You are on page 1of 24

SKILL LAB

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSD dr. Soebandi Jember
2014
Gastrointestenial Track, terbagi menjadi dua:
Upper GI Track
Lower GI Track

Keduanya dibatasi oleh Ligamentum Treitz


Hematemesis, melena, atau hematochezia

Penilaian klinis awal:


hemodinamik, urine output,
kesadaran, penyakit yang
mendasari, pasang NGT

Tidak stabil (perdarahan berat) Stabil ( perdarahan tidak


Akses intravena berat)
Blood typing dan cross matching Anamnesis dan pemeriksaan
Resusitasi Cairan fisik lengkap

Kondisi membaik Tidak ada perbaikan Lanjutkan dengan


Lanjutkan monitoring klinis
pemeriksaan penunjang

Anamnesis dan pemeriksaan fisik


lengkap
Konsultasi bedah awal
Lanjutkan dengan pemeriksaan (sesuai indikasi)
penunjang
Penilaian ABC pasien dengan hematemesis
yang masif dapat mengalami aspirasi atau
sumbatan jalan nafas (sering pada pasien usia
tua atau yang mengalami penurunan
kesadaran)
Pengukuran denyut jantung dan tekanan
darah
Evaluasi jumlah perdarahan untuk
penilaian hemodinamik
Perdarahan < 8% hemodinamik stabil
Perdarahan 8%-15% hipotensi ortostatik
Perdarahan 15-25% renjatan (shock)
Perdarahan 25%-40% renjatan +
kesadaran
Perdarahan >40% moribund
Mencari stigmata penyakit hati kronis( ikterus,
spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris,
edema tungkai),
Masa abdomen
Nyeri abdomen
Rangsangan peritoneum
Penyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik
dll.
Suhu badan dan perdarahan ditempat lain
a. Tes darah (Darah Lengkap)
b. Hemostasis lengkap untuk menyingkirkan kelainan
faktor pembekuan primer atau sekunder
c. Elektrolit
d. Faal hati
e. EKG& foto thoraks: identifikasi penyakit jantung
(iskemik), paru kronis
f. Endoskopi (GOLD STANDART)
Metode terapi endoskopi:
Contact Thermal (Heater)
Non Contact Thermal (Laser)
Non Thermal (Adrenalin, Polidokanal,
Cyanoacrylate)
Terapi endoskopi menghentikan perdarahan
pada 95% kasus.
Terapi Non Endoskopi:
NGT >> Kumbah Lambung
Vitamin K (jika ada penyakit hati kronis)
Vasopresin
Digunakan untuk vasokonstriksi pembuluh darah
splankik , sehingga aliran darah dan tekanan vena porta
menurun.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan
Octreotide (Somatostatin Analog), penggunaannya
kurang selektif, sehingga sering kali menggunakan
Octreotide.
Terapi PPI IV:
Omeprazole bolus 80mg/IV
Omeprazole perinfus 8mg/khBB/jam selama 72
jam.
Penggunaan antasida dan ARH (Antagonis
Reseptor H2) masih boleh diberikan, tapi
biasanya pada tukak peptik kurang
bermanfaat.
Terapi Ligasi
Merupakan terapi pilihan pada varises esofagus.
Efek samping minimal, ulserasi dan striktur jarang
terjadi.
Teknik:
Dilakukan mulai distal (gastro-esofageal junction) dekat
cardia sampai 1-2cm bergerak spiral ke proximal.
Dilakukan pada varises yang sedang berdarah atau ada
tanda baru perdarahan seperti bekuan darah yang
melekat, bilur merah, dan noda hematokistik.
Skleroterapi
Dilakukan jika:
Teknik ligasi tidak mungkin dilakukan
Ada perdarahan masif
Perdarahan terus berlangsung
Komposisi: polidokanol 3%, NaCl 0,9%, dan
alkohol absolut.
Pada varises lambung menggunakan
cyanoacrylate namun tidak memberi hasil yang
baik.

You might also like