You are on page 1of 75

TECHNOLOGY OF

BIOENERGY

Prepared by:
Prof. Dr. Erliza Hambali
Dr Dwi Setyaningsih

Agroindustrial Technology Study Programme


Graduate School
Bogor Agricultural University
Course Syllabus
Objectives :
1. To deliver an overview of the prospect of bioenergy development in
Indonesia and the world.
2. To explain the potential bioenergy feedstock in Indonesia.
3. To provide knowledge on sustainability indicators of bioenergy
4. To transfer knowledge about bioenergy process technology (biodiesel,
bioethanol, pure plant oil (PPO), biogas, green diesel, green gasoline, bio oil,
bioavtur, bioelectricity, biopellet, biobriqutte).
5. To understand the quality standards, analysis methods, and quality of
bioenergy products.
6. To provide an ability on financial feasibility of bioenergy projects.

Lecturers:
Prof. Dr. Erliza Hambali (Coordinator)
Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, Msi
Dr Ika Amalia Kartika, MT
Dr Prayoga Suryadharma
Course Syllabus (Cont)
Week Subject

1 (EH) Explanation of course syllabus, grade system, paper work, practical


work
Overview of the prospect of bioenergy development in Indonesia
and the world
2-3 (EH) Potential bioenergy feedstock in Indonesia
4 (EH) Sustainability indicators of bioenergy

5 (DS) Bioenergy process technology 1. Oil base : biodiesel, pure plant oil
(PPO), bioelectricity, green gasoline, green diesel, bioavtur
6 (EH) Utilization of bioenergy by products : glycerol (glycerol ester, CGA,
CDS, drilling fluid)
7 (DS) Bioenergy process technology 2. starch and biomass : bioethanol,
biogas, biopellet, biobriqutte
8 (DS) Bioenergy process technology 3. Cellulose/algae base : cellulosic
ethanol, biooil, biodiesel
9 (DS) Quality standards and analysis methods of bioenergy products
10 (PSD) Bioenergy process technology 4. Agriculture/Industry Waste : biogas
(POME, MSW, menure, tapioca/tofu waste, etc)
11 (PSD) Pemodelan bioenergi
12 (IAK) Analysis of Concept Bioenergy Development
13 (IAK) Audit energy on bioenergy industry (mass and
energy balance)
14 (IAK) Supply chain management on bioenergy
LOGO
www.themegallery.com

Grade System
Kriteria penilaian disesuaikan dengan materi kuliah yang
disampaikan oleh masing-masing dosen. Pembobotan diberikan
sebagai berikut :

Midterm Examination 20 %
Final Examination 20 %
Group Project 40 %
Practical Work 20 %

Kriteria penentuan huruf mutu dilakukan berdasarkan standar


yang berlaku di IPB

A 76.0
71.0 AB < 76.0
66.0 B < 71.0
61.0 BC < 66.0
C < 56.0
LOGO
www.themegallery.com

Practical Work
Minggu

1 Penjelasan tata tertib laboratorium dan materi praktikum EH


Metode Analisis Minyak Nabati untuk Biofuel (FFA,
bilangan iod, viskositas, densitas)
2 Analisis bahan baku biodiesel (FFA) dan proses produksi IAK
biodiesel
3-4 Pembuatan dan Analisis biodiesel (rendemen, FFA, IAK
bilangan ester, gliserol terikat dan gliserol bebas,
viskositas, densitas)
5 Pemurnian gliserol dan pembuatan produk turunan EH
(glycerol ester/Cement Grinding Aid/Coal Dust
Supressant/Water Base Mud/Oil Base Mud)
6 Analisis bahan baku (gula reduksi, gula total) dan proses DS
produksi bioetanol
7-8 Pembuatan dan Analisis bioetanol (kadar etanol, DS
densitas, visual)
LOGO
www.themegallery.com

Minggu

9-10 Pengembangan Proyek Biogas terintegrasi dengan DS


industri pengolahan produk susu (Survey lapangan,
desain, review dan evaluasi)
11-12 Pengembangan Produk Etanol Selulosa dari Limbah PSD
Sawit
13-14 Pengembangan produk bioenergi dari mikro/makroalgae PSD
Background
Facts in Indonesia: Prediction: 23 years
Consumption of petroleum trend>production trend into the future
World oil prices fluctuate Indonesian oil reserve
high dependence on fuel will be exhausted

Solution : Utilization of alternative fuel based


on natural resources (biofuel)

Presidential instruction No.1/2006: Provision


and Use of Biofuel as an alternative fuel
Presidential regulation No. 5/2006 : National
energy policy

Technology of
Needed concrete action Bioenergy Development
in Indonesia
Development of World Oil Prices

Effect of oil shock is not significant in countries that have implemented:


1. Energy efficiency (conservation)
2. Appropriate energy pricing policy to market mechanisms
World Peak-Oil & Indonesian Oil Production Projection

UNCERTAINTY DEPLETION
World Energy Production

Gas Nuclear
6.5%
20.9%
coal Hydro
25.1% 2.2%

Renewable energy
11%
Oil
34.3%

IEA, 2006
NATIONAL ENERGY POLICY
(PRESIDENTIAL DECREE NO. 5 YEAR 2006)
CURRENT ENERGY MIX (1 billion BOE) National Energy Mix 2025 (3 billion BOE)
National (Primary) Energy Mix (Presidential Decree No. 5/2006)
Hydro Power,
3.11%
Geothermal,
1.32%
Oil 20%
Natural Gas,
28.57%
Gas, 30%
Biofuel, 5%

RE,15% Geothermal, 5%

Oil wood waste, Nuclear,


51.66% Hydro, Solar Energy,
Wind Power, 5%
Coal, 15.34%

Coal , 35%
Energy Elasticity = 1,8
Energy Elasticity < 1
Definsi Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh / dibangkitkan /
berasal dari biomassa (Soerawijaya, 2011)
Biomassa adalah bahan-bahan organik berumur relatif
muda dan berasal dari tumbuhan/hewan; produk dan
limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan) (Soerawijaya, 2011)
Bentuk-bentuk final terpenting bioenergi :
bahan bakar cair nabati (biofuels);
bahan bakar solid nabati (solid biofuels);
bahan bakar gas nabati (biogas, syn gas dari gasifikasi);
biolistrik (biomass-based electricity).
Types of Bioenergy
1. Conventional Bioenergy
--- Fire Woods

