You are on page 1of 36

MOISTURISER

Pendahuluan
Moisturiser merupakan produk topikal
yang dirancang untuk mengatasi dan
mencegah kulit kering

Pelembab bekerja dengan mencegah


atau mengurangi penguapan air dari
kulit, sehingga memungkinkan rehydrate
kulit dari dalam
Terminologi
Pelembab (Moisturiser) produk jadi
yang digunakan untuk aplikasi topikal
Pelembab bahan yang digunakan
dalam mereduksi tanda dan gejala kulit
kering, bersisik, kasar, serta membuat
permukaan kulit menjadi halus dan
lembut

Emollient (emolien) bahan yang dapat


digunakan dalam pelembab
Fungsi Pelembab
Membantu menjaga kulit tampak muda
dan segar
Kulit yang terhidrasi terasa kenyal,
bercahaya, dan elastis
Mekanisme Pengaturan
Hidrasi Kulit
Faktor Kelembapan
1. Kecepatan cairan mencapai stratum
korneum dari lapisan bawah (kelenjar
ekrin, transfer transepidermal)
2. Kecepatan penguapan cairan
3. Kemampuan SC menahan cairan yang
bergantung pada integritas lapisan
hidrolipid, adanya NMF, tersedianya air
di intraseluler, integritas membran sel,
dan semen intraseluler yang berasal
dari lipid penunjang
Patofisiologi
Keadaan normal air mengalir secara difusi
dari dermis menuju epidermis dengan melalui
SC (profilaggrin, filaggrin, granul keratoyalin)
dan ruang interseluler (ceramide, free fatty acid,
cholesterol)

Air akan keluar dari tubuh melalui epidermis


Transepidermal Water Loss (TEWL)

Normal TEWL 0,1 0,4 mg/cm2 per jam


Patofisiologi
Proses difusi pasif terjadi adaya perbedaan
kandungan air dari stratum basalis (60-70%);
stratum granulosum (40-60%); dan stratum
korneum (<15%) air akan mengalir dari
stratum basalis ke stratum korneum

Sehingga SC merupakan barier hidrasi yang


sangat penting dalam mempertahankan
kelembapan kulit
Patofisiologi
Pada kondisi kelainan epidermis (psoriasis,
eksim) barier kulit melemah sehingga
kecepatan TEWL meningkat 10x perubahan
komposisi lipid interseluler juga mempengaruhi
TEWL

Ceramide mngandung asam linoleat ikatan


ceramide dan air akan membentuk emulsi
membuat kulit halus dan lembut
Dalam cuaca bersuhu rendah dan kelembapan
rendah ikatan ceramide dan air akan
mengkristal kulit kering kasar dan kusam
Ciri kulit dehidrasi/kering
Fisik: kemerahan, kusam, kering,
bercak putih, gambaran berlapis-
lapis, pecah pecah, fisura
Saat diraba: kusam dan tidak rata
Sensori: kering dan tidak nyaman,
nyeri, gatal, rasa kesemutan
Perubahan sekunder: penebalan,
erosi, superinfeksi, lesi yang meleleh
dan krusta
Penyebab
Kondisi dermatologis (kering atau
sensitif) genetik
Kondisi patologis eksim, dermatitis
kontak atau xerosis
Kondisi lingkungan matahari, angin
atau AC
Obat-obatan statin, diuretik, retinoid
Usia
Klasifikasi

1. Acquired dry skin


Timbul pada kulit normal/berminyak yang
menjadi kering sementara, bersifat lokal,
disebabkan oleh faktor luar
Misal: radiasi matahari; pemaparan iklim
yang ekstrim (panas, dingin, angin,
kekeringan); pemaparan bahan kimia
(deterjen, solvent); terapi obat (retinoid)
Klasifikasi
2. Constitutional dry skin
Timbul pada jenis kulit kering, dalam bentuk
parah yaitu bentuk patologik
Non pathological skin
Fragile skin: bentuk antara kulit kering dengan kulit
noral dan dijumpai pada orang dengan kulit
lembut, struktur baik. Sering dijumpai eriitema,
rosasea, sensitif thd bahan dari luar
Senile skin: kekeringan terjadi pada kulit menua,
terjadi perubahan pada semua level
Minor dry skin (xerosis vulgaris): kemungkinan
besar genetik, dijumpai pada orang dengan
tampilan pucat. Xerosis terjadi pada punggung,
wajah, tangan, dan badan
Klasifikasi
2. Constitutional dry skin
Pathological skin
Ichtyosis: terjadi kerusakan keratinisasi secara
genetik bermanifestasi berupa deskuamasi
abnormal, perubahan fungsi barier. Bentuk anjut
mirip ichtyosis vulgaris
Kulit kering pada dermatitis atopik: terjadi defek
secara genetik pada metabolisme dari asam
lemak esensial (d-6 desaturase), terlihat xerosis
yang luas disertai inflamasi, plaque, rasa gatal
Fragile skin
Senile skin
Xerosis
Ichtyosis
Atopic dermatitis
Pemeriksaan

