You are on page 1of 18

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Kelompok 3 :
Anik Septiani
Asmiyanti
Laili Puasa Wati
Maulidya Kusdiana W
M. Alfian Zuhri
Roikhanul Lutfiah
SEJARAH
JURNALISME PADA
ABAD KE-18
Abad ke-18
Jurnalisme pada abad ini lebih menuju pada bisnis dan alat
politik daripada sebuah profesi. Adapula keterampilan
desain atau perwajahan mulai berkembang dengan kian
majunya media percetakan (majalah dan surat kabar).

Pada pertengahan 1800-an mulai berkembang organisasi


kantor berita yang berfungsi mengumpulkan berbagai berita
dan tulisan untuk didistribusikan ke berbagai penerbit surat
kabar dan majalah. Kantor berita pelopor yang masih
beroperasi hingga kini antara lain Associated Press (AS),
Reuters (Inggris), dan Agence-France Presse (Prancis).
YELLOW JURNALISM

Pada abad ini juga ditandai dengan munculnya istilah Yellow


Journalism (jurnalisme kuning), sebuah istilah untuk pertempuran
headline antara dua koran besar di Kota New York. Satu dimiliki oleh
Joseph Pulitzer dan satu lagi dimiliki oleh William Randolph Hearst.

Ciri khas jurnalisme kuning adalah pemberitaannya yang bombastis,


sensasional, dan pemuatan judul utama yang menarik perhatian
publik. Tujuannya hanya satu: meningkatkan penjualan! Namun,
jurnalisme kuning tidak bertahan lama, seiring dengan munculnya
kesadaran jurnalisme ssebagai profesi
Pada masa awal revolusi Industri, masa Descartes
usai mencerahkan Eropa dengan filsafat ilmunya,
jurnalistik mulai dipandang sebagai ilmu baru di
ranah sosial. Karl Bucher dan Max Weber di
Universitas Basel Swiss memperkenalkan cabang
baru ilmu persuratkabaran, Zeitungkunde pada
1884.

Pada 1893 untuk pertama kalinya surat-surat kabar


di AS menggunakan tinta warna untuk komik dan
beberapa bagian di koran edisi Minggu.
Pada 1899 mulai digunakan teknologi merekam ke dalam
pita, walaupun belum banyak digunakan oleh kalangan
jurnalis saat ibaru

Cara Kerja ketika proses penulisan bersifat destructive


yaitu bila data baru Ditulis maka data yang lama akan
langsung terhapu. Sedangkan proses membaca dari pita
magnit bersifat non destructive yaitu sesudah dibaca
magnetic tape berisi data yang sama sebelum dibaca.
(1880-1900) Pada abad ini berkembang
juga teknologi publikasi dan informasi.
Yang paling menonjol adalah mulai
digunakannya mesin cetak cepat,
mempermudah penulis berita.
Menurut Tiongkok
Penemuan mesin silinder oleh John
Dickinson pada tahun 1809 telah
menyebabkan meningkatnya penggunaan
mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-
kertas tipis.

Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama


kalinya digunakan dalam pengeringan dan
pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai
menggunakan mesin Fourdrinier.
Mesin silinder Mesin
fourdrinier
Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan
proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi
kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar
tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan
menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang
kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew
Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses
sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus
dan siap diputihkan.

Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh


Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa
disebut proses sulfat, karena Na 2SO4 digunakan
sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Mesin TIK

Penemuan mesin ketik atau biasa disebut


mesin TIK diawali pada tahun 1714, saat
Henry Mill memperoleh hak paten karena
menciptakan sebuah mesin yang
menyerupai mesin ketik.
Di samping itu muncul pula penemuan kertas
karbon oleh Pellegrino Turri yang merupakan salah
satu cikal bakal dari komponen mesin ketik.

