You are on page 1of 42

STRES &

ADAPTASI

OLEH
Masyitah Wahab,
S.Kep.,Ns
L/O/G/O
Latar Belakang
Perubahan sosial yang cepat
Perubahan nilai nilai moral etika & gaya
hidup
1001 Permasalahan =
stresor
Ketidakmampuan
penyelesaian
Penurunan imunitas
Gangguan kesehatan fisik &
mental = stress
Stresor
adalah stimulus yang mengawali atau
mencetus perubahan (tidak terpenuhinya
kebutuhan)

Diklasifikasikan atas 2:
1.Stresor internal
2.Stresor eksternal
Contoh Stresor
Psikososial
1. Perkawinan
2. Problem orang tua
3. Hubungan Interpersonal
4. Pekerjaan
5. Lingkungan hidup
6. Keuangan
7. Hukum
8. Perkembangan
9. Penyakit fisik/cedera
10.Faktor keluarga
11.trauma
Hubungan Psiko-Neuro-
imunologi (Psiko-Neuro-
Endokrinologi)
Adaptasi Fisiologis
Susunan Saraf Pusat
Streso (medula oblongata,
r otak,sistem limbik,sistem
transmisi
Kelenjar endokrin (sistem
saraf/neurotransmiter
hormonal & imunologi)

Stres Cema Depres


s i
Adaptasi terhadap
Stresor
Adaptasi adalah proses dimana
dimensi fisiologis dan psikososial
berubah dalam berespon terhadap
stres.
Bertujuan : mempertahankan
fungsi yang optimal
Kemampuan seseorang
menghadapi stres ditentukan
oleh faktor
1. Pengalaman dengan stresor
yang serupa,sistem
dukungan,persepsi keseluruhan
terhadap stresor
2. Yang berkenaan dengan praktik
& norma kelompok sebaya
individu
3. Dampak lingkungan sosial yang
membantu individu beradaptasi
terhadap stresor
DEFINISI STRES
Robbins& Coulter (1999)
mendefinisikan stress sebagai
kondisi dinamis dimana individu
dikonfrontir dengan kesempatan
pembatas atau tuntutan yang
berhubungan dengan apa yang
diinginkan dan yang hasilnya
dirasakan menjadi tidak menentu
serta penting
Respon Stres

Terbagi 2 :
1. Respon Fisiologis
a. sindrom adaptasi lokal (LAS)
respon jaringan,organ atau bag
tubuh lain
b. sindrom adaptasi umum (GAS)
respon pertahanan dari
keseluruhan tubuh terhadap stres
2. Respon Psikologis
a. Prilaku berorientasi tugas
Karakteristik LAS

1. Respon yang terjadi setempat


2. Respon adalah adaptif artinya stresor
diperllukan untuk menstimulasinya
3. Respon berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif artinya
membantu memulihkan homesotasis
tubuh

Contoh : respon nyeri,inflamasi


Sindrom Adaptasi Umum (GAS)

1. Respon melibatkan semua sistem tubuh


terutama saraf otonom & endokrin
2. Terdiri dari :
a. tahap alarm
b. tahap resisten (stabil)
c. tahap kehabisan tenaga
2. Respon Psikologis
a. Prilaku berorientasi tugas
penggunaan kemampuan
kognitif untuk mengurangi
stres,memecahkan
masalah,menyelesaikan konflik &
memenuhi kebutuhan (Stuart &
Sundeen,1991)
3 tipe prilakunya :
(1) Prilaku menyerang
tindakan
menyingkirkan/mengatasi suatu
stresor atau untuk memuaskan
(2) Perilaku Menarik Diri
menarik diri secara
fisik/emosional dari stresor

