Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing
dr. Syamsul Bahri S, Sp.An
Motorik :
Sistem hemiparese alternans, disartria
vertebrobasiler Sensorik :
hemihipestesi alternans, parestesia
Gangguan lain :
gangguan keseimbangan, vertigo,
diplopia
1. Infark otak
a. Emboli
b. Aterotrombotik
2. Perdarahan intraserebral
3. Perdarahan subarakhnoid
4. Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau
perdarahan)
1. Penjelasan tentang awitan dan gejala awal. Kejang pada awal kejadian
mengisyaratkan stroke embolus.
2. Perkembangan gejala atau keluhan pasien atau keduanya
3. Riwayat TIA
4. Faktor resiko, terutama hipertensi, fibrilasi atrium, diabetes, merokok,
dan pemakaian alkohol.
5. Pemakaian obat, terutama kokain
6. Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang baru dihentikan.
Sebagai contoh, penghentian mendadak obat antihipertensi klonidin
(Catapres) dapat menyebabkan hipertensi rebound yang berat.
1. CT Scan
2. Diffusion Weighted Imaging (DWI)
3. Perfusion Weighted Imaging (PWI)
4. Analisis laboratorium standar
1. Stadium Hiperakut
Tindakan pada stadium ini dilakukan di Insta- lasi Rawat Darurat
dan merupakan tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan
agar kerusakan jaringan otak tidak meluas.
Pada stadium ini, pasien diberi oksigen 2 L/menit dan cairan
kristaloid/koloid; hindari pemberian cairan dekstrosa atau salin dalam
H2O.
Dilakukan pemeriksaan CT scan otak, elektro- kardiografi, foto
toraks, darah perifer lengkap dan jumlah trombosit, protrombin
time/INR, APTT, glukosa darah, kimia darah (termasuk elek- trolit);
jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah.
Tindakan lain di Instalasi Rawat Darurat adalah memberikan
dukungan mental kepada pasien serta memberikan penjelasan pada
keluarganya agar tetap tenang.
Edema otak
Stroke and Cerebrovascular Disorders
Pencegahan
Strategi kampanye nasional yang yang
terintegrasi dengan program pencegahan
Primer penyakit vaskular lainnya
Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas
strok