Professional Documents
Culture Documents
BIOENERGY
Prepared by:
Prof. Dr. Erliza Hambali
Dr Dwi Setyaningsih
Lecturers:
Prof. Dr. Erliza Hambali (Coordinator)
Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, Msi
Dr Ika Amalia Kartika, MT
Dr Prayoga Suryadharma
Course Syllabus (Cont)
Week Subject
5 (DS) Bioenergy process technology 1. Oil base : biodiesel, pure plant oil
(PPO), bioelectricity, green gasoline, green diesel, bioavtur
6 (EH) Utilization of bioenergy by products : glycerol (glycerol ester, CGA,
CDS, drilling fluid)
7 (DS) Bioenergy process technology 2. starch and biomass : bioethanol,
biogas, biopellet, biobriqutte
8 (DS) Bioenergy process technology 3. Cellulose/algae base : cellulosic
ethanol, biooil, biodiesel
9 (DS) Quality standards and analysis methods of bioenergy products
10 (PSD) Bioenergy process technology 4. Agriculture/Industry Waste : biogas
(POME, MSW, menure, tapioca/tofu waste, etc)
11 (PSD) Pemodelan bioenergi
12 (IAK) Analysis of Concept Bioenergy Development
13 (IAK) Audit energy on bioenergy industry (mass and
energy balance)
14 (IAK) Supply chain management on bioenergy
LOGO
www.themegallery.com
Grade System
Kriteria penilaian disesuaikan dengan materi kuliah yang
disampaikan oleh masing-masing dosen. Pembobotan diberikan
sebagai berikut :
Midterm Examination 20 %
Final Examination 20 %
Group Project 40 %
Practical Work 20 %
A 76.0
71.0 AB < 76.0
66.0 B < 71.0
61.0 BC < 66.0
C < 56.0
LOGO
www.themegallery.com
Practical Work
Minggu
Minggu
Technology of
Needed concrete action Bioenergy Development
in Indonesia
Development of World Oil Prices
UNCERTAINTY DEPLETION
World Energy Production
Gas Nuclear
6.5%
20.9%
coal Hydro
25.1% 2.2%
Renewable energy
11%
Oil
34.3%
IEA, 2006
NATIONAL ENERGY POLICY
(PRESIDENTIAL DECREE NO. 5 YEAR 2006)
CURRENT ENERGY MIX (1 billion BOE) National Energy Mix 2025 (3 billion BOE)
National (Primary) Energy Mix (Presidential Decree No. 5/2006)
Hydro Power,
3.11%
Geothermal,
1.32%
Oil 20%
Natural Gas,
28.57%
Gas, 30%
Biofuel, 5%
RE,15% Geothermal, 5%
Coal , 35%
Energy Elasticity = 1,8
Energy Elasticity < 1
Definsi Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh / dibangkitkan /
berasal dari biomassa (Soerawijaya, 2011)
Biomassa adalah bahan-bahan organik berumur relatif
muda dan berasal dari tumbuhan/hewan; produk dan
limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan) (Soerawijaya, 2011)
Bentuk-bentuk final terpenting bioenergi :
bahan bakar cair nabati (biofuels);
bahan bakar solid nabati (solid biofuels);
bahan bakar gas nabati (biogas, syn gas dari gasifikasi);
biolistrik (biomass-based electricity).
Types of Bioenergy
1. Conventional Bioenergy
--- Fire Woods
2. Modern Bioenergy
--- Biobriquette
--- Biopellet
--- PPO
--- Biodiesel
--- Bioethanol
--- Bio oil
--- Biogas
--- green diesel
Bio-Avtur
--- green gasoline
Biomass Conversion into Bioenergy
Types of Bioenergy Feedstock
Vegetable oil -Palm oil BIODIESEL
-Coconut oil BIOAVTUR
-Rapeseed oil Green Diesel
-Soybean oil Green Gasoline
-Sunflower oil
-Jatropha oil
CASSAVA
CASSAVA
BIOETHANOL
BIOETHANOL
SUGARCANE
SUGAR CANE
OILPALM
OIL PALM
BIODIESEL
BIODIESEL
JATROPHA
JATROPHA
Other Alternative Feedstocks
Microdan
Micro danMacro-algae
Macro-algae
Coconut,Nyamplung,
Coconut, Nyamplung,Kemiri
KemiriSunan,
Sunan,Rubber
Rubberseed
seed
Corncob
Corncob
Sago
Sago
Alternative
Alternative
Feedstock
Feedstock
Cornstalk
Cornstalk
WasteCooking
Waste CookingOil
Oil
Otheragricultural
Other agricultural Coconutwaste
waste
waste Coconut
waste
Oilpalm
Oil palmwaste
waste
Potensi Biogas
Tersedia cukup populasi ternak ruminansia besar
(sapi potong, kerbau, sapi perah) 14,9 juta ekor
dengan produksi kotoran yang tinggi (diperkirakan
sekitar 15 kg/ekor/hari atau sekitar 255 juta
kg/hari).
