You are on page 1of 29

Migren & Tension Type

Headache
Nurul Komari
Background
Nyeri kepala: rasa nyeri di daerah manapun di kepala

Timbul krn ada reseptor nyeri & bangunan peka nyeri

Bangunan peka nyeri di kepala & leher:


kutis & subkutis, otot, pembuluh darah, periosteum

Persarafan:
Saraf trigeminal (saraf kranial V): fossa cranium bag anterior & media, wajah

Radiks C1-3: bag belakang kepala

Dialami hampir semua orang; ~40% menjadi masalah

Salah satu keluhan yg paling sering (praktek umum & neurologi)


Klasifikasi Nyeri Kepala
International Headache Society, 2013
Primary headaches
Migraine
Tension-type headache (TTH)
Cluster headache and other trigeminal autonomic cephalagias
Other primary headaches
Secondary headaches
Headache attributed to head and/or neck trauma
Headache attributed to cranial or cervical vascular disorder
Headache attributed to non-vascular intracranial disorder
Headache attributed to a substance or its withdrawal
Headache attributed to infection
Headache attributed to disorder of homeostasis
Headache or facial pain attributed to disorder of cranium, neck, eyes, ears, nose,
sinuses, teeth, mouth or other facial or cranial structures
Headache attributed to psychiatric disorder
Cranial neuralgias, central and primary facial pain and other
headaches
Cranial neuralgias and central causes of facial pain
Other headache, cranial neuralgia, central or primary facial pain
Migren
Definisi
Berasal dari Bahasa Yunani : hemikranios = halfhead

Sakit kepala sebelah, berdenyut, intensitas sedang-berat,


seringkali disertai mual/muntah & gangguan penglihatan
Demografi
Sekitar 10-14%

Perempuan >>> (3:1)

Angka kejadian Migren (%)


Usia produktif 30-60 thn
Perempuan
Genetik

Laki-laki

1 10 20 30 40 50 60 70 80
Usia (tahun)
Klasifikasi Migren
Migraine without aura
Migraine with aura
Childhood periodic syndromes that are commonly
precursors of migraine
Retinal migraine
Complications of migraine
Migraine-triggered seizure
Probable migraine
Karakteristik Nyeri pada Migren
Nyeri pada satu sisi, daerah dahi-samping kepala dan sekitar
mata
Nyeri bertambah hebat dalam 1-2 jam, menjalar dari
depan/samping hingga ke belakang kepala

Dapat disertai dg aura:


Gejala (+) : Kilatan cahaya, pola geometrik, kesemutan

Gejala (-) : Skotoma, hemianopia, hemihipestesia,


hemiplegi, disartria, afasia
Migraine
stages
Gejala & Stadium
Migren
Prodromal Aura

Bbrp jam-hari sblm Mulai 1 jam sebelum


serangan serangan
Terjadi pd penderita Terjadi pd 20% penderita
migren migren
Foto/fonofobia, depresi, Gangguan penglihatan:
iritabilitas, tdk nafsu makan kilatan cahaya, pola2
geometrik, hemianopia,
Nyeri skotoma Post-
dromal
Nyeri sedang-berat, 4-72 Hingga bbrp hari setelah
jam nyeri
Umumnya satu sisi, tp bisa Iritabilitas, fatigue, gg
2 sisi konsentrasi, perubahan
Foto-fonofobia, mual- mood
muntah, dipengaruhi Kulit kepala nyeri
aktivitas fisik
Lokasi nyeri

Penyebaran nyeri pada


migren
Teori utama
migren

Berhubungan dg peningkatan
eksitabilitas korteks serebri &
gangguan kontrol nyeri pada
nukleus trigeminal di batang
otak

Trigger migren & persepsi nyeri


Diagnosis Migren
Ditegakkan SECARA KLINIS

Singkirkan penyebab lain: lesi struktural, metabolik

Imaging tidak diperlukan, kecuali:


Onset migren usia >50 th
Sakit kepala hebat pertama
Onset baru sakit kepala pd pasien Ca & HIV
Sakit kepala dg defisit neurologis fokal
Sakit kepala dg demam
Migren dg epilepsy
Sakit kepala memberat/overuse medication
Diagnosis Migren
International Headache Society