2. Modern Bioenergy
--- Biobriquette
--- Biopellet
--- PPO
--- Biodiesel
--- Bioethanol
--- Bio oil
--- Biogas
--- green diesel
Bio-Avtur
--- green gasoline
Biomass Conversion into Bioenergy
Types of Bioenergy Feedstock
Vegetable oil -Palm oil BIODIESEL
-Coconut oil BIOAVTUR
-Rapeseed oil Green Diesel
-Soybean oil Green Gasoline
-Sunflower oil
-Jatropha oil

Sugar and -Sugarcane BIOETHANOL


Starch -Cassava
-Sago
-Corn

Cellulose -Bagasse BIOETHANOL


-Wood waste BIO OIL
-Corn waste BIOBRIQUETTE
-Wheat stem BIOPELLET
-Rice straw

Organic -Manure BIOGAS


waste -Garbage
-Household waste
-Agricultural waste
-Industrial waste
Feedstocks that have been developed in
Indonesia

CASSAVA
CASSAVA
BIOETHANOL
BIOETHANOL

SUGARCANE
SUGAR CANE

OILPALM
OIL PALM

BIODIESEL
BIODIESEL

JATROPHA
JATROPHA
Other Alternative Feedstocks

Microdan
Micro danMacro-algae
Macro-algae

Coconut,Nyamplung,
Coconut, Nyamplung,Kemiri
KemiriSunan,
Sunan,Rubber
Rubberseed
seed

Corncob
Corncob
Sago
Sago
Alternative
Alternative
Feedstock
Feedstock
Cornstalk
Cornstalk
WasteCooking
Waste CookingOil
Oil

Otheragricultural
Other agricultural Coconutwaste
waste
waste Coconut
waste

Oilpalm
Oil palmwaste
waste
Potensi Biogas
Tersedia cukup populasi ternak ruminansia besar
(sapi potong, kerbau, sapi perah) 14,9 juta ekor
dengan produksi kotoran yang tinggi (diperkirakan
sekitar 15 kg/ekor/hari atau sekitar 255 juta
kg/hari).
Jumlah Ternak Sapi di Indonesia 11,5 juta ekor
(Sumber: Hutapea, M., 2011)
Apabila 30 % dari Jumlah Ternak Sapi tersebut
digunakan Kotorannya, maka terdapat sekitar 3,45
Juta Ekor sapi > Cukup Untuk Mengisi 1 Juta
Reaktor
Sekitar 2-7 juta m3 biogas per hari. Jumlah yang
demikian setara dengan produksi listrik 2.5 8
juta kWh per hari atau penghematan penggunaan
minyak tanah sebesar 500 ribu 1,7 juta kLiter per
Potensi BBN Padat
Pada tahun 2003, jumlah keseluruhan sisa residu dari industri
penebangan kayu sebesar 15 juta m3.
Sementara itu, sisa limbah padat dari penggergajian kayu adalah
sebesar 1.45 juta m3.
Potensi Listrik dari TKKS dan POME
(data 2009)
No Daerah Sistem Potens
. Pembangkitan Luas i
Lahan Potensi Produk
Kelapa Kapasitas si Proyeksi
Sawit Pembangki Listrik PLN 2019
(ha) tan (MW) (GWh) (GWh)a
1 JAMALI 30,000 7 46 284.924
2 Sumatra Bagian Utara 1.510.000 327 2.293
3 Sumatra Bagian Barat, 54.892
Selatan dan Riau 3.320.000 719 5.041
4 Kalimantan Bagian
Selatan, Barat dan
Tengah 1.420.000 308 2.156 7.667
5 Kalimantan Bagian
Timur 380.000 82 577 4.882
6 Sulawesi Bagian
Tenggara, Tengah dan
Selatan
Sumber : 240.000 52 364 12.602
Diolah dari Master Plan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, 2010
7RUPTL
a
Papua b
PLN, 2009 61.433 13 93 1.753
b
Khusus untuk Papua dari Infor Dev, 2005
Total
Sebaran Potensi Listrik dari TKKS
dan POME (data 2009)
Potensi
Luas Kapasitas Dikaitkan dengan
Areal Nominal
(ha) Pembangkit RUPTL-PLN untuk tahun
No Wilayah 2010 Listrik(MW) 2019, potensinya relatif
Nanggroe Aceh
1 Darussalam 310,000 67 signifikan di daerah-
2 Sumatera Utara 1,200,000 260 daerah yang merupakan
3 Sumatera Barat 490,000 106
4 Riau 1,500,000 325 sentra produksi kelapa
5 Sumatra lainnya 1,330,000 288 sawit. (14% di Sumatra,
SUMATERA 4,830,000 1.047
6 Jawa 30,000 7 15% di Kalimantan)
JAWA & BALI 30,000 7 Kapasitas maupun
7 Kalimantan Barat 510,000 111
8 Kalimantan Tengah 580,000 126 potensi produksi
9 Kalimantan Selatan 330,000 72 listriknya akan
10 Kalimantan Timur 380,000 82
KALIMANTAN 1,800,000 390 bertambah seiring
11 Sulawesi 240,000 52 dengan peningkatan
SULAWESI 240,000 52
PAPUAa 61,433 13 luasan kebun kelapa
INDONESIA 6.961.433 1.508 sawit di masa
Sumber : mendatang.
Master Plan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
a
Khusus untuk Papua dari InforDev, 2005
Size Pembangkit Listrik TKKS dan
POME
PKS 30 ton TBS/jam

TKKS
Listrik ke TR /TM

1.3 MW Pembangkit Listrik


POME Modularised & Prefabricated
Concept (BPPT)
Biogas

Sumber: Rahmadi ,A & Wirawan, S, 2009


Potensi Listrik dari Sampah Kota
berdasar daerah sistem pembangkitan
Potensi
Kapasitas
Pembangkit
No. Daerah Sistem Pembangkitan
Listrik dari
Sampah Kota
(MW)
1. JAMALI (DKI Jakarta, Bogor, 356
Surabaya dll)
2. Sumatra Bagian Utara (Medan) 11
3. Sumatra Bagian Barat, Selatan 23
dan Riau (Pekanbaru, Padang,
Palembang dll)
4. Kalimantan Bagian Selatan, 2
Barat dan Tengah (Pontianak)
5. Kalimantan Bagian Timur 3
(Samarinda)
6. Sumatra BagianDiolah
Tenggara, 6 di Indonesia, SEMINAR
dari Sumber: Hutapea, M., Pengembangan Bioenergi
POLITIK DAN SAINS ALMAMATER SAKTI BEM MIPA IPB, Bogor, 8 Oktober 2011
Tengah dan Selatan (Makassar)
Rincian Potensi Listrik dari Sampah Kota
berdasar daerah sistem pembangkitan

