You are on page 1of 16

PERUMUSAN MASALAH

M. Rasjad Indra
Rumusan Masalah
Apakah efek relaksasi bronkus
paru ekstrak bunga kenanga
dapat dihambat oleh propanolol
Apa hubungan antara Bronchus Paru,
Ekstrak Bunga Kenanga dan Propanolol?
Mengapa hubungan tersebut
dipermasalahkan?
Latar Belakang
Bunga untuk obat Agonis reseptor
asma (Sugiati, 1991) adrenergik
Ekstrak bunga menyebabkan
kenanga mnimbulkan relaksasi bronchus
relaksasi bronchus Propanolol sebagai
yang spasme akibat antagonis kompetitif
histamin (Melani, reseptor
2000) Apakah bunga
Mekanisme kerja kenanga sbg agonis
ekstrak bunga reseptor ?
kenanga ?
Sukun sebagai obat
90 95 % Kasus Hipertensi
hipertensi Katzung,1998
Essenssial
(Wagimin,2001;
Tropilab,2002)

Setyawati,1999 Hipertensi essensial


Peningkatan resistensi perifer

Reseptor 1 + Agonis Kontraksi otot Vasokonstriksi


kontraksi otot polos polos arteriol Resistensi
Vasokonstriksi perifer
Berne, 1992; Katzung, 1998

Aorta = arteriol
Widarti, 2001
(reseptor 1)

Ekstrak Buah sukun


menurunkan kontraktilitas
aorta terpisah?
Background
Obesity (metabolic syndrome) CVD
Obesity (DIO): Leptin, adiponectin
leptin oxidative stress endothelial dysfunction,
promote vascular cell calcification & smooth muscle
proliferation and migration atherosclerosis
Preliminary research : 500 ng/ml leptin TNF and
MCP-1 (Indra and Satuman, 2007)
Quercetin (e.g. bean, peanut) : isoflavone inhibits
ICAM-1, VCAM-1, TNF in Periferal Blood Mononuclear
cell (Nair et al, 2006)
The new era nutriproteomic, nutrigenomic

Developing prevention program using a safe and cheap


herbal medicine
No yet research examine the role of quercetin in the
prevention of obesity impact as CVD risk factor,
especially due to hyperleptin condition
PPAR C/EBP

Preadipocyte
Obesity
SREBP-1 C/EBP
Mature adipocyte

[leptin], [Adiponectin] Quercetin

Adiponectin
Blood vessel
Leptin

Endothelial cell
Conceptual ??
Framework
Leptin receptor

Endothelial cell
MAPK
?? Nucleus

O2- Mitochondrial
NFkB

dysfunction p65p50 ET-1


VCAM-1
ICAM-1
TNF
Apoptosis
Ca
2+
LATAR BELAKANG
Mesenchymal Teh hijau (Cathechin) dan teh
Stem Cell
hitam (Samad et al., 2004;
Lin, 2005)

Preadipocyte Diferensiasi

Teh
Hitam Ekspresi gen
Theaflavin
Obesitas
Yang, et al 2000 PPAR (Rosen, et al. 2001)
IGF 1 (Francine, et al., 1998)
LPL (Francine, et al., 1998)
Metode ilmiah
(Scientific approach)

Observasi dan
Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Membuktikan Hipotesis
(melalui Observasi dan Eksprimen)

Mengkomunikasikan
Hasil Penelitian
(Hubbard 1973, Marifin Husin 1987)
Masalah penelitian
Timbul karena adanya kesenjangan
antara :
yang ada dan yang seharusnya
yang dibutuhkan dan yang tersedia
harapan dan kenyataan
Sumber informasi masalah :
pustaka ilmiah - diskusi ilmiah
pemegang otorita - pengalaman pribadi
daya khayal - intuisi
Masalah Penelitian
(Research Problem)
1 An interrogative statement that ask:
What relation exist between two or more
variables ?
2. Merupakan kumpulan fakta yang belum dapat
dijelaskan keberadaannya, sedemikian rupa
sehingga dapat diterima oleh nalar (reasonable).

Kerlinger (1973) dalam Marifin Husin (1987)


Cara menemukan (locating)
Masalah Penelitian
1. Menelusuri literatur.
2. Membuka diri terhadap
rangsangan profesional.
3. Mengamati pengalaman sehari-hari.
4. Membuat catatan secara sistimatis dan
terus-menerus selama penelitian.
5. Mempunyai sikap kritis (critical attitude).

Hubbard (1973), Marifin Husin (1987)


Literature search
A.Manfaat (3):
Klarifikasi dan memfokuskan permasalahan
penelitian
Pengembangan metodologi
Memperluas pengetahuan berkaitan dengan
area penelitian
B. Tahapan (4):
Mencariliteratur yang relevan
Menelaah literatur terpilih
Kembangkan kerangka teori
Kembangkan kerangka konsep
Mengidentifikasi Masalah Penelitian
1. Analisa semua penelitian terdahulu.
2. Cari kesenjangan penjelasan, kesimpulan tanpa bukti.
3. Ikuti petunjuk atau kunci yang ada.
4. Identifikasi adanya konflik dalam pengalaman.
5. Telusuri saran suatu penelitian dengan seksama.
6. Perdalam ilmu dalam satu atau lebih bidang ilmu.
7. Terus-menerus berfikir secara kritis dan reflektif.
8. Perlakukan hambatan sebagai tantangan.
9. Amati masalah yang terjadi pada penelitian.
10. Kritis terhadap prosedur penelitian.
11. Cari bukti kebenaran prosedur baru.
12. Prakirakan kebenaran pengetahuan tentang esensi
suatu persoalan. Hubbard (1973)
Kriteria Masalah Penelitian
yang baik dan acceptable
1. Kontribusinya tinggi (professional contribution).
Kontribusinya (manfaat) besar dalam bidang yang diamati,
tetapi cukup sempit untuk dijawab secara spesifik.
2. Unik (Uniqueness).
Keaslian dalam arti yang luas. Dalam hal tertentu dapat
merupakan replikasi atau kelanjutan dari penelitian terdahulu.
Dalam hal demikian originality tidak mutlak.
3. Keterlaksanaan (feasibility).
Masalah harus dapat diteliti ditinjau dari waktu, alat,
dan sumber (aspek) lain yang diperlukan.
4. Kualifikasi peneliti (researcher qualification).
Hubbard (1973), Marifin Husin (1987)
Merumuskan Masalah Penelitian

1. Dalam bentuk pertanyaan.


2. Pertanyaan yang baik: sederhana, lugas,
jelas dan bebas dari keragu-raguan.
3. Menjurus kepada hipotesis yang jelas
perumusannya dan dapat diuji.

Rumusan Masalah Penelitian yang baik


1. Variabelnya menunjukkan adanya hubungan.
2. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
3. Dapat diuji secara empirik.
Hubbard (1973), Marifin Husin (1987)
Teori
Literatur study
Penelitian terdahulu
Pengalaman sehari-hari
Diskusi ilmiah
Isu praktis

Masalah Hipotesis
(Question) (Answer)

Uji Hipotesis

Kesimpulan

You might also like