You are on page 1of 30

BAHAYA POTENSIAL

KELOMPOK KIMIA
Bahan Kimia berbahaya
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

bahan beracun
bahan sangat beracun
cairan mudah terbakar
cairan sangat mudah terbakar
gas mudah terbakar
bahan mudah meledak
bahan reaktif
bahan oksidator
Bahan Kimia di tempat kerja
Wujud: (Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja/ Sumamur/p. 104/ TB Gunung Agung, 1995)

Gas, yaitu bentuk wujud zat, yang tidak mempunyai bangun


sendiri, melainkan mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan
tekanan normal. Sifat-sifat gas pada umumnya dalam konsentrasi
rendah tidak terlihat, tidak berbau dan berdiffusi mengisi seluruh
ruangan.
Uap, yaitu bentuk gas dari zat-zat, yang dalam keadaan biasa
berbentuk zat padat atau zat cair..
Bahan Kimia di tempat kerja
Wujud: (Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja/ Sumamur/p. 104/ TB Gunung Agung, 1995)

Debu, yaitu partikel-partikel zat padat, yang disebabkan oleh


kekuatan-kekuatan alami atau mekanis. Umumnya debu tdk
berflokulasi dan tidak berdifusi.
Kabut, yaitu titik cairan halus dalam udara yang terjadi dari
kondensasi bentuk uap atau dari pemecahan zat cair...
Bahan Kimia di tempat kerja
Wujud: (Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja/ Sumamur/p. 104/ TB Gunung Agung, 1995)

Fumes, yaitu partikel-partikel zat padat yang terjadi oleh karena


kondensasi dari bentuk gas, biasanya sesudah penguapan benda
padat yang dipijarkan dan biasanya disertai dengan oksidasi
kimiawi, sehingga terjadi zat-zat seperti PbO, ZnO, dll.
Awan, yaitu partikel-partikel cair sebagai hasil kondensasi dari
fase gas. Sifat-sifat fume dan awan adalah berflokulasi; kadang-
kadang bergumpal; ukuran partikel-partikel dibawah 1 mikron
yaitu antara 0,1-1 mikron.
Asap, biasanya dianggap partikel-partikel zat karbon yang
ukurannya kurang dari 0,5 mikron sebagai akibat dari pembakaran
tak sempurna bahan-bahan mengandung karbon.
Bahan Kimia Berbahaya
Klasifikasi umum: (Fundamentals of chemical safety/ Milos Nedved/p. 57/ ILO, 1991)

Bahan Kimia beracun (toxic), yaitu bahan kimia yang dapat


menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebakan kematian apabila terserap dalam tubuh.
Bahan Kimia Korosif (Corrosives), yaitu bahan kimia yang
karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
Bahan mudah terbakar (Flammable substances), yaitu bahan
kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan
kebakaran.
Bahan Kimia Berbahaya
Klasifikasi umum: (Fundamentals of chemical safety/ Milos Nedved/p. 57/ ILO, 1991)

Bahan Peledak (Explosives), yaitu bahan yang karena suatu


reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu tinggi
Bahan Kimia Oxidator (Oxidation agents), yaitu bahan kimia
yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan
oksigen yang dapt menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.
Bahan kimia yang reaktif terhadap air (Water sensitivity
substances), yaitu bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan
air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
Bahan Kimia Berbahaya
Klasifikasi umum: (Fundamentals of chemical safety/ Milos Nedved/p. 57/ ILO, 1991)

Bahan Kimia reaktif terhadap asam (Acid sensitivity


subsatnces), yaitu bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan
asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar ataupun
gas yang beracun dan korosif.
Gas bertekanan (Compressed gases), yaitu gas yang disimpan
di bawah tekanan.
Bahan radioaktif (Radioaktif substances), yaitu bahan kimia
yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar-sinar radioaktif
dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurries/gram.
Bahan Kimia Berbahaya
Pengaruh fisiologis dan patologis:

Iritatif, yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada


kulit atau selaput lendir. Misalnya Amoniak, Nitrogen Dioksida,
Ozon, dll.
Asphyxian, yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan rasa
sesak karena bahan ini dapat menggantikan posisi oksigen di
udara, misalnya Methane.
Zat pembius, yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan
kehilangan kesadaran, misalnya Trichloro Ethylene.
Bahan Kimia Berbahaya
Pengaruh fisiologis dan patologis:

