Sistim dan Teknologi

Panasbumi

Sayogi Sudarman/API
ssudarman3@yahoo.com

Yogya, 12 Agustus 2009

 &
Daerah Istimewa Yogyakarta

Keterangan:
130. Banyugaram
131. Bumiayu
132. Baturaden
133. Guci
134. Wanayasa
135. Candradimuka
137. Krakal
Jateng 138. Panulisan
139. Ungaran
140. Gn. Umbul
DIY 141. Kuwuk
142. Gn. Lawu?
143. Klepu/Telomoyo
140

144
144. Parangtritis
 Agenda :
Penyebaran Panasbumi
Sistim Reservoir Panasbumi
Teknologi Eksplorasi
Teknologi Pemboran/Eksploitasi
Teknologi Produksi dan Reservoir Mgt
Teknologi Pembangkit
Diskusi dan Kesimpulan
 Penyebaran Panasbumi

Geologi regional - berasosiasi dengan

jalur gunung api Subduction Zone

Geologi lokal post graben, post caldera,

dome, mixing
Prospek Pabum Indonesia - Jalur
Gunung Api - Subduction
 Sistim Reservoir Panasbumi
Temperatur :
- Tinggi (>220C), Kuarter
- Moderat (150 220C), Tersier Atas, Air Panas
- Rendah ( 100 150C), Tersier, Air Panas

Jenis Fluida ( T Tinggi) :

- Dominasi Air Panas (220 320C)
- 2 Fasa (270 - 300C)
- Dominasi Uap (240C)
T (C) Vs D (m), Hochstein and Sudarman, 2008

260
Dieng: Profile T & P
 GL - 331

When the rising hot water and steam is trapped in permeable and porous rocks
under a layer of impermeable rock, it can form a geothermal reservoir.
Tipikal Manifestasi Sistim T Tinggi GL - 331

When hot water and steam reach the surface, they can form
fumaroles, hot springs, mud pots and other interesting phenomena
 Manifestasi Cisukarame tipe T moderat
 Manifestasi tipe T rendah Batu Kuwung

Travertin Calcite
 Sistim Pabum Vs Investasi
Investasi :
a. Sistim dominasi uap (100% uap), paling
murah, sumur reinjeksi minim, tdk dibutuhkan
pipa brine

b. Sistim 2-fasa (70-90% uap), sumur reinjeksi dan pipa

brine perlu cukup banyak

c. Sistim dominasi air panas (20-30% uap), sumur

reinjeksi dan pipa brine perlu banyak
 Sistim Pabum Vs O&M
Operation and Maintenance :
a. Sistim dominasi uap (100% uap), make-up
well(s) per 2 tahun, hampir bebas scaling

b. Sistim 2-fasa (70-90% uap), make-up well(s) per 3

tahun, potensial scaling

c. Sistim dominasi air panas (20-30% uap), make-up

well(s) per 5-7 tahun, sangat potensial scaling
34 Development Stages
32
30
28
26
24
Development

22
Exploration

20
18
Production - Production - Production
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0
-3 -2 -1 (2-3)0 1 (3-5)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
35
BEP (6-8)
 Teknologi Eksplorasi
Objektif 1 : membentuk model reservoir, determinasi luasan dan
potensial prospek sebagai dasar penentuan batas WKP

Objektif 2 : model dengan 10 parameter utama sebagai acuan

perencanaan lokasi, perhitungan kebutuhan sumur pemboran dan
fasilitas produksi

Objektif 3 : menguji model reservoir dengan pemboran eksplorasi

dan produksi serta monitor perubahan karakteristik reservoir

Faktor keberhasilan pemboran bila menembus formasi loss zone T

dan permeabilitas tinggi, mencapai formasi reservoir
 Alur Pengembangan Geologi
(Kuarter)
Geofisika
(Non Seismik)
Geokimia
(Anorganik)

Usaha Pabum
Geometry Karakteristik Hidrogeologi
- A, h, D - Batuan (K, , alterasi) - Recharge
- Fluida (NCG,pH, T, y) - Out flow
Waktu (bln) Kegiatan - Up flow

Survai regional/semi detail

(1 3)

