You are on page 1of 9

KEMITRAAN

KESEHATAN
Pengertian Dasar:
Partnership is a formal cross sector relationship between individuals,
groups, or organizations who: work together to fulfil an obligation or
undertake a specific task, agree in advance what to commit and what
to expect, review the relationship regularly and revise their
agreement as necessary, and share both risk and the benefits
(Robert Davies)
Kemitraan adalah Suatu kerja sama formal antara individu-individu,
kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai
suatu tugas atau tujuan tertentu (Notoatmodjo, 2003)
Kemitraan adalah Hubungan (kerjsama) antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan
atau memberikan manfaat (Depkes, 2006)
Determinan Kemitraan:
1. Adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak
atau lebih
2. Adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut,
bersama-sama mencapai tujuan tertentu (yang
telah disepakati bersama)
3. Adanya keterbukaan atau kepercayaan (trust
relationship) antara pihak-pihak tersebut
4. Adanya hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan atau memberi manfaat
Hal yang Perlu Diperhatikan:
1. Kesamaan perhatian (common interest)
atau kepentingan
2. Saling mempercayai dan saling
menghormati
3. Tujuan yang jelas dan terukur
4. Kesediaan untuk berkorban baik, waktu,
tenaga, maupun sumber daya yang lain.
Proses Kemitraan:
Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing unsur
yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumberdaya manusia dan sumberdaya yang lain
seperti: dana, sistem informasi, teknologi, dan sebagainya
Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun
kemitraan tersebut. Kegiatan-kegiatan untuk membangun kemitraan antara lain melalui:
seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan, semiloka dan sebagainya
Output
Terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum, dan sebagainya yang terdiri dari
berbagai unsur seperti yang telah disebutkan diatas. Di samping itu uraian tugas dan fungsi
untuk masing-masing anggota (mitra) juga merupakan output kemitraan tersebut
Outcome
Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Oleh
sebab itu outcome kemitraan dapat dilihat dari indikator-indikator derajat kesehatan
masyarakat, yang sebenarnya merupakan akumulasi dampak dari upaya-upaya lain di
samping kemitraan.
Jenis-jenis Kemitraan:
Kemitraan Sistem Jasa Kerja atau Kemitraan Melekat
Kemitraan sistem kerja adalah jenis kerjasama yang dilakukan
dengan cara mendapatkan pekerjaan sebagai sarana pelatihan beserta
bahan yang digunakan untuk membuat barang atau pekerjaan yang
dimaksudkan. Pada sistem kerjasama ini mempunyai akses langsung pada
pekerjaan, maka instruktur harus mengikuti pelatihan atau pemahaman
atas ketentuan-ketentuan yang diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut.
Kemitraan Kerja atau Kemitraan Renggang
Kemitraan kerja adalah bentuk kerjasama yang dilakukan untuk
melakukan pekerjaan tertentu. Kemitraan ini dapat dikatakan kemitraan
renggang sebab pihak yang terkait tidak iktu bertanggung jawab jika terjadi
kesalahan pada hasil kerja.
Kemitraan Umum atau Kemitraan Lepas
Kemitraan ini merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan murni
atas inisiatif institusi yang terkait.
Prinsip, Landasan dan Langkah Dalam
Pengembangan Kemitraan, yaitu:
1. Tiga prinsip, yaitu : kesetaraan, dalam arti tidak ada atas bawah
(hubungan vertikal), tetapi sama tingkatnya (horizontal);
keterbukaan dan saling menguntungkan.
2. Tujuh saling, yaitu : saling memahami kedudukan, tugas dan
fungsi (kaitan dengan struktur); saling memahami kemampuan
masing-masing (kapasitas unit/organisasi); saling menghubungi
secara proaktif (linkage); saling mendekati, bukan hanya secara
fisik tetapi juga pikiran dan perasaan (empati, proximity); saling
terbuka, dalam arti kesediaan untuk dibantu dan membantu
(opennes); saling mendorong/mendukung kegiatan (synergy);
dan saling menghargai kenyataan masing-masing (reward).
3. Enam langkah: penjajagan/persiapan, penyamaan persepsi,
pengaturan peran, komunikasi intensif, melakukan kegiatan, dan
melakukan pemantauan & penilaian.
Segi Tiga Emas Kemitraan
Faktor Kunci Sukses Kemitraan:
Kepercayaan dan kesungguhan untuk berhasil yang tinggi di antara
mereka yang bermitra (trust, faith, and passion);
Ekseskusi yang konsisten dan kontinyu, dalam arti kata tidak
mudah menyerah atau mudah mengganti-ganti pendekatan setiap
menemukan berbagai kendala teknis;
Secara periodik melakukan proses Plan-Do-Check terhadap
manfaat aliansi ditinjau dari kacamata masing-masing organisasi
yang bermitra secara transparan, tidak perlu ditutup-tutupi terhadap
berbagai kekecewaan yang timbul (tentu saja untuk
dikomunikasikan dan dicari jalan keluarnya);
Selalu melakukan inovasi rumah tumbuh yang tidak
berkesudahan karena kebutuhanmasyarakat yang selalu
bertambah dari waktu ke waktu;
Proses penyelenggaraan kemitraan yang menjunjung nilai-nilai
profesional dan etika yang tinggi.

You might also like