You are on page 1of 35

Infeksi Apikalis

Oleh:
Nur Hamizah Nasaruddin
Syawalika Ulya Isneny
Anatomi Gigi
Dentin, Enamel, Pulpa

Dentin

Lebih keras daripada tulang karena 70% garam kalsium.


Komposisi : serat kolagen tipe I, glycosaminoglycan, phosphoprotein,
phospholipid, dan garam kalsium dalam bentuk kristal hydroxyapatite.
Odontoblast mensekresi matriks organik (predentin) yang nantinya akan
mengalami mineralisasi.
Sensitif terhadap rangsang panas, dingin, trauma, dan pH asam.

Enamel
Komponen terkeras pada tubuh manusia (96% mineral).
Ameloblast mensekresi matriks inorganik.
Rentan mengalami disolusi pada lingkungan asam.

Pulpa

Terdapat pembuluh darah, dan saraf


Anatomi Gigi
Pembuluh darah, limfatik, saraf

Drainase saluran limfatik ke submandibular lymph nodes.


.

KWADRAN 1 KWADRAN 2 KWADRAN 5 KWADRAN 6


KWADRAN 4 KWADRAN 3 KWADRAN 8 KWADRAN 7
GIGI TETAP GIGI SULUNG

1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
GIGI TETAP

5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5
8.5 8.4 8.3 8.2 8.1 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
GIGI SULUNG

Penulisan Susunan Gigi (WHO)


Karies Gigi

Definisi :
Kerusakan pada email/dentin yang terlihat dengan
adanya perubahan dan hilangnya struktur keras gigi.

Epidemiologi :
Salah satu penyakit yang umum di seluruh dunia
setelah influenza.
Prevalensi meningkat pada negara berkembang,
pada negara maju prevalensi menurun karena
kebersihan mulut yang lebih baik dan adanya
terapi pencegahan dengan fluoride.
Klasifikasi

Berdasarkan LOKASI :
1. Karies pada pits and fissures
Fissures sisi oklusal gigi posterior & sisi palatal / lingual gigi anterior
Pits perpotongan fissure & sisi labial premolar/molar
Oral higiene di lokasi ini sulit dijaga, sehingga mudah terjadi karies.
2. Karies pada smooth-surface caries
Karies proksimal di antara gigi yang berdekatan.

Karies akar pada akar yang terekspose (akibat resesi gusi).


Karies permukaan di semua sisi manapun.
3. Karies pada tempat lainnya
Karies sisi fasial (buccal / labial), karies lingual, karies servikal
(neck), karies oklusal, karies insisal, karies mesial, dan karies
distal.
Klasifikasi

Berdasarkan KEDALAMAN :
1. Karies Insipien :
Baru terlihat bercak perubahan warna (putih, coklat atau hitam) pada email.
2. Karies Superfisialis:
Hanya mengenai bagian email saja, paling dalam sampai DEJ (Dentino-
Enamel Junction).
3. Karies Media:
Karies yang sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi pertengahan
ketebalan dentin.
4. Karies Profunda:
Karies sudah melewati ketebalan dentin dan sudah mendekati ruang pulpa,
atau sudah menembus atap pulpa.
Tanda & Gejala

Chalky white spot, flek berwarna coklat / hitam pada


gigi
Sakit gigi yang semakin parah ketika terpapar panas,
dingin, atau makanan dan minuman manis.
Napas berbau tidak enak.
Bila terjadi komplikasi, terdapat edema jaringan lunak.
Patogenesis
Gigi

Sisa
makanan Karies Bakteri

Waktu
Patogenesis
Perawatan

Perawatan karies gigi sebelum terjadi peradangan dapat dilakukan dengan


penambalan di Bagian Konservasi Gigi.
Namun apabila karies sudah menyebar terlalu jauh dan gigi sudah tidak
dapat diselamatkan, maka dilakukan pencabutan gigi.
Pencegahan

Kebersihan mulut
Mengurangi makan makanan yang mengandung sukrosa.
Fluoride dari air minum dan sumber lainnya.
Pulpitis

Pulpitis ialah inflamasi yang terjadi pada pulpa.


Pulpitis dapat disebabkan karies gigi.
Pulpitis dibagi menjadi:
Pulpitis Reversibel (iritasi pulpa dan pulpa hiperemis) sakit saat dirangsang,
tetapi dapat kembali normal apabila rangsangan dihilangkan.
Pulpitis Ireversibel sakit berdenyut spontan dan menyebar serta
membangunkan pasien di malam hari, rasa sakit tetap ada dengan atau tanpa
rangsangan.
Mekanisme
Pulpitis Reversibel

Gejala klinis : nyeri/ ngilu jika mendapat rangsang panas, dingin, asam,
manis.
Pemeriksaan
Karies : superfisial media
Sondasi (+)
Dingin (+)
Perkusi (-)
Palpasi (-)
Tekanan (-)
Mobilitas (-)
Pocket (-)
Pulpitis Reversibel

Rencana perawatan :
Pro rontgen foto
Pro penambalan gigi
Terapi :
Konsultasi Bag. Dental Radiologi
Konsultasi Bag. Konservasi Gigi
Pulpitis Ireversibel

Gejala klinis : Trias


1. sakit spontan berdenyut terus menerus,
2.sakit menyebar,
3. terdapat gejala periodontitis apikalis sakit saat mengunyah
(Trias gejala ini terutama muncul pada kondisi Pulpitis Totalis)

Bisa AKUT atau KRONIS, tergantung imunitas individual.


