You are on page 1of 47

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Keseimbangan Lintasan Perakitan


Hasil Pembelajaran
Umum
Mahasiswa mampu menerapkan model matematik,
heuristik dan teknik statistik untuk menganalisis dan
merancang suatu sistem perencanaan dan pengendalian
produksi

Khusus
Memahami konsep keseimbangan lintasan

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 2


Various Objects
Part: is composed of a single material and is an individual
part of the product
Component: ranges from a part to a combination of parts
which are included in the product
Building block: a composite part of the product which
because of assembly requirements represents a sub-
assembly
Base component: a (larger) component onto which others
are assembled
Formless material: e.g. viscose components such as glue,
paint, liquids
Sub-assembly: one component is assembled with another
component, a base component or building block
Final assembly: describes the construction of a building
block or the finished product

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 3


Exploded Assembly

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 4


Assembly Example

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 5


The assembly of a joint

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 6


The concept of sub and final assembly

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 7


Step by step assembly

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 8


An integrated approach

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 9


Fabrication/Assembly Line

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 10


Contoh Lintasan Perakitan

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 11


Fabrication/Assembly Line
A production/fabrication line builds components on a series
of machines
An assembly line puts the fabricated parts together at a
series of workstations
Both are repetitive processes and in both cases, the line
must be balanced
Fabrication lines tend to be machine-paced and require
mechanical and engineering changes to facilitate balancing
Assembly lines tend to be paced by work tasks assigned to
individuals or workstations
Assembly lines therefore can be balanced by moving task
form one individual or workstation to another. In this
manner, the amount of time required by each individual or
workstation is equalized

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 12


Assembly Line Balancing
Assembly line is a production line in which material moves
continuously at a uniform average rate through a sequence
of workstations where assembly work is performed
Assembly accounts for between 40-60% of the total
production time
Down time of an assembly line costs a major car
manufacturer $98,000 per minute
Line balancing is usually done to minimize imbalance
between individual/machine/workstation while meeting a
required output from the line
Problems in assembly lines: balancing the workstations and
keeping the assembly line in continuous production

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 13


Keseimbangan Lintasan Perakitan

45 detik 60 detik 30 detik

Tidak seimbang: kesibukan di satu stasiun


dan menganggur di stasiun yang lain, tidak
efisien, dan WIP tinggi

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 14


Simple Assembly Line Balancing (1)
Karakteristik SALBP:
Produksi masal dari satu jenis produk
Lintasan paced dengan waktu siklus yang pasti
Waktu operasi deterministik
Tata letak lintasan serial dengan sejumlah stasiun (satu sisi)
Semua stasiun dilengkapi oleh peralatan dan pekerja yang
sebanding
Bertujuan memaksimalkan efisiensi operasi lintasan
Waktu Siklus C
Dtentukan Diminimasi

Dtentukan SALBP-F SALBP-2


Stasiun
Jumlah

Diminimasi SALBP-1 SALBP-E

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 15


Simple Assembly Line Balancing (2)
Terdapat beberapa versi SALBP yang muncul berdasarkan
tujuan pemecahan masalahnya:
SALBP-1 meminimasi jumlah stasiun dengan waktu
siklus tertentu
SALBP-2 meminimasi waktu siklus dengan jumlah
stasiun ditentukan
SALBP-F adalah masalah kelayakan apakah terdapat
keseimbangan lintasan untuk sejumlah stasiun dan
waktu siklus yang telah ditentukan
SALBP-E adalah masalah yang paling umum dimana
efisiensi operasi lintasan dimaksimalkan dengan secara
simultan meminimasi jumlah stasiun dan waktu siklus

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 16


Definitions(1)
Assembled product: the product that passes through a
sequence of workstations where tasks are performed on the
product until it is completed at the final workstation. The
throughput of the assembly line is measured by the number
of assembled products per unit time
Work element: a part of the total work content in an
assembly process.
N: The total number of work elements required to complete
the assembly
i: the work element number in the process (1i N)
Workstation (WS): a location on the assembly line where a
work element or elements are performed on the product.
K denotes the minimum number of workstations, K1

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 17


Definitions(2)
Cycle time (CT): the time between the
completion of 2 successive assemblies, assumed
constant for all assemblies for a given conveyor
speed. Conveyors are the key material movers in
most assembly lines: belt, chain, overhead,
pneumatic, and screw conveyors
T T= production time available per day
CT
d d= demand per day or production per day
Station time (ST): the sum of the times of work
elements that are performed at the same
workstation. STCT
Delay/idle time of a workstation: the difference
between the cycle time (CT) and the station time
(ST). D=CT-ST

