You are on page 1of 27

Dr SUPRIYANTO SpA

SMF Kesehatan Anak RSMS


PUEWOKERTO
NEONATUS

hasil akhir reproduksi (UH > 28 mgg)


individu baru penerus keturunan
Nasib :
1. hidup sehat dewasa
2. cacat / sakit / bermasalah
3. mati
Kesehatan neonatus dipengaruhi oleh:
1. usia kehamilan : preterm, aterm, post
term.
2. berat badan lahir : BBLL, BBLC, BBLR,
BBLSR, BBLER
3. cara persalinan : spontan, seksio sesaria,
ekstraksi vakum, bracht, manual aid.
4. ada tidaknya kelainan bawaan
5. proses persalinan : trauma, hipoksia
6. proses adaptasi : pernafasan, sirkulasi
7. penyakit / gangguan fungsi organ
Menilai kesehatan Neonatus
dg skor APGAR : 0 1 2
1. Pernafasan : (-) - megap2 - menangis
2. denyut jantung : (-) - < 100 - >100x/mnt
3. warna kulit : sianosis - akral - merah
4. tonus otot : atonia - fleksi - aktif
5. reflek bersin : (-) - meringis - bersin
Nilai : - sehat : 7- 10
- asfiksi sedang :46
- asfiksia berat :0-3
Skor APGAR
menunjukkan keberhasilan proses
adaptasi : t.u pernafasan dan sirkulasi
melambangkan kesehatan bayi scr umum
dinilai pd menit ke 1, 5 dan 10
Menit 1 melambangkan kondisi proses
persalinan
Menit 5 & 10 : melambangkan
keberhasilan proses perawatan / resusitasi
dan prognosis
Neonatus normal :

- dilahirkan scr spontan


- usia kehamilan aterm : 37 42 minggu
- berat badan lahir cukup : 2500 4000 gr
- apgar skor baik : 7 10 (sejak mnt 1)
- tidak ada cacat bawaan
Kebutuhan neonatus
(utk kelangsungan hidup)

1.Lingkungan yg hangat selimut, lampu,


inkubator, metoda kanguru, dsb
2.Nutrisi yg adekuat / memenuhi kebuthn
ASI / formula netek, dot/spin, sonde
3.Perlindungan terhadap infeksi & ggn luar
perwtn tl pusat, isolasi, kanguru, dsb
4.Kebersihan : kulit, mukosa, bab-bak, dsb
mandi, minyak telon, bedak, dsb
NEONATUS BERMASALAH
1. prematur imaturitas fungsi2 organ
2. asfiksia dg sgl komplikasinya
3. cacat bawaan tergantung jenis
4. infeksi sepsis, EKN, pnemonia, dsb
5. ggn metabolisme IEM, hipoglikemia,
asidosis, hipokalsemia, dsb
6. kegagalan proses adaptasi : nutrisi,
termoregulasi, dsb
Prematur : imaturitas fungsi organ :
-. Pencernaan : ggn abs, kembung, dsb
-. Imunitas : infeksi / sepsis
-. Termoregulasi : hipotermi
-. Metabolisme : hipoglikemi, ikterus, dsb
-. Respirasi : distres resp, HMD, dsb
-. Saraf : letargis, kejang, iritabel, dsb
-. Hematologi : perdarahan, lekopeni, dsb
-. Ginjal : ggn diuresis, dsb dsb dsb
Asfiksia komplikasi :

-. Hipoksia ensefalopati CP
-. Distres respirasi / RDS
-. Ggn metabolisme : hipoglikemia
-. Ggn sal cerna : EKN, perdarahan, dsb
-. Ggn termoregulasi : hipotermi
-. Penurunan imunitas sepsis
-. Dsb dsb
Cacat bawaan tgt jenis & tempat
pd umumnya memerlukan tindakan bedah
Pd SSP : hidrosefalus, meningokele,
mikrosefal, anansefali, dsb
Pd sal cerna : labio skisis, atresia ani, atresia
esofagus, megakolon, dsb
Pd jantung : VSD, ASD, PDA, TF, dsb
Pd sal nafas : atresia khoana, obstruksi,
agenesis paru, kista, hernia diafragmatika,
dsb
Dst
Penyulit yg sering ditemui
pd awal kehidupan
. Sepsis : infeksi sistemik dg gejala sesuai
organ yg terlibat
. Distres respirasi : ada bbrp penyakit yg
ditandai dg sesak nafas
. Hiperbilirubinemia = ikterus neonatorum,
dg berbagai penyebab & akibat
. Diatesis hemoragik : sering disebabkan
defisiensi vit K
. Enterokolitis nekrotikans : peradangan
usus yg fulminan
Penyulit yg sering ditemui (lanjt)
. Diare : akut kronis / intraktabel
. Kejang : sering ok HIE/ ensefalopati
. Ggn minum (reflek isap-telan)
. Hipoglikemia, hipotermia,
. Peny kulit : seboroik, pyoderma, omfalitis
. Dsb