Diolah dari Sumber: Hutapea, M., Pengembangan Bioenergi di Indonesia, SEMINAR


POLITIK DAN SAINS ALMAMATER SAKTI BEM MIPA IPB, Bogor, 8 Oktober 2011
Potensi Listrik dari Sampah Kota
berdasar daerah sistem pembangkitan

Diolah dari Sumber: Hutapea, M., Pengembangan Bioenergi di Indonesia, SEMINAR


POLITIK DAN SAINS ALMAMATER SAKTI BEM MIPA IPB, Bogor, 8 Oktober 2011
Road Map BBN cair -Biodiesel

Dokumen dari Timnas BBN masih relevan dengan target 2025


DME Biodiesel telah diakomodasikan dalam teknologi generasi 1
Telah mengakomodir kebutuhan atas bioavtur dengan dilakukannya kegiatan litbang
teknologi biodiesel kualitas tinggi dengan titik kabut rendah.
Dalam Jangka panjang Litbang biodiesel generasi ke-2 yang melalui rute gasifikasi dan proses
sintesis Fischer-Tropsc biohidrokarbon dari bahan lignoselulosa diharapkan dimasukkan dalam
road map baru.
Masukan/Penjelasan bagi Road Map BBN
Cair Biodiesel
Time Line Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Pasokan Biodiesel 3 juta Pasokan Biodiesel 4.5 juta kL Pasokan Biodiesel 6.4
kL (15% Solar (17.5% Solar Transportasi) juta kL (5% konsumsi
Transportasi) Solar)
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran
harga kebijakan harga perumusan kebijakan
pendukung
harga
Standar/ SOP Pemutakhiran SNI Pemutakhiran SNI Biodiesel Pemutakhiran SNI
Biodiesel Standar sustainability label Biodiesel
yang
Test cepat SNI biodiesel untuk biodiesel
diperlukan
Target Pabrik Komersial 20,000 Biodiesel dengan biaya produksi Biodiesel generasi 2:
s/d 100,000 ton/tahun rendah
Pengembanga
Biodiesel dengan titik Diperolehnya bahan baku non
n Teknologi kabut rendah untuk edible oil yang cocok untuk
aplikasi bioavtur Indonesia
Komersialisasi formula biodiesel
kualitas tinggi
Methode pengenaan
sustainability labeling
Prioritas Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa sawit
Non edible oil: jarak pagar, Non Edible oil: jarak
Bahan Baku
pongam dll. pagar, pongam dll
Biomassa (serat
lignoselulosa)
Algae
Evaluasi Rekayasa desain pabrik Optimasi dan modifikasi plant Kajian teknologi
Kajian Teknis Kajian lanjutan pengembangan produksi biodiesel
teknis
pemutakhiran SNI bahan baku non edible oil generasi ke-2: gasifikasi
Biodiesel: Stabilitas Teknologi aditif bagi biodiesel. dan proses sintesis
Road Map BBN cair - Bioetanol

Dokumen dari Timnas BBN masih relevan dengan target 2025


DME Bioetanol telah diakomodasikan dalam teknologi generasi 1
Telah mengakomodasikan bioetanol generasi ke-2 yang melalui rute gasifikasi dan
proses sintesis bahan lignoselulosa via pretreatment, sakarifikasi, fermentasi dan
pemurnian
Masukan/Penjelasan bagi Road Map BBN Cair Bioetanol

Time Line Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang


2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Pasokan Bioetanol 1,85 Pasokan Bioetanol 3,06 jt Pasokan Bioetanol
jt kL(10% dari total kL(15% dari total konsumsi 4,99 jt kL(20% dari
konsumsi Bensin) Bensin) total konsumsi Bensin)
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran
harga kebijakan harga perumusan kebijakan
pendukung
harga
Standar/ SOP Pemutakhiran SNI Pemutakhiran SNI Bioetanol Pemutakhiran SNI
Bioetanol Standar sustainability labeling Bioetanol
yang
Test cepat SNI bioetanol
diperlukan
Target Produksi bioetanol Produksi bioetanol 99.5% Produksi bioetanol
99.5% (FGE) dengan (FGE) dengan laju produksi 99.5% (FGE) dari
Pengembang
laju produksi dan dan energy yang berbahan serat lignoselulosa
an Teknologi energy yang berbahan baku pati dan nira pada skala (limbah pertanian,
baku pati dan molasses komersial kehutanan nira dan
pada skala komersial Metode evaluasi sustainability pati (termasuk algae)
untuk bioethanol pada skala komersial
Prioritas Pati Pati Pati
Molasses Nira Molasses
Bahan Baku
Serat lignoselulosa
Algae
Evaluasi Rekayasa desain pabrik Optimasi dan modifikasi plant Kajian teknologi
Kajian Teknis Kajian sustainability labeling produksi bioetanol
teknis
pemutakhiran SNI bagi bioetanol untuk generasi ke-2 dari
Bioetanol: keperluan ekspor serat lignoselulosa via
Kajian teknis unjuk kerja pretreatment,
Road Map BBN cair Pure Plant
Oil

