You are on page 1of 68

Pemicu 1

Paulus Jonathan
LO 1

Anatomi ekstremitas Inferior


Susunan Otot Anggota Badan Bawah
Otot otot pangkal paha
Otot-otot tungkai atas
Otot-otot tungkai bawah
Otot-otot kaki
Otot Pangkal Paha
Otot Bagian dalam
M. Psoas mayor & minor
M. Illiacus
Otot bagian luar
M. Gluteus maximus, M.gluteus medius, M.gluteus
minimus
M. Piriformis
M.oburator internus
M.gamellus superior, M.gamellus inferior
M.quadratus femoris
M.obturator externus
M.tensor fascia latae
Otot Pangkal Paha
Otot Tungkai Atas
Otot-otot ventral Otot-otot dorsal :
M.sartorius M. Semitendinosus
M.quadriceps femoris M.semimembranosus
M. Articularis genus M. Biceps femoris
Otot-otot medial 3 otot tsb =
Lapis luar M.ischiocrurales
M.pectineus M.semitendinosus,
M.adductor longus M.semimembranosus,
M.gracilis M.biceps femoris caput
Lapis dalam longum = M.hamstring
M.adductor brevis
M.adductor magnus
M. Adductor minimus
Otot Tungkai Atas
Otot-Otot Tungkai Bawah
Otot-otot ventral
Otot-otot dorsal
Otot-otot lateral
Otot-otot Ventral :
M.tibialis anterior
M. Extensor digitorum
longus
M. Extensor hallucis
longus
M. Peroneus / fibularis
tertius
Otot-otot dorsal :
Lapis dangkal
M.plantaris
M.gastrocnemius
M.soleus
*M gastrocnemius caput
mediale +
M.gastrocnemius caput
laterale + M.soleus=
M.triceps surae
Lapis dalam
M.popliteus
M.flexor digitorum longus
M.flexor hallucis longus
M.tibialis posterior
Otot-otot Lateral :
M.peroneus/
fibularis longus
M.peroneus
fibularis brevis
Otot-Otot Kaki
Otot-Otot dorsal : Lateral Kaki
M.extensor hallucis M.abductor digiti minimi
pedis
brevis
M.flexor digiti minimi
M.extensor digitorum
brevis pedis
brevis
M. Opponens digiti minimi
Otot-otot plantar : Tengah Kaki
Medial Kaki : M.flexor digitorum brevis
M.abductor hallucis M.quadratus plantae
M.flexor hallucis M.lumbricales pedis
M.adductor hallucis M.interossei plantares (3)
M.interossei pedis (4)
LO 2

