You are on page 1of 25

Laporan Kasus

PENATALAKSANAAN OTITIS MEDIA KRONIS


DENGAN KOLESTEATOMA LUAS

Ahmad Hifni

Dr. Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS


Dr. Yuli Doris Memy, Sp.T.H.T.K.L, FICS

IK T.H.T.K.L FK UNSRI/RSUP Moh.Husein Palembang

1
Otitis Media Kronis
1 Merupakan penyakit telinga yang sampai saat ini
masih sering dijumpai di Indonesia

Otitis Media Kronis


2 Dianggap sebagai salah satu penyebab tuli yang t
erbanyak, terutama di negara berkembang
PENDAHULUAN
Otitis Media Kronis
3 Dengan kolesteatoma ditegakkan berdasarkan an
amnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pen
unjang.
Otitis Media Kronis
4 Tujuan pembedahan pada OMK adalah untuk era
dikasi jaringan patologis sehingga telinga menjadi
kering dan bebas infeksi, mencegah rekurensi da
n memperbaiki fungsi pendengaran.
A N A T O M I T E L I N G A
DEFINISI

Kolesteatoma Kolesteatoma Kolesteatoma Kolesteatoma

Suatu kista epitel Epitel skuamosa p Istilah kolesteato Berasal dari kata c
ial yang berisi de ada telinga tenga ma Johannes ole kolesterol, es
skuamasi epitel h, mastoid atau e Muller pada tahu teado lemak dan
oma tumor
(keratin) pitimpanum n 1838

4
Kekerapan

1%
1% 3% Beragam di tiap neg
ara

>4%
2% 3,9%

4%

5
Multifaktorial
ETIOLOGI Infeksi bakteri, virus, usia, gangguan fung
si tuba, kekebalan tubuh dan faktor higie
ne yang buruk

Faktor Utama
Otitis media berulang pada anak.

Faktor Risiko
Klinis alergi, adenoid, malnutrisi da
n gastro-esofageal refluks
Sosiodemografi sosioekonomi rend
ah, paparan asap rokok, minum susu b
otol
KLASIFIKASI

Terjadi sebagai konsekuensi dari epitel skuamosa yang terjebak

Kongenital dalam tulang temporal selama proses embriogenesis


Paling sering ditemukan pada anak-anak usia 6 bulan-5 tahun

Primary acquir Terjadi karena retraksi membran timpani ke dalam medial

pars flaksida
ed Membran timpani utuh

Secondary acq Terjadi karena konsekuensi langsung terhadap cedera


pada membran timpani
uired Dapat terjadi karena otitis media akut atau trauma

7
STADIUM KOLESTEATOMA
Berdasarkan klasifikasi Bluestone

Telinga tengah tanpa erosi Telinga tengah & mastoid erosi

1 Kolesteatoma terbatas pada telinga tengah


(epi, meso dan hipotimpanum ) tanpa erosi r
angkaian tulang.
4 Sama seperti stadium 3 tetapi ada erosi sat
u atau lebih osikel.

Telinga tengah - erosi Ekstensif


2 Sama seperti stadium 1 tetapi terdapat eros
i pada satu atau lebih osikel 5 Kolesteatoma ekstensif pada telinga tengah,
mastoid dan bagian lain dari tulang tempor
al dengan satu atau lebih osikel yang terliba
t

Telinga tengah & mastoid tanpa erosi Melewati temporal


3 Telinga tengah dan sel pneumatisasi udara
mastoid terlibat tanpa erosi osikel 6 Sama seperti stadium 5 tetapi kolesteatoma
berlanjut melewati tulang temporal

8
PATOGENESIS KOLESTEATOMA

Invaginasi Migrasi
Mekanisme pembentukan ko Epitel kulit liang telinga luar tu
lesteatoma atik didapat primer Invaginasi Migrasi mbuh ke arah dalam melalui p
Terganggunya fungsi tuba E erforasi marginal pada membr
ustachius dan inflamasi kronis an timpani stimulasi koleste
atoma

Metaplasia Metaplasia Implantasi Implantasi


Sel kuboid yang sehat bertrans Epitel sel skuamosa salah tem
formasi ke epitel sel skuamosa pat masuk ke telinga tengah se
pada inflamasi kronis cara iatrogenik

