You are on page 1of 16

L APORAN PAGI

IGD 31 JULI 2017


No. Identitas Keluhan Utama Diagnosis Keterangan

1 Aspar Giovani/Laki- Susp hemofilia, rujukan RS PKU Susp hemophilia Kartika I


Laki/2 tahun 9 Muhammadiyah Wonosobo Faringitis akut
bulan/Wonosobo
1.81.88.71

2 Abrisam Sesak napas, rujukan dari RSI Community acquired Melati 3


Quenzina/Laki-Laki/2 Hidayatullah dengan pneumonia pneumonia
bulan 18 berat
hari/Yogyakarta
01.81.88.81
3 Dzeninto Alfred/Laki- Distres pernapasan, Rujukan RS Sepsis late onset NICU
laki/9 hari/Sleman Sakinah Idaman Respiratory distress
1.81.88.84 Polisitemia twin-to-twin
transfusion syndrome
Hiperbilirubiinemia ec
polisitemia
BBLR
No. Identitas Keluhan Utama Diagnosis Keterangan
4. Qonita Najwa/perempuan/3tahun KLL Cardiopulmonary failure PICU
7bulan Shock hemorrhagic
1.81.80.68 Cedera kepala berat
Fraktur multipel
1. AG/LAKI-LAKI/2 TAHUN 9
BULAN/WONOSOBO
1.81.88.71
S
Keluhan Utama: Susp hemofilia, rujukan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
1BSMRS: batuk, bibir dan gusi berdarah (tidak berhenti selama 8 hari). Perdarahan berhenti setelah gusi
dijahit, namun tidak lama setelah itu, gusi kembali berdarah, lalu dilakukan cek lab, hasil Hb:2, ditransfusi
2 kantong RPC, pasien dirawat 3hari.
5HSMRS: gusi mulai berdarah lagi, terutama bila anak menangis, demam +
2HSMRS: perdarahan diobati tidak berhenti, demam naik-turun, batuk pilek +. Anak dibawa ke PKU,
cek lab, hasil dikatakan normal (hasil lab tidak dibawa). Bekas lokasi ambil darah merah dan bengkak.
1HSMRS: demam tinggi 39OC, gusi berdarah, terutama bila anak menangis, tiap makan muntah, BAB
dan BAK normal, pasien dirawat di PKU, hasil lab: Hb10, AL 10490, AT 317000, neutrofil 49%, limfosit
43,2%, diberi asam traneksamat dan sanmol pasien dirujuk ke RSS
O
Keadaan Umum: compos mentis, aktif
HR 106x/menit
RR 24x/menit
Suhu 37,6oC
SpO2 99%

Kepala: CA -/- , SI -/-, gusi berdarah


Leher: Limfonodi tidak teraba, faring hiperemis
Thorax: simetris, retraksi (-/-)
Paru: vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), krepitasi (-/-)
Jantung: S1 tunggal S2 split tak konstan, bising (-)
Abdomen: BU (+) N, timpani, Hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas: Akral hangat, nadi teraba kuat, clubbing finger (-) CRT <2
A
Suspek hemophilia
Faringitis akut

P
Cek faktor 8 & 9
2. BY. AQ/LAKI-LAKI/2 BULAN 30 HARI
01.81.88.81
S:
Keluhan utama: sesak nafas, rujukan RSI Hidayatullah
1BSMRS: Batuk, demam (-), masih mau minum ASIP, BAB dalam batas normal.
3MSMRS: Dilakukan fisioterapi dada (nebu, infra red, tepuk 2x) di RSI Hidayatullah. Seminggu
selama di rumah batuk makin ngikil, anak mau minum ASIP dalam botol dot.
HMRS: pasien control ke RSI Hidayatullah, batuk tidak membaik, hanya mau minum sedikit, SpO2
86% diberi O2 menjadi 93%.
Riwayat kelahiran: anak lahir normal, persalinan spontan, lahir langsung menangis, tidak ada riwayat
biru atau kuning.
RPK: nenek buyut yang tinggal serumah batuk kronis, TB -
O
Keadaan umum: compos mentis, cukup
HR 108x/menit
RR 55x/menit
Suhu 36,5oC
SpO2 98% (dengan nasal kanul 1liter/menit)
Kepala: CA -/- , SI -/-, napas cuping hidung -
Leher: Limfonodi tidak teraba, faring hiperemis
Thorax: simetris, retraksi suprasternal;subcostal;intercostal
Paru: vesikuler (+/+), Ronki respirasi (+/+), krepitasi (+/+)
Jantung: S1 tunggal S2 split tak konstan, bising (-)
Abdomen: BU (+) N, timpani, Hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas: Akral hangat, nadi teraba kuat, clubbing finger (-) CRT <2
A
Community acquired pneumonia

