You are on page 1of 14

ANALISA NERACA

Analisis Modal Kerja


Analisis Perputaran Persediaan
Analisis Rasio Hutang
Analisis Piutang
Definisi:
Rumus: Total Aset Liquid
Total Pasiva Lancar
Aset Liquid: semua sumber daya yang dimiliki perusahaan
dalam bentuk kas/yang dapat dicairkan segera (uang tunai,
surat berharga, piutang dagang, persediaan baik dalam proses
maupun dalam bentuk barang jadi, dan biaya dibayar dimuka)
Pasiva Lancar: semua kewajiban yang harus dibayar dalam
jangka waktu kurang dari 1 tahun (utang dagang, pinjaman
jangka pendek, pajak, biaya yang harus dibayar, uang muka)
Rumus: Biaya Produk yg dijual
Rata-rata persediaan barang
Semakin besarnya frekuensi perputaran persediaan
mencerminkan bahwa perusahaan itu memiliki tingkat persediaan
yang relatif rendah dan ada kemungkinan akan kehabisan stok.
Sebaliknya, frekuensi perputaran persediaan semakin kecil
menunjukkan bahwa perusahaan menyimpan banyak stok, yang
merupakan kerugian bagi perusahaan karena engeluarkan biaya
besar dalam menyimpan persediaannya.
Kondisi yg baik: tingkat perputaran persediaan relatif besar dan
perusahaan mempertahankan stok pengaman
Penggunaan hutang yang efisien adalah penggunaan dengan biaya
rendah untuk memaksimalkan laba. Terdapat dua rasio hutang yg
sering digunakan untuk alat analisis, yaitu:
1. Total hutang dibagi dengan total aktiva
Rasio ini membandingkan total hutang (jangka pendek +
panjang) dengan total aktiva, sehingga dapat diketahui %total
hutang seluruhnya dibandingkan dengan total aktiva perusahaan
2. Total hutang dibagi modal sendiri (equity)
Rasio ini menunjukkan hubungan antara posisi kreditur dan
pemilik, semakin besar rasionya semakin sulit perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya dan mengembangkan usaha.
Ukuran umum untuk analisis piutang adalah rasio periode
penerimaan tagihan. Semakin cepat periode penerimaan tagihan
perusahaan semakin baik. Rumus untuk menghitung periode
penerimaan tagihan :
1. Mencari jumlah rata-rata nilai penjualan setiap hari:
Total Penjualan pertahun
= rata-rata pernjualan perhari
360 hari
2. Periode penerimaan tagihan :
Piutang
= .. hari
Rata-rata perjualan perhari
Nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh
perusahaan. Yang dapat dimasukkan ke
dalam kolom asset salah satunya adalah
gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu
perusahaan memiliki gedung senilai satu
miliar rupiah, maka asset yang dihitung
adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung,
yang bisa dihitung sebagai asset bisa
termasuk: tanah, merk dagang, paten
teknologi, uang kas, mobil, dll
PASIVA (KEWAJIBAN) adalah
pengorbanan ekonomis yang harus
dilakukan oleh suatu perusahaan pada
masa yang akan datang. Jadi pasiva itu
ada jangka pendek & panjang.

Contohnya: Hutang dagang


Modal yang ditanamkan dalam sebuah bisnis adalah Rp. 150
(posisi awal dari kas yang dimiliki oleh perusahaan) Seandainya
sebagian dari modal ini dibelikan madu asli dari Sumbawa
sejumlah Rp. 80, yg dijual kembali dan seluruhnya laku terjual Rp.
100.
Maka laporan keuangannya adalah sebagai berikut:
a. Laporan Laba Rugi
Penerimaan dari hasil penjualan Rp. 100
Pengeluaran pembelian bahan Rp. 80
Laba (Rugi) Rp. 20
b. Laporan Neraca
Aktiva Pasiva
Kas Rp. 170 Modal Pemilik Rp. 150
Laba ditahan Rp. 20
Total Aktiva Rp. 170 Total Pasiva Rp. 170
Selanjutnya perusahaan memperbesar usahanya dengan
membeli madu lebih banyak lagi. Untuk itu modal perusahaan
ditambah sebesar Rp. 250, sehingga modal yg dimiliki
perusahaan sekarang adalah Rp.150 + Rp.250 = Rp.400
Sebagian modal dibelikan madu sebesar Rp. 350. Perusahaan
berhasil menjual barang dagangannya dari senilai Rp.160
menjadi Rp.200. sisa barang yang belum terjual disimpan
sebagai persediaan
a. Laporan Laba Rugi
Penerimaan dari hasil penjualan Rp.200
Pengeluaran pembelian bahan Rp.160
Laba (Rugi) Rp. 40
b. Laporan Neraca
Neraca
Aktiva Pasiva
Kas Rp. 270 Modal Pemilik Rp. 420
170 (awal) 170
+250 +250
-350
+200 420
270
Persediaan
(350-160) Rp. 190 Laba ditahan Rp. 40
Total Aktiva Rp. 460 Total Pasiva Rp. 460
Selanjutnya perusahaan memperbesar
usahanya dengan membeli madu lebih
banyak lagi. Untuk itu modal perusahaan
ditambah sebesar Rp. 350, sehingga
modal yg dimiliki perusahaan sekarang
adalah Rp.250 + Rp.150 = Rp.400
Sebagian modal dibelikan madu sebesar
Rp. 450. Perusahaan berhasil menjual
barang dagangannya dari senilai Rp.360
menjadi Rp.400. sisa barang yang belum
terjual disimpan sebagai persediaan

You might also like