Professional Documents
Culture Documents
BAU PENYEBAB
Aseton Isopropil alkohol, aseton
Almond Sinida
Laboratorium klinik
Pemeriksaan fungsi hati, ginjal dan sedimen urin harus
dilakukan karena berguna untuk mengetahui dampak
karecunan dan juga dapat dijadikan sebagai dasar diagnosis
penyebab keracunan seperti keracunan parasetamol atau
makanan yang mengandung asam jengkol. Pemeriksaan kadar
gula darah dan darah perifer lengkap juga harus dilakukan.
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi perlu dilakukan terutama bila
curiga adanya aspirasi zar racun melalui inhalasi atau
dugaan adanya perforasi lambung.
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG harus juga dilakukan pada kasus
keracunan karena sering diikuti terjadinya gangguan
irama jantung seperti:takikardia, sinus bradikardia,
takikardia supraventrikular, takikardia ventricular, fibrilasi
ventricular, torsade de pointes, asistol, disosiasi
elektromekanik. Beberapa faktor predisposisi timbulnya
aritmia pada keracunan adalah obat kardiotoksik,
hipoksia, nyeri dan ansietas,
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi
Penatalaksanaan keracunan pada waktu pertama kali
berupa tindakan resusitasi kardiopulmuner yang
dilakukan dengan cepat dan tepat berupa:
Pembebasan jalan nafas
Dekontaminasi
Dekontaminasi merupakan terapi intervensi yang
bertujuan untuk menurunkan pemaparan terhadap
racun, mengurangi absoprsi dan mencegah kerusakan.
Dekontaminasi pulmonal: berupa tindakan menjauhkan
korban dari pemaparan inhalasi zat racun, monitor
kemungkinan terjadinya gawat napas dan berikan
oksigen lembab 100% dan jika perlu berikan ventilator.
Fe (besi) 15 mg/kg/BB/jam
Desferrioxamine
2. Obat
Obat-obatan Anti dotum Metode
Amfetamine Lorazepam 2 mg IV
Botulinum
Menggunakan antitoksin tipe A,B,E 100.000 unit tipe
A+B+10.000 unit tipe E.