Dokumen dari Timnas BBN masih relevan dengan target 2025


DME PPO telah diakomodasikan dalam teknologi generasi 1
Masukan diperlukan karena timeline sudah tidak sesuai
Masukan Road Map BBN cair - Pure
Time Line Jangka Pendek
Plant Oil
Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Pemanfaatan minyak Pemanfaatan minyak nabati Pemanfaatan minyak
nabati murni untuk murni untuk konsumsi di minyak nabati murni untuk
konsumsi di minyak solardi sektor industri, konsumsi di minyak
solardi sektor industri, transportasi kendaraan berat dan solardi sektor industri,
transportasi kendaraan minyak tanah. transportasi kendaraan
berat dan minyak tanah berat dan minyak tanah
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran
harga kebijakan harga perumusan kebijakan
pendukung
harga
Standar/ SOP Penetapan SNI PPO Pemutakhiran SNI PPO (minyak Pemutakhiran SNI PPO
(minyak nabati murni) nabati murni) (minyak nabati murni)
yang
diperlukan
Target Diperolehnya design Pemutakhiran design pabrik Formula aditif untuk
pabrik minyak nabati minyak nabati murni yang efisien MInyak Nabati murni
Pengembanga
murni yang lebih efisien Formula aditif untuk MInyak Bahan baku minyak
n Teknologi Diperolehnya standar Nabati murni nabati murn i yang
teknologi conversion kit Bahan baku minyak nabati murni cocok untuk indonesia
bagi penggunaan minyak yang cocok untuk indonesia
nabati murni
Prioritas Kelapa Sawit Kelapa Sawit Kelapa sawit
Non edible oil: jarak pagar, Non Edible oil: jarak
Bahan Baku
pongam dll. pagar, pongam dll
Evaluasi Rekayasa desain pabrik Optimasi dan modifikasi plant Kajian lanjutan
PPO yang lebih efisien Kajian lanjutan pengembangan pengembangan bahan
teknis
Conversion kit untuk bahan baku non edible oil baku non edible oil
mesin diesel Kajian teknis aditif bagi Minyak Kajian teknis lanjutan
Kajian teknis unjuk kerja nabati murni untuk aditif bagi Minyak
mesin untuk campuran nabati murni
Minyak Nabati Murni
Kajian teknis
Road Map BBN Padat
Tahun 2011-2014 2011-2015 2016-2025

Pasokan BBN
Solid masih Tekanan untuk Peningkatan
Pasar
rendah mengurangi bau biaya energi
Biaya minyak Tinggi nya harga
tanah yang minyak tanah
tinggi

Pellet dan briket yang Produk skala komersial


Kompor briket dan
telah terstandar peralatan pellet dan
pellet yang
Produk Kompor-kompor BB Nabati briket
userfriendly, efisien
padat yang mudah dan Aplikasi BBN solid
untuk sektor komersial
efisien untuk industri

STANDAR pellet , briket dan kompor


Design Pabrik
Teknologi Design kompor Briket/Pellet skala
briket/pelet yang efisien komersial
Design kompor briket/pelet untuk sektor komersial Pengembangan
yang efisien Design proses infrastruktur Produksi
Design proses pembuatan pembuatan briket/pelet BBN solid
briket/pelet yang murah tingkat lanjut Optimalisasi teknologi
Pemanfaatan Biobriket
dan Wood pellet
Karakteris
Litbang asi
R&D Kajian potensi dan Evaluasi Teknis
Biomassa Penyedian Biomassa Kapasitas
Padat
Produksi
biobriket dan
wood pellet
Masukan/Penjelasan Road Map BBN
Time Line
PadatJangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Pasokan yang rendah akan BBN Tekanan untuk mengurangi bau Peningkatan biaya energi
solid Tinggi nya harga minyak tanah
Biaya minyak tanah yang tinggi
Regulasi Perumusan dan penetapan SNI Perumusan dan penetapan SNI Pemutakhiran perumusan dan
Wajib BBN Solid berupa Wajib Kompor briket/pellet untuk penetapan SNI Wajib Kompor
pendukung
Biobriket dan Wood Pellet sektor komersial briket/pellet untuk sektor
Perumusan ijin penguasaan Perumusan insentif rumah tangga dan komersial
lahan produksi biomassa bagi pemanfaatan BBN solid Pemutakhiran Perumusan
BBN Padat insentif pemanfaatan BBN
Perumusan kebijakan solid
pelarangan ekspor biomassa
yang belum terproses
Standar/ SOP Evaluasi dan penetapan Evaluasi dan Penetapan Standar Pemutakhiran Standar BB
Standar BBN Padat berupa Kompor briket dan pellet yang Nabati padat berupa biobriket
yang
biobriket dan wood pellet user friendly, efisien untuk dan wood pellet
diperlukan Evaluasi dan penetapan sektor komersial Pemutakhiran Standar Kompor
Standar kompor BB Nabati BB Nabati padat untuk rumah
padat yang mudah dan efisien tangga dan Industri
untuk keperluan rumah tangga
Target Design kompor briket/pelet Design kompor briket/pelet yang Design Pabrik Briket/Pellet
yang efisien efisien untuk sektor komersial skala komersial
Pengembang
Pembatasan Design proses pembuatan
ekspor bahan baku biomassa yang belum Design proses pembuatan
terproses melalui pengenaan tarif agar Pengembangan
memberikan nilai tambah infrastruktur
di dalam
negeri apabila pabrik wood pellet atau biobriket ini dibangun di Indonesia.
an Teknologi briket/pelet yang murah briket/pelet tingkat lanjut Produksi BBN solid
Pengembangan dimulai dengan penciptaan pasar di skala rumah tangga atau usaha kecil akan bahan bakar padat nabati berupa pellet
dan biobriket. Optimalisasi teknologi
Litbang eknologi kompor briket atau pellet yang efisien (penyalaan mudah) Pemanfaatan Biobriket dan
Wood pellet
Prioritas Sisa bahan Industri Sisa bahan Industri Sisa bahan Industri
Penggergajian Kayu Penggergajian Kayu Penggergajian Kayu
Bahan Baku
Sisa bahan industri hasil hutan Sisa bahan industri hasil hutan Sisa bahan industri hasil
Batubara hutan
Evaluasi Kajian Teknis pengembangan Kajian Teknologi produksi briket Pemutakhiran evaluasi teknis
bioenergi dan wood pellet tingkat lanjut Penyediaan bahan baku BBN
teknis
Evaluasi Teknis Kapasitas Kajian penyediaan bahan baku Solid yang berkelanjutan
Produksi biobriket dan wood BBN solid yang berkelanjutan. Pemutakhiran Kajian Teknis
Road Map BBN Padat
Pembatasan ekspor bahan baku biomassa yang belum
terproses melalui pengenaan tarif agar memberikan nilai
tambah di dalam negeri apabila pabrik wood pellet atau
biobriket ini dibangun di Indonesia.
Pengembangan dimulai dengan penciptaan pasar di skala
rumah tangga atau usaha kecil akan bahan bakar padat
nabati berupa pellet dan biobriket.
Litbang eknologi :
Kompor briket atau pellet yang efisien (penyalaan mudah)
Kajian Teknologi produksi briket dan wood pellet
Kajian Penyediaan Bahan baku BBN solid yang
berkelanjutan.
Kajian Teknis pemanfaatan BBN solid bagi sistem energi
nasional
Road Map BBN Gas
Tahun 2011-2014 2011-2015 2016-2025
Reaktor komunal
Pasar Reaktor skala di Pedesaan
Reaktor komunal lanjut
DME Rumah tangga
di Pedesaan
Jaringan distribusi Distribusi biogas
tingkat
Reaktor biogas biogas tabung
skala komersial Perdagangan
Landfill untuk
Pasar berbahan baku Karbon
pengolahan
MSW dan limbah Subtitusi BBM ke
Gas sampah dan
cair gas di sektor
Komersial limbah
transportasi
Sektor swasta sudah terlibat
Standar reaktor biogas skala terpusat
Replikasi contoh sukses aktif tanpa intervensi
kecil
Produk DME biogas di daerah lain pemerintah
Proyek percontohan reaktor
DME Standar reaktor komunal Distribusi biogas tabung skala
biogas sederhana di tiga
Kebijakan insentif pedesaan
daerah pendirian di Pedesaan
Produk samping biogas
reaktor biogas komersial Penyimpanan biogas
Pasar Kit konvertor dari diesel ke
Proyek percontohan biogas untuk stasiun pengisian.
Gas biogas untuk mesin
komersial Penggunaan Biogas bagi
transportasi
Komersial Penyimpanan biogas sektor komersial.