Jumlah Ternak Sapi di Indonesia 11,5 juta ekor
(Sumber: Hutapea, M., 2011)
Apabila 30 % dari Jumlah Ternak Sapi tersebut
digunakan Kotorannya, maka terdapat sekitar 3,45
Juta Ekor sapi > Cukup Untuk Mengisi 1 Juta
Reaktor
Sekitar 2-7 juta m3 biogas per hari. Jumlah yang
demikian setara dengan produksi listrik 2.5 8
juta kWh per hari atau penghematan penggunaan
minyak tanah sebesar 500 ribu 1,7 juta kLiter per
Potensi BBN Padat
Pada tahun 2003, jumlah keseluruhan sisa residu dari industri
penebangan kayu sebesar 15 juta m3.
Sementara itu, sisa limbah padat dari penggergajian kayu adalah
sebesar 1.45 juta m3.
Potensi Listrik dari TKKS dan POME
(data 2009)
No Daerah Sistem Potens
. Pembangkitan Luas i
Lahan Potensi Produk
Kelapa Kapasitas si Proyeksi
Sawit Pembangki Listrik PLN 2019
(ha) tan (MW) (GWh) (GWh)a
1 JAMALI 30,000 7 46 284.924
2 Sumatra Bagian Utara 1.510.000 327 2.293
3 Sumatra Bagian Barat, 54.892
Selatan dan Riau 3.320.000 719 5.041
4 Kalimantan Bagian
Selatan, Barat dan
Tengah 1.420.000 308 2.156 7.667
5 Kalimantan Bagian
Timur 380.000 82 577 4.882
6 Sulawesi Bagian
Tenggara, Tengah dan
Selatan
Sumber : 240.000 52 364 12.602
Diolah dari Master Plan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, 2010
7RUPTL
a
Papua b
PLN, 2009 61.433 13 93 1.753
b
Khusus untuk Papua dari Infor Dev, 2005
Total
Sebaran Potensi Listrik dari TKKS
dan POME (data 2009)
Potensi
Luas Kapasitas Dikaitkan dengan
Areal Nominal
(ha) Pembangkit RUPTL-PLN untuk tahun
No Wilayah 2010 Listrik(MW) 2019, potensinya relatif
Nanggroe Aceh
1 Darussalam 310,000 67 signifikan di daerah-
2 Sumatera Utara 1,200,000 260 daerah yang merupakan
3 Sumatera Barat 490,000 106
4 Riau 1,500,000 325 sentra produksi kelapa
5 Sumatra lainnya 1,330,000 288 sawit. (14% di Sumatra,
SUMATERA 4,830,000 1.047
6 Jawa 30,000 7 15% di Kalimantan)
JAWA & BALI 30,000 7 Kapasitas maupun
7 Kalimantan Barat 510,000 111
8 Kalimantan Tengah 580,000 126 potensi produksi
9 Kalimantan Selatan 330,000 72 listriknya akan
10 Kalimantan Timur 380,000 82
KALIMANTAN 1,800,000 390 bertambah seiring
11 Sulawesi 240,000 52 dengan peningkatan
SULAWESI 240,000 52
PAPUAa 61,433 13 luasan kebun kelapa
INDONESIA 6.961.433 1.508 sawit di masa
Sumber : mendatang.
