Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN
TRADISIONAL
DINAS KESEHATAN
KAB. BLITAR
menuju kestrad yang
aman,bermanfaat,terjangkau
dan berjati diri
VISI, MISI KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2010 - 2014
M I S I INDONESIA
SEHAT
1. Derajat kesehatan masyarakat,
melalui pemberdayaan masyarakat
(swasta dan masyarakat madani)
TRADISONAL ?
1. PERLU
2. PENTING
3. ALTERNATIF
Kenyataan
Berdasarkan data WHO (Juli 2002),
perkembangan pemanfaatan penggunaan obat-
obatan tradisional di beberapa negara
Perancis, 75% penduduk menggunakan pengobatan
alternatif
Jerman, 77% dari klinik terapi menggunakan akupuntur
Amerika Serikat, pasar untuk pengobatan alternatif
mencapai 60 juta USD per tahun
Cina, 95% rumah sakit yang ada sudah memiliki klinik
tradisional
India, 70 % penduduk menggunakan obat tradisional
Jepang, pasar obat tradisonal mencapai sekitar 2,5 juta
USD
Thailand, sudah memiliki sistem terpadu untuk
pengobatan tradisonal di 1.120 puskesmas
Di Indonesia
40% penduduk
menggunakan
pengobatan
tradisional
70% nya di
POTENSI
Sejak jaman dahulu, jauh
sebelum pelayanan kesehatan
dengan obat-obatan modern
dikenal masyarakat, bangsa
Indonesia telah mengenal dan
memanfaatkan tumbuhan
berkasiat obat sebagai salah satu
upaya untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
Contoh : Jamu-jamu, sangkal
putung
Sebagai bangsa Indonesia kita
boleh boleh berbangga dengan
kekayaan herbal yang tidak
dimiliki oleh bangsa lain.
Aneka tanaman tersedia di
negeri ini, sekitar 30.000 jenis
tumbuhan obat dimiliki Indonesia,
yang menduduki urutan kedua
setelah Brazil.
Upaya
Pelayanan Kesehatan Tradisional
Minatmasyarakat terhdp
pemanfaatan & penyelenggaraan
Yankestrad sbg alternatif terus
meningkat
ISU STRATEGIS
WHO mendukung Yankestrad sbg
bagian dari PHC dan mendorong
agar secara selektif diintegrasikan
ke fasilitas kesehatan formal
SKN: pengobatan tradisional mrpk
bagian Subsistem Upaya
Kesehatan (di
Puskesmas = Upaya Kesehatan Pilihan)
KEBIJAKAN YANKESTRAD
tercantumdalam resolusi
WHO tahun 1977,
bahwa pelayanan
kesehatan tidak dapat
merata tanpa
melibatkan sistem
Battra
TUJUAN
Mewujudkan yankestrad yang AMAN,
BERMANFAAT , BERMUTU, TERJANGKAU
dan DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
Mengembangkan yankestrad agar dapat
TERINTEGRASI dengan yankes formal
Membina dan mengawasi
penyelenggaraan yankestrad
Memberikan perlindungan kepada
masyarakat
pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
meningkatkan pendayagunaan
Battra yang aman dan bermanfaat,
baik terintegrasi maupun tersendiri
dalam jaringan pelayanan
dengan
kesehatan,
menggunakan
pendekatan lintas
program dan lintas
sektor
KERANGKA PIKIR
PERATURAN / KEBIJAKAN
(UU / PP / SKN/ Pedoman, dll)
PENGEMBANGAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
METODA
TENAGA
RAMUAN/
KETRAMPILAN
PEMBIAYAAN
MATERIAL KOMPONEN PEMERINTAH/ SWASTA
INSTITUSI
SARANA/PRASARANA/OBAT
LEMBAGA KESTRAD FASILITAS
ORG. PROFESI
PENDIDIKAN YANKESTRAD
Pengkajian
Kompetensi: Kode etik
Penelitian Standar
Standar
Standar Pengujian
tenaga Profesi Pelayanan
Diklat
STRATEGI PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
UU RI NO 36/09
ttg PAKSI,
IKNI, IHI, DKI JAKARTA,
KESEHATAN
AP3I, ARSI, JABAR, JATENG,
KEPMENKES ASPETRI, DIY, JATIM, BALI,
NO. 1076/2003 PERCHIRINDO, SUMUT,SULTRA,
ttg IPATRI, SULUT, MALUKU,
PENYELENGGARAAN NTB dan SULSEL
PERTAPI, ASTI, ABI
PENGOBATAN
TRADISIONAL SUMSEL
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(UU RI no 36 Thn 2009 tentang KESEHATAN)
PROMOTIF :
Akupunktur; Herbal; Akupresur; Hypnoterapi,
Tenaga dalam (Yoga; Meditasi; Reiky)
PREVENTIF :
Akupunktur; Herbal; Akupresur; Tenaga dalam
KURATIF :
Akupunktur; Akupresur; Herbal; Patah Tulang;
Homoephaty ; Hypnoterapi, Chiropractie.
