Professional Documents
Culture Documents
PADA SISTEM
PERNAPASAN
Di luar rumah:
Sarang burung
Permukaan kulit mamalia dan binatang lainya
1. Asma Bronkhial
2. Rinitis Alergi
1
2
1. Asma Bronkhial
Bronkhus yang terinisiasi
mengalami:
Edema
Hipersekresi (mukos)
Spasme bronkiolus
Penderita Asma sangat sensitif
terhadap TDR
o Indonesia (90%)
o Jepang (70% - 80%)
o Australia (90%)
2. Rinitis Alergi
Reaksi hipersensitifitas tipe I,
terlokalisasi di daerah hidung dan
konjungtiva
Gejala:
Bersin berulang, sekret hidung
meningkat,
kongesti nasal, mata berair.
Penyakit alergi penyakit kronik ke-5
terbanyak (anak-dewasa)
Satu dari tiga anak-anak menderita
alergi
Mempengaruhi kualitas hidup >70%
pasien alergi merasa terbatas dalam
beraktifitas
Beberapa alergi berakibat fatal
PENTING: pencegahan (faktor risiko),
Diagnosis
Teskulit
Peningkatan konsentrasi IgE
Pengukuran konsentrasi antigen
Penatalaksanaan
House dust control
Imunoterapi
anti alergi
Kortikosteroid
Antihistamin
House dust control
Menjaga kebersihan terutama
kamar tidur
Pencegahan & Penanggulangan
TDR
Menjaga kebersihan
Membersihkan rumah tiap hari
kain basah/ vacuum cleaner
Hindari karpet, sofa dan wool
Hindari meletakkan barang diatas
meja & kursi
Cuci tirai, min. tiap tiga bulan
Perawatan AC tiap 3 bulan
membersihkan kawat nyamuk tiap
tiga bulan
Imunoterapi
Menyuntikkan ekstrak debu
rumah subkutan seminggu sekali
Syarat :
1. Penderita RA, asma bronkiale,
batuk berulang
2. Ada paparan debu
3. Riwayat alergi terhadap debu
4. Pada uji kulit positif alergi
terhadap debu
Mekanisme imunoterapi
Induksi pembentukan IgG
(blocking antibody)
Penurunan produksi IgE
Penurunan sel efektor
Perubahan keseimbangan sitokin
(perubahan dari TH2 menjadi
TH1)
Induksi sel T regulator