You are on page 1of 36

Coumpounding and

Dispensing
PELAYANAN RESEP
OLEH :
THERESIA RATNADEVI
BOMA RACHMAN DANU
ELIDA RIZKI MUJIHARDIANTI
SHISKA MARIA TAUFIK
AUDRIA AMANDA TARA
SKRINNING RESEP
R/ Teofilin 100 mg
Salbutamol 1 mg
m.f da in caps dtd No. XXX
S. 2 dd caps 1
R/ Omeprazole No. XV
S. 0-0-1
R/ Ambroxol No. XX
S. 3 dd 1

Pro: Soeroso Hermawan


Umur : 74 tahun
Skrining Resep
Komponen resep Ada ()/tidak ada (-) Keterangan

Nama dokter dr. Yahya, Sp.P


SIP Dokter - -
Alamat Dokter - -
Tanggal Penulisan Resep 23/02/17

Paraf/Tanda Tangan Dokter - -

Nama Pasien Soeroso Hermawa


Alamat Pasien - -
Umur Pasien 74 tahun
Jenis Kelamin Pasien Laki-laki

Berat Badan Pasien - -


Nomor Telepon - -
Komponen Obat Ada () / tidak ada (-) Keterangan

Nama Obat Ada () 1. Teofilin


2. Salbutamol
3. Omeprazole
4. Ambroxol
Potensi Obat Ada () 1. Teofilin 100mg
Ada () 2. Salbutamol 1mg
Tidak ada (-) 3. Omeprazole
Tidak ada (-) 4. Ambroxol
Dosis Obat Ada () 1. Teofilin 100mg 2 dd caps I
2. Salbutamol 1mg 2 dd caps I
3. Omeprazole 0-0-1
4. Ambroxol 3 dd I
Jumlah Obat yang Ada () 1. Teofilin No.XXX (30)
diminta 2. Salbutamol No.XXX (30)
3. Omeprazole No.XV (15)
4. Ambroxol No.XX (20)
Kesesuaian Farmasetik

1. Teofilin
Bentuk sediaan : tablet
Potensi : 100mg, 200mg, 300mg, 450mg
Dosis : 100mg
Stabilitas : stabil
Inkompatibilitas : -
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat
sejuk dan kering
Kemasan : Tablet, Dus, Isi 10 Strip x 10 tablet.
2. Salbutamol
Bentuk sediaan : tablet
Potensi : 2mg, 4mg
Dosis : 1mg
Stabilitas : stabil
Inkompatibilitas : -
Penyimpanan : simpan di tempat sejuk dan
kering, terlidung dari cahaya
Kemasan : Kotak, 10 strip @ 10 tablet
3. Omeprazole
Bentuk sediaan : kapsul
Potensi : 10mg, 20mg, 40mg
Dosis : 20mg
Stabilitas : stabil
Inkompatibilitas : -
Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan
kering.
Kemasan : Omeprazole 20 mg, box,
3 strip x 10 kapsul.
4. Ambroxol
Bentuk sediaan : tablet
Potensi : 30mg
Dosis : 30mg
Stabilitas : stabil
Inkompatibilitas : -
Penyimpanan : Simpan ditempat yang terlindung
dari cahaya
Kemasan : Kotak, 10 strip @ 10 tablet
SEGI KLINIS DAN DOSIS

