You are on page 1of 14

APNEA PADA BAYI BARU

LAHIR

Guslihan Dasa Tjipta

Sub Bagian Perinatologi


BIKA FK USU Medan
Pembentukan sal. Nafas mgg ke-3 kehamilan
- tonjolan dr bagian depan fore-gut
- beberapa percabangan bentuk awal sal. Nafas
Percabangan bronkus pd mgg ke-6
- cincin tlg rawan bronkus & kapiler paru
Mgg ke-16 bronkiolus mulai berkembang
Mgg ke-24 pembentukan alveolus
Mgg ke-34-36 alveolus mulai matang & berfungsi
- sangat dipengaruhi surfaktan ( protein
& fosfolipid, berfungsi mengatur tek.
Permukaan alveolus shg tdk terjadi
penguncupan & atelektase)
Pernafasan I terjadi oleh berbagai faktor
- kompresi rongga toraks
- rangsangan kimiawi berupa hipoksia sementara
- rangsangan sensorik spt perubahan suhu
lingkungan
Sempurnanya pernafasan pd bayi bergantung pd :
- usia kehamilan & kematangan paru saat lahir
Pada bayi kurang bulan
A. Pernafasan Periodik
- Mula-mula teratur & cepat
- Kmd diselingi oleh pernafasan lambat
- Kmd kembali teratur spt sebelumnya
- Kdg-2 sering disertai henti nafas sementara 5-10
detik yg diikuti pernafasan cepat selama 10-15
detik, FP 50-60 x / men.
- tidak menimbulkan gangguan pd bayi
B. Serangan Apnea
- henti nafas yg lbh lama ( > 20 detik)
- ditemukan pula adanya sianosis & bradikardi
- Terbagi 2 kelompok :
1. Idiopatik atau apnea primer
- penyebabnya tidak diketahui
- sering terjadi pd bayi prematur
2. Simtomatik atau sekunder
akibat suatu penyakit spt sindroma gawat nafas,
peny. Jantung bawaan, perdarahan intrakranial,
ggn. Metabolik ( hipoglikemia, hipokalsemia ),
sepsis, meningitis
Corak pernafasan bayi prematur :
- teratur : jarak ant. Nafas & henti nafas hampir
sama
- tidak teratur : jarak ant.nafas & henti nafas tidak
sama
- nafas periodik : siklus hiperventilasi-hipoventilasi
apnea berlangsung 3 detik
- apnea : serangan henti nafas selama 6 detik
INSIDENS
- Pada bayi cukup bulan belum diketahui dg pasti
- Pada bayi prematur terdapat :
50-60% apnea sentral
5-10% apnea obstruktif
15-20% apnea campuran
30% pernafasan periodik
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Depresi primer pusat pernafasan
2. Berkurangnya atau terhalangnya masukan aferen
3. Reaksi pernafasan thd hipoksemia
4. Refleks yang abnormal atau hiperaktif
ETIOLOGI APNEA & BRADIKARDIA
Levene dkk (1990) membagi apnea dlm 3 gol. :
1. Apnea pusat / sentral
Dipengaruhi pusat nafas di BO & Korteks serebri
penyebabnya :
- prematuritas
- hipoksia / asidosis ( sindrom gawat nafas,
pneumonia, pneumotoraks, dll )
- obat-obatan ( ibu mendapat obat-2 narkotik, tri-
hydroxy methylamino methane )
- ggn. Metabolik ( hipoglikemia, hipokalsemia,
hipo / hipermagnesemia )
- infeksi ( sepsis, meningitis, ensefalitis )
- perdarahan intrakranial
- polisitemia dg hiperviskositas
- enterokolitis nekrotikans
- PDA
- kejang
- ggn.perkembangan otak
- suhu yg tidak stabil
2. Apnea obstruktif
a. jln nafas berisi susu, mukus atau mekonium pd
bayi prematur yg tdk terlentang krn jln nafasnya
sempit. Dapat dihindari dg posisi tengkurap
b. cacat bawaan spt atresia koana, sindroma Pierre
Robin
3. Apnea Refleks
ok refleks vagal pd saat mengisap cairan di faring /
lambung, memasang NGT, fisioth/ atau kdg-2 ok rx
waktu minum / defekasi atau GER
PENGENALAN KLINIS
A. Apnea tjd dlm 24 jam ssdh lahir. Bukan ok prema-
turitas. Berhubungan dg keadaan patologis lain spt
perdarahan intrakranial, sepsis, dsb
B. Apnea tjd hari ke-2 & tdk berhubungan dg keadaan
patologis lainnya. Termasuk dlm klasifikasi apnea
bayi prematur. Dpt tjd ssdh bayi dilepas dr bantuan
ventilator & mgk berhubungan dg hipoksemia
intermitten
DIAGNOSIS
Pemeriksaan yg perlu dilakukan :
1. Riwayat kehamilan
2. Riwayat persalinan
3. Pemeriksaan fisis sesudah lahir
4. Laboratoris
5. Radiologis
6. Pemeriksaan tambahan : LP, kultur. EKG, EEG, dll

You might also like