Professional Documents
Culture Documents
Anti Dia Bet
Anti Dia Bet
Diabetes Melitus
Adalah sindroma klinik yang ditandai oleh
3 poli ( poliuri, polidipsi, polifagi ) disertai
peningkatan kadar glukosa darah
/hiperglikemi ( puasa > 126 mg/dl atau
postprandial > 200 mg/dl atau glukosa
sewaktu > 200 mg/dl)
Dibedakan mjd 2 tipe : DM tipe 1 dan DM
tipe 2
Type 1 diabetes, (formerly referred to as insulin-dependent
diabetes mellitus (IDDM)), occurs as a result of a
deficiency of insulin following autoimmune destruction
of pancreatic beta cells. Patients with type 1 diabetes
require administration of insulin.
Normal, decreased
Endogenous insulin Low or absent
or increased
Concordance
50% 90%
in identical twins
Prevalence ~10% ~90%
Williams textbook of endocrinology (12th ed.).
Philadelphia: Elsevier/Saunders.
Gejala Hiperglikemia timbul akibat
berkurangnya insulin shg glukosa darah
tidak dapat masuk ke sel-sel otot ,
jaringan adiposa atau hepar dan
metabolismenya terganggu
______________________
Metabolisme glukosa dalam tubuh :
-50% glukosa mengalami metabolisme
sempurna CO2 + H2O
- 30-40% glukosa diubah menjd lemak
- 5% glukosa diubah mejd glikogen
Pd DM semua proses terganggu,
glukosa tdk bisa masuk sel hingga
energi diperoleh
dari protein dan lemak
hiperlipidemia obesitas
Treatment of diabetes :
Treatment of all forms of
diabetes should be aimed at
alleviating(meredakan) symptoms and
minimising the risk of long-term complications
tight control of diabetes is essential.
Farmakodinamik :
Mula kerja unt SK: 0,5 - 1 jam,
kadar puncak 2-4 j,
lama kerja 4 8 j
Obat antidiabet oral = hipoglikemik oral
Bekerja dg cara :
Merangsang sel2 beta unt mensekresikan
insulin
1. gol sulfonilurea
2. gol. Meglitinid
3. gol. Biguanid
4. gol. Penghambat -glikosidase
5. gol. tiazolidinedion
Gol Sulfonilurea
Kerjanya : merangsang sekresi insulin dari granul
sel-2 Langerhans pankreas
Farmakokinetik : absorpsi melalui sal cerna cukup
efektif, lebih baik diminum 30 seb makan
Terbagi menjadi generasi I dan II
Gen I : Klorpropamid, Tolbutamid, Tolazamid
Gen II : Glipizid, Gliburid (Glibenklamid)
Potensi hipoglikemik gen II 100x lebih kuat dr gen I
Interaksi dg : insulin, alkohol, Fenformin,
sulfonamid, salisilat, probenezid,
kloramfenikol dll .
Efek samping : gangguan fungsi
ginjal/hepar, mual, muntah , diare
gagngguan cerna dapat
berkurang dengan mengurangi
dosis atau menelan bersama
makanan.
Peringatan : Gol Sulfonilurea tdk boleh
diberikan sbg obat tunggal pd px
DM Juvenil , px yg kebutuhan
insulin tdk stabil, DM berat, DM dg
kehamilan
Golongan Biguanid
Kerjanya sebg : antihiperglikemik, tidak
merangsang sekresi insulin dan
umumnya tidak menybbkan
hipoglikemia.
Obat yg sering digunakan : metformin,
menurunkan produksi glukosa di hepar
meningkatkan sensitivitas jar otot dn adipose
thd insulin.
ES : mual, muntah, metalic taste
Dosis : 2-3x500mg, diminum pd wakt makan
>Pd px dg gangg fungsi ginjal at sistem
kardiovaskuler, pemberian
biguanid akan meningkatkan kadar
asam laktat mengganggu
keseimbangan elektrolit tubuh(
asidosis laktat)
>Digunakan pd terapi px DM dewasa,
tdk boleh pd kehmilan, peny
hepar/ginjal, peny jantung, peny
paru.