Histologi
Jenis Otot
Otot Polos
Bersifat involunter
Berbentuk fusiform atau mirip kumparan,
berinti 1 di pusat
panjang 0.2 mm, 5-6 m
Banyak dijumpai melapisi organ viseral
( saluran cerna , uterus, ureter, dll), pembuluh
darah.
Otot Jantung
Terdapat di dalam dinding dan septa jantung
Bersifat involunter
Memiliki garis terang-gelap, memiliki diskus
interkalaris
Memiliki satu atau dua inti di tengah
Kontraksi ritmik dan otomatis dikendalikan
oleh sistem saraf otonom dan hormon
Ujung terminal serat otot disebut diskus
interkalaris, membentuk gap junction
Panjang sel 80 m dan 15m
Struktur Otot Rangka
Histologi Otot Rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri dr berkas2 sel silindrik
sangat panjang (hingga 4 cm), berinti banyak, diameter10-
100m
Struktur jar.penyambung di otot :
Epimisium : sarung eksternal jaringan penyambung padat yg
mengelilingi seluruh sel otot
Perimisium : septum tipis jaringan penyambung yg berjalan ke
dalam yg mengelilingi berkas serabut2 dlm suatu otot.
Berkas serabut2 yg dibungkus perimisium : Fasikulus
Endomisium : jaringan penyambung lembut (tdd kamina
eksternal dan serabut retikulum ) yg membungkus setiap
serabut otot.
Semua di atas : adlah struktur jaringan penyambung lengkap dg
kolagen, serabut elastik, fibroblas, dan pembuluh darah.
Dg mikroskop cahaya, otot dipotong longitudinal,
diwarnai HE :
Sarkomer : Pita A (bag tumpang tindih aktin-
miosin) ,pita I (bagian terang dr aktin), pita H
(bagian dr pita A yg terdiri dr miosin), dan garis Z
Filamen dr mikroskop elektron
Filamen tebal : menempati pita A, bagian sentral
sarkomer
Filamen tipis : bagian di antara dan sejajar dengan
filamen tebal dan satu ujungnya melekat di grs Z
Filamen otot lurik mengandung 4 protein utama :
Aktin : struktur filamentosa panjang, tdd 2 benang yg
tersusun dr globular (G-actin) , bentukan spiral ganda. Tiap
G-actin tdd 1 tempat pengikatan utk miosin
Miosin : molekul besar BM 500.000, spt batang tipis
tersusun dr 2 spiral peptida yg berpilin. Kepala miosin
menonjol mengikat ATP
Tropomiosin :molekul polar tipis, tdd 2 rantai polipeptida
dlm bentuk sprial , filamen yg berjalan di antara 2 benang
aktin yg berpilin
Troponin : kompleks 3 subunit yi TnT melekat ke
tropomiosin, TnC mengikat ion Ca++, TnI menghambat
interaksi aktin-miosin.
Otot Rangka
Bersifat volunter
Di bawah mikroskop terlihat pita A tampak gelap,
pita I tampak terang otot lurik
Inti di perifer
Keseluruhan otot ini dibungkus oleh lapisan jar.ikat yg
tdk teratur : epimisium
Perimisium mengelilingi berkas serat otot rangka
(perluasan epimisium)
Endomisium membungkus setiap serat otot
Dipersarafi oleh saraf motorik luas / akson. Tiap
berakhirnya akson serat otot rangka : motor end
plate
Perbedaan Ketiga Otot
Perbedaan Serat Otot Rangka
Fisiologi Kerja Otot
Kontraksi :
Asetilkolin yg dikeluarkan dr ujung terminal neuron motorik mengawali
potensial aksi di sel otot merambat ke seluruh permukaan membran
Aktivitas listrik/potensial aksi permukaan dibawa ke bagian sentral serat
otot oleh tubulus transversus (tubulus T)kantung2 lateral retikulum
sarkoplasma dekat tubulus pelepasan Ca++
Aktin : Ca++ berikatan dg troponin mengubah bentuknya kompleks
troponin-tropomiosin tergeser ke samping membuka tempat
pengikatan jembatan silang aktin
Miosin dpt energi dr penguraian ATP jd ADP +Pi +energi oleh ATPase
miosin jembatan silang miosin
Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang jembatan silang
menekuk suatu gerakan mengayun kuat menarik filamen tipis ke
arah dalam.
Pergeseran ke arah dalam dr semua filamen tipis yg mengelilingi filamen
tebal memperpendek sarkomer (KONTRAKSI OTOT)
Relaksasi
Selama gerakan mengayun kuat dilepaskan ADP dan Pi
dibebaskan dr jembatan silang
ATP baru melekat di jembatan silang terlepasnya jembatan
silang, kembali ke bentuk semula penguraian ATP baru oleh
ATPase miosin memberikan energi bagi jembatan silang
Jika :
Ca++ msh ada kompleks troponin-tropomiosin tergeser
ke samping jembatan silang menjalani siklusnya kembali
utk kontraksi
Potensial aksi lokal tdk ada Ca++ scr aktif kembali ke
kantung lateral retikulum sarkoplasma kompleks
troponin-tropomiosin geser kembali ke posisi semula yg
menutup jembatan silang aktin aktin dan miosin tdk
berikatan di jembatan silang filamen tipis ke posisi
istirahat RELAKSASI
LO 3

