You are on page 1of 32

Analisis SPK Industri

Konsep dasar dan arti klasifikasi industri.


Arti analisis industri utk seleksi sekuritas.
Metode yg digunakan utk mengestimasi :
tingkat keuntungan, earning per share, dan
earning multiplier industri.
Tingkat persaingan dalam industri dan
efeknya thd return industri yg diharapkan.
What is IO (Industrial
2
Organization)?
IO is an applied microeconomics field
that studies market structure and
behavior of firms and their
consequences.
In microeconomics course, you would
probably have learned; 1) the
neoclassical theory of firm, 2) perfect
competition, and 3) monopoly.
Thus, the focus is on the behavior of
firms operating in two most extreme
market structures (perfect
competition vs. monopoly). What
The analytical tools:
Microeconomics Theory and Game
Theory
3

Why Game Theory ?


Because we study a firms optimal
competitive strategy as a response to
the opponents optimal competitive
strategy
this discussion is absent in both the
perfect competitive and monopoly
settings.
Another way of looking at IO.

Basic Conditions STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE


Technology,
Number of (Industry and Firms)
buyers Advertising
Costs R&D
Profits
& and sellers in Price
the mkt Pricing
Demand strategy
Production
Barriers to
Product choice efficiency
entry Technical
Product Diff. Collusion
Merger progress
Vertical
integration

GOVERNMENT
POLICY
Entry
regulation
Antitrust
Taxes and
subsidies
Investment
Incentives
4
PENGERTIAN INDUSTRI
Analisis industri merup salah satu bag dlm
analisis fundamental. Analisis industri biasa
dilakukan stl melakukan analisis ekonomi.
Dalam analisis industri, investor mencoba
membandingkan kinerja dari berbagai
industri utk mengetahui jenis industri apa
yg memberikan prospek paling menjanjikan
Masalah pengelompokan industri menjadi
semakin rumit ketika berhadapan dg banyak
persh yg mempunyai byk ragam lini bisnis
Klasifikasi Industri
Sistem klasifikasi industri yg telah dikenal dan
digunakan secara luas adl Standard Industrial
Classification (SIC) yg didasarkan pd data
sensus dan pengklasifikasian persh berdskan
produk dasar yg dihasilkan.
Standar yg dipakai utk mengkelompokkan
industri bagi persh-2 yg terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) adl Jakarta Stock Exchange
Sectoral Industry Classfification (JASICA).
Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi, dan
masing-2 divisi tsb dibagi lagi menjadi klpk
industri utama dan diberi kode dua digit.
KLASIFIKASI INDUSTRI DI INDONESIA
PERTANIAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI

1.1Pertanian 5.1Makanandanminuman

1.2Perkebunan 5.2Industritembakau

1.3Peternakan 5.3Farmasi

1.4Perikanan 5.4Kosmetikdanbarangkeperluanrumahtangga

1.5Kehutanan 5.5Lain-lainyangbelumteridentifikasi

1.6Lain-lainyangbelumterklasifikasi

KONSTRUKSI, PROPERTI, DAN REAL ESTAT

PERTAMBANGAN 6.1Konstruksi

2.1Pertambanganbatubara 6.2Propertidanrealestat

2.2Pertambanganminyakdangasbumi 6.3Lain-lainyangbelumteridentifikasi

2.3Pertambanganlogamdanminerallainnya

2.4Penggalianbatuatautanah INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI

2.5Lain-lainyangbelumteridentifikasi 7.1Energi

7.2Jalantol,bandara,pelabuhan,dansejenisnya

INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 7.3Telekomunikasi


SAHAM BUMN DAN SWASTA
Saham-2 tercatat di BEI juga sering dibeda-
kan antara saham-2 persh swasta dan BUMN
Persentase nilai kapitalisasi saham BUMN
thd seluruh saham tercatat BEI per 17 Juli
2009
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI
Analisis industri merup tahap penting yg
perlu dilakukan investor baik utk memini-
malkan risiko dan utk mengidentifikasi
industri yg mempunyai prospek yg
menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis persh
agar investor dpt menentukan saham persh
mana saja dlm suatu klpk industri yg mem-
punyai kombinasi return-risiko yg terbaik.
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

Penelitian yg terkait dg analisis industri


menghasilkan kesimpulan:
Industri yg berbeda mempengaruhi tk
return yg berbeda,
Tk return masing-2 industri berbeda di
setiap thnya,
Tk return persh-2 di suatu industri yg
sama, terlihat cukup beragam,
Tk risiko berbagai industri juga beragam,
Tk risiko suatu industri relatif stabil
sepanjang waktu.
Metode yg digunakan utk
ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN INDUSTRI

