ANATOMI

Pemeriksaan fisik :
Nyeri ketok pada daerah costovertebra
Teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis
Terlihat tanda-tanda gagal ginjal
Retensi urin
Jika terdapat infeksi disertai demam/menggigil
Pemeriksaan lab :
Pada pemeriksaan sedimen urin : leukosturia, hematuria, dan
dijumpai kristal-kristal pembentuk batu
Pada pemeriksaan kultur urin : terdapat pertumbuhan kuman
pemecah urea
Pemeriksaan kadar elektrolit : untuk mengetahui faktor
penyebab timbulnya batu saluran kemih (kalsium oksalat,
fosfat, asam urat di darah dan urin)
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan faal ginjal : mencari kemungkinan terjadinya
penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien
menjalani pemeriksaan foto PIV
 Pielografi Intra Vena (PIV)
Bertujuan :
- menilai keadaan normal
anatomi dan fungsi ginjal.
- mendeteksi adanya batu
semi-opak atau pun batu
non opak yang tidak dapat
terlihat oleh foto polos
abdomen.
- jika PIV belum bisa
menjelaskan keadaan
sistem saluran kemih
akibat adanya penurunan
fungsi ginjal, dilakukan
pemeriksaan pielografi
retrograd.

Intravenous pyelogram (IVP) demonstrating dilation of the right renal collecting

system and right ureter consistent with right ureterovesical stone.
 Foto polos abdomen
Bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radioopak di
saluran kemih.

Urutan radio-opasitas beberapa jenis batu saluran kemih

Jenis Batu Radioopasitas

Kalsium Opak

MAP Semiopak

Urat/Sistin Non opak

Complete staghorn calculus that fills the collecting system of the kidney (no
intravenous contrast material in this patient). Although many staghorn calculi are
struvite (related to infection with urease-splitting bacteria), the density of this stone
suggests that it may be metabolic in origin and is likely composed of calcium oxalate.
Percutaneous nephrostolithotomy or perhaps even open surgical nephrolithotomy is
required to remove this stone.
 Three groups of kidney stones are shown. Groups at left and center contain varying
concentrations of calcium, phosphate, and oxalate. The group of stones on the right is
composed of cysteine.
 USG
Dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan
PIV :
- Alergi terhadap bahan kontras
- Faal ginjal yang menurun
- Wanita hamil
- Dapat menilai adanya batu di ginjal atau di buli-buli
(echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau
pengkerutan ginjal.
Penatalaksanaan

Mengeluarkan batu dengan cara :

- Medikamentosa
- Dipecahkan dengan ESWL
- Melalui tindakan endourologi
- Bedah laparoskopi
- Pembedahan terbuka
Prognosis :

Approximately 80-85% of stones pass spontaneously.

Approximately 20% of patients require hospital admission
because of unrelenting pain, inability to retain enteral fluids,
proximal UTI, or inability to pass the stone. (emedicine)

Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per

tahun atau kurang lebih 50% dalam 10 tahun. (urologi)
Pencegahan :

(emedicine)
While kidney stones and renal colic probably cannot be
prevented, the risk of forming a stone can be minimized by
avoiding dehydration. Keeping the urine dilute will not allow
the chemical crystals to come out of solution and form the
beginning nidus of a stone. Making certain that the urine
remains clear and not concentrated (dark yellow) will help
minimize stone formation.

Medication may be prescribed for certain types of stones, and

compliance with taking the medication is a must to reduce
the risk of future episodes.
(urologi)
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan
produksi urin sebanyak 2-3 liter per hari
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu
Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urin
dan menyebabkan susasan urin menjadi lebih asam
Rendah oksalat
Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiuri
Rendah purin
Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang
menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe II
Aktivitas harian yang cukup
Pemberian medikamentosa
REFERENCES..

Dasar-dasar Urologi, Basuki

emedicine.medscape.com
emedicinehealth.com
scribd.com