(3) Perilaku kompromi


mengubah metoda yang biasa
digunakan,mengganti tujuan atau
menghilangkan kepuasan
terhadap kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan lain atau
menghindari stres
b. Mekanisme pertahanan ego (Freud)
Prilaku tidak sadar yang
memberikan perlindungan psikologis
terhadap peristiwa yang
menegangkan.
Digunakan : melindungi terhadap
perasaan tidak berdaya & ansietas
Sering dipakai pada saat stresor
jangka pendek,gangguan psikiatrik
(-)
contoh :
kompensasi,konversi,menyangkal,pe
mindahan tempat,identifikasi,regresi
(1)Kompensasi
penutupan suatu defisensi dalam satu
aspek citra diri dengan secara kuat
menekan suatu gambaran yang
dianggap sebagai aset
(2) Konversi
secara tidak sadar menekan suatu
konflik emosional yang menghasilkan
ansietas dan memindahkannya menjadi
gejala non organik
(3) Menyangkal
penghindaran konflik emosional dg
menolak secara sadar mengikuti segala
sesuatu yang mungkin menyebabkan
(4) Pemindahan tempat
memindahkan emosi, ide, keinginan
dari situasi yang menegangkan kepada
penggantinya yang lebih sedikit
mengakibatkan ansietas
(5) identifikasi
pemolaan prilaku yang dilakukan oleh
orang lain dan menerima kualitas,
karakteristik dan tindakan orang
tersebut
(6) Regresi
koping terhadap stresor melalui
tindakan dan perilaku yang berkaitan
dengan periode perkembangan
Tahapan Stres
(Dr.Robert J.Van Amberg,
1979)
1. Stres tahap 1
Semangat bekerja besar,berlebihan
(overacting)
Penglihatan tajam tidak sebagaimana
biasanya
Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan
lebi dari biasanya, namun tanpa disadari
cadangan energi dihabiskan disertai rasa
gugup yang berlebihan
Merasa senang dg pekerjaanya &
semakin bersemangat namun tanpa
disadari cadangan energi menipis
2. Stres tahap II
stres yang semula menyenangkan
mulai menghilang & timbul keluhan-
keluhan sbb

Merasa letih sewaktu bangu pagi


Merasa mudah lelah sesudah makan
siang
Lekas merasa capai menjelang sore
Sering mengeluh perut tidak nyaman
Detakan jantung lebih keras dari biasanya
(berdebar-debar)
Otot-otot punggung & tengkuk terasa
3. Stres tahap III
bila tetap memaksakan diri
keluhan akan semakin nyata &
mengganggu

Gangguan lambung usus semakin


nyata
cont : gastritis,diare
Ketegangan otot-otot semakin terasa
Perasaan tidak tenang & ketegangan
emosional semakin meningkat
Gangguan pola tidu
Koordinasi tubuh terganggu (badan
terasa oyong dan serasa mau pinsan)
4. Stres tahap IV
bisa tidak ditemukan sakit secara
medis. Namun gejala dapat muncul
spt:
Untuk bertahan sepanjang hari saja
sudah tera amat sulit
Aktivtas pekerjaan yang semula
menyenangkan & mudah diselesaikan
menjadi membosankan terasa lebih sulit
Yang semula tanggap situasi menjadi
kehilangan kemampuan untuk merespon
secara memadai
Ketidakmampuan melakukan ADL
Gangguan pola tidur disertai mimpi yg
5. Stres tahap V

Seringakali menolak ajakan karena tiada


semangat & kegairahan
Daya konsentrasi & ingat menurun
Imbul perasaan ketakutan & kecemasan
yang tidak dapat dijelaskan apa
penyebabnya
6. Stres tahap VI

Kelelahan fisik & mental yang semakin


mendalam
Ketidakmampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari yang ringan dan
sederhana
Gangguan sitem pencernaan semakin
berat
Timbul perasaan ketakutan & kecemasan
yang semakin meningkat, mudah bingung
& panik
7. Stres tahap VII
tahap klimaks,seseorang mengalami
serangan panik & perasaan takut
mati. Sering dibawa ke UGD,ICCU
meskipun tidak ditemuakan kelainan
fisik organ
Debaran jantung teramat keras
Susah bernafas (sesak & megap-megap)
Sekujur baan terasa gemetar, dingin dan
keringat bercucuran
Ketadaan tenaga untuk hal-hal ringan
Pinsan atau kolaps
PROSES
KEPERAWATAN

L/O/G/O
PENGKAJIAN

Mengkaji indikator stres dan koping


dalam semua dimensi adaptasi
1. Indikator fisiologis
2. Indikator perkembangan
3. Indikator emosional & perilaku
stres
4. Indikator intelektual
5. Indikator sosial
6. Indikator spiritual
Indikator Fisiologis
Dipengaruhi situasi
stres
Kenaikan tekanan darah
Peningkatan ketegangan otot
leher,bahu,punggung
Peningkatan denyut nadi & frekuensi RR
Telapak tangan berkeringat
Tangan & kaki dingin
Postur tubuh tidak tegap
Keletihan
Sakit kepala
Gangguan lambung
suara yang bernada tinggi
Mual,muntah,diare
Perubahan nafsu makan
Perubahan berat badan
Perubahan frekuensi berkemih
hasil lab abnormal : peningkatan
hormon
kortisol,ACTH,katekolamin,hiperglik
emia
Gelisah : sulit tidur, sering
terbangun saat tidur
KLASIFIKASI STRES
BERDASARKAN SITUASI STRES
STRES RINGAN
Stresor yang biasa dihadapi setiap orang
secara teratur, kerusakan fisiologis (-).
Stresor yang banyak dalam waktu singkat
dapat meningkatkan resiko penyakit
(Holmes Rahe,1976)
STRES SEDANG
Berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari
STRES BERAT
Situasi kronis berlangsung beberapa
minggu sampai tahun. Tinggi resiko
keasakitan
Indikator Perkembangan