Master Plan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
a
Khusus untuk Papua dari InforDev, 2005
Size Pembangkit Listrik TKKS dan
POME
PKS 30 ton TBS/jam
TKKS
Listrik ke TR /TM
Pasokan BBN
Solid masih Tekanan untuk Peningkatan
Pasar
rendah mengurangi bau biaya energi
Biaya minyak Tinggi nya harga
tanah yang minyak tanah
tinggi
Standar reaktor Biogas Sederhana, Standar kualitas biogas komersial, Standar tabung biogas, Standar
penyimpanan dan distribusi Biogas
Reaktor biogas
Kajian optimasi design reaktor Optimasi sistem
Teknologi kecil Teknologi
biogas skala kecil distribusi via tabung
DME pemurnian
Kajian spesifikasi teknis biogas skala pedesaan
biogas
Riset BioReaktor Pemanfaatan berbagai produk
penyimpanan biogas skala
sederhana
untuk MSW dan limbah cair Optimasi reaktor dengan samping reaktor biogas
pedesaan
Pasar kota yang terpusat reaksi AD dua tahap Teknologi kit konvertor
Gas Teknologi pemurnian biogas Teknologi pemurnian biogas Distribusi dengan tabung atau
Komersial spesifikasi Penyimpanan lanjut pipa di tiga kota besar
biogas Pengambilan biogas dari pond Indonesia
atau landfill
R&D
Litbang Design Riset produks
Bioreactor samping AD
Optimasi Reaktor Aplikasi Biogas
Aklimatisas Pemurnian Biogas dalam transportasi
i mikroba Biogas Capture
Road Map BBN Gas
Dua aliran utama biogas program Desa Mandiri energi
dan biogas untuk skala komersial.
Biogas DME:
Pemenuhan kebutuhan energi sehari-hari bagi masyarakat
pedesaan guna mengganti penggunaan kayu bakar atau minyak
tanah.
Teknologi tepat guna, cukup efisien sehingga memberikan insentif
bagi masyarakat untuk beralih dari BBM cair konvensional.
Biogas komersial
Dicirikan oleh reactor skala besar dengan sistem otomatisasi yang
canggih.
Pemenuhan gas komersial yang dapat dialirkan melalui pipa
distribusi ke berbagai pelanggan, baik rumah tangga di daerah
urban, industri maupun komersial.
Target jangka Panjang: Biogas untuk transportasi
Penjelasan/masukan Road Map
Time Line BBN Gas (DME)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Reaktor Biogas Skala Reaktor komunal di Pedesaan Reaktor komunal di
Rumah tangga Pedesaan lanjut
Distribusi biogas tabung
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran perumusan
insentif pemanfaatan kebijakan insentif kebijakan insentif
pendukung
biogas pemanfaatan biogas pemanfaatan biogas
Standar/ SOP Standar reaktor biogas Standar tabung biogas bagi Pemutakhiran Standar SNI
skala kecil masyarakat pedesaan biogas untuk distribusi
yang
SOP pemurnian biogas Standar design dan SOP melalui tabung
diperlukan sederhana reaktor komunal di Pedesaan Pemutakhiran standar
tabung biogas
Pemutakhiran standar
reaktor biogas baik skala
kecil maupun skala
komunal.
Target Disusunnya design reaktor Replikasi contoh sukses DME Sektor swasta sudah
biogas skala kecil biogas di daerah lain terlibat aktif tanpa
Pengembang
Dibangunnya proyek Disusunnya standar tabung intervensi pemerintah
an Teknologi percontohan reaktor biogas biogas bagi masyarakat Dicapainya target distribusi
sederhana di tiga daerah pedesaan biogas tabung skala
Disusunnya standar design pedesaan
dan SOP reaktor komunal di
pedesaan
Prioritas Limbah ternak Limbah Ternak Limbah Ternak
Limbah Pertanian
Bahan Baku
Evaluasi Riset aklimatisasi mikroba Kajian optimasi design Kajian optimasi sistem
Kajian design reaktor reaktor biogas skala kecil distribusi via tabung biogas
teknis
biogas kecil Kajian spesifikasi teknis skala pedesaan
Kajian teknologi pemurnian penyimpanan biogas skala
Penjelasan/masukan Road Map
BBN Gas
(Gas Komersial)
Time Line Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Reaktor biogas skala Jaringan distribusi biogas Perdagangan Karbon
komersial berbahan Landfill untuk pengolahan Subtitusi BBM ke gas di
baku MSW dan limbah sampah dan limbah terpusat sektor transportasi
cair Distribusi biogas tabung
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran Kebijakan Pemutakhiran Perumusan
insentif pendirian insentif pendirian reaktor kebijakan insentif pendirian
pendukung
reaktor biogas biogas komersial reaktor biogas komersial
komersial Perumusan dan penetapan Pemutakhiran SNI kualitas
SNI kualitas biogas untuk biogas untuk distribusi
distribusi melalui tabung dan melalui tabung dan pipa.