(3 4) Nego patokan PPA WKP tender

Survai detail Eks

Model Reservoir
- Area pemboran
(3 4) Model & potensial, siap bor

(3) UKL/UPL
Potensial
- Ekonomis?
Bor eks.
(6 8)
Uji prod. 3-5 sumur
Well sitting
(1 - 2)
FS
Tekno - Ekon - Amdal
- Eksplorasi
- Produksi
- Reinjeksi
(30 36) Pengembangan
(SF + PP) Drilling Prognosis
(1)
- Utk Drilling Engineers
Commisioning & Test - Utk Reservoir Engineers
- Utk sesama ES (GL, GF, GK)
Prep : 4 7 Monitoring & Res mgt
Dev : 44 54 Monitoring reservoir 30 thn masa produksi
Produksi
Total : 48 61 bln - Geofisika
- Geokimia
 Target Utama Survai Eks
Gelogi (kwarter mother heat source)

Geofisika (non-seismics geometry, rocks

characteristics)

Geokimia (anorganik T and fluid system)

Pemboran dangkal (selektif gradient T)

Model reservoir siap bor eks dan potensial prospek

P recharge = 0.22 x A (km2) x (T res T inlet) @ 10%
porositas dan 2 km ketebalan
 10 Parameter Hasil Survai Eks
Degree of Confidence?
1. Reservoir Formation and Lithology peta geologi
2. Area (Km2) data geolistrik dan TG
3. Potential (MW) data integrasi
4. Depth of Top Reservoir (m) data geofisika
5. Temperature (C) data geokimia
6. Output (MW/well) data K dan T
7. Porosity (%) data lab petrofisika untuk kontrol potensial
8. Permeability (mD) data lab petrofisika untuk kontrol output sumur
9. Geothermal system, i.e Dryness or Wetness (%) data lab geokimia
10. Non Condensable Gas in Steam (% by wt) data lab geokimia dari
fumarola/solfatara
 Dampak Teknis Data Survai Eks
Pemboran Berhasil/Gagal : Temperatur (T),
Permeabilitas (K) dan Kedalaman Top Reservoir (TOR)

Potensial Akurat : Volume (V), Porositas (), T

Error V = 25%, Error = 50%, Error T = 10%
RMS = (eV2 + e2 + eT2)1/2 = 57% didominasi e

Sistim Pabum/Karakteristik Fluida Akurat :

T, Chloride ppm (Cl), & ketebalan cap rocks h)

DATA-2 KUNCI INI SIFATNYA SUBJEKTIF, SANGAT

MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Graben GSF : Namora I Langit, Graben GSF : Suoh
15-20 MW/Well
Dome Wayang-Windu Field : Dome Rajabasa Prospect
10-12.5 MW/well
Caldera Bali Field : Caldera Ijen Prospect
5 MW/Well
Wayang Windu Geothermal Field

X
XX

X X
X

X = Dry Hole
X X

Unsuccessful drilling:
8 wells out of 32 (25%)
Dieng (Kompartemen, Graben-Caldera)
(M Budiardi et al. IPA, 1991)

X X

(M. Budihardi et al, IPA 1989)

X = Pemboran Eks.
Dieng : Tentative Model
(M Budiardi et al. IPA, 1991)
 Bali 255C/Km

(A. Mulyadi & M.P. Hochstein, 1981) 200

~ 5Km
100
200
BEL-1: West 100 East
Non productive T> 300oC, 200

Very low K 255C/Km 50

100
~250C/Km 83C/Km
BEL-2&3:
Productive T> 300oC, low K
Fz = 1500-1900m, T~250oC 104C/Km

~ 5Km 200

100

50

2 200
3
2 Km

50 Apparent resistivity (Ohm-m) Warm ground

(Schlumberger AB/2 = 1000 m)
Caldera rim
1 Warm Spring
Shallow well
Interpretasi 1 Dimensi MT : Layer-2 konduktif sebagai
representasi cap rocks alterasi lempungan
 Kurva DC-
Schlumberger
Sounding dan
Interpretasi
1 Dimensi

Alterasi cap rocks

 Bouguer plate (g) = 4.19 X h X
W E 100
g = - 12 mgal, = - 0,2 gr/cc
h = ketebalan cap rocks = top
reservoir adalah :

h= -1200 ~1400m
4.19 X -0.2
g = -12 mgal
 Teknologi Pemboran/EPT
Fungsi dan status : - Sumur bor eksplorasi, bor
produksi, bor re-injeksi (brine dan condensate)

Arah pemboran : - Tegak, berarah (directional drilling)

Ukuran liner :
- Slim hole (4 - 5)
- Standard hole (7)
- Big hole (9-5/8, 10-3/8)

Drilling fluids : - Clay base mud dan air, foam, aerated

drilling
Cluster Sumur Eks/Prod/Reinj
(Skala Kecil, e.g. Ulumbu)

