Professional Documents
Culture Documents
Maternal
MALVIN EMERALDI
RSUP Fatmawati
Pendahuluan
Pendahuluan
Obyektif
Definisi
Etiologi
Faktor risiko
Diagnosis
Pencegahan
Penatalaksanaan
Definisi
Definisi Lama
Kehilangan darah > 500 mL setelah
persalinan pervaginam
Kehilangan darah > 1000 mL setelah
persalinan sesar (SC)
Definisi Fungsional
Setiap kehilangan darah yang memiliki
potensia untuk menyebabkan
gangguan hemodinamik
Insidens
5% dari semua persalinan
Etiologi
4T
Tone - Atoni uterus
Tissue - Sisa plasenta/bekuan
Trauma - laserasi,
ruptur,inversio
Thrombin - koagulopati
Faktor Risiko
Diagnosis Perdarahan
Pascapersalinan
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis
yang selalu ada Kadang-kadang ada kemungkina
n
Uterus tidak berkontraksi dan lembek Syok Atonia uteri
Perdarahan setelah anak lahir
(perdarahan pascapersalinan primer
atau)
Perdarahan segera Pucat Robekan
Darah segar yang mengalir segera Lemah jalan lahir
setelah bayi lahir Menggigil
Uterus kontraksi baik
Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir setelah 30 menit Tali pusat putus akibat Retensio
Perdarahan segera (P3) traksi berlebihan plasenta
Uterus kontraksi baik Inversio uteri akibat tarikan
Perdarahan lanjutan
Plasenta atau sebagian selaput Uterus berkontaksi tetapi Tertinggalny
(mengandung pembuluh darah) tidak tinggi a sebagian
lengkap fundus tidak berkurang plasenta
Perdarahan segera (kontraksi hilang-timbul)
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis
yang selalu ada Kadang-kadang ada kemungkina
n
Uterus tidak teraba Syok neurogenik Inversio
Lumen vagina terisi massa Pucat dan limbung uteri
Tampak tali pusat (jika plasenta belum
lahir)
Perdarahan segera
Nyeri sedikit atau berat
Sub-involusi uterus Anemia Perdarahan
Nyeri tekan perut bawah Demam terlambat
Perdarahan > 24 jam setelah Endometritis
persalinan. Perdarahan sekunder atau atau sisa
P2S. Perdarahan bervariasi (ringan atau plasenta
berat, terus menerus atau tidak teratur) (terinfeksi
dan berbau (jika disertai infeksi) atau tidak)
B
A = airway
A
B = breathing
C = circulation
Penatalaksanaan
SYOK
Tanda dan gejala :
Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90
mmHg)
Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral
dingin, gelisah, urin sedikit
Prinsip dasar penanganan : tujuan utama
menstabilkan kondisi pasien, memperbaiki
volume cairan sirkulasi darah,
mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
Penanganan awal :
Minta bantuan, periksa seksama KU ibu & td vital
ABC :
Jaga jalan napas, berbaring miring kiri, beri O2 5-6 L/mnt
Infus 2 buah dengan kanula jarum besar nomor 16
sambil diambil contoh darah untuk cross darah
Berikan paling sedikit 2000 cc cairan dalam 1 jam
pertama.
Setelah kehilangan cairan terkoreksi berikan infus
rumatan 500-1000 cc per-6-8 jam
Kateterisasi, ukur urin
Pantau tanda-tanda vital tiap 5 15 30 1 jam
Penanganan khusus :
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdominalis
perdarahan (+)
Tampon uterus
Rujuk RS
Management - Evolution
Panic
Panic
Hysterectomy
Pitocin
Prostaglandins
Happiness
Referensi
Alarm Course, in Management of Post
partum hemorrhage
SOGC Clinical Practice Guidelines in
Prevention and Management of
Postpartum Haemorrhage. No.99,
April 2000
Lampiran
Evidence
Kesimpulan:
Pemberian prostaglandin dan juga misoprostol tidak lebih baik dibandingkan
dengan pemberian injeksi uterotonika konvensional pada manajemen aktif kala
III terutama pada wanita dengan risiko rendah