.
HUBUNGAN DOSIS KERJA DIURETIK?
DIURETIK KUAT (LOOP DIURETICS)
- Menghambat reabsorpsi cairan dari loop
Hendle asending dalam tubulus ginjal.
- Timbul hipotensi.
- Digunakan dlm pengobatan udem paru
akibat gagal jantung kiri dan pasien gagal
jantung yang berlangsung lama.
- Pemberian intravena mengurangi sesak
nafas.
Macam Obat:
- Furosemid. - Bumetanid
- Asam etakrinat. - Torasemid.
1. FUROSEMID
INDIKASI : Udema paru dan Oliguria krn gagal ginjal.
PERINGATAN:
- Bumil dan Busu.
- Terjadi hipokalemia dan hiponatremia.
- Memperburuk diabetis melitus.
- Gagal hati dan pembesaran prostat.
INTERAKSI:
- Dg penghambat ACE: efek hipotensif
ditingkatkan.
- AINS: Indometasin melawanefek diuretik dan
meningkatkan resiko hiperkalemia.
KI: - Keadaan prakoma akibat sirosis hati dan gagal
ginjal dengan anuria.
ES:
- Hipokalemia, hipotensi, mual, gangguan saluran
cerna.
- Pada dosis tinggi menyebabkan ketulian.
DOSIS:
- Udem: dosis awal 40 mg pd pagi hari, tingkatkan
sampai 80 mh/hari. Anak : 1-3 mg/kg BB/hari.
- Oliguria: dosis awal 250 mg/hari, dpt diberikan tiap
4-6 jam, Dmax: 2 g/hari.
- IV utk Udem: dosis awal 20-50 mg dgkecepatan
tidak lebih dr 4 mg/menit. Dosis Anak: 0,5-1,5
mg/kgBB sampai Dmax 20 mg/hari.
- Pd Oliguria: dosis awal 250 mg selama 1
jam(kecepatan tdk lebih dr 4 mg/menit), dosis
ditingkatkan 500 mg selama 2 jam dan 1 g 4 jam.
2. BUMETANID
INDIKASI, PERINGATAN, KONTRAINDIKASI,
EFEK SAMPING =lihat Furosemid.
DOSIS:
- Oral: 1 mg pagi hari, diulangi 6-8 jam,
kasus parah sampai 5 mg/hari.
- Usia lanjut: 0,5 mg/hari.
- IV: 1-2 mg, ulangi setelah 20 menit.
- Infus IV: 2-5 mg selama 30 60 menit.
Sediaan: Burinex tab. 1 mg / Inj. 0,5 mg/2
ml.
DIURETIK GOL TIAZID
- Potensi sedang dg menghambat reabsorpsi Na
pd awal tubulus distal.
- Digunakan utk mengurangi udem akibat gagal
jantung.
- Pada dosis rendah untuk menurunkan tekanan
darah.
- Kerja obat setelah pemberian per-oral 1-2 jam dg
masa kerja 12-24 jam.
- Dalam penatalaksanaan hipertensi digunakan
dosis rendah sampai dicapai keadaan stabil.
- Dosis optimal untuk pengendalian gagal jantung.
Macam obat: Bendrofluazid, Klortalidon, Benztiazid,
HCT, Hidroflumetiazid, Mefrusid, Siklopentiazid,
Politiazid, Metolazon, Xipamid dan Indapamid)
1. Bendrofluazid.
INDIKASI: Udem dan hipertensi.
PERINGATAN:
- Menyebabkan hipokalemia, DM,
Eritmia jantung.
- Usia lanjut, BUMIL dan BUSU.
- Gangguan hati dan ginjal.
KI:
- Hipokalemia, Hiponatremia,
Hiperkalsemia, gangguan hati dan
ginjal berat,hiperurikemia.
ES:
- Hipotensi, gangguan saluran cerna,
hipokalemia.
- Gangguan darah pada kehamilan.
- Ruam kulit dan reaksi hipersensitivitas.
DOSIS:
- Udem: dosis awal: 5-10 mg /hari, dosis
pemeliharaan 5-10 mg 1-3 kali
seminggu.
- Hipertensi : 2,5 mg pada pagi hari.
Sediaan: Corzide.
HCT
INDIKASI: Udem dan hipertensi.
PERINGATAN, KI, ES= LIHAT
BENDROFLUAZID.
DOSIS:
- Udem: dosis awal 12,5 25mg/hari.
- Udem kuat: 75 mh/hari.
- Hipertensi: dosis awal 12,5/hari
ditingkatkan sampai 25 mh/hari.
-Usia Lanjut: 12,5 mg/hari.
3. DIURETIK HEMAT KALIUM
AMILORID dan TRIAMTEREN merupakan
diuretik lemah yang menyebabkan
retensi kalium, shg digunakan sbg
alternatif yang lebih efektif dari pada
pemberian suplemen kalium pada
penggunaan tiazid atau diuretik kuat.
SPIRONOLAKTON memperkuat tiazid dan
diuretik kuat dg cara mengantagonisasi
aldosteron. Spironolakton bermanfaat
pada pengobatan udem dg sirosis hati
dan efektif pd udem krn gagal jantung.
KALIUM KANRENOAT memilikipenggunaan
yangsama dg spironolakton, tetapi dpt
diberikan secara parenteral.

