Professional Documents
Culture Documents
INTERAKSI HOST-AGENT-LINGKUNGAN
TRANSMISI PENYAKIT
Dr. Titik Kuntari, MPH
Tujuan Pembelajaran
INTERAKSI
AGENT, HOST, &
LINGKUNGAN
ADA 4 MACAM
1. INTERAKSI AGENT-
LINGKUNGAN
2. INTERAKSI HOST-
LINGKUNGAN
3. INTERAKSI HOST-AGENT
4. INTERAKSI AGENT-HOST-
LINGKUNGAN
INTERAKSI
AGENT-LINGKUNGAN
KEADAAN SEIMBANG
SEHAT
TERJADI KESEIMBANGAN ANTARA AGENT , HOST, &
LINGKUNGAN
TAHAP PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
(Leavell dan Clark)
Riwayat Alamiah adalah Proses Perjalanan suatu penyakit
ENVIRONMENT
II. PERIODE
PATOGENESA
AGENT
Timbul penyakit
karena bibit penyakit
meningkat
(successful paratism)
ENVIRONMENT
B. PERUBAHAN FAKTOR HOST
HOST
Timbulnya penyakit
karena daya tahan
tubuh menurun
ENVIRONMENT
C. PERUBAHAN FAKTOR
LINGKUNGAN
HOST
AGENT
Pada tingkat ini penyakit belum nampak, tetapi telah ada suatu hubungan
antara host (induk semang), agent (penyebab penyakit), dan
environment(lingkungan). Adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara ketiga faktor tersebut di atas, akan menimbulkan suatu hal yang
disebut faktor risiko (risk factor).
Seseorang (host) yang sangat capai disertai dengan konsumsi alkohol yang
berlebihan (agent), maka akan memudahkan menderita (risk factor)
penyakit infeksi saluran nafas (pneumonia).
Seseorang yang berbadan gemuk dengan kadar kolesterol dan tekanan
darah yang tinggi disertai perokok berat, maka orang tersebut akan
mempunyai resiko mendapat serangan jantung koroner
2. Tingkat sebelum sakit (stage of presymtomatic disease)
Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada
penyebab-penyebab yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih
merupakan perkembangan sebagai suatu akibat dari suatu rangkaian
sebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah
(geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex
geneology of antecenden).
Suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri
sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses
sebab akibat.
Model Roda
a)Kontak(contact)
Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung
melalui benda-benda yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui kontak langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang
hidup berjubel. oleh karena itu, lebih cenderung terjadi di kota daripada di
desa yang penduduknya masih jarang.
b)Pernapasan(inhalation)
Yaitu penularan melalui udara/pernapasan. Oleh karena itu, ventilasi
rumah yang kurang, berjejalan(over crowding),dan tempat-tempat
umum adalah faktor yang sangat penting dalam epidemiologi
penyakit ini. Penyakit yang ditularkan melalui udara ini sering
disebut air birne infection (penyakit yang ditularkan melalui udara)
c)Infeksi
Penularan melalui tangan, makanan atau minuman.
d)Penetrasi pada kulit
Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada
kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan vector misalnya
malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.