The problem of

SLUMS
 Definisi

Put simply, the term slum refers to a heavily populated urban area
characterized by substandard housing and squalor".

https://borgenproject.org/slums-exist/
Karakteristik Permukiman Kumuh : (Menurut Johan Silas)
1. Keadaan rumah pada permukiman kumuh terpaksa dibawah
standar, rata-rata 6 m2/orang. Sedangkan fasilitas kekotaan
secara langsung tidak terlayani karena tidak tersedia. Namun
karena lokasinya dekat dengan permukiman yang ada, maka
fasilitas lingkungan tersebut tak sulit mendapatkannya.

2. Permukiman ini secara fisik memberikan manfaat pokok, yaitu

dekat tempat mencari nafkah (opportunity value) dan harga
rumah juga murah (asas keterjangkauan) baik membeli atau
menyewa. Manfaat permukiman disamping pertimbangan
lapangan kerja dan harga murah adalah kesempatan
mendapatkannya atau aksesibilitas tinggi. Hampir setiap orang
tanpa syarat yang bertele-tele pada setiap saat dan tingkat
kemampuan membayar apapun, selalu dapat diterima dan
berdiam di sana.http://www.academia.edu/7738396/DIMENSI_KEMISKINAN_DAN_PROBLEMATIKA_PERMUKIMAN_KU
 slums environmental quality

There are many cases where the definition depends on aesthetic

preferences so that areas with specific cladding materials on houses may be
defined as slums (Sauer 1972) and so may untidy areas and those with old
refrigerators, stripped cars or garbage cans in the street or front yard (Royse
1969)
For example the presence of rats and cockroaches and damp would, in
most areas, be prima facie evidence for the presence of a problem
which could, however, be rectified without necessarily eliminating the
area or changing other aspects of it.
 Two variable provides the general
classification:
slums of hope and slums of despair

Escalator
Type of slum :
Nonescalator

http://hiebertglobalcenter.org/blog/wp-content/uploads/2013/04/Reading-12-Types-of-Slum-and-
Slum-Dweller.pdf
they have quite different social effects because "slums" must be seen in the total
social context, and a dwelling or neighborhood is more than a place to live; it is a
base of operations for preserving certain values or entering a new life.

Social network was more important than higher physical standards

 West End of Boston Stuyvesant Vilage

Mempertimbangkan pentingnya konteks suatu wilayah, tingkat intentitas dan pola

interaksi yang disukai, serta pengaruhnya terhadap standar dan preferensi
lingkungan.
Mengembangkan standar berdasarkan aspirasi penghuni perkotaan
I am less concerned here with the actual development of the rating
scale than with the indications that some very arbitrary criteria are
used.

Bangunan lama lebih dipilih dibandingkan bangunan baru yang pasti

lebih mahal harganya.
1. Murah
2. Nyaman
 VS

kondisi yang kurang memadai menjadi alasan utama mengapa rumah

tinggal yang memiliki harga sewa rendah lebih diinginkan (preferred)
bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan (Low-Income People
Clearly "slum" is an evaluative not an empirical term
(Gans 1968) and that evaluation is based on the social
image of an area and its physical condition
The appearance,
maintenance, front/back
relationship and the like are
used to evaluate the
desirability or undesirability
of the inhabitants (in terms of
compatibility with the
evaluator) so that, in effect,
areas are defined as slums by
being tested against images
of desirable places.
It also seems
clear that the
concern with
many such
areas comes
from those
living outside
Bantuan dari pejabat desa
akan sangat membantu
bagi perbaikan kehidupan
masyarakat menengah
kebawah.
 A B
BISA DI NILAI BERBED
 INDIA
Kurangnya struktur yang dikritik oleh
arsitek terbukti berbeda dari struktur
yang sesuai dengan gaya hidup
penduduk tertentu
 PRANCIS
Analisa tentang renovasi 13th
Arrondissement of Paris Memperjelas
bahwa kawasan lama memiliki cara
hidup yang sangat spesifik, ritme dan
ritual khusus serta tempat bagi
mereka yang dilokalisasi di kuartier,
yang sangat penting melekat di
jalanan dan fasilitas mereka dan ke
tempat tetangga.
 USA

Dalam studi paling besar

tentang daerah kumuh di cicago,
terlihat jelas bahwa daerah
tersebut memiliki struktur sosial
yang kompleks yang memiliki
implikasi spasial, baik pada
skala kota tempat ia merupakan
lingkungan penyusun, dan
secara lokal dalam hal mikro
SQUATTER SETTLEMENT
Permukiman Liar
SQUATTER

KECAMAN BESAR KECANGGIHAN

BERNILAI
Kualitas sosial yang lebih baik

S t a n d a r fi s i k y a n g m e m b a i k

M E M ATA H K A N
S TA N D A R F I S I K
Advantages OF SQUATTER

Mengekspresikan BUDAYA, ASPEK LATEN dan SIMBOL

AKTIVITAS

Pengelompokan HOMOGEN berdasarkan BUDAYA,

Menempatkan orang pada ASPEK FISIK DAN SOSIAL

Menyediakan simbol IDENTITAS SOSIAL dan STRUKTUR

SOSIAL yang sesuai dengan PRIORITAS
MASYARAKATNYA

Memungkinkan TOLONG MENOLONG berdasarkan

HUBUNGAN secara AGAMA maupun TEMPAT ASAL

(Petonnet 1972)
SQUATTER

TRANSISI MENUJU KEHIDUPAN URBAN

Tetapi
TETAP MEMBERI RUANG UNTUK BUDAYA
 DESIGNE
SQUATTE LEBIH BAIK
DARI D AREA
R

LEBIH FLEKSIBEL DAN TERBUKA

MEMUNGKINKAN PERKEMBANGAN SESUAI

DENGAN GAYA HIDUP

MENAWARKAN PILIHAN HABITAT

GREECE

R U M A H D E N G A N M U D A H B E R U B A H D A N B E R K E M B A N G

TOKO DENGAN MUDAH BERMUNCULAN

 SPACE > BUILDING

Indian squatter settlement: Dharavi slum

Indian squatter settlements
France squatter settlements
patio
Patio as common spaces in squatter settlements
 KEGAGALAN
PENANGGULANGAN SQUATTER

Ruan
g
Akse
Fasu s
m FAKT
kelu
OR ar

Rela Priva
si si
 KINSHI
P

CULTUR SOCIAL
E
ABORIGIN, AUSTRALIA
 POLA PERMUKIMAN
TRANSISI AREA PRIVAT- PUBLIK
YANG CUKUP PANJANG

AREA PUBLIK
YANG BIASA
DIGUNAKAN
UNTUK TEMPAT
BERKUMPUL
UNTUK ACARA
PENTING

PENGELOMPOK
AN BERDASAR
KEKERABATAN
 HOUSING
MERUPAKAN
SEBUAH
LINDUNGAN

FUNGSI UTAMA
RUMAH
SEBAGAI
PENYIMPANAN
AKSES
KELUAR
YANG MUDAH
AKTIVITAS
INTERAKSI

FUNGSI SEBAGAI
LINDUNGAN

MINIM INTERAKSI
DENGAN SESAMA

TRANSISI DARI
DALAM KELUAR
SUSAH
INDIAN, QUEBEC
AKSES FASUM
YANG MUDAH
 Planners and
Architects

Dwellin Layout of
g Areas

Settlement

Social
Activities
 (Little) Study Case Street Market in Hongkong

Street Market in Indonesia

 Study Case

Slum and Squatter in Jakarta