Fisiologi Kerja Otot Rangka


Fisiologi Kerja Otot
Kontraksi :
Asetilkolin yg dikeluarkan dr ujung terminal neuron motorik mengawali
potensial aksi di sel otot merambat ke seluruh permukaan membran
Aktivitas listrik/potensial aksi permukaan dibawa ke bagian sentral serat
otot oleh tubulus transversus (tubulus T)kantung2 lateral retikulum
sarkoplasma dekat tubulus pelepasan Ca++
Aktin : Ca++ berikatan dg troponin mengubah bentuknya kompleks
troponin-tropomiosin tergeser ke samping membuka tempat
pengikatan jembatan silang aktin
Miosin dpt energi dr penguraian ATP jd ADP +Pi +energi oleh ATPase
miosin jembatan silang miosin
Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang jembatan silang
menekuk suatu gerakan mengayun kuat menarik filamen tipis ke
arah dalam.
Pergeseran ke arah dalam dr semua filamen tipis yg mengelilingi filamen
tebal memperpendek sarkomer (KONTRAKSI OTOT)
Relaksasi
Selama gerakan mengayun kuat dilepaskan ADP dan Pi
dibebaskan dr jembatan silang
ATP baru melekat di jembatan silang terlepasnya jembatan
silang, kembali ke bentuk semula penguraian ATP baru oleh
ATPase miosin memberikan energi bagi jembatan silang
Jika :
Ca++ msh ada kompleks troponin-tropomiosin tergeser
ke samping jembatan silang menjalani siklusnya kembali
utk kontraksi
Potensial aksi lokal tdk ada Ca++ scr aktif kembali ke
kantung lateral retikulum sarkoplasma kompleks
troponin-tropomiosin geser kembali ke posisi semula yg
menutup jembatan silang aktin aktin dan miosin tdk
berikatan di jembatan silang filamen tipis ke posisi
istirahat RELAKSASI
Gambar 223
LO 4

Gangguan dan Kelainan pd Tendo


( definisi, etiologi, faktor resiko, patfis,
tanda&gejala, pemeriksaan, DD,
komplikasi, terapi, epidemiologi)
Gangguan dan Kelainan Tendo
Beberapa gangguan dan kelainan tendo
termasuk kelompok penyakit reumatik ekstra
artikular (REA)
Penyebab utama pd REA : mekanikal (trauma),
inflamasi, deposisi kristal
Klasifikasi REA umum :
Periartritis kalsifik : deposisi agregat kristal yg
mengandung kalsium di sekitar sendi
Entesopati : tenderness dan inflamasi terlokalisasi
pd insersi ligamen atau tendon. Dpt tjd krn
peregangan traumatik atau inflamasi reumatik.
Cth : tennis elbow/ epicondilitis lateral, tendinitis
achilles, golfers elbow/ epikondilitis medial, periartriris
panggul, tendinitis pes anserinus.
Tenosinovitis : sarung tendo sinovial mengalami
inflamasi. Paling umum tjd. Cth : tenosikonitis de
quervin
Bursitis : bursa sinovial mengalami inflamasi.
Penyakit REA berdasarkan lokasi tubuh
Bahu : Jari dan tangan :
Rotator cuff tendinitis Stenosing tenosinovitis
Tendinitis bisipital (trigger finger)
Siku : Tenosivitis De Quervain
Epikondilitis lateral Lutut :
(tennis elbow) dan Tendinitis patellar
epikondilitis medial Kaki dan Pergelangan :
(golfers elbow)
Tendonitis achilles
Rotator Cuff Tendinitis (Impingement
Syndrome)
Nyeri bahu yg menyebabkan peradangan tendon pd
subskapularis, supraspinatus, infraspinatus, teres mayor
Etiologi :
deposit mikrokristal, penggunaan berlebihan,penekanan
tendon, penyakit degeneratif usia tua
Tanda & gejala :
nyeri saat abduksi aktif terutama pd sudut 60-120, nyeri hebat
pd deltoid lateral, nyeri biasa pd malam hari. Nyeri hebat bila
gerak abduksi + rotasi
Terapi :
istirahat, NSAID, Fisioterapi (pemanasan, ultrasound), injeksi
lokal kortikosteroid
Tendinitis Bisipital
peradangan di alur bicipital pd tendo caput longum otot
bicep humerus, berhubungan dg penekanan tendon
bisep oleh akromion
Tanda &gejala :
nyeri difus di daerah anterior bahu, kronis. nyeri pd posisi
supinasi lengan bawah yg melawan tahanan (yergasons sign),
fleksi bahu melawan tahanan (speeds test), dg ekstensi bahu.
Pemeriksaan : palpasi di daerah bisipital didapatkan
lokasi tenderness.
Terapi :
istirahat, fisioterapi (pemanasan, ultrasound), latihan pasif
diikuti dg jarak gerakan aktif, OAINS, injeksi lokal kortikosteroid
dosis kecil di sekitar sarung tendo
Epikondilitis Lateral (tennis elbow) dan
Epikondilitis medial (golfers elbow)

