You are on page 1of 18

Prosedur dan Kebijakan

Keselamatan di RS
(Fokus Keselamatan pasien)

Muchtaruddin Mansyur
Pendahuluan
Ruang lingkup K3RS :
Sarana higiene
Sarana keselamatan kerja
Sarana kesehatan kerja
Ergonomi
UU no 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
Pendahuluan
Sarana Keselamatan Kerja :
Pengamanan pada Peralatan Kerja
Pemakaian APD
Rambu peringatan
Alat Pemadam Kebakaran
Sasaran Program Keselamatan
Kerja
Pasien
Karyawan/staf RS
Pengunjung
Pekerja non karyawan
Alur Manajemen Keselamatan RS
Asessment resiko
Identifikasi dan manajemen resiko
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dan menindaklanjuti
insiden
Menerapkan solusi untuk mengurangi dan
minimalisasi resiko
Keselamatan Pasien
Langkah menuju keselamatan pasien :
Membangun kesadaran akan keselamatan
pasien
Membangun komitmen dan fokus yang jelas
tentang keselamatan pasien
Membangun sistem dan proses manajemen
resiko serta melakukan identifikasi dan
asessment terhadap potensi masalah
Membangun sistem pelaporan
Keselamatan Pasien
Lanjutan
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien dengan melakukan
analisis akar masalah
Mencegah cidera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien dengan menggunakan
informasi yang ada
Standar Keselamatan Pasien
Pasien dan keluarga mendapat hak informasi
tentang hasil pelayanan termasuk hasil yang
tidak diharapkan
Mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasien
RS menjamin terselenggaranya pelayanan yang
berkesinambungan dan terkoordinasi
RS terus meningkatkan kinerja dan
meningkatkan keselamatan pasien
Standar Keselamatan Pasien
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien :
Menjamin program keselamatan pasien secara terintegrasi
Menjamin kesinambungan program dengan identifikasi dan
mengurangi resiko
Merencanakan peningkatan kinerja dan penyesuaian prioritas
Mendorong dan menumbuhkan koordinasi dan komunikasi
Mengembangkan peraturan dan prosedur dalam rangka
kerjasama
Menyiapkan SDM yang memadai untuk meningkatkan kinerja
RS dalam meningkatkan keselamatan pasien
Mengevaluasi keselamatan pasien
Standar Keselamatan Pasien
Mendidik staf untuk keselamatan pasien
Meningkatkan komunikasi untuk
keselamatan pasien antara lain :
Memenuhi kebutuhan internal dan eksternal
Tranmisi data dan informasi yang akurat
Rekam medis berisi informasi yang memadai
Membuat data dan informasi
Keselamatan Staf
Paparan terhadap bahaya potensial
terutama bahaya potensial biologis
Dasar : penerapan sistem K3RS
Identifikasi bahaya
Komite K3RS
Penanganan resiko/bahaya potensial
Keselamatan Staf
Prosedur kerja aman
Alur kerja
Standar peralatan
Rambu peringatan
Penyediaan sarana kerja aman
APD
Tersedia dan accessible
Lingkungan kerja aman
Fasilitas pendukung : gedung, koridor, udara
Keselamatan Staf
Perlu advokasi untuk pelaksanaan
Pelaksanaan bertahap
Melibatkan seluruh karyawan dengan
koordinasi komite K3RS
Keselamatan Pekerja non Staf
Prinsip sama dengan staf
Sesuai UU no 1 Tahun 1970 : pemberitahuan mengenai
sistem keselamatan kerja yang berlaku bagi pekerja
yang baru
Ikut dilibatkan aktif walaupun hanya bersifat temporer
Safety induction, safety meeting
Materi safety induction :
Prosedur emergency di tempat kerja
Letak fasilitas lingkungan kerja
Kewajiban pekerja selama di tempat kerja
Hak pekerja
Keselamatan Pengunjung
Berkaitan dengan ketersediaan
fasilitas/sarana umum RS dan
pendukungnya
Meliputi ketersediaan :
Tempat sampah
Pemadam kebakaran
Toilet
Tempat duduk, berkumpul, istrirahat
Tempat makan
Keselamatan Pengunjung
Meliputi pula adanya :
Petunjuk arah dan peta
Tanda/rambu bahaya atau peringatan
Informasi mengenai RS
Pemberitahuan pengumuman melalui
pengeras suara
Keselamatan Pengunjung
Kewajiban pengunjung :
Tidak membawa anak kecil
Tidak membuang sampah/mengotori
lingkungan RS
Menjaga ketenangan
Menghormati peraturan RS
Kesimpulan
Tanggung jawab bersama
Integrasi dalam sistem K3RS
Jangan lupa keselamatan lingkungan
sekitar RS

You might also like