1. T h e o p h i l l i n
a. Indikasi : mengatasi gejala yang muncul akibat gangguan
atau obstruksi saluran pernapasan seperti asma, bronkitis,
emfisema dan penyakit paru obstruktif kronis/ppok
b. Dosis
Dewasa : 130-150 mg
Anak : 6-12tahun: 65-150mg
<1tahun: 65-75mg
3 sampai 4 kali sehari
c. Kontraindikasi :
Hati-hati pada penggunaan pasien dengan
penyakit jantung, hipertensi, hipertiroid, ulkus
lambung, epilepsi, lanjut usia, gangguan hati,
kehamilan dan menyusui
d. Efek samping :
Takikardia, palpitasi, mual dan gangguan saluran
cerna yang lain, sakit kepala, stimulasi sistem saraf
pusat, insomnia, aritmia, dan konvulsi terutama
bila diberikan melalui injeksi intravena cepat.
e. Interaksi obat
2. Salbutamol
a. Indikasi : digunakan dengan efektif
untuk mengatasi gejala sesak napas
yang timbul akibat adanya
penyempitan bronkus seperti pada
penyakit asma bronkial, bronkitis
asmatis dan emfisema paru, baik untuk
penggunaan akut maupun kronik.
b. Dosis :
Salbutamol tablet 2 mg, 4 mg, dan 8 mg.
Salbutamol Sirup mengandung 2 mg salbutamol sulfat dalam setiap 5 ml. Salbutamol
Inhaler atau Ventolin inhaler (merek) mengandung 100 mcg salbutamol sulfat dalam
setiap 1 kali semprotnya.
Ventolin Nebules mengandung 2,5 mg salbutamol sulfat dalam Setiap 1 ampulnya.
Adapun dosis salbutamoladalah sebagai berikut:
Dosis dewasa : 1 2 tablet, diberikan 3 4 kali sehari
Anak usia di atas 12 tahun : sirup 5 ml 10 ml, diberikan 3 4 kali sehari. Anak usia 6
12 tahun : sirup 5 ml, diberikan 3 4 kali sehari.
Anak usia 2 6 tahun : sirup 2,5 ml 5 ml, diberikan 3 4 kali sehari.
Dosis inhaler : untuk anak usia di atas 4 tahun dan dewasa adalah 1 2 tarikan napas,
setiap 4 hingga 6 jam per hari.
Dosis penguapan : untuk anak usia di bawah 2 tahun adalah 0,2 0,6 mg/kg/hari yang
terbagi menjadi setiap 4 6 jam. Untuk anak usia 2 12 tahun 0,6 2,5
mg/pemberian, diberikan 2 3 kali sehari. Untuk dewasa adalah 2,5 mg/pemberian,
diberikan 3 6 kali sehari jam sesuai kebutuhan.
c. Kontraindikasi :
Obat salbutamol tidak boleh digunakan pada
penderita yang telah diketahui mempunyai riwayat
hipersensitif terhadap komponen salbutamol
d. Efek samping :
Tremor, sakit kepala, pusing mual, muntah, batuk,
keram otot, reaksi alergi, mulut kering, dan
berkeringat. Jika digunakan berlebihan, overdosis
dapat menyebabkan Hipokalemia
e. Interaksi obat
Efek salbutamol dihambat oleh B2-
antagonis.Pemberian bersamaan
dengan monoamin oksidase dapat
menimbulkan hipertensi berat.
2. Omeprazole
a. Indikasi :
.Mengurangi produksi asam lambung
.Mencegah dan mengobati gangguan pencernaanatau
nyeri ulu hati, tukak lambung, sindrom Zollinger-
Ellison, penyakit asam lambung atau GERD
.Salah satu langkah pengobatan infeksi bakteri H.
Pylori
.Mengurangi asam lambung selama operasi
b. Dosis :
Gangguan
Bagi pasien anak- pencernaan/nyeri ulu
hati
20mg