Untuk menilai suatu industri, ada dua


langkah yg perlu dilakukan:
Mengestimasi earning per share (EPS)
yg diharapkan dari suatu industri.
Mengestimasi price earning ratio (P/E)
yg diharapkan atau disebut juga
expected earning multiplier industri.
Metode yg digunakan utk
ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN INDUSTRI
Jika hasil kedua estimasi tsb dikalikan, maka
akan diperoleh nilai akhir yg diharapkan dari
industri (expected ending value of industry).
Tk return yg diharapkan dari industri ditentu-
kan dg membagi nilai akhir ditambah dividen
yg diharapkan, dg nilai awal pd periode sblnya
Dg membandingkan tk return harapan dari
industri thd tingkat return yg disyaratkan oleh
investor, yg dpt menentukan industri mana
saja yg layak dijadikan pilihan investasinya.
ESTIMASI EARNING PER SHARE INDUSTRI

Ada tiga teknik yg dpt digunakan utk meng-


estimasi tingkat penjualan suatu industri:
Daur hidup industri (industry life cycle).
Analisis input-output.
Hub. antara industri dg ekonomi

Ketiga teknik saling melengkapi shg investor


dpt mengkombinasikan ketiga teknik tsb utk
mendptkan gbran lengkap mengenai posisi
dan prospek industri dlm berbagai skenario
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap perkembangan industri umumnya
dibagi menjadi 5 yaitu:
Penjualan

Waktu
Permu- Pertum- Mature Stabil Penurunan
laan buhan
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap permulaan (introduction).
Tahap permulaan merup masa-masa awal
perkembangan sebuah industri.
Pd tahap ini, pertumbuhan penjualan
sangat kecil dan profit yang dihasilkan
menunjukkan angka negatif krn persh
harus mengeluarkan dana cukup besar utk
menutupi biaya promosi dan pengembang-
an produk di awal-2 pertumbuhan industri
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap pertumbuhan (growth).
Pada tahap pertumbuhan, penjualan
tumbuh sangat cepat.
Permintaan semakin meningkat sdgkan
persaingan belum begitu ketat shg profit
pd thp pertumbuhan akan tumbuh tinggi.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan
cenderung lebih besar dari pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap kedewasaan (mature).
Pd thp ini, pertumbuhan penjualan mulai
menurun, krn byknya pesaing yang mulai
masuk dan permintaan yg sdh relatif stabil
Oleh krn itu profit pd thp mature akan
mengalami pertumbuhan yg mulai menurun
dan menuju tk keuntungan yg normal.
Pertumbuhan industri pd tahap ini sedikit
lebih besar dari pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan.
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap stabil.
Tahap stabil mungkin merup tahap yang
paling panjang dalam daur hidup industri.
Pertumbuhan industri akan cenderung
sama dg pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
Meskipun penjualan terkait erat dg kondisi
ekonomi, ttp besarnya pertumbuhan pen-
jualan masing-2 persh secara individual
akan berbeda-2, tergantung dari kemam-
puan manajerial dari masing-2 persh.
DAUR HIDUP INDUSTRI
Tahap penurunan.
Pada tahap penurunan, tingkat penjualan
dan profit industri semakin menurun.
Pada tahap ini ada perusahaan yang mulai
keluar dari industri dan investor pun mulai
berpikir untuk mencari alternatif industri
lain yang lebih menguntungkan.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan
jauh di bawah pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan.
ANALISIS INPUT-OUTPUT (IO)
Analisis IO adl suatu cara utk mengetahui
gambaran prospek penjualan suatu industri
di masa yad dg cara mengidentifikasi
pemasok dan konsumen dari suatu industri.
Dg melakukan analisis tsb dpt mengestimasi
permintaan konsumen di masa mendatang
dan kemampuan pemasok utk menyediakan
brg & jasa yg diperlukan dlm suatu industri
Informasi tsb nantinya dpt digunakan utk
memperkirakan tk penjualan dan keuntung-
an suatu industri di masa depan.
HUBUNGAN INDUSTRI DAN EKONOMI

Teknik analisis ini membandingkan tingkat


penjualan industri dg kondisi perekonomian
secara keseluruhan yg berhub. dg brg dan
jasa yg diproduksi oleh industri tsb
Teknik ini didasari oleh asumsi bahwa
kondisi perekonomian dimana suatu industri
beroperasi akan terkait dg penjualan dan
keuntungan suatu industri.
PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI YG DIHARAPKAN
Faktor penting lain yang mempengaruhi
besarnya profit yang bisa diperoleh suatu
industri adalah intensitas persaingan dalam
industri tersebut.
Intensitas persaingan dalam suatu industri
akan menentukan kemampuan industri utk
tetap memperoleh tk return di atas rata-2.
PERSAINGAN DAN RETURN
INDUSTRI YG DIHARAPKAN
5 faktor yg menentukan intensitas
persaingan dlm suatu industri tsb adl:
ancaman adanya pemain baru,
daya tawar (bargaining power) pembeli,
persaingan diantara pemain yang ada,
ancaman barang atau jasa substitusi,
daya tawar (bargaining power) pemasok
5 kekuatan persaingan akan menentukan
profitabilitas industri dan pengaruh thd
komponen return on investment (ROI).
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Ancaman pemain baru