Standar reaktor Biogas Sederhana, Standar kualitas biogas komersial, Standar tabung biogas, Standar
penyimpanan dan distribusi Biogas
Reaktor biogas
Kajian optimasi design reaktor Optimasi sistem
Teknologi kecil Teknologi
biogas skala kecil distribusi via tabung
DME pemurnian
Kajian spesifikasi teknis biogas skala pedesaan
biogas
Riset BioReaktor Pemanfaatan berbagai produk
penyimpanan biogas skala
sederhana
untuk MSW dan limbah cair Optimasi reaktor dengan samping reaktor biogas
pedesaan
Pasar kota yang terpusat reaksi AD dua tahap Teknologi kit konvertor
Gas Teknologi pemurnian biogas Teknologi pemurnian biogas Distribusi dengan tabung atau
Komersial spesifikasi Penyimpanan lanjut pipa di tiga kota besar
biogas Pengambilan biogas dari pond Indonesia
atau landfill
R&D
Litbang Design Riset produks
Bioreactor samping AD
Optimasi Reaktor Aplikasi Biogas
Aklimatisas Pemurnian Biogas dalam transportasi
i mikroba Biogas Capture
Road Map BBN Gas
Dua aliran utama biogas program Desa Mandiri energi
dan biogas untuk skala komersial.
Biogas DME:
Pemenuhan kebutuhan energi sehari-hari bagi masyarakat
pedesaan guna mengganti penggunaan kayu bakar atau minyak
tanah.
Teknologi tepat guna, cukup efisien sehingga memberikan insentif
bagi masyarakat untuk beralih dari BBM cair konvensional.
Biogas komersial
Dicirikan oleh reactor skala besar dengan sistem otomatisasi yang
canggih.
Pemenuhan gas komersial yang dapat dialirkan melalui pipa
distribusi ke berbagai pelanggan, baik rumah tangga di daerah
urban, industri maupun komersial.
Target jangka Panjang: Biogas untuk transportasi
Penjelasan/masukan Road Map
Time Line BBN Gas (DME)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Reaktor Biogas Skala Reaktor komunal di Pedesaan Reaktor komunal di
Rumah tangga Pedesaan lanjut
Distribusi biogas tabung
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran perumusan
insentif pemanfaatan kebijakan insentif kebijakan insentif
pendukung
biogas pemanfaatan biogas pemanfaatan biogas
Standar/ SOP Standar reaktor biogas Standar tabung biogas bagi Pemutakhiran Standar SNI
skala kecil masyarakat pedesaan biogas untuk distribusi
yang
SOP pemurnian biogas Standar design dan SOP melalui tabung
diperlukan sederhana reaktor komunal di Pedesaan Pemutakhiran standar
tabung biogas
Pemutakhiran standar
reaktor biogas baik skala
kecil maupun skala
komunal.
Target Disusunnya design reaktor Replikasi contoh sukses DME Sektor swasta sudah
biogas skala kecil biogas di daerah lain terlibat aktif tanpa
Pengembang
Dibangunnya proyek Disusunnya standar tabung intervensi pemerintah
an Teknologi percontohan reaktor biogas biogas bagi masyarakat Dicapainya target distribusi
sederhana di tiga daerah pedesaan biogas tabung skala
Disusunnya standar design pedesaan
dan SOP reaktor komunal di
pedesaan
Prioritas Limbah ternak Limbah Ternak Limbah Ternak
Limbah Pertanian
Bahan Baku
Evaluasi Riset aklimatisasi mikroba Kajian optimasi design Kajian optimasi sistem
Kajian design reaktor reaktor biogas skala kecil distribusi via tabung biogas
teknis
biogas kecil Kajian spesifikasi teknis skala pedesaan
Kajian teknologi pemurnian penyimpanan biogas skala
Penjelasan/masukan Road Map
BBN Gas
(Gas Komersial)
Time Line Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Reaktor biogas skala Jaringan distribusi biogas Perdagangan Karbon
komersial berbahan Landfill untuk pengolahan Subtitusi BBM ke gas di
baku MSW dan limbah sampah dan limbah terpusat sektor transportasi
cair Distribusi biogas tabung
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran Kebijakan Pemutakhiran Perumusan
insentif pendirian insentif pendirian reaktor kebijakan insentif pendirian
pendukung
reaktor biogas biogas komersial reaktor biogas komersial
komersial Perumusan dan penetapan Pemutakhiran SNI kualitas
SNI kualitas biogas untuk biogas untuk distribusi
distribusi melalui tabung dan melalui tabung dan pipa.
pipa. Pemutakhiran perumusan
Perumusan dan penetapan dan penetapan SNI tabung
SNI tabung biogas biogas
Standar/ Standar SNI biogas Pemutakhiran standar SNI Pemutakhiran standar SNI
untuk distribusi biogas untuk distribusi biogas untuk distribusi
SOP yang
melalui Pipa melalui Pipa melalui pipa dan tabung
diperlukan Standar tabung biogas Pemutakhiran standar tabung Pemutakhiran standar
komersial. biogas komersial. tabung biogas komersial
SOP penyimpanan dan Pemutakhiran SOP Pemutakhiran SOP
distribusi biogas penyimpanan dan distribusi penyimpanan dan distribusi
komersial biogas komersial biogas komersial .