anak, selain kondisi, Tukak lambung 40 mg

dokter akan Tukak usus halus 20 mg

Penyakit asam
mempertimbangka lambung atau GERD
10-40 mg

n usia serta berat Infeksi H. Pylori 20-40 mg

Sindrom Zollinger
badan mereka Ellison
60-120 mg

dalam menentukan Esofagitis atau


radang 20 mg

dosis omeprazole kerongkongan


c. Kontraindikasi :
Obat omeprazol tidak boleh digunakan pada
pasien yang diketahui mempunyai riwayat
hipersensitif terhadap komponen omperazole. Jika
Anda memiliki riwayat alergi, baik terhadap obat
atau makanan tertentu, maka sebaiknya beri
tahu dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini
d. Efek samping :
sakit kepala, mual, kembung, diare, konstipasi,
kulit kemerahan dan gatal pada kulit.
e. Interaksi :
Omeprazole menurunkan efek farmakologis clopidogrel jika diberikan
secara bersamaan.
Omeprazole menghambat kerja enzim CYP3A4, oleh karena itu obat-obat
yang dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 seperti benzodiazepin,
escitalopram, warfarin, oxycodone, tramadol, dan oxymorphone
konsentrasinya dalam plasma akan meningkat.
Obat-obat yang kerjanya tergantung oleh asam lambung seperti
ketokonazole, atazanavir, dan ester ampicillin, penyerapannya akan
menurun sehingga mengurangi efektivitasnya.
Sedangkan obat-obat yang labil dalam kondisi asam sepertieritromisin
dan digoxin penyerapannya akan meningkat.
Obat-obat yang dimetabolisme oleh proses oksidasi di dalam hati seperti
diazepam, warfarin, dan fenitoin eliminasinya diperpanjang jika diberikan
secara bersamaan dengan omprazole sehingga meningkatkan efek
farmakologi obat-obat tersebut.
4. Ambroxol
a. Indikasi :
Sebagai obat batuk berdahak (terapi sekretolitik) pada
penyakit bronkopulmonal akut dan kronis yang berhubungan
dengan dahak atau lendir berlebihandan gangguan
transportasi lendir. Ambroxol digunakan untuk mengobati
tracheobronchitis, emfisema bronkitis pneumokoniosis,
radang parukronis, bronkiektasis, bronkitis dengan
bronkospasme asma. Dikombinasikan dengan antibiotik
padabronkitis eksaserbasi akut yang disebabkan oleh infeksi
bakteri.
b. Dosis :
Dosis yang lazim digunakan adalah: Dewasa: dosis
harian ambroxol 30 mg (satu tablet ambroxol)
sampai120 mg (4 tablet) diambil dalam 2 sampai 3
dosis terbagi Anak-anak sampai 2 tahun: setengah
sendok teh sirup ambroxol dua kali sehari Anak-anak
2-5 tahun: setengah sendok teh sirup 3 kali sehari
Anak-anak lebih dari 5 tahun: Satu sendok teh sirup
2-3 kali sehari.
c. Kontraindikasi :
Ambroxol tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui
hipersensitif terhadap komponen kompenen obat. Hati hati
penggunaanpada pasien dengan ulkus lambung atau
penyakit maag.
d. Efek samping :
Reaksi ringan gastro-intestinal, seperti nyeri ulu hati,
dispepsia, dan kadang-kadang mual, dan muntahl. Reaksi
alergi jarang terjadi, terutama ruam kulit. Ada laporan kasus
yang sangat jarang, yaitu reaksi anafilaksis akut tipe berat,
tapi hubungannyadengan ambroxol tidak pasti.
e. Interaksi
Jika diberikan bersamaan dengan antibiotik
sepertiamoxicillin, cefuroxim,eritromisin, dan
doxycycline, konsentrasi antiobiotik-antibiotik
tersebut di dalam jaringan paru meningkat.
Obat inijuga sering dikombinasikan dengan obat-
obat standar untuk pengobatan bronkitis seperti
glikosida jantung, kortikosteroid dan
bronkospasmolitik.
Drug Related Probem (DRP)

Penyakit/gejala yang tidak diobati


Obat yang tidak perlu
Dosis yang rendah atau tinggi
Reaksi efek samping obat
Interaksi obat
DRP - INDIKASI
Obat yang diberikan telah SESUAI INDIKASI dan
SESUAI KEBUTUHAN pasien, yaitu:
Theophylline dan Salbutamol untuk mengatasi sesak
napas/asma pasien
Omeprazole untuk mengatasi gangguan pencernaan
Ambroxol untuk mengatasi batuk berdahak (mukolitik)
DRP - DOSIS
Theophylline
Dosis Geriatri: 300 mg/hari
Dosis resep : 2 x 1 (100 mg)
Dosis sehari : 200 mg DOSIS KURANG (Ditanyakan ke
dokter)
Salbutamol
Dosis Geriatri: 2-4 mg, 3-4 x sehari; dosis sehari 6-12 mg
Dosis resep : 2x1 (1 mg)
Dosis sehari : 2 mg DOSIS KURANG (ditanyakan ke
dokter)
Omeprazole
Dosis Geriatri: 20 mg/hari
Dosis resep : 1 x 1 (20 mg)
Dosis sehari : 20 mg/hari DOSIS TEPAT (sudah sesuai)
Ambroxol
Dosis Geriatri: 30-120 mg/hari dalam 2-3 dosis bagi
Dosis resep : 3 x 1 (30 mg)
Dosis sehari : 90 mg DOSIS TEPAT (sudah sesuai)
DRP REAKSI
ESO
TIDAK ditemukan reaksi ESO yang signifikan/mayor

DRP INTERAKSI OBAT

TIDAK terdapat interaksi obat


PERHITUNGAN HARGA

Harga Beli
Harga Jual
Produk Harga Beli + Pajak Tuslah Harga Unit
(1,25)
(1,1)
Rp. 70,- / tab
Theophylline Rp. 1.540,- Rp. 2.000,- Rp. 1.000,- Rp. 3.000,-
Rp. 1.400,- / 20 tablet

Rp. 132,- / tab


Salbutamol Rp. 2.178,- Rp. 3.000,- Rp. 1.000,- Rp. 4.000,-
Rp. 1.980,- / 15 tablet

