You are on page 1of 8
— ‘Tajuan: Menentukan bagian apa yang ada di bagian kanan dan kiri perut ibu. Langkah: 1. Tetap lihat wajah Thu, 2. Letakkan kedua tangan pada kedua sisi uterus p: pubis dan fundus. Satu tangan menekan satu sisi uterus sampai mendorong janin ke sisi lainnya untuk membuatnya tidak bergerak (stabil). Pertahankan tekanan ini sampai tangan satunya selesai meraba sisi lain uterus. ‘Tangan yang lain melakukan pemeriksaan pada area lateral perut, dari simfisis pubis ke arah fundus. Lakukan dengan lembut dan tekanan yang halus. 5. Lakukan hal yang sama pada sisi lain uterus. ada pertengahan antara simfisig a 4. ‘Temuan: 1, Jika teraba kokoh, cembung, panjang, dan tertahan oleh massa yang dianggap ‘kepala atau bokong, maka berarti punggung janin. Posisi punggung janin pada Kanan atau kiri abdomen menunjukkan posisi janin membujur. 2. Jika teraba kecil, menonjol, bentuk tidak beraturan dan bergerak jika ditekan, menendang atau memukul tangan pemeriksa, berarti bagian kecil janin yaitu tangan, kaki, lutut, dan siku. Ini biasanya berada pada sist berlawanan dari punggung janin. 3. Jika bagian-bagian kecil banyak pada seluruh abdomen, punggung sulit dirasakan, berarti posisi posterior (punggung posterior). SO ee os a ee ee ee menggunakan Leopold I, maka dapat menggunakan palpasi dengan cara Budine. 2. Pemeriksaan ini dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan Te di mana punggung janin berada. 1. 3. Teknik Palpasi Budine: fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan 2 melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan. Leopold 11 ~ : XL Dajuan: 1. Menentukan bagian apa yang terdapat di bawah. 2. Apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. Langkah: 1. ‘Tetap melihat wajah ibu. 2. Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menycbabkan perasaan tak nyaman bagi klien. Berfungsi untuk menentukan bagian terbawah dan sudah enggage atau belum. 3. Penting untuk menekuk lutut Thu untuk mengurangi ketidaknyamanan saat : pemerikesan. E 4. Pegang bagian perut bawah Ibu tepat di atas simfisis pubis dengan jempol dan jari tengah. Lakukan penekanan dengan lembut tapi kuat untuk merasakan bagian presentasi ae! engaged (masuk PAP). Seperti pada Leopold I, raba bentuk, ukuran, konsistensi, dan mobilitas untuk membedakan antara bokong dan kepala. Temuan: 1. Hasil temuan sama dengan pada Leopold I. 2. Jika bagian presentasi adalah kepala, dan mungkin agak sulit untuk digoyang, berarti kepala sudah engaged. Catatan: 1. Jika terdapat kesulitan menentukan punggung janin pada letak membujur dengan menggunakan Leopold II, dapat menggunakan palpasi dengan cara Ablfeld. 2. Pemeriksaan ini dipergunakan pada letak membujur, untuk lebih menetapkan di mana punggung janin berada. 3. Teknik Palpasi Ahlfeld: janin dengan letak membujur didorong ke salah satu sisi schingga janin mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin ke satu arah, maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah dilakukan. Leopold IV. Tujuan: Berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. 1. Putar pandangan ke kaki Ibu. 2. Pastikan lutut Ibu menekuk untuk menghindari nyeri. 3. Letakkan kedua tangan pada sisi-sisi uterus dengan jari pusat diarahkan pada simfisis pubis. 