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 18


Definitions(3)
The number of work stations
m

t i m= the number of elements


K i 1
CT ti= the time for element i

Precedence diagram: a diagram that describes


the ordering in which work elements should be
performed. It shows that some jobs cannot be
performed unless their predecessors are
completed. The layout of workstations along the
assembly line depends on the precedence
diagram

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 19


Precedence Diagram
1
3 4 5 6
8
2
7

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 20


Definitions(4)
Perfect balance means to combine the elements of work to
be done in such a manner that at each station the sum of
the elemental times just equals the cycle time (D=CT-
ST=0)

Line efficiency (LE): the ratio of total station time to the


cycle time
K
multiplied by the number of workstations
ST i
LE i 1
x100%
( K )(CT ) STi =the time for station i

Smoothness index (SI): an index to indicate the relative


smoothness of a given assembly line balance. A
smoothness index of zero indicates a perfect balance

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 21


Definitions(5)
SI is expressed as K
SI max i
( ST
i 1
ST ) 2

Restrictions in designing an assembly line:


Precedence relationship
The number of workstations cannot be greater than the
number of work elements (operations). The minimum
number of workstations is 1. (1i N)
The cycle time is greater than or equal to the maximum
time of any station time and of the time of any work
element ti. The station time should not be exceed the
cycle time. tiSTiCT

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 22


Contoh 1
Diketahui precedence diagram berikut:

3 4 2 6
2 3 7 8

5 5 1 7
1 6 9 12

3 6 4 4
4 5 10 11

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 23


Kilbridge-Weston Heuristic(1)
1. Gambarkan precedence diagram. Bagi elemen-
elemen kerja dalam diagram tersebut ke dalam
kolom-kolom. Kolom I adalah elemen-elemen
kerja yang tidak memiliki elemen kerja
pendahulu (predecessor). Kolom II adalah
elemen-elemen kerja dengan elemen kerja
pendahulu di Kolom I. Kolom III adalah elemen-
elemen kerja dengan elemen kerja pendahulu di
Kolom II, dan seterusnya.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 24


Kilbridge-Weston Heuristic(2)

3 4 2 6
2 3 7 8

5 5 1 7
1 6 9 12

3 6 4 4
4 5 10 11

I II III IV V VI VII

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 25


Kilbridge-Weston Heuristic(3)
2. Tentukan waktu siklus (CT) asumsi 10, dan tentukan
jumlah stasiun kerja
m

t m

t = 50
i
K i 1 i
CT i 1

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 26


Kilbridge-Weston Heuristic(4)
3. Tempatkan elemen-elemen kerja ke stasiun
kerja sedemikian sehingga total waktu elemen
kerja tidak melebihi waktu siklus. Hapus elemen
kerja yang sudah ditempatkan dari daftar
elemen kerja
4. Bila penempatan suatu elemen kerja
mengakibatkan total waktu elemen kerja
melebihi waktu siklus maka elemen kerja
tersebut ditempatkan di stasiun kerja berikutnya
5. Ulangi Langkah 3 dan 4 sampai seluruh elemen
kerja ditempatkan

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 27


Kilbridge-Weston Heuristic(5)

Salah satu solusi feasible untuk Contoh 1 adalah:


Work Station Elemen Waktu stasiun (ST)
I 1 5
II 2 dan 4 6
III 3 dan 5 10
IV 6 5
V 7, 9, dan 10 7
VI 8 dan 11 10
VII 12 7

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 28


Kilbridge-Weston Heuristic(6)

Untuk menjalankan Langkah 3 pada Metoda Kilbridge-Weston,


hitung jumlah elemen kerja pendahulu untuk setiap elemen.
Elemen dengan jumlah pendahulu terkecil ditempatkan
terlebih dahulu.

Elemen Jumlah Elemen Jumlah Tempatkan Elemen 1 di


1 0 7 6 Stasiun 1, kemudian Elemen
2 1 8 7 2 atau 4. Bila dipilih Elemen
3 2 9 6 2 maka jumlah total waktu
4 1 10 6 elemen adalah 8. Elemen 4
5 2 11 7 tidak bisa ditempatkan ke
6 5 12 11 Statsiun 1 karena akan
menyebabkan total waktu
elemen 11, yang melebihi CT

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 29


Kilbridge-Weston Heuristic(7)

Elemen 4 kemudian ditempatkan di Stasiun 2. Lanjutkan


langkah ini untuk elemen dengan jumlah pendahulu terkecil
berikutnya sampai seluruh elemen ditempatkan.