Bayi & anak kecil


Lingkungan responsif & empati
:perkembangan harga diri & pembentukan
koping adaptif sehat
Lingkungan non responsif & empati :
Gangguan percaya diri kronis, menarik
diri,ggn hubungan interpersonal,
ketergantungan
Bayi & anak kecildg orang lain
Stres : anak tidak mampu & ketidakinginan
mengembangankan hubungan berteman
Remaja
Dukungan sosial adekuat: pengembangan
rasa identitas yang kuat & mampu
menyesuaikan diri terhadap stresr
Dukungan sosial inadekuat
Gangguan psikososial.timbul
kebingungan,pembrontakan, depresi &
ansietas
Dewasa muda (masa transisi)
Stres : persiapan karier, hidup mandiri &
kemungkinan hidup berkeluarga. Terjadi
konflik harapan dengan realitas
Dewasa tengah
Stresor : peningkatan keletihan,penyakit
ringan,depresi, ketidakpuasan dg interaksi
keluarga
Dewasa akhir (lansia)
Stresor : perubahan dalam keluarga &
kemungkinan kematian dari pasangan,
perubahan penampilan fisik & fungsi
fisiologis.masalah emosional dominan
Indikator Emosional
ansietas
Depresi
Kepenatan
Peningkatan penggunaan bahan kimia
Perubahan dalam kebiasaan
makan,tidur & pola aktivitas
Kelehan menal
[erasaan tidak adekuat
Kehilangan harga diri
Peningkatan kepekaan
kehilangan motivasi
Ledakan emosional & menangis
Penurunan produktivitas & kualitas
kinerja
Kecendrungan membuat kesalahan
Mudah lupa & pikiran buntu
Kehilangan perhatian terhadap hal-hal
yang rinci
Ketidakmampuan bekonsentrasi
Letargi
Rentan terhadap kecelakaan
Indikator Intelektual

Stres berkepanjanganGangguan intelektual

kemampuan mendapat pengetahuan &


keterampilan terganggu
Penilaian kognitif terhadap sesuatu
tidak akurat
Stres menghambat komunikasi antara
Klien & orang lain
Tidak mampu mengatasi konflik
Peningkatan ketergantungan dg orang
Indikator Sosial

Menggali bersama klien tentang


besarnya, tipe, kualitas interaksi sosial
yang ada
Perawat waspadai perbedaan kultur
dalam respon stres / mekanisme koping
Indikator Spiritual

Stres berat

Kemarahan pada Tuhan


Individu memandang stresor sebagai
hukuman
DIAGNOSA KEPERAWATAN
ansietas b.d perubahan status
kesehatan,krisis maturasi
atau situasi
Perubahan pertumbuhan
&perkembangan b.d
perpisahan dari orang terdekat, krisis
situasi
Ketegangan peran pemberi perawatan
b.d
penyesuaian terhadap diagnosa
medis, penyesuai thd
penurunan tingkat fungsi
koping keluarga tidak efektif ;
menurun/tidak mampu atau koping
individu tidak efektif b.d
metoda kopping inadekuat, stres
berkepanjangan

Risiko cedera b.d kerusakan kemampuan


bicara

Gangguan poa tidur b.d krisis maturasi


atau situasi
EVALUASI
klien Mampu mengontrol faktor yang
menybabkan stres
Klien mampu secara mandiri
mengembangkan strategi mereduksi
stres
Menilai keefektifan penatalaksanaan stres
Menanggulangi Stres
Kesadaran diri
Mengingat tuhan dan berdoa
Olah raga
Relaksasi
Terapi kognitif
Mengendalikan perilaku diri
Jangan melakukanpekerjaan terlalu serius
Menetapkan skala prioritas kebutuhan dan
keinginan
Berpikir positif dan membuang pikiran negatif
Menghindarkan diri dari persaingan
Pengukuran Stress
skala Holmes
Terdapat 36 butir pengalaman dalam
kehidupan seseorang yang masing-
masing memiliki score
Score > 300 dlm 1 tahun =
menunjukkan gejala
stres

Skala Miller & Smith (menilai derajat


kekebalan terhadap stres)
Terdapat 20 aktivitas kehidupan sehari-
hari yang dilakukan orang & diberi
e

TERIMA KASIH

You might also like