Professional Documents
Culture Documents
WB
KELOMPOK 7
Anggota :
della aprilia
Fadila suci antika
Fatmawati
Fetri nurfan c
Maulia juniarti
SEJARAH KERAJAAN MAKASSAR
Kerajaan/Kesultanan Makassar ~ Di
Sulawesi Selatan pada awal abad ke-16
terdapat banyak kerajaan, tetapi yang terkenal
adalah Gowa, Tallo, Bone, Wajo, Soppeng, dan
Luwu. Berkat dakwah dari Datuk ri Bandang
dan Sulaeman dari Minangkabau, akhirnya Raja
Gowa dan Tallo masuk Islam (1605) dan rakyat
pun segera mengikutinya. Kerajaan Gowa dan
Tallo akhirnya dapat menguasai kerajaan
lainnya. Dua kerajaan itu lazim disebut
Kerajaan Makassar. Dari Makassar, agama
Islam disebarkan ke berbagai daerah, bahkan
PETA KERAJAAN MAKASAR GOWA DAN TALLO
A. KEHIDUPAN
POLITIK
B. KEHIDUPAN EKONOMI
C. Kehidupan Sosial-budaya
Mengingat Makasar sebagai kerajaan
maritim dengan sumber kehidupan
masyarakat pada aktivitas pelayaran
perdagangan maka sebagian besar
kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan
tersebut. Hasil kebudayaan yang terkenal
dari Makasar adalah perahu Pinisi dan
Lambo. Selain itu juga berkembang
kebudayaan lain seperti seni bangun, seni
sastra, seni suara dan sebagainya
PENINGGALAN KERAJAAN MAKASAR
GOWA DAN TALLO
1.Batu Pelantikan Raja(Batu Pallantikang)
terletak di sebelah tenggara kompleks makam
Tamalate. Dahulu, setiap penguasa baru Gowa-Tallo di
sumpah di atas batu ini
2.Kompleks Makam Katangkakompleks
ini terletak di sebelah utara bukit Tamalate,
merupakan area pemakaman raja-raja Gowa
3.Mesjid Katangkadidirikan pada tahun
1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami
beberapa kali pemugaran.
4.Makam Syekh Yusufkompleks makam ini
terletak pada dataran rendah Lakiung di
sebelah barat Msjid Katangka
5.Makam Raja-raja Tallo di Ujung
Tanahpada kompleks ini bentuk makam
dominan berciri abad XII Masehi
6.Benteng Somba Opumerupakan benteng
induk yang berfungsi sebagai pusat pertahanan
utama dan pusat pemerintahan kerajaan Gowa-
Tallo. Dibangun atas perintah Raja Gowa IX,
Daeng Matanre Karaeng Mangnguntungi
Tumaparisi Kallonna.
7.Benteng Ujungpandang (Ford
Ratterdam)benteng ini juga dirintis oleh Raja
Gowa IX sebagai benteng pertahanan
pendamping kerajaan Gowa .