You are on page 1of 29

PERANAN TUNGAU DEBU

PADA SISTEM
PERNAPASAN

dr. ISTIANA, M.Kes


Departemen Parasitologi FK ULM
Banjarmasin
Parasit yang menyerang sistem
pernapasan
Mikrofilaria
W.bancrofti / B.malayi
Pneumocystis jiroveci
Paragonimus westermani
Dermatophagoides spp
Entamoeba histolytica (abses
paru)
ARTHROPODA
TUNGAU DEBU RUMAH (TDR)
Triger asma bronkhial, rinitis alergika
Dua spesies yang penting:
Dermatophagoides pteronyssinus
Dermatophagoides farinae
Blomia tropicalis
Taksonomi dan Klasifikasi
Superkingdom : Eukaryota
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Metazoa
Filum : Artropoda
Subfilum : Chelicerata
Kelas : Arachnida
Ordo : Acariformes
Sub ordo : Astigmata
Famili : Pyrogliphidae
Genus : Dermatophagoides
Spesies :
1. Dermatophagoides
pteronyssinus
2. Dermatophagoides
farinae
Morfologi
Jantan berukuran 250 300
mikron
Betina berukuran 300 450
mikron
Berbentuk oval
Punggung cembung, perut rata
Transient, berwarna putih kotor
dan tidak bermata
Morfologi
Dewasa memiliki 4 pasang kaki
Bergerak dengan kecepatan 2,5
cm / menit
Daur Hidup
Siklus hidup terdiri telur larva
nimpa dewasa
Nimpa terdiri dari protonimpa
dan tritonimpa
Dipengaruhi suhu dan
kelembaban
Suhu optimal : 25-30 derajat
celcius
Kelembaban : 70-80%
Daur hidup
Waktu perkembangan : rata-rata
35 hari
Betina :mencapai 70 hari
Periode bertelur :
- D.farinae :30 hari, 1
telur/hari
- D. Pteronyssinus : 45 hari
menghasilkan 80-120 telur
Daur hidup
Daur hidup
Tungau betina setelah dibuahi
akan mencari lokasi yang tepat di
permukaan kulit untuk membuat
terowongan dengan kecepatan
0,5 mm 5 mm/hari
Terutama pada stratum korneum
dan stratum granulosum
Betina tinggal di dalam
terowongan selama 30 hari dan
bertelur disana
Telur menetas dalam 3-4 hari
menjadi larva
Larva menggali terowongan
terutama di sekitar folikel rambut
Setelah beberapa hari menjadi
dewasa.
TUNGAU DEBU RUMAH (TDR)
Habitat alami:
Dalam rumah:
- Barang/ bahan yang mengandung debu,
terutama:
Kasur kapuk,
Karpet , selimut, korden

Di luar rumah:
Sarang burung
Permukaan kulit mamalia dan binatang lainya

Makanan utama TDR:


- serpihan kulit (skuama)
Debu :
Serpihan kulit manusia (keratin)
Serat kain (selulosa)
Hifa jamur dan kulit tungau
(kitin)
Alergen
Bagiantubuh TDR yang
mengandung alergen:
Kutikula, organ seks, sistem
gastrointestinal (tinja)
Masuk ke dalam tubuh manusia:
inhalasi
Patogenesis
Alergen masuk melalui kulit/
inhalasi

Alergen mengaktivasi sel


TH2

Terjadi reaksi antibodi IgE


dengan antigen (alergen)
pada permukaan sel mast

pengeluaran zat inflamatori,


co. histamin, dll.

Vasodilatasi pembuluh darah


dan udem
Allergen
Dermatophagoides pteronyssinus
memiliki 2 protein alergenik yang
penting yaitu Der p 1 dan Der p 2
Ekstraksi tungau ini
menghasilkan kedua protein
dengan konsentrasi yang tinggi :
20 100 ug/ml
Penelitian :
80% pasien yang alergi terhadap
TDR memiliki antibodi Ig E
terhadap Der p 1 dan Der p 2.
Terkadang pada seorang pasien
yang alergi terdapat antibodi
terhadap Der p 1, Der f 1 dan Der
m 1.
Manifestasi Klinis
Hipersensitivitas tipe I
Tipe cepat
Diturunkan secara genetik

1. Asma Bronkhial
2. Rinitis Alergi

1
2
1. Asma Bronkhial
Bronkhus yang terinisiasi
mengalami:
Edema
Hipersekresi (mukos)
Spasme bronkiolus
Penderita Asma sangat sensitif
terhadap TDR
o Indonesia (90%)
o Jepang (70% - 80%)
o Australia (90%)
2. Rinitis Alergi
Reaksi hipersensitifitas tipe I,
terlokalisasi di daerah hidung dan
konjungtiva

Gejala:
Bersin berulang, sekret hidung
meningkat,
kongesti nasal, mata berair.
Penyakit alergi penyakit kronik ke-5
terbanyak (anak-dewasa)
Satu dari tiga anak-anak menderita
alergi
Mempengaruhi kualitas hidup >70%
pasien alergi merasa terbatas dalam
beraktifitas
Beberapa alergi berakibat fatal
PENTING: pencegahan (faktor risiko),
Diagnosis
Teskulit
Peningkatan konsentrasi IgE
Pengukuran konsentrasi antigen
Penatalaksanaan
House dust control
Imunoterapi
anti alergi
Kortikosteroid
Antihistamin
House dust control
Menjaga kebersihan terutama
kamar tidur
Pencegahan & Penanggulangan
TDR
Menjaga kebersihan
Membersihkan rumah tiap hari
kain basah/ vacuum cleaner
Hindari karpet, sofa dan wool
Hindari meletakkan barang diatas
meja & kursi
Cuci tirai, min. tiap tiga bulan
Perawatan AC tiap 3 bulan
membersihkan kawat nyamuk tiap
tiga bulan
Imunoterapi
Menyuntikkan ekstrak debu
rumah subkutan seminggu sekali
Syarat :
1. Penderita RA, asma bronkiale,
batuk berulang
2. Ada paparan debu
3. Riwayat alergi terhadap debu
4. Pada uji kulit positif alergi
terhadap debu
Mekanisme imunoterapi
Induksi pembentukan IgG
(blocking antibody)
Penurunan produksi IgE
Penurunan sel efektor
Perubahan keseimbangan sitokin
(perubahan dari TH2 menjadi
TH1)
Induksi sel T regulator

You might also like