pipa. Pemutakhiran perumusan
Perumusan dan penetapan dan penetapan SNI tabung
SNI tabung biogas biogas
Standar/ Standar SNI biogas Pemutakhiran standar SNI Pemutakhiran standar SNI
untuk distribusi biogas untuk distribusi biogas untuk distribusi
SOP yang
melalui Pipa melalui Pipa melalui pipa dan tabung
diperlukan Standar tabung biogas Pemutakhiran standar tabung Pemutakhiran standar
komersial. biogas komersial. tabung biogas komersial
SOP penyimpanan dan Pemutakhiran SOP Pemutakhiran SOP
distribusi biogas penyimpanan dan distribusi penyimpanan dan distribusi
komersial biogas komersial biogas komersial .
dilanjutkan
Penjelasan/masukan Road Map
BBN Gas
Lanjutan
Time Line
(Gas Komersial)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Target Dibangunnya proyek Dibangunnya fasilitas Didapatkannya aplikasi
percontohan biogas penyimpanan biogas untuk pemanfaatan berbagai
Pengemba
komersial stasiun pengisian. produk samping reaktor
ngan Dibangunnya fasilitas Dicapainya penggunaan biogas
percontohan biogas bagi sektor Dicapainya pengembangan
Teknologi
penyimpanan biogas komersial melalui distribusi teknologi kit konvertor dari
dengan tabung atau pipa diesel ke biogas untuk
di salah satu kota besar mesin transportasi
Indonesia. Dicapainya penggunaan
biogas bagi sektor komersial
melalui distribusi dengan
tabung atau pipa di tiga
kota besar Indonesia
Prioritas Sampah Perkotaan Sampah Perkotaan Limbah cair perkotaan
Bahan
Baku
Evaluasi Kajian identifikasi sumber Kajian optimasi reaktor Kajian pengembangan
daya produksi biogas komersial dengan reaksi produk samping reaktor
teknis
komersial pencernaan anaerobik dua pencernaan anaerobik
Evaluasi teknis bioreaktor tahap Kajian teknologi murah
untuk pengolahan Evaluasi teknis konversi mesin diesel ke
sampah dan limbah cair pengembangan Teknologi bahan bakar biogas
kota yang terpusat pemurnian biogas lanjut
Evaluasi teknis Kajian penyimpanan dan
pengembangan teknologi distribusi biogas baik
pemurnian biogas melalui tabung maupun
Road Map Bio-Listrik
Tahun 2012-2014 2011-2015 2016-2025
Delivery standar untuk pilot plant Sektor swasta sudah terlibat aktif
minimal di tiga daerah tanpa Listrik untuk skala
Pemetaan sumber daya Replikasi contoh sukses DME
komunal yang lebih besar
Standar reaktor biogas skala kecil di daerah lain
Dicapainya perjanjian jual
digabung dengan genset listrik beli listrik di 70% daerah
Pemetaan sumberkecil daya dan potensial penghasil
Produksi BBjaringan
klasifikasi cair nabati
listrik Dicapainya perjanjian jual biomas untuk listrik
terdekat beli listrik di 50% sentra Riset lanjut bagi kehandalan
Dicapainya perjanjian jual beli listrik kelapa sawit dan 20% dari produksi listrik
di dua sentra kelapa sawit sampah perkotaan Pendampingan yang
konsisten
Standar reaktor Biogas untuk listrik, Standar mesin Lister, Standar PPA, Pengembangan CDM Biolistrik
Riset kehandalan sistem
biogas kecil dan Riset kehandalan produksi
pendampingan listrik berbasais
Riset awal sistem produksi komunitas dengan Riset lanjutan kehandalan produksi
biogas stand alone motor bakar sistem stand listrik skala DME
berbasis komunitas alone
Pembuatan standar perjanjian Siklus Rankine organik
Pendampingan yang Produksi Lister engine
listrik dengan siklus
Jual beli listrik (Power Design incenerator, catalytic pyrolysis
konsisten rankine organik untuk skala
Purchase Agreement) dan gasifikasi biomassa sampai
