Professional Documents
Culture Documents
COMBUSTIO DERAJAT II
12 November 2012
Combustio Derajat 11
ec. Ledakan Gas
Combustio Derajat II
Luka bakar adalah bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api,
air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi
Morbiditas dan mortalitas tinggi
Etiologi
Paparan api Aliran listrik
Flame Zat kimia
Benda panas Radiasi
(kontak) Sunburn
Scalds (air panas)
Uap panas
Gas panas
Klasifikasi luka bakar
Derajat I
Kerusakan pada
epidermis
Kulit kering, eritema
Nyeri
Tidak ada bula
Derajat II
epidermis dan
sebagian dermis
Terdapat proses
eksudasi, bula
Dasar luka berwarna
merah/pucat
Nyeri
Derajat III
Seluruh dermis dan
subkutis
Tidak ada bula
Kulit berwarna abu-
abu dan pucat
Kering
Terdapat eskar
Tidak nyeri
Luas Luka Bakar
Beberapa metode untuk menentukan luas
luka bakar:
Estimasi menggunakan luas permukaan
palmar pasien. Luas telapak tangan = 1%
luas permukaan tubuh.
Rumus 9 atau rule of nine
untuk orang dewasa
Luas kepala dan leher, dada,
punggung, pinggang dan
bokong, ekstremitas atas
kanan, ekstremitas atas kiri,
paha kanan, paha kiri, tungkai
dan kaki kanan, serta tungkai
dan kaki kiri masing-masing
9%.
Daerah genitalia = 1%.
Pada anak dan bayi
digunakan rumus
lain karena luas
relatif permukaan
kepala anak jauh
lebih besar dan luas
relatif permukaan
kaki lebih kecil.
Rumus 10 untuk
bayi
Rumus 10-15-20
untuk anak.
Pembagian Luka Bakar
Luka bakar berat (major burn)
Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di
bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun
Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia lain
Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki,
dan perineum
Adanya cedera pada jalan nafas
Luka bakar listrik tegangan tinggi
Disertai trauma
Pasien-pasien dengan resiko tinggi
Luka bakar sedang (moderate burn)
Luas 1525 % pada dewasa, dg luka bakar
derajat III kurang dari 10 %
Luas 1020 % pada anak usia <10 tahun atau
dewasa >40 tahun, dg luka bakar derajat III
kurang dari 10 %
LB derajat III <10 % pada anak maupun
dewasa yang tidak mengenai muka, tangan,
kaki, dan perineum
Luka bakar ringan
Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan
usia lanjut
Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia
(tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan
perineum)
Fase luka bakar
Fase awal, fase akut, fase syok
Gangguan pada sal.nafas atau trauma multipel di rongga
toraks; dan gangguan sirkulasi
Fase lanjut
Berlangsung setelah penutupan luka sampai terjadinya
maturasi jaringan. Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari
luka bakar seperti parut hipertrofik, kontraktur dan
deformitas lain
Pembagian zona kerusakan jaringan
Zona koagulasi, zona nekrosis (Daerah
yang lsg mgalami kerusakan)
Zona statis
Daerah yang berada disekitar zona
koagulasi
Kerusakan endotel p. darah, trombosit,
leukosit gangguan perfusi --> perubahan
permeabilitas kapiler dan respon inflamasi
lokal
12-24 jam pasca cedera
Zona hiperemi
Daerah diluar zona statis
Vasodilatasi, reaksi sellular (-)
Epidermis
Zona Koagulasi
Dermis
Zona Statis
Zona Hiperemi
Jaringan Sub-Kutis
Patofisiologi
PD yg terpajan suhu tinggi rusak&
permeabilitas sel darah rusak
anemia
Permeabilitas edema bula yang
mengandung banyak elektrolit
Kerusakan kulit akibat luka bakar
cairan akibat penguapan yang berlebihan,
masuknya cairan ke bula yang terbentuk
Kontak Edema mukosa Obstruksi Gejala
dengan agen orofaring & (jarang berupa suara
kausal laring s/d dijumpai, serak/stridor,
membran terjadi 8 jam sulit bernafas,
alveoli pasca cedera) gelisah
(hipoksik)
Inflamasi
mukosa,
hipersekresi
Terbentuk fibrin
Silia mukosa dan atau Obstruksi lumen
nekrosis + partikel karbon (lebih sering
kemudian bereaksi dijumpai, terjadi
lepas dengan sekret pada hari ke-2
(sloughing membentuk cast s/d 4 pasca
mucosa) (mucus plug) cedera)
Cedera Panas
Edema
Kehilangan Epitel Hipermetabolism
Syok
Imunosupresi Malnutrisi
Insuf.
ARF Ileus Transl. Bakteri Infeksi Luka
Paru
Sepsis
ARDS ATN
MODS
Kematian
Clinical Lung Injury