dilanjutkan
Penjelasan/masukan Road Map
BBN Gas
Lanjutan

Time Line
(Gas Komersial)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Target Dibangunnya proyek Dibangunnya fasilitas Didapatkannya aplikasi
percontohan biogas penyimpanan biogas untuk pemanfaatan berbagai
Pengemba
komersial stasiun pengisian. produk samping reaktor
ngan Dibangunnya fasilitas Dicapainya penggunaan biogas
percontohan biogas bagi sektor Dicapainya pengembangan
Teknologi
penyimpanan biogas komersial melalui distribusi teknologi kit konvertor dari
dengan tabung atau pipa diesel ke biogas untuk
di salah satu kota besar mesin transportasi
Indonesia. Dicapainya penggunaan
biogas bagi sektor komersial
melalui distribusi dengan
tabung atau pipa di tiga
kota besar Indonesia
Prioritas Sampah Perkotaan Sampah Perkotaan Limbah cair perkotaan
Bahan
Baku
Evaluasi Kajian identifikasi sumber Kajian optimasi reaktor Kajian pengembangan
daya produksi biogas komersial dengan reaksi produk samping reaktor
teknis
komersial pencernaan anaerobik dua pencernaan anaerobik
Evaluasi teknis bioreaktor tahap Kajian teknologi murah
untuk pengolahan Evaluasi teknis konversi mesin diesel ke
sampah dan limbah cair pengembangan Teknologi bahan bakar biogas
kota yang terpusat pemurnian biogas lanjut
Evaluasi teknis Kajian penyimpanan dan
pengembangan teknologi distribusi biogas baik
pemurnian biogas melalui tabung maupun
Road Map Bio-Listrik
Tahun 2012-2014 2011-2015 2016-2025

Listrik untuk Listrik untuk


Listrik untuk skala skala komunal
Pasar skala komunal
rumah tangga yang lebih besar
dan regional
DME
Listrik ke jaringan Harga TDL yang
DistrusiPerdagang
Tegangan Rendah sesuai dengan harga
an Carbon
keekonomianya

Delivery standar untuk pilot plant Sektor swasta sudah terlibat aktif
minimal di tiga daerah tanpa Listrik untuk skala
Pemetaan sumber daya Replikasi contoh sukses DME
komunal yang lebih besar
Standar reaktor biogas skala kecil di daerah lain
Dicapainya perjanjian jual
digabung dengan genset listrik beli listrik di 70% daerah
Pemetaan sumberkecil daya dan potensial penghasil
Produksi BBjaringan
klasifikasi cair nabati
listrik Dicapainya perjanjian jual biomas untuk listrik
terdekat beli listrik di 50% sentra Riset lanjut bagi kehandalan
Dicapainya perjanjian jual beli listrik kelapa sawit dan 20% dari produksi listrik
di dua sentra kelapa sawit sampah perkotaan Pendampingan yang
konsisten

Standar reaktor Biogas untuk listrik, Standar mesin Lister, Standar PPA, Pengembangan CDM Biolistrik
Riset kehandalan sistem
biogas kecil dan Riset kehandalan produksi
pendampingan listrik berbasais
Riset awal sistem produksi komunitas dengan Riset lanjutan kehandalan produksi
biogas stand alone motor bakar sistem stand listrik skala DME
berbasis komunitas alone
Pembuatan standar perjanjian Siklus Rankine organik
Pendampingan yang Produksi Lister engine
listrik dengan siklus
Jual beli listrik (Power Design incenerator, catalytic pyrolysis
konsisten rankine organik untuk skala
Purchase Agreement) dan gasifikasi biomassa sampai
besar berbahan baku
Teknologi berdasar atas tipe bahan
biomassa dengan kapasitas 10Mwe
bakunya Sanitary landfill Pengembanagn CDM biolistrik
Pasar Gas dengan memperhatikan
Komersial pemurnian biogas dan
pemanfaatannya dan Produk Samping
perlakuan leachate pada limbah cair untuk
pupuk dan wet Optimasi Reaktor Optimasi Siklus
landfill
Desain land Pemurnian Biogas Rankine Organik
R&D Bioreaktor Biogas Capture
Aklimatisasi
mikroba
Road Map BioListrik
Dua aliran utama Biolitrik Program Desa Mandiri
Energi dan Biolistrik Feed in ke Jaringan (Elcectricity
Grid)
Biolistrik DME:
Pemenuhan kebutuhan Listrik dari biogas menjadi listrik Motor
Bakar (spark ignition engine)
Penggunaan Lister Engine untuk Minyak Nabati Murni
Biolistrik FEED in
untuk aplikasi produksi listrik dengan siklus rankine organik kala
besar berbahan baku biomassa
pengembangan sanitary landfill dengan memperhatikan
pemurnian biogas dan pemanfaatannya, perlakuan leachate pada
landfill, design incenerator, catalytic pyrolysis dan gasifikasi
biomassa sampai dengan kapasitas 10MWe.
Manajemen pengelolaan landfill
Penjelasan/masukan Road Map
Time Line Biolistrik (DME)
Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Listrik untuk skala Listrik untuk skala Komunal Listrik untuk skala Komunal
rumah tangga lingkup DME lingkup DME
Regulasi Perumusan kebijakan Pemutakhiran perumusan Pemutakhiran perumusan
insentif pemanfaatan kebijakan insentif pemanfaatan kebijakan insentif
pendukung
biogas maupun minyak biogas maupun minyak nabati pemanfaatan biogas
nabati murni untuk murni untuk produksi listrik DME maupun minyak nabati
produksi listrik DME murni untuk produksi listrik
DME
Standar/ SOP Standar reaktor biogas Pemutakhiran standar reaktor Pemutakhiran standar
skala kecil di gabung biogas skala kecil di gabung reaktor biogas skala kecil di
yang
dengan genset listrik dengan genset listrik kecil gabung dengan genset
diperlukan kecil Pemutakhiran standar listrik kecil
Standar penggunaan penggunaan Lister engine untuk Pemutakhiran standar
Lister engine untuk DME DME biolistrik penggunaan Lister engine
biolistrik Standar pengembangan CDM untuk DME biolistrik
bagi DME biolistrik. Evaluasi standar
pengembangan CDM bagi
DME biolistrik.
Target Dipetakannya sumber Replikasi contoh sukses DME DME biolistrik skala rumah
daya biolistrik skala biolistrik skala rumah tangga di tangga maupun skala
Pengembang
DME daerah lain. komunal telah dilakukan
an Teknologi Dibangunnya pilot plant Dibangunnya sebuah pilot plant secara swadaya.
biolistrik skala rumah biolistrik skala komunitas DME Sektor swasta sudah
tangga berbasis DME Dibangunnya sebuah proyek terlibat aktif memasok
minimal di tiga daerah. DME biolistrik skala rumah peralatan ke sektor DME
tangga secara swadaya tanpa intervensi
Disusunnya template PDD pemerintah
pengembangan CDM bagi DME Dicapainya pendampingan
dilanjutkan
biolistrik untuk skala komunal. DME biolistrik yang efektif
Penjelasan/masukan Road Map
Biolistrik (DME)
lanjutan

