You are on page 1of 59

Kelompok 4

ALFRED

DANANG DESFRI A.

DINA NURDIANI

RAJA RAGIL SATRIA P.

RIZKY HARI RAMADHAN


Topic
1. consolidation settlement

2. drilled shaft & settlement

3. negative skin friction

4. wave equation
CONSOLIDATION SETTLEMENT OF A PILE AND
GROUP PILE
Review Elastic Settlement of Piles

Kps
L/D
Elastic
settlemen
t of a
single pile
depends
on
distribution
Esb of elastic
modulus of
the soil
along the
pile length
use finite
element
or boundary
element to
solve
Equations

For a
homogeneous
soil
Consolidation Settlement of a
Piles Foundation

Commonly less than 0,5 in

Settlement of a group pile may have bigger


settlement

Settlement analysis
Tanah
highly
Strukt compressib
ur le
sensit
if Analisis
penuruna
n
dilakukan
apabila Downdra
Representasi g
respon
sistem
pondasi
Short Pada
Tekanan
term umumnya
dihasilkan dari
elastis dari
settleme tanah
Settlement nt kohesif
dari tiang di
tanah
kohesif
Long term Timbul karena
Terdisipasiny
settlemen a ekses air
t pori
Perhitungan settlement tiang tunggal pada tanah lepas

Settlement dari tiang tunggal di tanah pasir dapat dihitung


dengan metode empiris sesuai dengan rumus yang
disajikan oleh Vesic (1970)
Consolidation Settlement
Under a Pile group

s/D

Pile group
settlement
is
infuenced
by
n L/D
Piles
in a group tend to interact with each other depending on
the spacing between them.
Pile group settlement is related to a single pile settlement
through a group settlement factor Rs

An empirical relationship between Rs and n (Fleming et al., 1985)


is

where the exponent is between 0.4 and 0.6.


Prosedur untuk Menentukan
Penurunan pada Pondasi
Tiang Tunggal dan Grup
Prosedur untuk menghitung
penurunan pada pondasi tiang single
1. Dapatkan parameter yang dibutuhkan yaitu Qaf atau
Qag, Eso dan Ep.
2. Hitung penurunan elastis, es, untuk pondasi tiang
tunggal menggunakan rumus :

3. Hitung pemendekan elastis p dengan menggunkan


rumus.
4. Hitung penurunan elastis total, et = es + p.
Prosedur untuk menghitung
penurunan pada pondasi tiang group
Prosedurnya sama dengan pondasi tiang tunggal dari poin 1 3,
namun poin 4 dilewati.

5. Hitung nilai R, dengan menentukan nilai dari terlebih dahulu.


6. Hitung penurunan pondasi group dari rumus (e)g = Rs es +
p.
7. Hitung penurunan konsolidasi, pc, jika diperlukan.
8. Tambahkan penurunan elastis dan konsolidasi untuk
mendapatkan penurunan total pondasi group.
Contoh soal :
Penurunan pondasi pada pondasi tiang tunggal

Tentukan penurunan yang terjadi pada soal diatas dengan


menggunakan Ep= 20 x 10^6 kPa, Eso = 5000 Kpa dan design
shaft friction load Qa = 70 kN.
Budhu, Muni. (2011). Soil Mechanics and Foundation 3rd Ed. NJ:
John Wiley & Sons.
Step 1 : Menentukan faktor pengaruh
Step 2 : Menghitung penurunan elastis
Step 3 : Menghitung pemendekan elastis pada
tiang

Step 4 : Menentukan total penurunan elastis


Penurunan pada pondasi tiang
group
Contoh soal :
Sebuah tiang group terbuat dari betin
dengan ukuran 3 x 3 dengan spasi
antar tiang sebesar 1 m dan diameter
0,4 m, menahan beban sebesar 2,5
MN. Tentukan (a) factor keamanan
untuk pondasi tiang grup tersebut. (b)
hitung penurunan total yang terjadi
pada tiang group. Ps : the pile were
driven.
Budhu, Muni. (2011). Soil Mechanics and Foundation 3rd Ed. NJ: John Wiley
& Sons.
Step 1 : Menentukan parameter geometric
Step 2 : menentukan failure mode load capacity
Step 3 : menentukan block failure mode load
capacity by proportions

Step 4 : menghitung factor keamanan


Step 5 : menghitung penurunan elastis
Step 5 : menghitung penurunan elastis
Step 5 : menghitung penurunan elastis
Step 6 : menghitung penurunan konsolidasi

Step 7 : Hitung total penurunan

Budhu, Muni. (2011). Soil Mechanics and Foundation 3rd Ed. NJ: John Wiley & Sons.
DRILLED SHAFT
WHAT IS DRILLED
SHAFT?
A Drilled Shaft is a deep foundation that
is constructed by placing fluid concrete
in a drilled hole.
Braja M. Das Drilled shaft foundations are used for heavier
structures when great
depth is required for supporting the load. Piles are structural
members made of timber, concrete, or steel that transmit the
load of the superstructure to the lower layers of the soil.
FRICTION PILES
ND-BEARING PILES
In the case of friction piles, the
superstructure load is resisted by the
shear stresses generated along the
surface of the pile. In the end-bearing pile,
the load carried by the pile is transmitted
at its tip to a firm stratum.
DRY
METHOD
DRY
METHOD
CONSTRUCTI
ON
PROCESS
WET METHOD
CONSTRUCTI
ON PROCESS
SETTLEMENT OF
DRILLED SHAFTS
Load transfersettlement curves for drilled
shaft.
NEGATIVE SKIN
FRICTION
Apa itu negative skin friction?
Negative skin friction adalah gesekan ke arah bawah yang
diderita oleh tiang pondasi