REHABILITATIF :
Akupunktur; Herbal; Akupresur; Hypnoterapi,
Tenaga dalam, Yoga; Meditasi; Reiky)
Kondisi Saat Ini dan
Kecenderungan Ke
Depan
Pengobatan sendiri dgn berbagai
jenis batantra meningkat
Arus masuk obat tradisional dari
luar negeri meningkat
Minat mendirikan sarana
kesehatan tradisional (dalam/luar
negeri) meningkat
Pergeseran pola penyakit infeksi
menjadi penyakit degeneratif
Minat tenaga medis mempelajari dan
menggunakan metoda pengobatan
tradisional meningkat
IZIN IZIN
WAJIB DAFTAR Standar proses: Standar masukan
- Tindakan sesuai Standar proses :
dengan -Tindakan sesuai
Standar keluaran : dengan standar
standard
- Efek samping Standard
Standar keluaran:
- Komplikasi - Efek samping keluaran
- Kematian - Komplikasi - Efek samping
- Kematian - Komplikasi
- Kematian
ARAH PEMBINAAN :
1. MENINGKATKAN KEAMAMAN, MANFAAT & MUTU
DARI PENGOBATAN TRAD UTK DPT
TERINTEGRASI / BERKEMBANG TERSENDIRI
2. MENINGKATKAN KOORDINASI LP & LS TERKAIT
TERMASUK KEMITRAAN ASOSIASI PROFESI
BATANTRA
3. MENINGKATKAN PENAPISAN/PENGUJIAN
BATANTRA DGN PRIORITAS BATANTRA YG
BANYAK DILAKUKAN O/ MASY DAN SPESIFIK
LOKAL ( DPT DIAMATI OR TERUKUR O/ KAIDAH
ILMIAH)
SK MENKES No. 1076/Menkes/SK/VII/2003
PENGOBATAN TRADISIONAL
PENYELENGGARAAN
Tentang :
1. Pendaftaran Battra
(STPT) Semua Battra yang blm
teruji
gurah Hypnoterapi
Pijat urut
sinshe
patah tulang
tabib bekam
homoeopath a ku p rek su r i s
aromatherapist a ku p u n k tu r is
chiropraktor,
dsb
dsb
KLASIFIKASI
OBAT TRADISIONAL
Efikasi, keamanan
JAMU berdasarkan empirik
Telah dilakukan
OBAT BAHAN ALAM standarisasi dan uji
TERSTANDAR praklinik
KLASIFIKASI TOGA
INDIKATOR PRATAM MADY PURNAM
A A A
JMLH KK ADA TOGA < 30 % 30-60 >60%
%
JENIS TANAMAN PER DESA < 10 10-25 >25
JMLH KK MEMANFAATKAN TOGA <10% 10-50% >50%
37
INDIKATOR RENSTRA
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
TAHUN 2010-2014
TARGET
NO INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014