9
DIAGNOSIS

Anamnesis Otoskopi Tomografi Komputer Audiometri


Sekret purulen dan Sekret purulen Evaluasi preoperasi Dapat terjadi penuruna
berbau busuk Perforasi atik, marginal Menilai struktur telinga n pendengaran terutam
Gangguan atau total tengah seperti tulang a tuli konduktif
pendengaran unilateral Jaringan granulasi pendengaran Tuli konduktif > 35 dB
Vertigo Kolesteatoma Menilai perluasan gangguan rantai osik
Nyeri kepala kolesteatoma el
Bengkak belakang Dapat juga terjadi tuli se
telinga nsorineural 10
PENATALAKSANAAN

Terapi Awal Terapi Bedah


Menurunkan derajat inflamasi & aktivita Membuat telinga kering dan aman
s Eradikasi penyakit dan jaringan
infeksi pada telinga yang terinfeksi patologis
Irigasi membersihkan debris dari Mencegah kekambuhan & komplikasi
liang telinga Perbaikan pendengaran (sekunder) 11
PROSEDUR PEMBEDAHAN

Add Image

Perbandingan prosedur pembedahan pada OMK dengan kolesteatoma


12
LAPORAN KASUS

THT KL Universitas Sriwijaya


LAPORAN KASUS

Perempuan/30 tahun/luar kota

Keluhan utama : Keluar cairan berbau dari telinga


kanan
Cairan berbau, kental dan berwarna kuning kehijauan
Gangguan pendengaran pada telinga kanan dan
pusing berputar
Riwayat keluar cairan dari telinga sejak 15 tahun yang
lalu

14
PEMERIKSAAN

Tomografi Komputer
Otoskopi Pneumatisasi mastoid meng
Sekret mukopurulen, tampak hilang (sklerotik)
gambaran jaringan granulasi Lesi hipodens (jaringan pat
pada bagian atik membran ti ologik) pada kavum timpani
mpani & mastoid
Tulang pendengaran intak, t
ertutup jaringan patologis

Audiometri Tomografi Komputer


Telinga kiri : normal Jaringan patologik pada epi
Telinga kanan : tuli kondukt timpanum
if derajat ringan (37 dB) Tidak tampak destruksi pad
a tegmen timpani

15
PENATALAKSANAAN

16
Follow Up

Bulan ke-1 Bulan ke-7

Hasil Audiometri pasca operasi


Tuli Konduktif derajat ringan (26,25 d
B)
17
DISKUSI
DISKUSI

Kasus Literatur
Wanita / 30 tahun kel Keluar cairan kental da
uhan keluar cairan kental n berbau di sertai gang
berbau dari telinga kana guan pendengaran sert
n, penurunan pendengar a pusing berputar
an unilateral, vertigo sert Luxford dkk Cairan k
a riwayat otore yang beru ental & berbau disertai
lang pada waktu kecil gangguan pendengaran

Luxford WM, Syms MJ. Chronic suppurative otitis media with cholesteatoma. In : Alper CM, Bluestone CD, Casselbrant ML, Dohar JE, Mandel EM editor. Advanced Therapy of Otitis Media. London: BC
Decker Inc 2004; 59:295-8.
Helmi. Otitis Media Supuratif Kronis: Pengetahuan dasar, terapi medik, mastoidektomi, timpanoplasti. Jakarta : Balai Penerbit FKUI 2005;1-178 19
DISKUSI

Kasus
Pada pemeriksaan otoskopi sekret yang mu
kopurulen, jaringan granulasi pada bagian ati
k disertai perforasi subtotal pada MT

Literatur
Adanya otore purulen, jaringan granulasi dan
kolesteatoma dengan perforasi MT di daerah
atik, marginal, subtotal ataupun total.

Literatur
Yousuf dkk Jaringan granulasi dapat timbul
dari tulang dinding terluar atik yang terkena a
tau skutum serta dinding posterior meatus ak
ustikus eksternus
Yousuf M, Majunder KA, Kamal A, Shumon AM, Zaman Y. Clinical study on chronic suppurative otitis media with cholesteatoma. Bangladesh J Otorhinolaryngol 2011;17(1):42-47.
Chang CYJ. Cholesteatoma. In: Lalwani. Current Diagnosis and Treatment in Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. Newyork : Mc GrawHill Lange 2008; 666-672.
20
DISKUSI
Kasus
TK gambaran jaringan patologis di kavum tim
pani yang meluas ke atik dan mendestruksi antr
um mastoid. Tegmen timpani intak, tidak tampa
k erosi. Tulang tulang pendengaran intak dan
sebagian besar tertutup oleh jaringan patologis.
Literatu
r
Sadoghi dkk TK pada kasus OMK dengan kol
esteatoma dapat memberikan gambaran yang j
elas mengenai penyebaran penyakit pada teling
a tengah dan rongga mastoid, pneumatisasi sel