Tidak seperti gesekan tanah ke arah atas yang menopang tiang


pondasi, gesekan ke arah bawah akan menambah kerja tiang
pondasi sehingga menurunkan kekuatannya

Gesekan ke arah bawah ini umumnya disebabkan oleh tanah


yang sedang berkonsolidasi
Negative skin friction terjadi bila...
(1)
Tanah tempat pemancangan pondasi
memiliki lapisan timbunan clay
diatas lapisan tanah granular
Lapisan timbunan akan
mengalami konsolidasi
Ketika konsolidasi, permukaan
timbunan turun
(Braja M. Das, 2011) Karena gerakan turun, timbunan
akan menimbulkan gesekan pada
tiang pondasi
Gesekan tersebut berarah ke
bawah (searah dengan arah
Negative skin friction terjadi bila
(2)
Tanah tempat pemancangan pondasi
memiliki lapisan timbunan granular
(pasir) diatas lapisan tanah clay
Lapisan clay akan mengalami
konsolidasi
Ketika konsolidasi, permukaan
timbunan turun
(Braja M. Das, 2011) Karena gerakan turun, timbunan
akan menimbulkan gesekan pada
tiang pondasi
Gesekan tersebut berarah ke
bawah (searah dengan arah
Negative skin friction terjadi bila
(3)
Melakukan penurunan muka air tanah (ground water table
drawdown)
Penurunan muka air tanah menyebabkan peningkatan
tegangan vertikal efektif (vertical effective stress) pada
tanah di kedalaman berapapun
Peningkatan tegangan vertikal efektif akan
menyebabkan konsolidasi pada tanah clay
Jika tiang pondasi berada di lapisan tanah clay, tanah
clay akan memberikan gesekan pada tiang pondasi
searah dengan arah konsolidasi (ke bawah)
Menentukan
allowable
load capacity

Contoh soal
allowable
load capacity
Diameter: 0,4 m
Timbunan masih unconsolidated
Steel shells dipasang untuk
menghilangkan negative skin
friction oleh timbunan
MAT (muka air tanah): 1 m
dibawah lapisan bawah timbunan
namun diperkirakan dapat naik ke
permukaan lapisan tanah lunak
SF=2
Berapa Qa (allowable load
capacity)?
Step 1: Menentukan , Nq, dan parameter
lainnya

Step 2: Menghitung skin friction pada lapisan tanah


lunak
Step 3: Menghitung skin friction dan end bearing
lapisan pasir
Step 4: Menghitung allowable load capacity
Downward Drag Force (Das, Braja
M., 2011) (1)

Timbunan tanah lunak (clay) diatas tanah lepas

fn = negative skin stress


K = Ko = 1 sin
o = tegangan vertikal efektif pada kedalaman z = f . Z
f = berat jenis efektif
= soil-pile friction angle = 0.5 0.7
Maka, untuk kedalaman 0 s.d. Hf :

Hf = tinggi timbunan
Jika timbunan diatas MAT, f diganti dengan moist unit weight
Contoh soal downward drag force
(1)
Jika Hf = 2 m, diameter tiang pondasi = 0,305 m, dan
timbunan berada diatas MAT, berapa besar downward
drag force? ()
Downward Drag Force (Das, Braja
M., 2011) (2)

Timbunan tanah lepas di atas tanah lunak


(clay)
Negative skin friction dapat terjadi dari
kedalaman 0 s.d. L yang disebut dengan neutral
depth (Vesic, dalam Braja, 2011)
Tinggi neutral depth dapat dihitung dengan
(Bowles, dalam Braja, 2011):

= berat jenis efektif timbunan


= berat jenis efektif tanah lunak
Dengan cara yang sama, downward drag
forcenya adalah:
Contoh soal downward drag force
(2)
Jika Hf = 2 m, diameter tiang pondasi = 0,305 m, dan dan L
m, MAT berada di atas lapisan tanah lunak, berapa besar
downward drag force? ()
Pile Driving Formulas
and Wave Equation
Engineering News Record (ENR) Equation

NOTES :

t is an efficiency factor (drop hammer, t 5 0.7521.0; single-acting hammer, t 5 0.7520.85; and diesel hammer, t
WR is the weight of the ram, h is the height of fall,
s1 is the penetra- tion per blow, and
C1 is a constant. For drop hammers, C1 > 25 mm; for steam hammers, C1 > 2.5 mm. The units of h and s1 must be the
Setting equation

where


Referensi
Das, Braja M. (2011). Principles of Foundation Engineering
7th. CT: Cengage Learning.
Budhu, Muni. (2011). Soil Mechanics and Foundation 3 rd Ed.
NJ: John Wiley & Sons.
Vesic, A.S., Design of Pile Foundations, National Cooperative
Highway Research Program Synthesis of Practice No.42,
Transportation Research Board, Washington, D.C., 1977.
Vesic, A.S., Experiment with intrumented pile group in sand,
American Society for Testing and Materials, Special Technical
Publication, No. 444, pp. 177-222, 1969.

You might also like