adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah, yang selanjutnya disebut investasi pemerintah. Sekali lagi dalam diskusi selanjutnya yang dibahas adalah pemerintah daerah sebagai pelaku investasi. Untuk investasi di wilayah administratif pemerintahan daerah tidak termasuk dalam bahan diskusi saat ini. Pada dasarnya Investasi di wilayah administratif pemerintah daerah dapat saja dilakukan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah, BUMN, BUMN dan Swasta Nasional/Asing. Menurut PSAP Nomor 6 yang terdapat dalam Lampiran PP nomor 71 tahun 2010 Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Risiko berikut adalah potensi risiko dari sebuah produk investasi. Ada beberapa jenis risiko yang umumnya melekat pada produk investasi: risiko likuiditas, risiko investai, risiko gagal bayar, risiko kredit, risiko pajak, risiko inflasi, risiko bunga, risiko mata uang dan risiko-risiko lainnya. Prinsip prinsip manajemen investasi daerah antara lain : 1. Legalitas 2. Keamanan 3. Likuiditas 4. Keuntungan 5. Kesesuaian Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos kewajiban yang mencakup jumlah- jumlah yang diharapkan akan diselesaikan setelah tanggal pelaporan. Informasi tentang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. Informasi tentang tanggal penyelesaian kewajiban seperti utang ke pihak ketiga dan utang bunga juga bermanfaat untuk mengetahui kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang. Penerbitan Obligasi Daerah hanya dapat dilakukan di pasar modal domestik dan dalam mata uang Rupiah. Obligasi Daerah merupakan efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah dan tidak dijamin oleh Pemerintah. Pemerintah Daerah dapat menerbitkan Obligasi Daerah hanya untuk membiayai kegiatan investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang menjadi urusan Pemerintah Daerah. Dengan ketentuan tersebut, maka Obligasi Daerah yang diterbitkan Pemerintah Daerah hanya jenis Obligasi Pendapatan (Revenue Bond).