Bahan kimia beracun, yaitu bahan kimia yang dalam


konsentrasi relatif sedikit dapat mempengaruhi kesehatan bahkan
menyebabkan kematian, misalnya Sianida.
Bahan kimia fibrotik, yaitu bahan kimia yang jika masuk ke
dalam tubuh dapat menyebabkan terbentuknya jaringan fibrotik,
misalnya asbestos.
Bahan kimia carcinogenik, yaitu bahan kimia yang dapat
menyebabkan keaktifan sel tubuh, misalnya Benzene.
Materi Bahasan
Formaldehid
Merkuri
Gas Anestesi
Limbah RS
Formaldehid
Rumus Kimia HCHO
Dalam suhu kamar, berwujud gas
BJ : 30,03
Formalin, Trioxane
Digunakan sebagai pengawet dan juga
antiseptik
Efek Formaldehid
Pedih di mata
Korosif terhadap mukosa
Memicu asma dan alergi
Mutasi DNA
Perlindungan Formaldehid
Penggunaan APD
Hindari kontak langsung dengan tubuh
terutama pada permukaan mukosa
Dosis paparan tidak boleh melebihi nilai
yang diijinkan
Formaldehid-RS
Kamar mayat
Petugas kebersihan
Preparat patologi
Perawat/dokter - sedikit
Merkuri
Rumus Kimia Hg
Digunakan secara terbatas :
Sphygmomanometer raksa
Termometer suhu
Bahan penambal gigi
Efek Merkuri
Tremor / gemetar
Kelainan pada rongga mulut
Keletihan, lesu
Gangguan pencernaan
Gangguan kepribadian
Perlindungan Merkuri
Alat atau bahan yang mengandung
merkuri disimpan dengan baik
Alat pelindung diri sarung tangan karet
dan masker
Diberikan informasi tentang penanganan
pencemaran merkuri
Merkuri-RS
Dokter gigi dan perawat gigi-amalgam
Perawat
Petugas teknis (service alat)
Gas Anestesi
Halotan
Nitrogen Oksida
Etil Eter
Halotan
Anestesi inhalasi
Tidak mudah terbakar dan tidak mudah meledak
Efek penggunaan halotan :
Efek kesehatan, dapat menimbulkan mual, muntah,
dan menggigil yang akhirnya dapat terjadi aritmia
jantung serta depresi pernapasan.
Alergi, yaitu timbulnya jerawat pada perawat di
bagian anestetik.
Efek pada ginjal, karena adanya kristal oksalat dalam
urine.
Efek pada hati (merupakan efek samping dari
penggunaan halotan).
Nitrogen Oksida
Analgesia inhalasi
Digunakan bersama dengan zat anestesi
Tidak berwarna dan tidak berasa
Efek terhadap kesehatan :
Adanya perubahan hematologi akibat pajanan
jangka panjang, seperti anemia megaloblastik
dan leukemia.
Neurologi parah, apabila terpajan nitrogen
oksida berat dalam jangka panjang.
Etil Eter
Anestesi inhalasi
Mudah terbakar
Mudah meledak
Efek terhadap kesehatan :
Pemaparan yang berulang yang melampaui 400 ppm
dapat menyebabkan iritasi hidung, nafsu makan
hilang, dan pusing yang diikuti rasa ngantuk.
Kerusakan pada ginjal, apabila menerima pemaparan
yang terus-menerus dan dalam jangka panjang.
Pengendalian Gas Anestesi
Kontrol lingkungan berkala
Bangunan
Kebocoran alat/pipa
Aliran yang tersumbat
Peneraan alat
Identifikasi gejala yang timbul pada
petugas
Limbah RS
Limbah alat suntik
Limbah cair / laboratorium
Limbah gas
Limbah padat
Limbah padat
Incenerator
Pemisahan : organik dan non organik
Tempat sampah yang berbeda warna
Jarak untuk tempat sampah :
10 m : ruang tertutup
20 m : ruang terbuka
Limbah cair/laboratorium
Paling diwaspadai
Perlu dilakukan netralisasi terlebih dahulu
sesuai dengan manual dari pabrik
Bila telah aman baru boleh dibuang
Limbah gas
Gas anestesi
Tidak boleh ada saluran yang terbuang
Bahaya terhadap kesehatan
Pembuangan dengan netralisasi terlebih
dahulu
Limbah alat suntik
Alat pemisah jarum
Alat penghancur jarum
Tempat pembuangan jarum khusus
(needle pit), syringe safety box, dan
insinerator SICIM.

You might also like