4. Tekan dengan dalam menggunakan ujung jari ke abdomen bawah dan gerakkam menuju pintu panggul. -jari pada daerah bawale . ‘Temuat 1. Jika jari-jari tangan bertemu (konvergen) berarti kepala belum masuk PAP. 2. Jika jari-jari tangan sejajar berarti kepala sudah masuk rongga panggul 3. Jika jari-jari kedua tangan saling menjauh (divergen) berarti uleuran kepala terbesar sudah melewati PAP. Kemungkinan Hasil Palpasi Leopold 1V mudah digerakan Sulit aigerakan, Bolum masuk panera anv is Te ma ar sudan macuk pang on on (es Sidaser panggut Kesimpulan hasil palpasi: 2) menentukan usia kehamilan; 2) bagian anak dapat diraba dengan jelas setelah kehamilan 20 minggu; 3) letak anak bujur atau lintang; 4) presentasi yaitu bagian janin yang terletak di bawah: 5) kedudukan anak atau habitus yaitu fleksi atau deflekesi; ©) positio yaitu letak punggung di sebelah kiri atau kanan: 7) masuknya bagian bawah ke PAR, pada primigravida 32 minggu dan pada multigravida 36 minggi 8) kelainan-kelainan pada ibu dan janin seperti CPD dan gemelli. ‘Taksiran Berat Janin (TB) Untuk menentukan TRY i didasarkan pada TEU. ‘TBJ (gram) = (TFU — 12 em) = 155 gram Yang dapat dibuat variasi berdasarkan turunnya bagian terendah pada panggul. lspat menggunakan rumus dari Johnson ‘Thusak yang agian terendah Pengukuran Hodge | (TFU ~ 13) x 185 gr Hodge It (TEU ~ 12) x 155 ar Hodge ttt (TEU ~ 11) x 155 gr aI SLL LLL LLL CLL LENE CLE L NIE, a. Frekues 1. Waktu auskultasi, b, Kekuat a. Setiap Ibu periksa hamil. c Teratun b. Setiap hari bila ibu dirawat di rumah sakit. 9. Kesimpulan Pada waktu persalinan setelah timbul his. a Adany: 2. Tyjuan. b, Dari t a. Menentukan hamil atau tidak. dan ad b. Anak hidup atau mati, ae ¢ Membantu menentukan habitus, kedudukan punggung anak, presentasi, anak tunggal atau kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik, umur kehamilan yaitu mulai terdengarnya DJJ. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi auskultasi. a. Dari petugas: pendengaran kurang, cara mendengarkan kurang tepat. b. Dari kehamilan: hamil muda belum jelas, hamil tua anak sehat DJJ terdengar jelas, bila kurang schat DJJ lemah. Dari klien: dinding perut ibu tebal dan ibu yang sensitif. 4. Dari lingkungan: bila ramai mendengarkan kurang jelas. 4. Lokasi untuk mendengarkan DJJ. a. Kedudukan fleksi: di daerah punggung janin. b. Kedudukan defleksi: di dada janin. © Letak kepala: daerah kiri kanan bawah pusat. a. Letak bokong: daerah kiri kanan atas pusat. Letak lintang: daerah pusat. 5. Alat-alat. a. Stetoskop biokulair atau monokulair. b. Arloji yang ada jarum detiknya. © Buku catatan dan alat tulis. d._ Persiapan pasien: tidur telentang dan kak lurus, 7. Langkah-langkah. a. Tentukan letak janin dengan Leopold II dan IL. b. Tempelkan stetoskop pada lokasi di mana perkiraan letak punggung atau dada janin dengan posisi stetoskop tegak lurus, c Dengarkan DJJ dengan stetoskop tidak boleh dipegang dan bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu. 4. Hitung DJ) 3 x 5 detik dikalikan 4 untuk mendapatkan hasil DJ} 1 menit. 0 ve noee Frekuensi normal 120-160 per menit. Kekuatan normal, kuat, atau lemah (terdengar jauh) ‘YTeratur, misalkan 11 12 11, dan tidak teratur jilka 10 14 10. ‘esimpulan hasil auskultasi. ‘Adanya DJJ berarti pasti hamil dan janin hidup. Dari tempat DJJ, menentukan kedudukan janin, kedudukan punggung. dan adanya janin kembar. Dari sifat DJJ disimpulkan janin sehat atau asfiksia,

You might also like