Production
Expl.
Reinjection

Jarak manifestasi Ke sumur 250m

 Drilling Activity & Problem Umum
Pemboran Panasbumi
Terjepit saat masuk
formasi reservoir
Rusak formasi
reservoir karena clay
base mud, sumur
tidak berproduksi
Gagal penyemenan
production casing
 Penampang Sumur
(Armstead, 1978)

Gagal penyemenan,
bila production casing
shoe di bawah top
reservoir

Mungkin karena drilling Prod. Casing Shoe

prognosis tidak tepat Top reservoir

dan wellsite geologist

tidak antisipasi on real
time.
 Matriks Drilling Prognosis
Coring Total Total Seal Minerals
Litologi/Fm Kekerasan Total EWA (Epidote,
Depth dan Kandungan Loss Zone (Silika, Karbonat, Spinner (cps)
Top-Bottom Batuan Wairakite, Adularia
Adularie) P&T
(meter) Anhidrit)
cap rocks Water Lempung
Sampling L M K 0 50 100% P TL 0 50 100% 0 50 100% 0 100 200 300

Top
X X X
Reservoir
(Bottom
Cap Rock)

Navigator ~
Drilling Prognosis Driver ~Drilling Eng.

Kegagalan pemboran terjepit,

gagal penyemenan
X Percepatan/perlambatan
pemboran
Info reservoir: batuan dan
fluida, utk studi lanjut
 Well Completion and Test
Down hole measurements : Pressure,
Temperature and Spinner

Injectivity and transient test

 Injectivity dan Transient T
(S. Sudarman, 1983)

To distinguished Feed
Zone

Wave-length ~ ketebalan
feed zone

Amplituda ~ permeabilitas
~ well out put
Feed Zone

S.Sudarman, Kamojang-Darajat MSc Thesis, 1983

P-T-S Log KMJ-63
(S. Sudarman et al., WGC 2000)

Feed Zone:

h (spinner) 200m
h (T profile) 450m

Teknologi Produksi & Reservoir Mgt
40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 t/hr
Ksc 20
EPC fasilitas
Low K Zoneproduksi
Moderate K Zone High K Zone

Pipa uap/dua fasa, pipa

reinjeksi brine 150-
PI = 1.2 t/hr/Ksc PI = 1.9 t/hr/Ksc PI = 3.7 t/hr/Ksc
Kh = 2.2 D.m Kh = 10 D.m Kh = 30-80 D.m
180C, pipa
= 5% (Rakutak) reinjeksi
= 8% (Rakutak) = 10% (Rakutak)
A = 5.5 Km 2 A = 12.2 Km2
condensate
A = 3.3 Km 2

Silica, carbonate 65%

40CSilica = 40% Silica, carbonate = 30%

Separator dan Scrubber

Silencer, rock Muffler

Uji produksi secara

periodik

Make up well utk

pertahankan produksi
 Reservoir Manajemen
Pertahankan decline well output dan tekanan 3% p.a
Strategi reinjeksi yang tepat (posisi, kedalaman dan flow
rate)

Simulasi reinjeksi dgn block, grid disesuaikan pola

permeabilitas, karakteristik batuan dan fluida reservoir

Monitoring perubahan P, T wellhead, Cl content, entalpi,

mikro-gravitasi dan subsidence
Monitoring pergerakan air reinjeksi dgn data tracer
isotop, gempa mikro
 Reservoir Simulation (Reinjection Response)
4000 1
Sv

A verage well bore steam satur ation

3000 0 .8
3

2000 0 .6
1 4 smr, 7 8 0 T/ j
- 0 . 7 5 bar/ thn

2 8 smr menyebar, 1 3 8 0 T/ j
- 0 . 5 1 bar/ thn
1000 0 .4
2
3 8 smr menyebar + Kmj 3 5 , 1 6 9 0 T/ j
- 0 . 2 3 bar/ thn
1
Lemigas, 2 0 0 1
0 0 .2
Jan 8 4 88 92 96 00 04 08 12 16 20 24 26
 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 t/hr
Ksc 20 1
1 K Zone
Low K Zone 3 Moderate High K Zone
XX
22X
XX6
X X 6
X7
PI = 1.2 t/hr/Ksc PIX
= 1.9 t/hr/Ksc PI = 3.7 t/hr/Ksc
X
Kh = 2.2 54D.m
XX` 43 = 10 D.m
Kh Kh = 30-80 D.m

9.208.000
= 10% (Rakutak)
= 5% (Rakutak)
A = 3.3 Km2
75 XX = 8% (Rakutak)
A = 5.5 Km2 A = 12.2 Km2
Silica, carbonate 65% Silica = 40% Silica, carbonate = 30%

Gross : 0.22 x 21km2 x (240 180C) ~ 280 MW

Partial : 0.22 x (1/10% Ai x i) x T ~ 240 MW
Delta : +/- 40 MW, 14%
 Rasio Sukses Pemboran (%)

60

0
20
40
80
100

74
Geofisika (DC-
Schlumberger, 1000m,

150
<100m Land. Suhu, Cont.