Time Line Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang


2012-2014 2015-2019 2020-2025
Prioritas Minyak nabati murni Minyak nabati murni Minyak nabati murni
Limbah ternak Limbah ternak Limbah ternak
Bahan Baku
Limbah pertanian Limbah pertanian
Evaluasi Kajian Identifikasi Evaluasi teknis mengenai Riset lanjut bagi
sumber daya produksi kehandalan produksi biolistrik kehandalan produksi
teknis
bio-listrik skala DME komunal (berbasis biogas atau listrik
Evaluasi teknis minyak nabati murni) dengan Pendampingan yang
kehandalan sistem motor bakar atau lister engine. konsisten
biogas kecil untuk Kajian lanjut skema
produksi biolistrik pendampingan Proyek DME
Evaluasi teknis biolistrik
penggunaan Lister Kajian peran swasta dalam
Engine produksi pengembangan proyek DME
biolistrik skala DME
Kajian Skema
Pendampingan Proyek
DME biolistrik
Kajian kebijakan
insentif pemanfaatan
biogas maupun minyak
nabati murni untuk
produksi listrik
Penjelasan/masukan Road Map
Biolistrik
(Feed in jaringan PLN)
Time Line Jangka Pendek Jangka Menegah Jangka Panjang
2012-2014 2015-2019 2020-2025
Pasar Listrik ke jaringan Harga TDL yang meningkat Perdagangan karbon
Tegangan Rendah sesuai dengan harga
keekonomianya
Regulasi Sinkronisasi peraturan Pemutakhiran penetapan harga Pemutakhiran penetapan
tata ruang untuk jual beli listrik untuk harga jual beli listrik untuk
pendukung
mengatasi perluasan mengakomodasi pengembangan mengakomodasi
distribusi listrik untuk biolistrik
pengembangan biolistrik
daerah terpencil.
Evaluasi penetapan
harga jual beli listrik
untuk mengakomodasi
pengembangan
biolistrik
Standar/ Standar perjanjian PPA Pemutakhiran standar perjanjian Pemutakhiran standar
untuk biolistrik berbasis PPA untuk biolistrik berbasis perjanjian PPA untuk
SOP yang
biomassa kelapa sawit biomassa kelapa sawit dan biolistrik berbasis
diperlukan dan sampah sampah. biomassa kelapa sawit dan
Penyusunan Standar Evaluasi Standar sampah
Pengembangan CDM Pengembangan CDM bagi Evaluasi Standar
bagi biolistrik biolistrik Pengembangan CDM bagi
biolistrik
dilanjutkan
Penjelasan/masukan Road Map
lanjutan Biolistrik
Time Line

Target
(Feed in jaringan PLN)
Jangka Pendek
2012-2014
Dicapainya perjanjian jual beli
Jangka Menegah
2015-2019
Dicapainya perjanjian
Jangka Panjang
2020-2025
Dicapainya perjanjian jual beli
listrik di dua sentra kelapa jual beli listrik di 50% listrik di 70% sentra kelapa
Pengembang
sawit sentra kelapa sawit dan sawit dan 50% dari sampah
an Teknologi Disusunnya template PDD 20% dari sampah perkotaan.
pengembangan CDM bagi perkotaan Dibangunnya pembangkit
biolistrik Dibangunnya prototype listrik biomassa komersial
pembangkit listrik dengan siklus rankine organik
biomassa dengan siklus Disusunnya design incenerator
rankine organik dan catalytic pyrolysis untuk
Disusunnya template biomassa
PDD pengembangan Didapatkannya design
CDM bagi biolistrik gasifikasi biomassa sampai
dengan kapasitas 10Mwe.
Disusunnya template PDD
pengembangan CDM bagi
biolistrik mengakomodasi
teknologi gasifikasi.
Prioritas Tandan Kosong dan Limbah Tandan Kosong dan Tandan Kosong dan Limbah Cair
Cair pabrik kelapa Sawit Limbah Cair pabrik pabrik kelapa Sawit
Bahan Baku
kelapa Sawit Sampah Perkotaan
Sampah Perkotaan Limbah Cair perkotaan
Evaluasi Kajian identifikasi sumber Evaluasi teknis produksi Evaluasi lanjut produksi listrik
daya produksi bio-listrik skala listrik dengan siklus dengan siklus rankine organik
teknis
komersial rankine organik untuk Kajian design incenerator,
Evaluasi teknis Pembangkit skala besar berbahan catalytic pyrolysis dan
listrik dari TKKS dan POME baku biomassa gasifikasi biomassa sampai
Evaluasi teknis sanitary Kajian pengelolaan dengan kapasitas 10Mwe
landfill dengan landfill Kajian Evaluasi Pengembangan
memperhatikan pemurnian yangberkelanjutan CDM bagi biolistrik lanjut.
Mandatory of biofuel utilization
According to Minister of Energy and Mineral Resources
Regulation No. 32/2008 Biodiesel (B100)

October
2008 until January January January January January
Type of Sector Note
Desember 2009 2010 2015** 2020** 2025**
2008

Household - - - - - -

PSO 1%
1% 2.5% 5% 10% 20%
Transportation (existing)
With
Non PSO respect to
- 1% 3% 7% 10% 20%
Transportation total
demand
Industrial and
2.5% 2.5% 5% 10% 15% 20%
Commercial
Generating
0.1% 0.25% 1% 10% 15% 20%
electricity

