Immunopharmacology

dr. Sakura
 Immunopharmacology
Mencakup
1. Immunosuppressan
2. Immunomodulator
3. Immunostimulator
Bervariasi dalam hal susunan kimiawi dan tipe
farmakologiknya
 Pendahuluan
Sistem imun : mekanisme pertahanan terhadap patogen
dan antigen
Terjadi
- aktivasi limfosit T (cell-mediated immunity)
- aktivasi limfosit B (humoral immunity)
produksi antibodi
Respon imun abnormal :
- hipersensitivitas
- autoimmunitas
- immunodefisiensi
Reaksi hipersensitivitas :
Tipe cepat (immediate hypersensitivity)
- diperantarai antibodi
- Rx anafilaktik & hemolytic disease of newborn
Tipe lambat (delayed hypersensitivity)
- diperantarai sel (cell mediated)
Reaksi autoimun :
- self-reactive lymphocytes
- self antigen
- Rheumatoid arthritis & Systemic lupus erythematous
Reaksi immunodefisiensi :
- Genetik : DiGeorges syndrome
- Fc ekstrinsik : AIDS
 Mekanisme Kerja
Immunosupressan
1 Fase induksi (pengenalan antigen)
.

- Antilimfosit globulin
- Monoclonal anti-T antibody
2. Fase proliferasi
- Antilimfosit globulin
- Glukokortikoid (prednison)
- Antibiotik (siklosforin, takrolimus)
- Sitotoksik (azathioprin, siklofosfamid, metotreksat)
- Inhibitor enzim ( mycophenolate mofetil)
3. Diferensiasi, sintesis
- Antilimfosit globulin
- Antibiotik (siklosforin, takrolimus)
4. Tissue injury
- Glukokortikoid
 Pembagian Obat Imunosupressan

Imunosupresan Kelas I
Diberikan sebelum fase induksi merusak limfosit imunokompeten
Contoh : Kortikosteroid
Imunosupresan Kelas II :
Diberikan pada fase induksi inhibisi diferensiasi & proliferasi sel
imunokompeten
Contoh : Anti metabolit (metotreksat)
Imunosupresan Kelas III :
Memiliki sifat imunosupresi kelas I & II
Contoh : - Alkilator : Siklofosfamid
- Antimetabolit : azatioprin & 6-merkaptopurin
- Kortikosteroid ( prednison & prednisolon )
 Obat Immunosupressan
A. Kortikosteroid
1. Mekanisme kerja
Inhibisi proliferasi limfosit T
2. Indikasi klinik
Kanker hematologik & transplantasi organ
3. Efek samping
- supresi adrenal
- gangguan pertumbuhan
- muscle wasting
- osteoporosis
- retensi garam
- diabetogenesis
- psikosis
B. Siklosforin & Takrolimus
1. Mekanisme kerja
Binding terhadap cyclophillin inhibisi kalsineurin
(sitoplasmik phospatase)
2. Indikasi klinik
- transplantasi organ padat
- transplantasi sumsum tulang
- artritis reumatoid
- uveitis
- psoriasis
- asthma
- diabetes tipe 1
3. Efek samping
Disfungsi ginjal, hipertensi, neurotoksisitas, hiperglikemik,
hiperlipidemik, kholelitiasis
C. Azathioprin
1. Cara kerja
diubah ke bentuk antimetabolit
merkaptopurin inhibisi enzim pada
metabolisme purin
2. Indikasi klinik
Penyakit autoimun
(SLE, RA)
3. Efek samping
supressi sumsum tulang, iritasi saluran cerna,
skin rash, disfungsi hati
D. Siklofosfamid
1. Cara kerja
- sbg zat alkilating efek sitotoksik thd
proliferasi sel limfoid
- efek >> sel B drpd limfosit T
2. Indikasi klinik
Penyakit autoimun (anemia hemolitik),
transplantasi SST
3. Efek samping
pansitopenia, gangguan GI, systitis hemoragik,
alopesia, sterilitas
E. Mycophenolate mofetil
1. Mekanisme kerja
diubah mjd asam mycophenolat inhibisi
enzim inosin monofosfat dehidrogenase
inhibisi sintesis purin inaktivasi limfosit B
dan T limfosit
2. Indikasi klinik
Transplantasi ginjal (diberikan bersama dgn
siklosforindosis rendah), hati, dan jantung
3. Efek samping
GI discomfort
Mekanisme Reaksi Alergi Obat
A. Tipe 1
Reaksi ini melibatkan IgE. Reaksi yg terjadi :
- Rx anafilaktik
- Urtikaria
- Angioedema
Obat penyebab : penicillin & sulfonamid
B. Tipe 2
Melibatkan IgG & IgM. Termasuk :
- anemia hemolitik ec metildopa
- SLE akibat hidralazine atau prokainamid
- Purpura trombositopenia ec quinidin
- Agranulositosis
C. Tipe 3
- Melibatkan IgG & IgM
- Vaskulitis, Sindrome Steven Johnson (ec sulfonamid)
D. Tipe 4
- Cell mediated reaction
- Penggunaan obat2 topikal
- Dermatitis kontak
E. Alergi obat yg lain
 Terima Kasih
Be A Good Doctor by Giving a
Good Prescription