Stasiun Elemen ST CT-ST


I 1 dan 2 8 2
II 4 dan 5 9 1
III 3 dan 6 9 1
LE=
IV 7, 9 dan 10 7 3
V 8 dan 11 10 0
50/(6x10)
VI 12 7 3 = 83,3%
SI= 24
=4,89

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 30


Kilbridge-Weston Heuristic(8)

Dengan coba-coba dapat diperoleh alternatif berikut:

Stasiun Elemen ST CT-ST


I 1 dan 2 8 1
II 4 dan 5 9 0
III 3 dan 6 9 0
IV 7 dan 8 8 1
V 10 dan 11 8 1
VI 9 dan 12 8 1

LE= 50/(6x9) = 92,6%


SI = 4 =2

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 31


Metoda Helgeson-Birnie(1)
Metoda ini disebut juga Teknik Bobot Posisi.
Gambarkan precedence diagram.
1. Hitung bobot posisi setiap elemen kerja. Bobot posisi
suatu elemen adalah jumlah waktu elemen-elemen
pada rantai terpanjang mulai elemen tersebut sampai
elemen terakhir
2. Urut elemen-elemen menurut bobot posisi dari besar ke
kecil
3. Tempatkan elemen kerja dengan bobot terbesar pada
stasiun kerja sepanjang tidak melanggar hubungan
precedence dan waktu stasiun tidak melebihi waktu
siklus
4. Ulangi Langkah 3 sampai seluruh elemen ditempatkan

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 32


Metoda Helgeson-Birnie(2)
Contoh: perhitungan bobot Elemen 6 adalah:

Max{(5+2+6+7), (5+1+7), (5+4+4+7)}= 20

Elemen Jumlah Elemen Jumlah


1 34 7 15
2 27 8 13
3 24 9 8
4 29 10 15
5 25 11 11
6 20 12 7

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 33


Metoda Helgeson-Birnie(3)
Hasil pengurutan menurut bobot posisi dari besar
ke kecil

Elemen Jumlah Elemen Jumlah


1 34 7 15
4 29 10 15
2 27 8 13
5 25 11 11
3 24 9 8
6 20 12 7

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 34


Metoda Helgeson-Birnie(4)

Solusi dari metoda ini


Stasiun Elemen ST CT-ST
I 1 dan 4 8 2
II 2 dan 5 9 1
III 3 dan 6 9 1
IV 7 dan 10 6 4
V 8 dan 11 10 0
VI 9 dan 12 8 2

LE= 50/(6x10) = 83,3%


SI = 26 =5,09

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 35


Sepuluh elemen kegiatan produksi mempunyai precedence diagram dan waktu
operasi (dalam menit/unit) sebagai berikut :

2 5 7

1 4 8 9 10

3 6

Kegiatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu operasi 5 10 5 2 7 5 10 4 5 7

Setiap produk memberikan keuntungan sebesar Rp 300 ribu. Biaya operasi satu
work-station per hari (8 jam kerja) adalah Rp 1 juta.

Pertanyaan :
Buat rancangan lintasan produksi yang memberikan keuntungan paling besar.
36
Mathematical model(1)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 37


M
Model Matematika (2)
Minimasi Z f j X j cC ( .1)
j 1
L1

X
j E1
ij 1, i = 1,2,...N. ( .2)
k
X qk X pi , q Wk p Pq ( .3)
i 1
La Lb

i( X
i Ea
ai ) j( X
j Eb
bj ) 1 ( .4)
La Lb

i( X
i Ea
ai ) j( X
j Eb
bj )0 ( .5)
k

X k X
j 1
j k 0, k 0,1,2,...M ( .6)

X
iWi
ij Wj X j , j = 1,2,M ( .7)

T X C 0,
iWi
i ij j ( .8)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 38


Fungsi tujuan meminimasi ongkos/beban jumlah stasiun
kerja dan waktu siklus. Pembatas: pembatas penempatan
untuk memastikan bahwa setiap operasi perakitan
dikerjakan tepat pada satu stasiun. Pembatas precedence
merepresentasikan pembatas precedence yang memastikan
bahwa tidak ada operasi perakitan yang dikerjakan pada
stasiun yang lebih awal daripada operasi pendahulunya.
Pembatas zona atau , secara berurutan adalah apabila
operasi-operasi tertentu tidak boleh dikerjakan pada
stasiun kerja yang sama, dan apabila operasi-operasi
tertentu harus dikerjakan pada stasiun yang sama.
Pembatas urutan stasiun kerja , membatasi agar stasiun
kerja yang digunakan berurutan dalam penomoran.
Pembatas stasiun kerja membatasi hanya stasiun yang
berisi minimal satu operasi perakitan yang digunakan dan
pembatas waktu siklus sebagai jumlah terbesar waktu
konten suatu stasiun kerja.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 39


Mathematical model(4)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 40


Mathematical model(5)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 41


Mathematical model(6)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 42


Mathematical model(7)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 43


Mathematical model(8)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 44


Mathematical model(9)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 45


Mathematical model(10)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 46


Mathematical model(11)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 7 47

You might also like