Professional Documents
Culture Documents
BERAT
Ani Bandaso
N 111 16 088
Tanda vital :
Nadi = 176 x/menit, reguler, kuat angkat.
Respirasi = 80 x/menit
Suhu badan = 37,90C
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin :
RBC : 3,16x106L ( )
WBC : 14.7x103L ( )
HGB : 10,1 g/dl ( )
HCT : 30,4% ( )
PLT : 447 x103L (N)
RESUME
Pasien bayi perempuan usia 1 bulan 18 hari masuk
rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas
dirasakan sejak 20 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien juga mengalami batuk dan demam sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit dan pasien mengalami
kejang sebanyak 3 kali. Pasien tidak mengalami mual
dan muntah, mimisan, dan perdarahan gusi. Buang air
besar belum ada selama 1 hari, Buang air kecil lancar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: N=176x/menit
S=37,9C, R=80x/menit. Tampak tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam (chest indrawing) (+), vocal
fremitus ka=ki meningkat, perkusi redup pada kedua
lapang paru, ronchi (+/+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan WBC: 14.7 x 103/mm3 ().
DIAGNOSIS : Bronkopneumonia Berat
TERAPI :
O2 2 L/menit
Ivfd Kaen 1B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 3 x 125 mg/iv
Inj. Gentamicin 2x6 mg/iv
Inj, Dexametasone 3x0.7 mg/iv
Paracetamol 4x 1/4 cth
Puyer Batuk :
GG 1/8 tab Pulv 3x1
Salbutamol 0,1
ANJURAN :
Foto Thorax AP/Lateral
FOLLOW UP
07 DESEMBER 2016 (PERAWATAN HARI KE 2)
pernafasan : 55 x/menit
A : Bronkopneumonia Berat
P:
O2 2 L/menit
Ivfd Kaen 1B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 3 x 125 mg/iv
Puyer batuk :
GG 1/8 tab
pernafasan : 64 x/menit
A : Bronkopneumonia Berat
P:
O2 2 L/menit
Ivfd Kaen 1B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 3 x 125 mg/iv
Puyer batuk :
GG 1/8 tab
pernafasan : 64 x/menit
A : Bronkopneumonia Berat
P:
O2 2 L/menit
Ivfd Kaen 1B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 3 x 125 mg/iv
Puyer batuk :
GG 1/8 tab
pernafasan : 41 x/menit
A : Bronkopneumonia Berat
P:
O2 2 L/menit
Ivfd Kaen 1B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 3 x 125 mg/iv
Puyer batuk :
GG 1/8 tab
influenzae tipe B
Virus Moraxella catharalis
urealyticum
Virus Parainflueza 1,2,3 Virus
Pneumonia
Pneumonia interstisial
Pneumonia lobaris (bronkiolitis)
Bronkopneumonia
Invasi bakteri ke parenkim paru menimbulkan
konsolidasi eksudatif jaringan ikat paru yang
bisa lobular (bronkhopneumonia), lobar, atau
intersisial.
Secara patologis, terdapat 4 stadium pneumonia,
yaitu :
Stadium I (4-12 jam pertama atau stadium kongesti)
Stadium II (48 jam berikutnya)
Stadium III (3-8 hari berikutnya)
Stadium IV (7-11 hari berikutnya)
bronkopneumoniabiasanya didahului oleh
infeksi saluran nafas bagian atas selama
beberapa hari.
Suhu dapat naik secara mendadak dan mungkin
disertai kejang karena demam yang tinggi.
Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat
dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung
dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.
Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal
penyakit, anak akan mendapat batuk setelah
beberapa hari, di mana pada awalnya berupa
batuk kering kemudian menjadi produktif
Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5
gejala berikut :
Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping
hidung dan tarikan dinding dada
Demam
Ronkhi basahhalus-sedang nyaring (crackles)
Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
Leukositosis
Pada kasus didapatkan adanya keluhan sesak
napas sejak 20 hari sebelum masuk rumah sakit,
demam dan batuk 2 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan
tampak tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam(+), vocal fremitus ka=ki meningkat,
perkusi redup pada kedua lapang paru, dan pada
auskultasi terdengar bunyi ronki basah halus
(+/+) pada kedua lapangan paru dan suara napas
bronchovesikuler. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan WBC: 14.7 x 103/mm3 ().
PENATALAKSANAAN
PenatalaksaanUmum
Pemberian oksigen 2-4 L/menitsampai
sesak nafas hilang
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan
koreksi elektrolit
Asidosis diatasi dengan pemberian
bikarbonat intravena
PenatalaksanaanKhusus
Mukolitik dan ekspektoran
Obat penurun panas diberikan hanya
pada penderita dengan suhu tinggi,
takikardi, atau penderita kelainan
jantung
Pemberian antibiotika berdasarkan
mikroorganisme penyebab dan
manifestasi klinis.
KOMPLIKASI
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari
penyebaran bakteri dalam rongga thorax seperti
efusi pleura, emfiema dan perikarditis.
PROGNOSIS
pada kasus ini memiliki prognosis yang baik bila
didiagnosis dini dan ditangani secara adekuat.
Namun karena penanganan lambat diberikan
sehingga perawatan pasien akan berlangsung
lama karena bronkopneumonia yang dialami
sangat berat.
Mortalitas lebih tinggi didapatkan pada anak-
anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein
dan datang terlambat untuk pengobatan.
TERIMA
KASIH