Pulpitis Ireversibel

AKUT
Datang dengan keluhan nyeri
Nyeri spontan / terus menerus (kadang hilang timbul), bisa menjalar ke
wajah & kepala
KRONIS
Tidak nyeri saat datang
Permukaan pulpa bisa tertutup (klausa) atau terbuka (aperta polip pulpa
= benjolan kemerahan, sakit bila disentuh)
Pulpitis Ireversibel

Pemeriksaan
Karies : media profunda
Sondasi (+)
Dingin (+)
Perkusi (+)
Palpasi (-)
Tekanan (-)
Mobilitas (-)
Pocket (-)
Pulpitis Ireversibel

Rencana perawatan :
Pro rontgen foto
Pro resep (analgetik untuk nyeri akut)
Pro perawatan saluran akar (bila akar lurus) / Pro ekstraksi gigi (bila akar
bengkok)

Terapi :
Konsultasi Bag. Dental Radiologi
R/ Asam mefenamat 500 mg tab. No.IX
3.d.d. 1

Konsultasi Bag. Endodonsia (perawatan saluran akar)/ Konsultasi Bag. Eksodonsia


(ekstraksi gigi)
Nekrosis Pulpa & Polip Pulpa

Apabila daya tahan tubuh rendah (akut), pulpitis ireversibel dapat


berkembang menjadi nekrosis pulpa.
Namun, apabila daya tahan tubuh baik (kronis), maka akan berkembang
menjadi polip pulpa.
Periodontitis Apikalis

Adalah proses inflamasi pada jaringan periodontal yang merupakan


kelanjutan dari pulpitis yang menyebar dari foramen apikal.
Gejalanya yaitu:
1. Tes Perkusi (+)
2. Sakit saat mengunyah
3. Radiologis : tampak daerah periodontium di sepanjang akar gigi
(apikal) yang lebih radiolusen daripada normal.
Periodontitis Apikalis

Pemeriksaan
Karies (+) dengan sisa akar
Sondasi (-)
Dingin (-)
Perkusi (+)
Palpasi (-)
Tekanan (-)
Mobilitas (-)
Pocket (-)
Periodontitis Apikalis
Rencana perawatan :
Pro rontgen foto
Pro resep (analgetik untuk nyeri akut)
Pro perawatan saluran akar (bila akar lurus) / Pro ekstraksi gigi
(bila akar bengkok)
Pro resep (analgetik & antibiotik untuk post-ekstraksi)

Terapi :
Konsultasi Bag. Dental Radiologi
R/ Asam mefenamat 500 mg tab. No.IX
3 d.d. 1
Konsultasi Bag. Konservasi Gigi (perawatan saluran akar)
Konsultasi Bag. Exodonsia (ekstraksi gigi)
R/ Amoxicillin 500 mg tab. No.XV
3 d.d. 1
Periodontitis Apikalis

Komplikasinya adalah terbentuknya Abses Periapikal yang dapat pula


berlanjut dengan terjadinya penyebaran abses ke spasium sekitar.
Komplikasi kronis yaitu pembentukan granuloma dental. Lalu
berkembang menjadi kista radikuler.
Abses Periapikal

Adalah abses (rongga patologis berisi nanah) yang terdapat di bagian apikal
gigi yang sudah non-vital.

Gejalanya yaitu:
1. Tes Perkusi (+)
2. Sakit spontan berdenyut
3. Tidak ada pembengkakan karena daerah di sekeliling nanah merupakan
jaringan keras
4. Radiologis : tampak daerah yang lebih radiolusen daripada periodontitis
apikalis, yang berbentuk kantong di ujung akar gigi.
Abses Periapikal

Pemeriksaan
Karies (+)
Sondasi (-)
Dingin (-)
Perkusi (+)
Palpasi (+)
Tekanan (-)
Mobilitas (-)
Pocket (-)
Abses Periapikal
Rencana perawatan :
Pro rontgen foto
Pro resep (analgetik untuk nyeri akut)
Pro drainase
Pro perawatan saluran akar (bila akar lurus) / Pro ekstraksi gigi (bila akar
bengkok)
Pro resep (analgetik & antibiotik untuk post-ekstraksi)

Terapi :
Konsultasi Bag. Dental Radiologi
R/ Asam mefenamat 500 mg tab. No.IX
3 d.d. 1
Konsultasi Bag. Bedah Mulut (drainase)
Konsultasi Bag. Konservasi Gigi (perawatan saluran akar)
Konsultasi Bag. Exodonsia (ekstraksi gigi)
R/ Amoxicillin 500 mg tab. No.XV
3 d.d. 1
THANK
YOU

You might also like