besar berbahan baku
Teknologi berdasar atas tipe bahan
biomassa dengan kapasitas 10Mwe
bakunya Sanitary landfill Pengembanagn CDM biolistrik
Pasar Gas dengan memperhatikan
Komersial pemurnian biogas dan
pemanfaatannya dan Produk Samping
perlakuan leachate pada limbah cair untuk
pupuk dan wet Optimasi Reaktor Optimasi Siklus
landfill
Desain land Pemurnian Biogas Rankine Organik
R&D Bioreaktor Biogas Capture
Aklimatisasi
mikroba
Road Map BioListrik
Dua aliran utama Biolitrik Program Desa Mandiri
Energi dan Biolistrik Feed in ke Jaringan (Elcectricity
Grid)
Biolistrik DME:
Pemenuhan kebutuhan Listrik dari biogas menjadi listrik Motor
Bakar (spark ignition engine)
Penggunaan Lister Engine untuk Minyak Nabati Murni
Biolistrik FEED in
untuk aplikasi produksi listrik dengan siklus rankine organik kala
besar berbahan baku biomassa
pengembangan sanitary landfill dengan memperhatikan
pemurnian biogas dan pemanfaatannya, perlakuan leachate pada
landfill, design incenerator, catalytic pyrolysis dan gasifikasi
biomassa sampai dengan kapasitas 10MWe.
Manajemen pengelolaan landfill
Penjelasan/masukan Road Map
Time Line Biolistrik (DME)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Listrik untuk skala Listrik untuk skala Komunal Listrik untuk skala Komunal
rumah tangga lingkup DME lingkup DME
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran perumusan
insentif pemanfaatan kebijakan insentif pemanfaatan kebijakan insentif
pendukung
biogas maupun minyak biogas maupun minyak nabati pemanfaatan biogas
nabati murni untuk murni untuk produksi listrik DME maupun minyak nabati
produksi listrik DME murni untuk produksi listrik
DME
Standar/ SOP Standar reaktor biogas Pemutakhiran standar reaktor Pemutakhiran standar
skala kecil di gabung biogas skala kecil di gabung reaktor biogas skala kecil di
yang
dengan genset listrik dengan genset listrik kecil gabung dengan genset
diperlukan kecil Pemutakhiran standar listrik kecil
Standar penggunaan penggunaan Lister engine untuk Pemutakhiran standar
Lister engine untuk DME DME biolistrik penggunaan Lister engine
biolistrik Standar pengembangan CDM untuk DME biolistrik
bagi DME biolistrik. Evaluasi standar
pengembangan CDM bagi
DME biolistrik.
Target Dipetakannya sumber Replikasi contoh sukses DME DME biolistrik skala rumah
daya biolistrik skala biolistrik skala rumah tangga di tangga maupun skala
Pengembang
DME daerah lain. komunal telah dilakukan
an Teknologi Dibangunnya pilot plant Dibangunnya sebuah pilot plant secara swadaya.
biolistrik skala rumah biolistrik skala komunitas DME Sektor swasta sudah
tangga berbasis DME Dibangunnya sebuah proyek terlibat aktif memasok
minimal di tiga daerah. DME biolistrik skala rumah peralatan ke sektor DME
tangga secara swadaya tanpa intervensi
Disusunnya template PDD pemerintah
pengembangan CDM bagi DME Dicapainya pendampingan
dilanjutkan
biolistrik untuk skala komunal. DME biolistrik yang efektif
Penjelasan/masukan Road Map
Biolistrik (DME)
lanjutan
Target
(Feed in jaringan PLN)
Jangka Pendek
2012-2014
Dicapainya perjanjian jual beli
Jangka Menegah
2015-2019
Dicapainya perjanjian
Jangka Panjang
2020-2025
Dicapainya perjanjian jual beli
listrik di dua sentra kelapa jual beli listrik di 50% listrik di 70% sentra kelapa
Pengembang
sawit sentra kelapa sawit dan sawit dan 50% dari sampah
an Teknologi Disusunnya template PDD 20% dari sampah perkotaan.