Pengukuran TEWL dengan


evaporimeter
Surface microscopy
Skin surface photography
Scanning electron microscopy
Skin surface biopsy
Profilometri
Perlindungan Kulit
Untuk mempertahankan integritasnya,
kulit memiliki sejumah sistem alami

Semua sistem tersebut menjaga air di


dalam kulit

Kulit akan menggabungkan faktor


pelembab alami berbasis humektan
dengan bahan lipofilik yang terletak pada
bagian atas kulit/diruang antar sel (SC)
Natural Moisturizing Factor
Humektan yang efektif dalam
mempertahankan konsentrasi air dalam
stratum korneum untuk mencegah terjadinya
keretakan, penyisikan dan pengelupasan kulit

Terdiri dari campuran multi-komponen yang


mengandung:
Sodium Pyroglutamic Acid
Asam amino
Laktat
Natural Moisturizing Factor
Perlindungan dalam kondisi ttt, mis:
musim dingin, atopik dermatitis,
sensitivitas deterjen NMF kurang
mampu perlu tambahan perlindungan
Penggolongan Pelembab
1. Oklusif
2. Humektan
3. Emolien
4. Protein rejuvenator
Oklusif

Bahan yang melakukan blokade


terhadap Transepidermal Water
Loss (TEWL) dalam SC
Humektan

Bahan yang menarik air ketika


diaplikasikan pada kulit dan
meningkatkan hidrasi SC
Emolien

Melembutkan kulit dengan mengisi


ruang antara kulit yang retak
dengan butiran minyak
Protein rejuvenator

Menyebabkan kulit menjadi lebih


muda dengan mengisi protein
esensial dalam kulit
Jenis-jenis Pelembab

1. Hidrasi tidak langsung


Bahan oklusi: sebagai pelembab,
antiinflamasi, anti mitotik, anti pruritus
Bahan pembentuk lipofilik: asam lemak
esensial, ceramide
2. Hidrasi langsung
Bahan pembentuk lapisan hidrofilik:
glikosaminoglikan (asam hyaluronat,
kondroitin sulfat), kolagen, khitin dan
khitosan, polimer hidrofilik
Jenis-jenis Pelembab

2. Hidrasi langsung
Humektan: gliserin, sorbitol, propilen glikol,
ester poligliseril, asam laktat
NMF: natrium pirolidon karboksilat, urea,
asam amino, asam alfa hidroksi
Komponen Lipid pada
Emolien
Lemak hewani lemak sapi,
lemak domba
Lanolin (lemak domba penghasil wool)
banyak digunakan tapi menyebabkan
sensitifitas terjadi perubahan susunan
kimia
Lemak tumbuhan
Minyak kacang, bunga matahari, zaitun
lebih disukai tapi sangat berminyak untuk
minyak mandi rendam
Komponen Lipid pada
Emolien
Minyak mineral
Minyak hasil destilasi vaselin dan mengandung
komponen organik (hidrokarbon alifatik rantai panjang
dan bercabang) menghasilkan petroleum jelly dan
white oil. Pelembab medis parafin oil
Minyak sintesis
Minyak silikon sintesis
Lilin lemak
Campuran lipid semi solid kompleks (turunan minyak
hewan, tumbuhan, mineral).
Paling banyak dipakai lilin lebah, lilin carnauba, lilin
parafin
Komponen Lipid pada
Emolien
Lilin lemak
Campuran lipid semi solid kompleks
(turunan minyak hewan, tumbuhan, mineral).
Paling banyak dipakai lilin lebah (sarang
lebah), lilin carnauba (pohon palem
carnauba), lilin parafin

Kulit kering disertai inflamasi aplikasi


dengan kortikosteroid diberikan
sebelum moistiruser/emolien
Efek samping

Sensitivitas kulit
Emolien yang meengandung pengawet,
pewangi, dan aditif lainnya menyebabkan
alergi
Hal tsb juga memperburuk peradangan
gunakan emolien hambar dan non-pewangi
Folikulitis
Emolien yang kental dapat menyumbat
folikel rambut menyebabkan
peradangan/infeksi ringan

You might also like