Ciri khas : nyeri lokal subakut atau kronik pd bagian


medial atau lateral sendi siku (regio epikondilus)
Etiologi :
gerakan fleksi, ekstensi pergelangan tangan berulang serta
rotasi dan supinasi lengan bawah inflamasi dan
degenerasi di daerah tendon ekstensor dan fleksor carpi
radialis brevis
Epidemiologi : usia 20-50 th, perempuan lebih sering
drpd laki-laki
Gejala klinis :
nyeri lokal di sekitar epikondilus lateral humeri atau
epikondilus medialis, tdk ada hambatan gerak sendi,
kekuatan menggenggam berkurang krn n.radialis
terganggu, nyeri berat saat menggenggam dan lengan
bawah diekstensikan dg posisi pergelangan tgn pronasi
Diagnosis : tes ekstensi dan menggenggam.
Terapi :
menghindari faktor pencetus atau penggunaan berlebihan
pd otot lengan bawah, kompres dg air dingin,
imobilisasi dg bidai mulai pergelangan tangan-siku,
analgesik topikal dan sistemik,
OAINS, injeksi lokal kortikosteroid di daerah epikondilus
lateralis dg anastesi lokal,
fisioterapi, rehabilitasi dg latihan khusus meregang dan
menguatkan otot ekstensor, tenotomi.
Stenosing Tenosinovitis (trigger finger)
Adl inflamasi sarung pembungkus tendon
fleksor jari tangan bbrp jari tdk dpt
diekstensikan krn terkunci proses metaplasia
kartilago yg membentuk nodul yg
terperangkap pd daerah fibrotik sarung
tendon sendi metakarpofalangeal. Jari yg
sering terkena jari IV, jari I (trigger thumb)
Etiologi :
penggunaan tangan berlebihan/berulang,
terutama pd telapak tangan.
Tanda & gejala :
nyeri lokal pd jari yg terkena, gerakan makin lm
makin kaku sampai suatu saat jari tdk dpt
diluruskan lagi, nyeri pd malam hari, kadang ada
bengkak
DD : artritis di daerah pergelangan tangan
Terapi :
mencegah penggunaan tangan berlebihan,
imobilisasi jari tgn dg pembidaian dlm posisi
ekstensi 10 hari,
fisioterapi dg ultrasound,
OAINS, injeksi kortikosteroid, operasi insisi
transversal bila sgt perlu
Tenosinovitis De Quervain
Peradangan pd sarung tendon pergelangan
tangan yg melibatkan abduktor pollicis longus
dan ekstensor pollicis brevis nyeri lokal pd
radial pergelangan tangan.
Etiologi : aktivitas berulang / penggunaan
berlebihan dr ibu jari atau muncul stlah
kehamilan
Tanda&gejala :
nyeri pd punggung pergelangan tangan, menjalar
ke ibu jari dan lengan atas sisi radial.
Diagnosis :
pemeriksaan dijumpai pembengkakan tendon di
daerah prosesus styloideus radii, panas, merah;
keluhan memegang benda tp terlepas sendiri.
Dg pemeriksaan Finkeilstein yi nyeri bertambah
dg adduksi ibu jari deviasi ulnar
Terapi :
imobilisasi dg pembidaian, injeksi lokal
kortikosteroid, OAINS, insisi sarung tendon jika
terapi konservatif 4 mgg gagal
Finkeilstein Test
Tendinitis Pattelar (jumpers knee)
Epidemiologi : predominan pd atlit lari,
melompat, menendang berulang
Gejala : nyeri di daerah tendon patella
Terapi : istirahat, OAINS, knee bracing,
streching dg penguatan kuadriseps dan otot
hamstring, bedah pd bbrp kasus.
Tendonitis Achilles
Adlah peradangan pada bagian tendo insertio musculus
gasctrocnemius.
Etiologi :
akibat trauma, aktivitas berlebihan pd atlit, penekanan
sepatu trll sempit, dorsofleksi tiba2, inflamasi (ankylosing
spondylitis, reiters syndrome, gout, RA)
Tanda& gejala :
pembengkakan, nyeri tekan, nyeri pd gerakan dorsofleksi
serta teraba krepitasi tetap di atas kalkaneus. Nyeri terasa
pd pergerakan aktif, pasif
Terapi :
istirahat, OAINS, koreksi keadaan dan ukuran sepatu,
meninggikan tungkai bawah saat tdr, fisioterapi.
Terapi tendinitis
Tujuan pengobatan adalah untuk meringankan nyeri dan
mengurangi peradangan.
Istirahat atau imobilisasi pada tendon yang terkena sangat
membantu untuk pemulihan. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan bidai atau sebuah removable brace.