Bargaining Power Bargaining Power

Ancaman barang substitusi


LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Persaingan antara persh yg ada dlm industri
Persaingan dlm satu industri akan semakin meningkat
jika terdpt byk persh ukuran relatif sama bersaing.
Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan
industri, biaya tetap, dan hambatan utk keluar.
Tingginya biaya tetap akan mendorong peningkatan
persaingan krn dg tingginya biaya tetap akan meng-
hrskan persh utk memproduksi dg kapasitas penuh.
Penawaran di pasar akan semakin meningkat yg
kemudian akan menyebabkan harga barang semakin
menurun, shg persaingan akan semakin ketat.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Ancaman pemain baru
Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing
yg sedikit, investor perlu mengidentifikasi persh-2 yg
potensial menjadi pemain baru dlm industri.
Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi
oleh adanya hambatan-2 masuk (barriers to entry)
dlm suatu industri, spt tingginya biaya investasi,
peraturan pemerintah dan harga barang yg relatif
kecil dibandingkan dg biaya produksi.
Jika hambatan masuk suatu industri relatif tinggi
maka kemungkinan adanya pemain baru yg masuk
dlm industri tsb akan semakin kecil.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Ancaman adanya produk substitusi
Produk substitusi akan membatasi profit
potensial suatu industri krn barang subtitusi akan
memunculkan alternatif bagi produk persh.
Dalam kondisi spt ini, kemampuan persh utk
menentukan harga produk akan semakin
berkurang, krn dibatasi adanya produk substitusi
Jika harga produk persh terlalu tinggi, konsumen
bisa saja berpindah ke produk substitusi yg
ditawarkan di pasar.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Bargaining power pembeli
Daya tawar pembeli di pasar yg kuat bisa
mempengaruhi profitabilitas industri.
Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga
atau meminta kualitas yg lebih tinggi dg kemungkin-
an pilihan dari produk yg diberikan oleh pesaing lain.
Bila jumlah konsumen lebih banyak drpd jml industri
maka bargaining power konsumen akan rendah.
Sebaliknya jika jml industri lebih banyak drpd konsu-
men maka bargaining power konsumen akan besar.
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
Bargaining power pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi return industri di
masa yad krn mereka mempunyai kekuatan
untuk menentukan harga dan kualitas dari
produknya.
Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan
dg jml industrinya, maka pemasok memiliki
bargaining power yg besar.
Sebaliknya jika pemasok lebih banyak drpd
industrinya maka bargaining power pemasok
akan berkurang.
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER

Teknik untuk melakukan estimasi earning


multiplier industri ada 2, yaitu:
Analisis Makro
Investor mempelajari hub antara earning
multiplier industri dg earning multiplier pasar.
Analisis Mikro
Estimasi earning multiplier industri dilakukan dg
cara mengamati var-2 yg mempengaruhi earning
multiplier industri, spt dividend-payout ratio
(DPR), tingkat return yg disyaratkan dlm industri
(k), dan tk pertumbuhan earning dan dividen
industri yg diharapkan (g).
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
Analisis makro mengasumsikan adanya hub antara
perubahan dalam k dan g untuk industri tt dg pasar
keseluruhan.
Asumsi ini sama halnya dg hub antara perubahan
dlm P/E rasio industri dan P/E pasar secara
keseluruhan
Hub antara industri dan pasar tidak sama utk setiap
industri, bahkan utk industri tt hub tidak signifikan
Oleh krn itu, sbl menggunakan analisis makro utk
mengestimasi earning multiplier utk industri, perlu
mengevaluasi terlebih dahulu kualitas hub antara
rasio P/E industri yg akan dianalisis dg P/E pasar.
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
Estimasi earning multiplier industri dg analisis
mikro dilakukan dg cara mengestimasi tiga var
yg menentukan earning multiplier industri
(dividend-payout ratio, tingkat return yg
disyaratkan dan tingkat pertumbuhan earning
dan dividen yg diharapkan) dan membanding-
kan ketiga variabel tsb dg P/E pasar.
Dari hasil analisis tsb, selanjutnya dpt diketahui
apakah earning multiplier industri akan berada
di atas, di bawah, ataupun sama dg earning
multiplier pasar.

You might also like