Cangkang 30 x 50/ cangkang Rp. 1500,-


kapsul kapsul

Rp. 567,- / kapsul


Omeprazole Rp. 9.356,- Rp.12.000,- Rp. 1000,- Rp. 13.000,-
Rp. 8.505,- / 15 kapsul

Rp. 289,- /tab


Ambroxol Rp. 6.358,- Rp 8.000,- Rp. 1000,- Rp. 9.000,-
Rp 5.780,- / 20 tablet

Jumlah harga obat Rp. 30.500,-


Penyiapan Obat
Setelah persetujuan harga, obat sesuai resep disiapkan
Obat yang akan disiapkan:
Kapsul racikan berisi teofilin 100 mg + salbutamol 1 mg
sebanyak 30 buah
Kapsul Omeprazole 20 mg sebanyak 15 buah
Tablet Ambroxol 30 mg sebanyak 20 buah
Penyiapan Obat dan Peracikan
Ambil Omeprazole 20 mg sebanyak 15 kapsul
Ambil Ambroxol 30 mg tablet sebanyak 20 buah
Membuat racikan kapsul Teofilin dan Salbutamol
Peracikan Obat
Bahan:
Dibutuhkan 100 mg x 30 = 3000 mg Teofilin
Bahan yang tersedia: Teofilin Tablet 150 mg diambil 20 tablet
Dibutuhkan 1 mg x 30 = 30 mg Salbutamol
Bahan yang tersedia: Salbutamol tablet 2 mg diambil 15 tablet
Tahap peracikan:
Gerus 15 tablet Salbutamol
Gerus 20 tablet Teofilin
Campurkan kedua serbuk dalam mortir hingga homogen
Bagi dua serbuk sama berat, timbang bobot serbuk yang telah di bagi 2.
Hitung bobot rata-rata untuk 1 kapsul (bobot serbuk yang telah dibagi 2, dirata-rata
terhadap 15 kapsul).
Timbang untuk 1 kapsul dengan bobot sesuai nilai rata-rata, bagi serbuk sisa
menjadi 2 bagian dan dibagi untuk 7 kapsul.
Masukkan serbuk ke dalam kapsul dengan ukuran yang sesuai.
Penyiapan Obat
Masukkan ke dalam kantong untuk masing-masing obat dengan
jumlah yang sesuai.
Berikan etiket putih, dan signa:
2 x sehari, 1 kapsul racikan
1 x sehari pada malam hari untuk kapsul Omeprazole
3 x sehari, 1 tablet untuk Ambroxol
Penyerahan Obat, mencatat alamat dan nomor telefon pasien,
berikan penjelasan cara pakai obat.
Menyalin resep di buku resep Elida, S. Farm,
Menulis obat yang keluar pada kartu stok 105 Apt 3/3/
2017

Membundel berkas resep


Contoh etiket Ambroxol Tn. Suroso
3 1
Penyerahan Obat dan KIE
KIE dilakukan pada pasien atau keluarga pasien yang mendampingi
dengan pesan:
Obat racikan memiliki indikasi sebagai obat asma, untuk mencegah
ataupun mengobati terjadinya sesak napas.
Obat racikan diminum 2x sehari (pagi dan malam) 1 kapsul setelah
makan.
Hindari mengkonsumsi alkohol dan makanan atau minuman yang
mengandung kafein untuk menghindari timbulnya efek samping
yang tidak diinginkan
Hentikan pemakaian apabila timbul reaksi alergi dan hubungi dokter
Penjelasan efek samping obat
Penyerahan Obat dan KIE

Omeprazole digunakan sebagai obat tukak


lambung, mengurangi produksi asam lambung
yang berlebihan, ataupun pencegahan akibat
efek samping obat lainnya
Obat dikonsumsi 1x sehari pada malam hari,
sebanyak 1 kapsul 1 jam sebelum makan.
Hentikan pemakaian apabila timbul reaksi
alergi dan hubungi dokter
Penyerahan Obat dan KIE

Ambroxol digunakan sebagai obat


sekretolitik/penghilang dahak.
Obat ini diminum 3x sehari, pagi,
siang, malam, 1 tablet setelah makan.
Hentikan konsumsi obat apabila timbul
reaksi alergi dan hubungi dokter
TERIMA KASIH
Siska: saat KIE penjelasan tentang efek
samping obat
Hasna (96): indeks terapi teofilin sempit,
ingatkan pasien untuk tidak minum
teofilin sampai double dosis
Aprianto: penyesuaian dosis pada
pasien geriatri

You might also like