47
Biofuel Development in Indonesia
Mandatory of biofuel utilization according to
Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 32/2008
Bioethanol (E100)
October
2008 until January January January January January
Type of Sector Details
December 2009 2010 2015** 2020** 2025**
2008

Household - - - - - -

PSO 3%
1% 3% 5% 10% 15%
Transportation (existing) With
respect to
Non PSO 5%
5% 7% 10% 12% 15% total
Transportation (existing)
demand
Industrial and
- 5% 7% 10% 12% 15%
Commercial
Generating
- - - - - -
electricity
Gas Station blending Biofuel by Pertamina:

Malang Bali
1 SPBU Biopremium 11 SPBU Biosolar
3 SPBU Biopertamax 14 SPBU Biopertamax

Jakarta
202 SPBU Biosolar
22 SPBU Biopertamax
Surabaya Total: 279 SPBU untuk:
19 SPBU Biosolar - Biosolar (1%): 232 SPBU
7 SPBU Biopertamax - Biopertamax (5%): 46
SPBU 49
- Biopremium (3%): 1 SPBU
BIOENERGY
DEVELOPMENT
IN THE WORLD
World energy matrix (% composition)

Source: IEA, 2008


Biofuel Technology in the World
Fuel Feedstock Product benefit Technology
maturity
Ethanol Corn, sorghum, high octane number Commercial
from sugar sugarcane made from renewable resources
Biodiesel Vegetable oil, fat, reduce GHG emission Commercial
and grass improve lubricating power of diesel
Green oil and fat low sulfur content In trial on a
diesel commercial scale
And green (Brazil & Europe)
gasoline
Ethanol Grass, wood, and high octane number In trial on a
from agricultural waste commercial scale
cellulose by DOE program
Buthanol Sorghum, corn, Low volatility, high density, and high Commercial scale
wheat, and tolerance to water to produce energy
sugarcane and chemicals
Biofuel Technology in the World (Cont)
Fuel Feedstock Product benefit Technology
maturity
Bio oil Lignocellulose Can be used as a source of aromatic BP and Dupont
and phenol in the future have introduced
in 2007
Syn gas Biomass Can be combined with fossil fuel In trial
high quality diesel and gasoline

Diesel from Microalgae High yield per hectare Pilot scale was
algae Use large amounts of CO2 introduce in
1990

Hydrocarbon Biomass Can be derived to synthetic gasoline, Laboratory scale


diesel, or other fuel products
The Three Primary Needs for Bio-fuel Economy
Recycle
CO2 Fuel
Energy
H2O utilization

CO2 H2O Recycle


Nutrient Fuel
production Energy
Non-
Edible
CO2 Biomass
Energy
H2O Biomass Separation
Light growth Transport
Air
Recycle Edible
Energi Nutrient Nutrient Biomass for
food and
fuel Source: Huber, et al. 2006
PROMOTION
of
Bio-diesel..
United States

A biodiesel tax incentive was included in the Final


Energy Bill. 1 cent per % point of biodiesel blended
with petroleum diesel.
Europe
EU Finance Minister adopted a political agreement
to allow Governments to exempt transport bio
fuels,such as biodiesel,from Excise Duties applied
to Conventional Fuels.

EU target for bio fuels : At least 2% of total petrol &


diesel within transport sector by 2005, to increase
by 0.75% each year thereafter to reach 5.75% by
2010.

EU announces exemption of Tax on pure & low Bio


fuels for at least 6 years w.e.f. 01.01.2004
Germany
A total exemption from the Excise Duty on Mineral Oil for
pure & blended Bio fuels w.e.f. January 2004 up to 31st
December 2009,which is based on % of Bio fuels included in
Final blend. Higher the proportion,greater the reduction.

No excise tax for biodiesel substituting standard


fuels,either unblended or blended with fossil diesel in the
vehicle tank.
The 2003 Budget Bill allows for a complete exemption of
Excise Duties of up to 409 Euro / Kl on all fuels derived from
bio mass including Biodiesel.
Tax incentive for VOME (470 Euro/M3) includes Carbon tax
incentive & only applies to pure VOME.

Tax Incentive $ 607/ MT


France
Biodiesel to substitute 5% of Diesel fuel by 2005.

Excise Taxes on Petroleum products do not apply to Bio


fuels.
Tax incentive adopted for VOME mixed with diesel
within allotted quota, 320,000 MT/year for Biodiesel.

Tax Incentive $ 490/ MT


Austria
The Austrian Law on Tax Reforms 2000 exempts the
use of pure Bio diesel & the blending of it .
100 % tax exemption on pure Biodiesel
100% tax exemption if up to 2% biodiesel is blended
with diesel fuel.
Currently a tax incentive of 290 Euro/M3 applies to
pure VOME used in motor fuel blends up to 2%.

Tax Incentive $ 431/ MT


United Kingdom
UK Government has EU targets to replace 2% fossil
fuels by renewable fuels by 2005, to reach 5% by
2010.
UK Government offered 20 pence per litre duty
incentive for Biodiesel on January 1,2003.
UK is authorized to apply a differentiated rate of
Excise Duty to fuels containing Biodiesel

Tax Incentive $ 205/ MT


Contribution of bioenergy to
Total Primary Energy Supply (TPES)

Source: The World Bank, 2010


Projected bioenergy production (2005-2030)

Source: The World Bank, 2010


Projected TPES from primary solid biomass (2005-2030)

Source: The World Bank, 2010


Barriers in Biofuels and
Renewable Energy Sectors:
EU REDD
and US RFS2 Barricades Against
Palm Oil
(Presentation by MPOC)
Mealage per Hectare per Year
- based on VW polo-

Source: Biofuels, Fachagentur Nachwachsende Rohstoffe e.V. (FNR), 2006 ; Preusser (2008)
and own data
Constraints and Challenges

Variances in palm oils GHG emission savings


EU
EU Directive
Directive GHG
GHG emission
emission reduction
reduction for
for palm
palm oil
oil biodiesel
biodiesel
EPA RFS GHG emission reduction for palm
oil biodiesel

Seeking public comments currently


How Sustainable
Production of Palm Oil
Contibutes to Reduced
Global Warming
Oil Palm VS Total Grain &
Oilseed Area
Thank You !

You might also like