P
Ceftriaxone 250mg IM atau IV
3. DA/LAKI-LAKI/9 HARI/YOGYAKARTA
1.81.88.84
S
Keluhan utama: distress pernapasan, bayi tidak aktif
10HSMRS (22/7/2017) lahir bayi dari ibu G1P0A0 dengan usia kehamilan 40 minggu secara SC karena gemelli. AL
ibu 12.000, ketuban jernih, bayi lahir langsung menangis, SpO2 97%, berat badan 2275gr, panjang badan 44cm,
lingkar kepala 33cm, lingkar lengan atas 9cm, injeksivitamin K dan HepB, diagnosis twin-to-twin transfusion
syndrome (BBL bayi 2 1500gr). Hasil lab: AL 16140 ; neutrophil 71,5% ; limfosit 15% ; hb 23,7 ; hct 72,5% ; GDS
56gr/dL.
7HSMRS (25/7/2017) bayi kuning, masih mau minum ASI, Hb 21,5 ; Hct 62% ; bilirubini total 19,49. dilkukan
fototerapi
4HSMRS (28/7/2017) bayi masih kuning, Hb 21,8 ; hematocrit 70%, ; bilirubin total 17,5 ; bilirubin direk 1,5. lanjut
fototerapi.
2HSMRS (30/7/2017) bayi terlihat lemas, muntah 2x, GDS 151, suhu 38,5oC. Pasang OGT dan IV line,
ampisulbactam 2x125mg.
HMRS bayi tidak menangis saat dirangsang, tidak aktif, distress pernafasan, RR 72x/menit ; SpO2 87% ; NCPAP FiO2
50% PEEP 6 ; Hb 17 ; Hct 50,8% ; AL 16010 ; AT 102.000 ; GDS 148. Lalu dirujuk ke RSS
O
Keadaan umum: lemas, tidak aktif
HR 150x/menit
RR 50x/menit
Suhu 37,7oC
SpO2 99%

Kepala: CA -/- , SI -/-, napas cuping hidung -, reflex hisap lemah, lingkar kepala 30cm (mikrosefal), UUB
terbuka
Leher: Limfonodi tidak teraba
Thorax: simetris, retraksi -/-, terpasang NCPAP, PEEP5
Paru: vesikuler (+/+), Ronki respirasi (+/+), krepitasi (+/+)
Jantung: S1 tunggal S2 split tak konstan, bising (-)
Abdomen: BU (+) N, timpani, Hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas: Akral hangat, nadi teraba kuat, clubbing finger (-) CRT <2
A
Late onset sepsis
Respiratory distress
Polsitemia twin-to-twin transfusion syndrome
Hiperbilirubinemia ec polisitemia
BBLR

P
Ampisilin 100mg/6jam IV
Gentamisin 10g/24jam IV
Evaluasi bilirubin
4. M/PEREMPUAN/12 TAHUN/

S
Keluhan utama: KLL
4JSMRS pasien bersama orang tuanya menaiki motor dari arah prangtritis ke arah wonosari. Tiba-
tiba muncul mobil dari arah berlawanan dan terjadi tabrakan.
3JSMRS pasien dibawa ke RS Rachma Husada, di sini pasien medapatkan jahitan pada pipi kanan, IV
Line, piracetam, dan sitikolin, cek Hb 6. Lalu dirujuk ke RSS
O
Keadaan umum: coma, PGCS: E1V2M3
HR 213x/menit
TD: 80/palpasi
Suhu 37oC
BB 12kg
Pupil 2mm
Kepala: CA +/+, SI -/-, open fracture r.frontalis dengan perdarahan +
Leher: Limfonodi tidak teraba
Thorax: simetris, retraksi -/-
Paru: vesikuler (+/+), Ronki respirasi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: S1 tunggal S2 split tak konstan, bising (-)
Abdomen: BU (+) N, timpani, Hepar/lien tidak teraba, terpasang NGT produk cokelat
Ekstremitas: Akral dingin, nadi tidak teraba, clubbing finger (-) CRT 5, fraktur pada kruris kiri
Integumen sianosis
A
Cardiopulmonary failure
Shock hemorrhagic
Cedera kepala berat
Fraktur multipel

P
Stabilkan ABC
A: jaw thrust, lalu intubasi dengan cuff no 4,5
B: dihubungkan dengan ventilator 30x/menit
C: resusitasi dengan RL 20ml/kg dan transfusi RPC
CT-Scan
Raber dengan bagian lain (bedah anak, orthopedic, bedah saraf)
Mohon Asupan
Terima Kasih

You might also like