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau
ibuprofen, juga dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Suntikan steroid ke dalam selubung tendon juga bisa sangat
berguna dalam mengendalikan rasa sakit dan memungkinkan terapi
fisik untuk dimulai
Terapi fisik yang membentang dan memperkuat otot dan tendon
sangat penting. Hal ini dapat mengembalikan kemampuan tendon
untuk berfungsi dengan baik, meningkatkan penyembuhan, dan
mencegah cedera masa depan.
Jarang, operasi diperlukan untuk menghapus secara fisik jaringan
inflamasi dari seluruh tendon.
Tendinitis
Komplikasi
Peradangan jangka panjang meningkatkan
risiko cedera lebih lanjut, seperti pecah
Tendinitis gejala kembali
Pencegahan
Hindari gerakan berulang-ulang dan berlebihan
pada lengan dan kaki.
Jauhkan semua otot Anda kuat dan fleksibel
Lakukan pemanasan dengan berolahraga pada
kecepatan yang santai sebelum melakukan
kegiatan yang kuat
Rupture of Achilles Tendo
Pengertian ruptur tendon
Robek, pecah atau terputusnya tendon.
Tendon merupakan jaringan fibrosa di
bagian belakang pergelangan kaki yang
menghubungkan otot betis dengan tulang
tumit.
Etiologi
Tendon Achilles dapat tumbuh lemah dan tipis dengan usia
dan kurangnya penggunaan. Kemudian menjadi rentan
terhadap cedera atau pecah.
penyakit tertentu (seperti arthritis dan diabetes) dan obat-
obatan (seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik)
juga dapat meningkatkan risiko pecah.
Cedera sering terjadi selama olahraga yang membutuhkan
semburan melompat, berputar, dan berjalan. Paling sering
ini adalah tenis, badminton, basket, dan bulu tangkis.
cedera ini dapat terjadi dalam situasi melompat,
tersandung, jatuh.
Ruptur Tendo Achilles
Penyebab :
Dorsofleksi yang tiba-tiba secara pasif pada keadaan
kontraksi maksimal otot betis
Saat berolahraga
Gejala :
Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian
belakang pergelangan kaki atau betis
Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan
kelemahan
Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon
sekitar 2 cm di atas tulang tumit
Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik
Ruptur Tendo Achilles
Pemeriksaan :
Didapatkan celah di dalam tendo Achilles
Hasil Tes Thompson positif : jika betis dipijat, tidak
terjadi fleksi plantar
Sering ditemukan ruptur parsial yang mungkin
terletak di perbatasan aponeurosis M.
gastrocnemius dan tendo Achilles / di tendo
sendiri
Diagnosis : Thompson Test
Sebuah tes sederhana memeras otot betis sambil
berbaring tengkurap menunjukkan apakah tendon masih
terhubung (kaki harus menunjuk). Tes ini mengisolasi
hubungan antara otot betis dan tendon dan
menghilangkan tendon lain yang mungkin masih
memungkinkan gerakan lemah.
Tes (+) jika tidak adanya gerakan plantar feksi
DD : Cedera tendon minor
Ruptur Tendo Achilles
Pengobatan :
Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan
normal dan memungkinkan pasien untuk melakukan apa
yang dapat dilakukan sebelum cedera.
Pembedahan adalah cara yang paling efektif dalam
penatalaksanaan tendo yg terputus
Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi
fisik, penyembuhannya lama dan biasanya untuk pasien non
atlet atau yg tidak ingin di operasi
Imobilisasi hingga rasa nyeri hilang
Pantang olahraga selama 4 minggu
Terapi konservatif ruptur total :
Fiksasi dengan bidai di sikap fleksi pergelangan kaki selama 3 minggu
Pelatihan untuk mengadakan fleksi dorsal secara berangsur
Komplikasi Ruptur Tendon
Imobilitas
Infeksi pasca operasi
Re-ruptur tendon
Prognosis
Tendinitis : kemungkinan sembuh lebih besar
(Bonam)
Ruptur : lebih jelek dari tendinitis (Malam)

You might also like