40%
40

Era I
Heat Loss

200MWe
Pemboran Std (5 eks)

(Eks Awal)
79 80
Geofisika (DC-Schlum.,
Sounding,200m, Magnetik, Gravitasi)

200
60
60%
Laboratorium (Petrofisika, Alterasi)

Era II
Bor Std (7 smr, Unit I, 30MWe)

(Eks Lanjut)
83
84
Pemboran Std (Unit 2, 3

200
65
65%

2x55MWe)

Era III
(Ekspansi)
87
88
Geofisika (CSAMT, radial)
300

Ren-eval u/ Unit IV
250

(21 km2)
80
80%

Era IV
Simulasi Reservoir

90
(Rev Bts&Pot)
91
Geofisika (MAM,
300

Mikro Grav)
250
80%
80

Era V Bor pengembangan

(S. Sudarman, et. al., PIT API 2003)

(Stabilisasi) std
99
00

Geofisika (Mikro Seismik)

260

K map Simulasi Reinjeksi

250
80
80%

Era VI

Re-eval (Kompre : Geof, Prod)

(Mon. Re-eval)
02
0
500

100
300

200
400
Kamojang : DSR dari Waktu ke Waktu

Potensial (MWe)
 Teknologi Pembangkit
Tipe turbine :
- Condensing T reservoir > 230oC, NCG < 3% (by wt)
- Back pressure T > 230oC, NCG > 5% (by weight)
- Binary cycle untuk T 150 200oC, 100% air panas

Inlet pressure : - high (>10 barg), moderat (6.5 - <10) dan low (<6.5
barg)

Unit size : 3, 5, 10, (20 dan 55-60 MW, common used), 110 MW ,
prinsip optimalisasi adalah economic of scale pembangkit sesuai
kebutuhan pasar, potensial reservoir dan output sumur
 Sumberdaya Manusia
20 persons/100MW Production ?

Development
Exploration
Pre Survey

25 persons/100MW
Presurvey/Exploration: ES (GL, GF, GK, KM) + eng (drilling, production test.)
Development : Eng (TM, TP, TK, TL) + es (drilling location)
Production : Eng + es (monitoring technology)
-1 0 2 5 35 Thn

11000
11,000

10000 10,000 ?

9000
9,000

8000

7000
7,000
6,500 ?
6000
5,750/ 22 - 36 ?
5000
5,000 Data up - to year 2005 is taken from 4,550
S. Sudarman et al., WGC 2000, Japan
4000
3,520
3,400/15 ?
MWe
3000 Cumulative
3,000
2,518

2000 1,726
1,946
2,245
1000 Prof.
1,276 1,276
850
1,100 3000 Skills
1000
1000 769.5 769.5 769.5

309.5 309.5
589.5
8E+(22-36N)
0
1995
95 96 97 98 99 20 00 101
100 102 103 104 05
105 106 107 108 09
109 110 111 112 113 14 115
114 116 117 118 2019
119
Year
 Diskusi dan Kesimpulan 1
Teknolgi pengembangan panasbumi dari Eks,
Pemboran/Ept, Produksi/Reservoir, Pembangkit
saling berkaitan

Yang sangat beresiko dalam usaha panasbumi

adalah Tahapan Eks, perlu data kunci yang
detil, benar dan lengkap

Efektifitas dan efisiensi pengembangan proyek

sangat tergantung pada kematangan model
reservoir, hasil pemboran (>10 MW/sumur) dan
pemilihan tipe, skala dan inlet pressure turbin
yang benar
 Diskusi dan Kesimpulan 2
Tercapainya 30 thn masa produksi tergantung pada
manajemen reservoir melalui penempatan sumur
reinjeksi yang benar dan flow rate yang tepat

Tambahan 4.700 MW merupakan target Pemerintah

pada 5-10 tahun kedepan dari produksi saat ini
1.100 MW

Untuk menunjang target tersebut dibutuhkan SDM

kompetensi panasbumi :
- 1.000 profesional (S1 plus sertifikat pabum)
- 3.000 teknisi (Diploma 3 plus sertifikat Cepu).
Terima Kasih