Serangan min. 5x berdurasi 4-


72 jam
2 dari gejala sbb:
Sakit kepala sebelah
Berdenyut
Derajat nyeri sedang-
berat
Diperberat dg aktivitas
fisik ringan: berjalan,
1 dari gejala sbb:
naik tangga
Mual dan/atau
muntah
Sakit bertambah
Terapi
Serangan akut; tujuan:
Mengatasi nyeri dg cepat & tanpa rekurensi
Mengembalikan kemampuan activity daily living
Cost-effective
Efek samping minimal

Preventif; tujuan:
Mengurangi frekuensi, durasi, intensitas serangan
Memperbaiki responsifitas thd terapi akut
Memperbaiki fungsi & menurunkan disabilitas

Hindari pencetus
Terapi Akut
Terapi Spesifik
Sumatriptan: Triptagic Level
Efektif & aman (hati2 pd CAD) A
50-100 mg saat onset, dpt diulang 2 jam kmd (max 200 mg/hari)

Tidak boleh: lebih dr 3 hari, pd migren komplikata

Ergot: Ergotamin (+caffeine)


Level
2 mg p.o 1-2 mg tiap 30 mnt sampai nyeri hilang (max 6 mg/hari)
B
Dihidroergotamin/DHE (unavailable) Level
B
Terapi Akut
Terapi Nonspesifik
Antiemetik

Analgetik:
Paracetamol Level
A
NSAIDs: Ibuprofen, aspirin, diklofenak
Level
Ketoprofen, ketorolac, opioid kombinasi
B
Lainnya: Opioid, steroidLevel
C
Terapi Preventif
Serangan >2x/bulan

Durasi serangan >24 jam

Disabilitas dlm aktivitas harian

Overuse terapi akut atau tdk efektif

Penggunaan terapi akut >2x/minggu

Migren komplikata/hemiplegic migraine


Terapi Preventif
Antihipertensi
B-bloker (propranolol 2x40-120 mg); CCB (Diltiazem, Nimodipine,
Verapamil)
Antiepilepsi
As valproat: 2x400-600 mg, Carbamazepin, Gabapentin, Topiramat
Antidepresan
Trisiklik (Amitriptilin 10-75 mg malam); SSRI (fluoxetine)
Serotonin agonis
Flunarizin 1x5-15 mg 1st line
NSAIDs 2nd line
3rd line
Aspirin, ibuprofen, as mefenamat
Terapi lain
Improving physical fitness
Fisioterapi (no evidence)
Akupunktur
Psikoterapi
Relaksasi
Manajemen stress
Coping strategies
Biofeedback
Tension Type Headache
Background
Dialami 70% orang
2 tipe: episodik & kronik
~2% berkembang menjadi kronik (serangan >15 hari/bulan)

Karakteristik nyeri:
Onset bertahap, menjalar oksiput ke bag depan
Bilateral, tumpul, terasa tegang
Pagi hari <<, siang & sore hari intensitas >>
Tdk ada foto/fonofobia, keterlibatan N.V
Patofisiologi
Belum pasti: spasme otot, modulasi nyeri di SSP, vaskular
TTH episodik:
terutama krn mekanisme myofascial
Ambang nyeri: normal

TTH kronik:
Spasme otot + gg modulasi nyeri di SSP (ambang nyeri: rendah)
~ proses sensitisasi sentral
Serotonin level << (~migren)
Faktor pencetus:
Stress: sore setelah bekerja/setelah ujian
Kurang istirahat
Posisi tubuh tidak nyaman saat beraktivitas
Makan tidak teratur
Mata lelah
Withdrawal kafein
Dehidrasi
Terapi
TTH episodik jarang (<2 hari/minggu)
Simtomatik: NSAID, paracetamol
Opioid (kombinasi dg analgetik lain), HANYA JANGKA PENDEK

TTH kronik
Simtomatik, tp tidak utk jangka panjang
Profilaksis: antidepresan (amitriptilin), antikonvulsan

Th/ lain:
Hindari pencetus Inj steroid, Botox
Olahraga teratur Jika th/ konservatif tdk
bermanfaat
Fisioterapi
Stress-coping strategies
Akupunktur
De
ACSON

You might also like