pengembangan CDM bagi perkotaan Dibangunnya pembangkit
biolistrik Dibangunnya prototype listrik biomassa komersial
pembangkit listrik dengan siklus rankine organik
biomassa dengan siklus Disusunnya design incenerator
rankine organik dan catalytic pyrolysis untuk
Disusunnya template biomassa
PDD pengembangan Didapatkannya design
CDM bagi biolistrik gasifikasi biomassa sampai
dengan kapasitas 10Mwe.
Disusunnya template PDD
pengembangan CDM bagi
biolistrik mengakomodasi
teknologi gasifikasi.
Prioritas Tandan Kosong dan Limbah Tandan Kosong dan Tandan Kosong dan Limbah Cair
Cair pabrik kelapa Sawit Limbah Cair pabrik pabrik kelapa Sawit
Bahan Baku
kelapa Sawit Sampah Perkotaan
Sampah Perkotaan Limbah Cair perkotaan
Evaluasi Kajian identifikasi sumber Evaluasi teknis produksi Evaluasi lanjut produksi listrik
daya produksi bio-listrik skala listrik dengan siklus dengan siklus rankine organik
teknis
komersial rankine organik untuk Kajian design incenerator,
Evaluasi teknis Pembangkit skala besar berbahan catalytic pyrolysis dan
listrik dari TKKS dan POME baku biomassa gasifikasi biomassa sampai
Evaluasi teknis sanitary Kajian pengelolaan dengan kapasitas 10Mwe
landfill dengan landfill Kajian Evaluasi Pengembangan
memperhatikan pemurnian yangberkelanjutan CDM bagi biolistrik lanjut.
Mandatory of biofuel utilization
According to Minister of Energy and Mineral Resources
Regulation No. 32/2008 Biodiesel (B100)
October
2008 until January January January January January
Type of Sector Note
Desember 2009 2010 2015** 2020** 2025**
2008
Household - - - - - -
PSO 1%
1% 2.5% 5% 10% 20%
Transportation (existing)
With
Non PSO respect to
- 1% 3% 7% 10% 20%
Transportation total
demand
Industrial and
2.5% 2.5% 5% 10% 15% 20%
Commercial
Generating
0.1% 0.25% 1% 10% 15% 20%
electricity
47
Biofuel Development in Indonesia
Mandatory of biofuel utilization according to
Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 32/2008
Bioethanol (E100)
October
2008 until January January January January January
Type of Sector Details
December 2009 2010 2015** 2020** 2025**
2008
Household - - - - - -
PSO 3%
1% 3% 5% 10% 15%
Transportation (existing) With
respect to
Non PSO 5%
5% 7% 10% 12% 15% total
Transportation (existing)
demand
Industrial and
- 5% 7% 10% 12% 15%
Commercial
Generating
- - - - - -
electricity
Gas Station blending Biofuel by Pertamina:
Malang Bali
1 SPBU Biopremium 11 SPBU Biosolar
3 SPBU Biopertamax 14 SPBU Biopertamax
Jakarta
202 SPBU Biosolar
22 SPBU Biopertamax
Surabaya Total: 279 SPBU untuk:
19 SPBU Biosolar - Biosolar (1%): 232 SPBU
7 SPBU Biopertamax - Biopertamax (5%): 46
SPBU 49
- Biopremium (3%): 1 SPBU
BIOENERGY
DEVELOPMENT
IN THE WORLD
World energy matrix (% composition)
Diesel from Microalgae High yield per hectare Pilot scale was
algae Use large amounts of CO2 introduce in
1990
Source: Biofuels, Fachagentur Nachwachsende Rohstoffe e.V. (FNR), 2006 ; Preusser (2008)
and own data
Constraints and Challenges