Pada tahun 1829, William Justin Burt menciptakan


sebuah mesin yang disebut typowriter, yang dikenal
sebagai mesin ketik pertama. Walaupun demikian,
mesin ini bekerja lebih lama daripada menulis
dengan menggunakan tangan, sehingga Burttidak
dapat menemukan seorang pembeli atau pihak
perusahaan yang mau membeli hak paten tersebut.
Hal ini menyebabkan mesin itu tidak dapat diproduksi
untuk komersil.
Pada tahun 1829 sampai 1870, penemuan
mesin ketik banyak bermunculan di negara-
negara Eropa dan Amerika, namun tidak ada
yang berhasil membuat mesin ketik menjadi
sebuah produk yang dihasilkan secara komersil.

Pada akhirnya, pada tahun 1861, Father


Francisco Joo de Azevedo, seorang pendeta
Brazil, menciptakan mesin ketik buatannya
sendiri. Penemuan ini menimbulkan klaim bahwa
ia adalah seorang penemu sejati mesin ketik.
Klaim ini kemudian menimbulkan kontroversi.
Di antara tahun 1864 sampai 1867, Peter
Mitterhofer, seorang tukang kayu
berkebangsaan Austria, berhasil
mengembangkan beberapa model mesin
ketik dan prototipe ini dapat berfungsi secara
penuh pada tahun 1867.
Mesin ketik pertama kali yang sukses secara
komersil diciptakan oleh C. Latham Sholes, Carlos
Glidden dan Samuel W. Soule pada tahun 1867.
Penemuan ini kemudian memperoleh hak paten dan
dibeli oleh E. Remington and Sons, sebuah
perusahaan manufaktur. Walaupun demikian, mesin
ini pada awalnya masih memiliki beberapa
kekurangan antara lain juru tulis tidak dapat melihat
hasil ketikan secara langsung dan adanya kesulitan
akan penempatan tuts yang digunakan untuk
kembali pada posisi semula. Hal ini kemudian dapat
diatasi dengan munculnya visible
typewriters seperti mesin ketik Oliver pada tahun
1895.
Perbedaan Jurnalistik abad 18 dengan era sebelumnya .

Kegiatan penyebaran informasi melalui tulis-menulis makin


meluas pada masa peradaban Mesir, ketika masyarakatnya
menemukan tehnik pembuatan kertas dari serat tumbuhan
yang bernama Phapyrus.

Pada abad 8 M, tepatnya tahun 911 M, di Cina muncul surat


kabar cetak pertama dengan nama King Pau atau Tching-
pao, artinya Kabar dari Istana. Tahun 1351 M, Kaisar Quang
Soo mengedarkan surat kabar itu secara teratur seminggu
sekali.

Penyebaran informasi tertulis maju sangat pesat sejak mesin


cetak ditemukan oleh Johan Guttenberg pada 1450.
Pelopor surat kabar sebagai media berita pertama
yang bernama Gazetta lahir di Venesia, Italia, tahun
1536 M.

Surat kabar cetak yang pertama kali terbit teratur


setiap hari adalah Oxford Gazzete di Inggris tahun
1665 M. Surat kabar ini kemudian berganti nama
menjadi London Gazzette dan ketika Henry
Muddiman menjadi editornya untuk pertama sekali dia
telah menggunakan istilah Newspaper.
Di Amerika Serikat ilmu persuratkabaran mulai berkembang sejak
tahun 1690 M dengan istilah Journalism. Saat itu terbit surat kabar
dalam bentuk yang modern.

Pada Abad ke-17, Organisasi pemasok berita (sindikat wartawan


atau penulis) bermunculan bersama maraknya jumlah koran yang
diterbitkan. Pada saat yang sama koran-koran eksperimental, yang
bukan berasal dari kaum bangsawan, mulai pula diterbitkan pada
Abad ke-17 itu, terutama di Prancis.

Pada abad ke-17 pula, Sejak saat itu jurnalistik bukan saja
menyiarkan berita (to inform), tetapi juga mempengaruhi pemerintah
dan masyarakat (to influence).

You might also like