Suplemen kalium tidak boleh diberikan


bersama diuretik hemat kalium.

Pemberian diuretik hemat kalium pada


pasien yang menerima suatu
penghambat ACE dapat menyebabkan
hiperkalemia yang berat.
4. DIURETIK MERKURI
Menyebabkan nefrotoksisitas yang tinggi,
shg tidak digunakan.
Contoh: MERSALIL.

5. DIURETIK OSMOTIK.
Meningkatkan volume darah secara akut,
shg jarang digunakan pd gagal jantung.
Contoh : MANITOL.
6. DIURETIK PENGHAMBAT
ENZIM KARBONIK
ANHIDRASE

ASETAZOLAMID dan DORZOLAMID


digunakan untuk glaukoma krn efeknya
yang menghambat pembentukan cairan
bola mata.

- Merupakan diuretik lemah dan jarang


digunakan berdasarkan efek diuretiknya.
Furosemide
Furosemide merupakan obat yang digunakan
untuk membuang cairan berlebih di dalam
tubuh. Cairan berlebih yang menumpuk di
dalam tubuh dapat menyebabkan sesak nafas,
lelah, kaki dan pergelangan kaki membengkak
kondisi ini juga dikenal dengan sebutan edma
dan bisa disebabkan oleh penyakit gagal
jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal,
Furosemide juga digunakan untuk tekanan darah
tinggi saat obat diuretik lainnya tidak bisa
mengatasinya lagi.
Indikasi, Kontra Indikasi dan Efek
Samping Furosemide
Indikasi : Edma disebabkan gagal jantung
kongestive, gagal ginjal, edma karena gagal
ginjal kronik, pengobatan tunggal hipertensif
atau dikombinasikan dengan antihipertensi
lain.
Kontra Indikasi : Anuria, hipersensirvitas.
Efek Samping : Gangguan pada saluran
pencernaan, reaksi hipersensivitas,reaksi
sistem saraf pusat, reaksi hematologi,reaksi
dermatologi, kardiovaskular dan lain- lain.
Struktur Kimia Furosemide

Menurut IUPAC
4-Chlor-2-((Furan-2-ylmethyl)amino)-5-5
sulfamoybenzoesaure
HIDROKLOROTIAZID
Hidroklorotiazid atau yang sering disingkat
HCT adalah obat diuretik yang termasuk ke
dalam kelas tiazid. Hidroklorotiazid sering
digunakan sebagai obat anti hipertensi
digunakan sebagai obat anti hipertensi yang
bekerja dengancara mebgurangi kemampuan
ginjal untuk menyerap terlalu banyak natrium
yang bisa menyebabkan retensi cairan. Selain
itu obat ini juga menurunkan resistensi
pembuluh darah perifer sehingga terjadi
penurunan tekanan darah.
Indikasi, Kontra Indikasi dan Efek
Samping Hidroklorotiazid
Indikasi : Hipertensif, bengkak, gagal jantung,
diabetes insipidus.
Kontra Indikasi : gangguan ginjal dan hati
berat, hiponatremia, hiperkalsemia,
hiperurisemia.
Efek samping : kekurangan mineral dalam
darah seperti kalium,magnesium, natrium, asam
urat, ruam, pangkreatitis, dan gagal ginjal akut.
Struktur Kimia Hidroklorotiazid

6-chloro-1,1-dioxo-3,4-dihydro-2H-1$l^{6},2,4-
benzothiadiazine-7-sulfonamide
- Chlorosult iadil- 3,4-dihidro-6-klorobenzo-1-
tio l
-2,4-diazina-7-sulfonamida-1,1-dioksida

You might also like