You are on page 1of 22

Anny Thuraidah

Diabetes Melitus
Adalah sindroma klinik yang ditandai oleh
3 poli ( poliuri, polidipsi, polifagi ) disertai
peningkatan kadar glukosa darah
/hiperglikemi ( puasa > 126 mg/dl atau
postprandial > 200 mg/dl atau glukosa
sewaktu > 200 mg/dl)
Dibedakan mjd 2 tipe : DM tipe 1 dan DM
tipe 2
Type 1 diabetes, (formerly referred to as insulin-dependent
diabetes mellitus (IDDM)), occurs as a result of a
deficiency of insulin following autoimmune destruction
of pancreatic beta cells. Patients with type 1 diabetes
require administration of insulin.

Type 2 diabetes, (formerly referred to as non-


insulindependent
diabetes (NIDDM)), is due to reduced secretion
of insulin or to peripheral resistance to the action of
insulin or to a combination of both
DM tipe 1(IDDM) :
krn gangguan
produksi insulin
akibat peny. autoimun
Pasien mutlak membutuhkan insulin

Insulin : suatu protein yg dilepaskan


oleh sel2 pulau Langerhans
dlm responnya
thd peningkatan glukosa
darah
DM tipe 2 (NIDDM) :
krn resistensi insulin
atau gangguan sekresi insulin, pd tipe ini
tdk selalu dibutuhkan insulin, kadang-2 cukup
dg diet dan antidibetik oral atau keduanya
Diabetes mellitus is classified into four broad categories:
type 1, type 2, gestational diabetes, and "other

Comparison of type 1 and 2 diabetes


Feature Type 1 diabetes Type 2 diabetes
Onset Sudden Gradual
Age at onset Mostly in children Mostly in adults
Body size Thin or normal[23] Often obese
Ketoacidosis Common Rare
Autoantibodies Usually present Absent

Normal, decreased
Endogenous insulin Low or absent
or increased

Concordance
50% 90%
in identical twins
Prevalence ~10% ~90%
Williams textbook of endocrinology (12th ed.).
Philadelphia: Elsevier/Saunders.
Gejala Hiperglikemia timbul akibat
berkurangnya insulin shg glukosa darah
tidak dapat masuk ke sel-sel otot ,
jaringan adiposa atau hepar dan
metabolismenya terganggu
______________________
Metabolisme glukosa dalam tubuh :
-50% glukosa mengalami metabolisme
sempurna CO2 + H2O
- 30-40% glukosa diubah menjd lemak
- 5% glukosa diubah mejd glikogen
Pd DM semua proses terganggu,
glukosa tdk bisa masuk sel hingga
energi diperoleh
dari protein dan lemak

Krn Hiperglikemia darah mjd hiperosmotik

Glikosuria diuresis meningkat ( Poliuria)

+ hilangnya elektrolit dehidrasi polidipsia

Polifagia, timbul krn adanya rangsangan


nafsu makan di Hipotalamus oleh kurangnya
pemakaian glukosa di kelenjar
Penyakit yg timbul
krn DM :

Peny jantung hipertensi

hiperlipidemia obesitas
Treatment of diabetes :
Treatment of all forms of
diabetes should be aimed at
alleviating(meredakan) symptoms and
minimising the risk of long-term complications
tight control of diabetes is essential.

Perlakuan pd px DM semua bentuk ditujukan untuk :


Meredakan gejala, meminimalkan komplikasi jangka panjang
Obat antidiabetik parenteral :
Insulin
Farmakokinetik :
Absorpsi : diabs dg baik pd pemberian
subkutan, penyuntikan hrs berpindah2 unt
mencegah lipodistrofi ( atrofi jatingan),
Insulin disuntikkan melalui :
lengan atas, paha, buttocks, or abdomen;
absorption dari lengan dan paha
akan bertambah jika langsung digunakan
bergerak setelah pemberian
metabolisme : waktu paruh bervariasi tgt jenis
insulin ( lama kerja : pendek, sedang, panjang )
eliminasi : melalui urin

Farmakodinamik :
Mula kerja unt SK: 0,5 - 1 jam,
kadar puncak 2-4 j,
lama kerja 4 8 j
Obat antidiabet oral = hipoglikemik oral
Bekerja dg cara :
Merangsang sel2 beta unt mensekresikan
insulin

1. gol sulfonilurea
2. gol. Meglitinid
3. gol. Biguanid
4. gol. Penghambat -glikosidase
5. gol. tiazolidinedion
Gol Sulfonilurea
Kerjanya : merangsang sekresi insulin dari granul
sel-2 Langerhans pankreas
Farmakokinetik : absorpsi melalui sal cerna cukup
efektif, lebih baik diminum 30 seb makan
Terbagi menjadi generasi I dan II
Gen I : Klorpropamid, Tolbutamid, Tolazamid
Gen II : Glipizid, Gliburid (Glibenklamid)
Potensi hipoglikemik gen II 100x lebih kuat dr gen I
Interaksi dg : insulin, alkohol, Fenformin,
sulfonamid, salisilat, probenezid,
kloramfenikol dll .
Efek samping : gangguan fungsi
ginjal/hepar, mual, muntah , diare
gagngguan cerna dapat
berkurang dengan mengurangi
dosis atau menelan bersama
makanan.
Peringatan : Gol Sulfonilurea tdk boleh
diberikan sbg obat tunggal pd px
DM Juvenil , px yg kebutuhan
insulin tdk stabil, DM berat, DM dg
kehamilan
Golongan Biguanid
Kerjanya sebg : antihiperglikemik, tidak
merangsang sekresi insulin dan
umumnya tidak menybbkan
hipoglikemia.
Obat yg sering digunakan : metformin,
menurunkan produksi glukosa di hepar
meningkatkan sensitivitas jar otot dn adipose
thd insulin.
ES : mual, muntah, metalic taste
Dosis : 2-3x500mg, diminum pd wakt makan
>Pd px dg gangg fungsi ginjal at sistem
kardiovaskuler, pemberian
biguanid akan meningkatkan kadar
asam laktat mengganggu
keseimbangan elektrolit tubuh(
asidosis laktat)
>Digunakan pd terapi px DM dewasa,
tdk boleh pd kehmilan, peny
hepar/ginjal, peny jantung, peny
paru.

You might also like