dpt mengganggu proses kehidupan


Penyebab kematian neonatus

1. asfiksia distres resp gagal nafas


ensefalopati gagal otak
2. prematuritas gagal multi organ
3. sepsis gagal multi organ
4. cacat bawaan ggn fungsi yg berat
5. lain2 : perdarahan/edema otak, EKN,
kern ikterus, HMD / distres respirasi
Asfiksia
Faktor risiko :
1. hipoksia intra uterin :
- penykt ibu : eklamsi, infeksi,dsb
- ggn plasenta : solusio, jepitan, dsb
2. proses persalinan :
- macet, dg tindakan, presentasi abn
3. obat pd ibu : narkose, narkoba
4. peny. Bayi : prematur, cacat, anemi,
5. tidak diketahui
Prematur
Faktor risiko :
- infeksi TORCH (pd ibu)
- eklamsi / pre
- perdarahan antepartum
- kelainan uterus
- ketidakcocokan gol darah ibu-janin
- dsb
Sepsis
Faktor risiko :
- ketuban pecah dini (KPD)
- amnionitis
- ibu febris saat menjelang partus
- partus dg tindakan : VE
- asfiksia / dg resusitasi
- dilakukan tindakan invasif
- prematur
Cacat bawaan
Faktor risiko :
- genetik / kromosom
- infeksi TORCH
- radiasi / agen kimia
- hormon
- jepitan pita amnion
- dsb belum diketahui
Intervensi penting penanganan BBL
BBL dan perawatan tali pusat bersih
dpt cegah infeksi BBL
Termoregulasi
Cegah dan atasi BBL dg hipo/hipertermia
Menyusui dini dan ASI eksklusif
Dimulai segera setelah lahir
Inisiasi pernafasan dan resusitasi
Identifikasi dini asfiksia dan
tatalaksananya
Intervensi penting penanganan BBL (cont)

Perawatan mata
Cegah dan tangani optalmia pd BBL
Imunisasi
Saat lahir : BCG, OPV, dan Hep B
(WHO)
Identifikasi dan tatalaksanan bayi sakit
Perawatan BBLR dan atau prematur
Kebersihan untuk cegah infeksi
Prinsip kebersihan untuk dirumah dan difasilitas
pelayanan kesehatan BBL
Prinsip kebersihan pd BBL
Tangan bersih - Perineum bersih
Alat trans vaginal bersih
Tempat/alas persalinan bersih
Kebersihan pada pemotongan dan pengikatan
tali pusat
Kebersihan untuk perawatan tali pusat
Pencegahan/pengendalian infeksi dilakukan pd
sarana kesehatan
Termoregulasi
Fisiologi BBL
Suhu normal : 36.537.5C
Hipotermia : < 36.5C
Periode stabilisasi : 612 jam I setelah lahir
LPB >, BB <, Penyekatan suhu yg jelek, utk
menghasilkan dan mempertahankan panas
Tak ada kemampuan utk mengubah postur atau
penyesuaian pelindung utk atasi masalah termal

Dpt meningkatkan risiko hipotermia


BBL dibiarkan basah selama mnnggu plasenta lahir
Memandikan terlalu dini (dlm 12 jam)
Pencegahan hipotermia
Persalinan diruangan hangat
Bayi segera dikeringkan dan dibungkus kain hangat
Bayi ditempatkan pd tempat yg hangat
Serahkan kpd ibu bila memungkinkan :
Kontak kulit dg ibu bbrp jam stlh lahir
Mempererat ikatan batin
Memungkinkan menyusui dini
Cek suhu kaki bayi dg rabaan tiap 15 menit
Mandikan bayi bila suhu telah stabil (stlh 24 jam)
Menyusui dini dan ASI eksklusif
Kontak dini antara ibu dg bayi
Memungkinkan menyusui lebih awal
Rawat gabung dpt cegah infeksi nosokomial
Latihan terbaik :
Tak diberi makanan / suplemen selain ASI
Beri ASI pd 1 jam pertama stlh lahir
Perbaiki posisi utk memungkinkan menyusu dg
baik
Menyusui on demand
Dukungan psikososial pd ibu

WHO 1999.
Inisiasi pernafasan dan resusitasi
Pernafasan spontan (>30x/mnt), pd sebagian
besar bayi
Stimulasi dg lembut, bila perlu
Isap lendir mulut-hidung tak dilakukan rutin
Utk pembebasan jalan nafas
Berpotensi nyata kerugiannya : aritmia jantung
Lebih aman dg balon isap
Resusitasi bayi mungkin diperlukan
Fetal distress
Ada noda mekonium , ketuban keruh
Persalinan sungsang
Prematur
Hamilton 1999.
Pustaka

1. Nelson`s textbook of pediatrics


2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI
3. Buku Kuliah IKA FKUI
4. Lange Neonatology
5.

You might also like