Literatur mastoid, gambaran tulang pendengaran dan ke


rusakan struktur sekitar akibat kolesteatoma se
Prata dkk pemeriksaan TK pada kasus OMK hingga dapat berguna untuk evaluasi sebelum ti
mempunyai angka sensitivitas sebesar 72,3% d ndakan operasi
alam mengidentifikasi kolesteatoma dan perlua
sannya serta angka sensitivitas sebesar 56,67%
untuk mengidentifikasi tulang-tulang pendenga Sadoghi M, Yazdani N, Sharifian Y, Saidi M, Izadparasti Y. The Validity of Computed Tomography in Complicated Chronic Otitis
Media. Iran. J. Radiol., Spring 2013, 4(3) 175
Prata S, Antunes M, Carlos E, Ricardo F, Bruno T. Comparative Study Between Radiological and Surgical Findings of Chronic
ran Otitis Media. Intl. Arch. Otorhinolaryngol., So Paulo Brazil. 2011 ; v.15 : p. 72-78.
DISKUSI

Hasil pemeriksaan audiometri didapatkan tuli konduktif


Kasus derajat ringan (37 dB)

Tuli konduktif derajat ringan pada OMK dengan kolesteat


oma struktur tulang pendengaran yang masih baik atau d
Literatur apat juga akibat kolestetoma yang memenuhi kavum timpani
yang dapat berperan sebagai penghantar suara

Roland dan Meyerhoff melaporkan bahwa gangguan kond


uksi pendengaran dapat terjadi oleh karena lepasnya tulang
Literatur pendengaran yang diakibatkan oleh karena erosi sendi inku
dostapedial, tidak adanya inkus, tidak adanya inkus dan sup
ra struktus stapes, tidak adanya inkus dan stapes
Roland PS, Meyerhoof JD. Chronic Suppurative Otitis Media: a clinical overview.ENT-Ear, Nose & Throat Journal 2002;81:8-10.
Artuso A, Di Nardo W, De Corso E, Marchese MR, Quaranta. Canal wall down tympanoplasty surgery with or without ossiculoplasty in cholesteatoma: hearing results. Acta
Otorhinolaryngol Ital 2014;24:2-7 22
DISKUSI

Kasus Literatur
Dilakukan operasi mastoidekto Mastoidektomi radikal modifik
mi canal wall down eradika Kasus Literatur asi tetap mempertahankan
si jaringan patologi + upaya pe osikel dan membran timpani y
mulihan pendengaran ang ada untuk mempertahank
an fungsi transformasi suara

Literatur
Kasus Kasus Literatur Handoko 57 kasus operasi
mastoidektomi radikal modifika
Upaya pemulihan pendengara si berupa telinga kering sebesa
n dilakukan dengan miringopla r 86 % & hasil peningkatan pen
sti dan osikuloplasti. dengaran pasca bedah sebesar
Mukherjee P, Saunders N, Liu R, Fagan P. Long-term outcome of modified radical mastoidectomy. The Journal of Laryngology & Otology 2009; 118: 612-616 35,1 %
Handoko E. Hasil Mastoidektomi radikal modifikasi pada otitis media kronis dengan kolesteatoma di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Karya akhir untuk memperoleh
ijazah keahlian THT. 44. 23
DISKUSI

Kasus Literatur Literatur


Pada follow up pasca o Puspitowati 47 kasus o Kos dkk di Switzerland
perasi, pertumbuhan perasi mastoidektomi radi operasi mastoidektomi d
tandur gendang telinga kal modifikasi hasil telin inding runtuh pada OMK
dan liang telinga yang k ga kering sebesar 89,4 %, dng kolesteatoma Kavi
ering serta terjadi perba pertumbuhan tandur gend tas kering dan pembersih
ikan pendengaran lebih ang telinga sebesar 85,1 an spontan dicapai pada
% & peningkatan penden
dari 10 dB 95% kasus & Level pende
garan pasca bedah sebesa
ngaran membaik pada 7
r 48,9 %.
0% kasus
Kos MI, Montandon P, Castrillon R, Guyot JP. Anatomic and functional long-term result of canal wall-down mastoidectomy. Ann Otol Rhinol Laryngol
2014;113:872-876.
Puspitowati E, Evaluasi hasil timpanoplasti dengan mastoidektomi tehnik rongga terbuka dan tertutup di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Karya akhir
24
THANK YOU!

You might also like